Kelompok 10
Dimas Rizki P
Laili Churunin
Nurul Fitrotun nisa
Risa Fajar Umami
Deinisi
Obat Tetes Telinga
Obat yang berbentuk cairan yang di
berikan dengan meneteskan cairan ke
dalam telinga.
Gangguan Telinga
1. penyakit di dalam telinga
2. penyakit di luar telinga
Obat-obat Untuk Gangguan Telinga
a. Anti-infeksi
b. Dekongestan Anti-Histamin
c. Produk kombinasi
d. Serumenolitik
1. Pengkajian
pengkajian harus berfokus pada hal-hal berikut:
Kondisi telinga eksterna
Kemampuan pendengaran klien
Keseimbangan & koordinasi klien
Kemampuan untuk mengikuti perintah
Kemampuan klien untuk meneteskan obat
mandiri
Pengetahuan klien tentang obat tetes telinga & alasan
pengunaannya
2) Diagnosis keperawatan
1. Nyeri akut yang berhubungan dengan inflamasi
telinga bagian dalam
2. Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan
dengan penurunan kemampuan mendengar &
kelebihan produksi serumen
3) Pertimbangan Khusus
1. umum
2. pediatrik
3. transkultural
4. pendelegasian
4) Rencana Keperawatan
No Tujuan & KH Intervensi Rasional Paraf
DX
1 Setelah dilakukan tindakan O: Observasi 1. Mengetahui
2X24 jam diharapkan nyeri keadaan umum keadaan umum
klien berkurang dengan KH : N: klien
K : Klien mengetahui 1. Lakukan 2. Menjaga
penyebab nyeri. pembersihan kebersihan telinga
A : Klien dapat memahami telinga secara 3. Mencegah infeksi
cara mengatasi nyeri teratur pada telinga
P : Klien mampu mengatasi 2. Lakukan aspirasi bagian dalam
nyeri dengan cara melakukan secara steril (bila 4. Mengalihkan rasa
teknik relaksasi. terjadi abses) nyeri pasien agar
P : TTV normal keluarkan nanah tidak dirasakan
TD : 110/80-120/90 mmHg dengan secara lebih
N: 60-100x/menit pemasangan 5. mengajarkan asal
S: 36,5-37,5c drainage nyeri pada pasien
RR : 12-20 x/menit 3. Ajarkan teknik agar pasien
P: Klien merasakan cemas relaksasi pada mengerti
pasien
Q : terjadi peningkatan E: Beri penyuluhan 6. Mempercepat proses
adanya ansietas kepada klien tentang penyembuhan
R: klien merasakan cemas penyebab nyeri
sehingga mempengaruhi C : kolaborasi
kualitas denyut nadi pemberian obat
S: ansietas berlangsung
terus menerus
T: pasien merasakan
ansietas sejak akan
dilakukannya tindakan
bedah operasi
2 Setelah dilakukan tindakan O: Observasi 1. Mengetahui tingkat
keperawatan 2x24 jam ketajaman ketajaman
diharapkan ketajaman pendengaran pendengaran pasien
pendengaran pasien N: untuk menentukan
meningkat dengan KH : 1. Berikan intervensi
K : Klien mengetahui lingkungan tenag selanjutnya
penyebab menurunnya dan tidak kacau 2. Membantu untuk
ketajaman pendengaran 2. Beri pasien music menghindari
A: klien dapat memahami yang tenag masukan sensoro
cara mengatasi E: ajarkan pasien & pendengaran yang
menurunnya ketajaman keluarga untuk berlebihan
mematuhi
Pendengaran Program terapi 3. Merangsang
P: klien mampu C: kolaborasi saraf
mengatasi menurunya pemberian obat pendengaran
ketajaman pasien
pendengaran dengan 4. Mematuhi
terapi yang di berikan program terapi
P: mempercepat
TTV normal penyembuhan
TD : 110/80-120/90 5. Mempercepat
mmHg proses
N : 60-100X/ menit penyembuhan
S : 36,5-37,5 oC
RR : 12-20X/menit
Ketajaman
pendengaran
meningkat
5) Evaluasi
Hasil yang di harapkan :
Klien menyatakan bahwa nyeri berkurang setelah
pemberian obat telinga
Klien tidak memperlihatkan kemerahan, edema,
atau rabas dari telinga yang terkena
Liang telinga bersih, tidak ada produksi serumen
yang berlebihan
Klien melaporkan bahwa pendengarannya kembali
seperti keadaan sebelum sakit
Dokumentasi
Hal-hal yang harus dicatat pada lembar laporan klien antara
lain
1. Kondisi telinga
2. Status pendengaran
3. Laporan nyeri atau nyeri tekan
4. Telinga yang akan diobati
5. Nama & jumlah Obat
6. Reaksi alergi terhadap obat
7. Efek obat
8. Penyuluhan mengenai informasi & teknik pemberian obat
secara mandiri