Anda di halaman 1dari 6

Data Fokus

Data Subjektif Data Objektif


1. Klien mengeluh kehilangan 1. Hasil TTV:
pendengaranpada telinga sebelah TD : 110/80 mmHg
kiri disertai dengan keluarnya HR : 100 x/menit
seruman yang berbau sejak 1 RR : 20 x/menit
minggu yang lalu T : 39C
2. Klien mengatakan sering 2. Hasil pemeriksaan otoskopis
mengorek-ngorek kuping dengan diperoleh membran timpani
cottonbuds sampai dngan tampak merah, sering
berdarah menggelembung dan mengalami
3. Klien mengeluh akhir-akhir ini perforasi
klien sering mengalami batuk, 3. Klien diberikan terapi antibiotic
pilek, dan demam spectrum luas, dan obat tetes
telinga
Data Tambahan : 4. Klien bertanya bagaimana bisa
4. Klien mengatakan nyeri seperti terkena penyakit ini
diusuk-tusuk dibagian telinganya 5. Diagnosa medis klien otitis media
5. Klien mengatakan nyeri
berlangsung lama Data Tambahan :
6. Klien terlihat meringis kesakitan

Analisa Data

Data Fokus Masalah Etiologi


Data Subjektif : Nyeri Agens cidera fisik
1. Klien mengatakan
nyeri seperti diusuk-
tusuk dibagian
telinganya
2. Klien mengatakan
nyeri berlangsung
lama
Data Objektif :
1. Klien terlihat
meringis kesakitan
2. Hasil pemeriksaan
otoskopis diperoleh
membran timpani
tampak merah,
sering
menggelembung dan
mengalami perforasi

Data Subjektif : Risiko Infeksi


1. Klien mengeluh
kehilangan
pendengaran pada
telinga sebelah kiri
disertai dengan
keluarnya seruman
yang berbau sejak 1
minggu yang lalu
2. Klien mengatakan
sering mengorek-
ngorek kuping
dengan cottonbuds
sampai dngan
berdarah
3. Klien mengeluh
akhir-akhir ini klien
sering mengalami
batuk, pilek, dan
demam

Data Objektif :
1. T : 39C
2. Hasil pemeriksaan
otoskopis diperoleh
membran timpani
tampak merah,
sering
menggelembung dan
mengalami perforasi
3. Klien diberikan
terapi antibiotic
spectrum luas, dan
obat tetes telinga
4. Diagnosa medis
klien otitis media

Data Subjektif : Resiko Perdarahan


1. Klien mengeluh
kehilangan
pendengaran pada
telinga sebelah kiri
disertai dengan
keluarnya seruman
yang berbau sejak 1
minggu yang lalu
2. Klien mengatakan
sering mengorek-
ngorek kuping
dengan cottonbuds
sampai dngan
berdarah

Data Objektif :
1. Hasil TTV:
TD : 110/80 mmHg
HR : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 39C
2. Hasil pemeriksaan
otoskopis diperoleh
membran timpani
tampak merah,
sering
menggelembung dan
mengalami perforasi
3. Klien diberikan
terapi antibiotic
spectrum luas, dan
obat tetes telinga
Data Subjektif : Defisiensi Pengetahuan Kurang sumber
1. Klien mengeluh pengetahuan
kehilangan
pendengaranpada
telinga sebelah kiri
disertai dengan
keluarnya seruman
yang berbau sejak 1
minggu yang lalu
2. Klien mengatakan
sering mengorek-
ngorek kuping
dengan cottonbuds
sampai berdarah
3. Klien mengeluh
akhir-akhir ini klien
sering mengalami
batuk, pilek, dan
demam
Data Objektif :
1. Klien bertanya
bagaimana bisa
terkena penyakit ini

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Nyeri b.d agens cidera fisik


2 Resiko perdarahan
3 Resiko infeksi
4 Defisiensi pengetahuan b.d kurang sumber pengetahuan

INTERVENSI

Hari/ Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi


Tgl Keperawatan Hasil
Nyeri b.d agens Setelah dilakukan MANDIRI
cidera fisik tindakan keperawatan Manajemen Nyeri :
selama 1x24 jam, 1. Gali bersama pasien
masalah nyeri dapat faktor-faktor yang
teratasi. dapat menurunkan
Kriteria hasil : atau memperberat
1. Klien tidak nyeri
meringis 2. Kendalikan faktor
kesakitan lingkungan yang
2. Klien tidak dapat
mengeluh nyeri mempengaruhi
respon pasien
terhadap
ketidaknyamanan
3. Dukung istirahat
yang adekuat untuk
menurunkan nyeri
KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter
untuk memilih dan
mengimplementasikan
tindakan penurun nyeri
(obat analgesik)
Resiko Setelah dilakukan MANDIRI
perdarahan tindakan keperawatan Pengurangan perdarahan
selama 1x24 jam, nasal
masalah resiko 1. Lakukan tekanan
perdarahan dapat hilang. manual pada
Kriteria hasil : batang hidung
1. Klien tidak 2. Monitor jumlah
epitaksis dna jenis darah
2. Tidak keluar yang keluar
darah dari 3. Letakkan
telinga klien kantong es
3. Membran dibagian yang
timpani tidak sakit
berwarna 4. Anjurkan pasien
merah, mengurangi
menggelembu stress
ng ataupun 5. Jaga kepatenan
berperforasi jalan nafas
6. Posisikan pasien
setengah duduk,
jika diperlukan
7. Berikan
penyumbat di
lubang hidung,
jika diperlukan
KOLABORASI
1. Pemberian produk
darah (FFP; plasma
beku segar), bila
diperlukan
Resiko infeksi Setelah dilakukan MANDIRI
tindakan keperawatan Perawatan Telinga
selama 3x24 jam, 1. Monitor fungsi
masalah resiko infeksi auditori
dapat teratasi. 2. Monitor struktur
Kriteria hasil : anatomi telinga
1. Tidak ada untuk tanda dan
seruman berlebih gejala infeksi
pada telinga 3. Lakukan tes
2. Tidak terdapat pendengaran dengan
batuk, pilek, dan tepat
demam 4. Bersihkan telinga
3. Membran timpani luar menggunakan
tidak merah, washlap
menggelembung 5. Monitor tumpahan
dan tidak serumen yang
mengalami berlebihan
perforasi 6. Pertimbangkan
4. Hasil TTV : irigasi telinga untuk
T : 39C mengangkat
serumen berlebih
7. Instruksikan klien
untuk tidak
menggunakan
objek-objek asing,
misalnya ujung
cotton bud, jepitan
rambut, dan benda
lainnya) untuk
pengorekan serumen
KOLABORASI
1. Pemberian obat tetes
telinga, jika
diperlukan
Defisiensi Setelah dilakukan MANDIRI
pengetahuan b.d tindakan keperawatan 1. Perawat
kurang sumber selama 1x24 jam, menjelaskan
pengetahuan masalah defisiensi cara perawatan
pengetahuan dapat telinga yang
teratasi. benar
Kriteria hasil : 2. Anjurkan klien
1. Klien untuk tidak
mengetahui menggunakan
mengapa bisa benda asing atau
kehilangan tajam ke telinga
pendengaran 3. Jelaskan kepada
2. Klien pasien dan
memahami keluarga
cara bagaimana
perawatan penyakit otitis
telinga yang media dapat
benar terjadi.

Anda mungkin juga menyukai