Anda di halaman 1dari 14

ASKEP OTITIS MEDIA

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 12

ANDRI YULIANTO 1814201017


SELPIANAH 1814201008
MERY SILVIANA 1814201033

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN FAKULTAS


KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN UNIVERSITAS
PUANGRIMAGGALATUNG TAHUN 2021
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Otitis media berawal dari terjadinya kongesti/edema pada mukosa nasal,
nasofaring, dan tuba eustachius yang disebabkan oleh berbagai etiologi seperti
infeksi saluran napas atas(ISPA), reaksi alergi, atau paparan terhadap asap rokok.
Hal ini menyebabkan terganggunya fungsi normal TE, sehingga cairan telinga
tengah stasis di dalam rongga telinga tengah (otitis media efusi/OME), cairan ini
merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri, jika terjadi
infeksi sekunder maka terjadilah otitis media

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengkajian dari otitis media ?
2. Bagaimana diagnosa dari otitis media ?
3. Bagaimana intervensi dari otitis media?
4. Bagaimana implementasi dari otitis media? 5. Bagaimana
evaluasi dari otitis media ?
PEMBAHASAN
KONSEP KEPERAWTAN
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama : An.k Tanggal pemeriksaan : 8 Oktober 2013
Umur : 10 Tahun Alamat : Ds. Sunalari Cikijing
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Masi Sekolah
2. Keluhan utama Nyeri pada telinga
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang Keluar cairan putih ditelinga kanan klien disertai
dengan demam dan nyeri pada telinga.
b. Riwayat Kesehatan dahulu Orang tua klien mengatakan anaknya memiliki
riwayat batuk dan pilek yang sering berulang.
c. Riwayat kesehatan keluarga Tidak ada riwayat penyakit yang serupa dalam
keluarga pasien
Lanjutan.......
4. Aktifitas
• Aktifitas tidur dan istirahat : klien mengatakan tidak dapat tidur nyenyak seperti
sebelumnya karena nyeri pada telinga.
• Integritas ego : Kecemasan tentang status kesehatan dan tindakan pengobatan
• Nyeri : Nyeri berat disertai tekanan disekitar telinga.
5. Pemeriksaan Fisik
a.Membrane tympany : terdapat perforasi ditelinga kanan.
b.Tes rinner (-)
c. Tes webber : laterisasi kanan.
d.Tes bisik : pasien tidak dapat mendengarkan suara berfrekuensi rendah
ANALISA DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
1 Ds : Trauma , benda Nyeri
• Klien mengatakan nyeri pada telinga asing
bagian dalam
•Klien mengatakan sulit mendengar Rupture
suara berfrekuensi rendah gendang telinga
Do :
•Klien nampak meringis Invasi bakteri
•Klien nampak cemas
•TTV: Infeksi telinga
TD : 160/70 mmHg tengah
N : 80 x/menit
P : 14 x/menit Proses
S : 37,1° C peradangan
nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri b/d proses inflamasi pada jaringan telinga


tengah
INTERVENSI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri b/d proses inflamasi Setelah 1. Identifikasi 1. Untuk
pada jaringan telinga dilakukan respon nyeri non mengetahui
tengah intervensi verbal tingkat skala
selama 1 x 24 2. Identifikasi faktor nyeri
jam maka, yang 2. Untuk
status memperberat mengetahui
kenyamanan dan intervensi
meningkat memperingan selanjutnya
dengan kriteria nyeri 3. Untuk
hasil : 3. Fasilitasi istirahat mengalihkan
• Keluhan nyeri dan tidur rasa nyeri
menurun 4. Kolaborasi 4. Untuk
• Pendengaran pemberian mengurangi
membaik analgetik, jika nyeri
perlu
IMPLEMENTASI
Hari / Tanggal Implementasi Hasil
Rabu, 09 oktober
1. Mengidentifikasi respon nyeri non 1. Klien mengatakan nyeri
2013
verbal telah berkurang
2. Mengidentifikasi faktor yang 2. Klien mengatakan
memperberat dan memperingan telinganya sudah tidak
nyeri nyeri
3. Memfasilitasi istirahat dan tidur 3. Pasien dianjurkan untuk
4. Mengkolaborasi pemberian tidur minimal 8 jam agar
analgetik, jika perlu nyerinya berkurang
4. Memberikan obat anti
nyeri pada telinga
IMPLEMENTASI
Hari / Tanggal Diagnosa Evaluasi
Rabu, 09 oktober 1. Nyeri b/d proses inflamasi S: Klien mengatakan nyerinya
2013
pada jaringan telinga tengah sudah berkurang.
O: -Klien tampak sudah lebih baik
-TTV
TD : 130/70 mmHg
N : 70 ×/menit
P : 20 ×/ menit
S : 36,1° C
A: Masalah Teratasi
P: Intervensi dihentikan pasien
pulang
PENUTUP
KESIMPULAN

Otitis media berawal dari terjadinya kongesti/edema pada mukosa nasal,


nasofaring, dan tuba eustachius yang disebabkan oleh berbagai etiologi
seperti infeksi saluran napas atas(ISPA), reaksi alergi, atau paparan
terhadap asap rokok. Hal ini menyebabkan terganggunya fungsi normal
TE, sehingga cairan telinga tengah stasis di dalam rongga telinga tengah
(otitis media efusi/OME), cairan ini merupakan media yang sangat baik
untuk pertumbuhan bakteri, jika terjadi infeksi sekunder maka terjadilah
otitis media
SEKIAN DAN TERIMA KASI

Anda mungkin juga menyukai