DIAGNOSA TUJUAN
No INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan jalan nafas - Jalan nafas kembali efektif.1. 1. Kaji penumpukan secret yang1. 1. Mengetahui tingkat
DS : - Klien bernapas tidak lagi keparahan dan tindakan
ada
- Klien mengatakan sulit melalui mulut. selanjutnya
2. Observasi tanda-tanda vital.
bernafas melalui hidung - Klien merasa aman dan 2. Mengetahui perkembangan
- Klien mengatakan sesak nyaman saat bernafas
3. 3. Berikan latihan batuk efektif klien sebelum dilakukan
nafas setelah POST-OP. operasi
4. 4. Lakukan tindakan sunction
DO : 3. 3. Kerjasama untuk
5. 5. Berikan terapi oksigen
- Klien terlihat sulit menghilangkan
bernafas melalui hidung 6. 6. Kolaborasi dengan tim medis penumpukan secret/
dan bernafas melalui mulut masalah
untuk pembersihan sekret
- P : 35 x/m 4. Untuk membuang secret
yang menganggu
pernafasan
2. Nyeri pada luka operasi Nyeri berkurang Pasien 1. Kaji tingkat nyeri klien 1. Mengetahui tingkat nyeri
DS : terlihat aman dan nyaman klien dalam menentukan
- Klien mengeluh nyeri tindakan selanjutnya
dengan riwayat keluhan: 2. Jelaskan sebab dan akibat 3. Dengan sebab dan akibat
P: Post op sinusitis nyeri pada klien serta nyeri diharapkan klien
Q: Dirasakan seperti keluarganya berpartisipasi dalam
teriris-iris (tajam) perawatan untuk
R: Didaerah sinusitis mengurangi nyeri
maxsilaris dextra 3. Ajarkan tehnik relaksasi dan 4. Klien mengetahui tehnik
S: Skala nyeri , ( 6 ) distraksi distraksi dan relaksasi
T: Lamanya nyeri d. sehinggga dapat
dirasakan ± 10 menit mempraktekkannya bila
DO : mengalami nyeri
- Klien terlihat tidak 5. Observasi tanda tanda vital 5. Mengetahui keadaan
nyaman. dan keluhan klien umum dan perkembangan
- Ekspresi wajah meringis kondisi klien.
- Nyeri tekan sinusitis 6. Kolaborasi dngan tim medis: 6. Menghilangkan/
Maksilaris Terapi konservatif : mengurangi keluhan nyeri
obat Acetaminopen; Aspirin, klien
dekongestan hidung drainase
sinus
Pembedahan :
- Irigasi Antral: Untuk
sinusitis maksilaris.
- Operasi Cadwell Luc
3. 3. Gangguan rasa aman dan - Klien dapat istirahat dan 1. Kaji kebutuhan tidur klien. 1. Mengetahui
nyaman istirahat dan tidur tidur dengan nyaman permasalahan klien
- Klien tidur sesuai dengan dalam pemenuhan
DS :
kebutuhan misalkan 6-8 kebutuhan istirahat tidur
- Klien mengatakan susah
jam/hari nyeri pada
tidur hidung berkurang 2. Agar klien dapat tidur
2. Ciptakan suasana yang
dengan tenang
- Klien mengatakan sering
nyaman.
terbangun
3. Obat yang sesuai
3. Berikan konsep dasar manusia
diberikan
- Klien mengatakan hidung
rasa aman dan nyaman
buntu
4. Kolaborasikan dengan tim
- Klien mengeluh sesak
medis pemberian obat
napas saat tidur
kepala
DO :
terus
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
3. 03/04/2019 Gangguan rasa aman dan 1. Mengkaji pola tidur klien setiap hari S : klien mengatakan pola istirahat
2. Memberikan konsep dasar manusia dan tidur membaik
nyaman istirahat dan
rasa aman dan nyaman pada pola O : klien terlihat tenang saat tidur,
tidur
istirahat dan tidur 6-8 jam/hari
3. Kolaborasi dengan tim medis saat A : maslah teratasi sebagian
pemberian obat P : tindakan no 2 dan 3
dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN
S : 36 °C
N : 80 x/m
RR : 16 x/m
P : intervensi dilanjutkan
S : 36
N : 80 x/m
RR : 16 x/m
P : intervensi dilanjutkan
3. Dx: 3 01 April 2019 S : klien mengatakan pola istirahat dan tidur teratur
O : klien terlihat nyaman dan tenang saat istirahat dan tidur
TD : 120/90 mmHg
S : 36
N : 80 x/m
RR : 16 x/m
A : masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
EVALUASI KEPERAWATAN
N : 80 x/m
RR : 17 x/m
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
T : 36
N : 80 x/m
RR : 17 x/m
A : masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan
03 April 2019 Gangguan rasa aman dan S : klien mengatakan tidur dengan nyaman
08 .35 nyaman istirahat dan tidur O : klien terlihat tenang saat istirahat dan tidur
TD : 120/80 mmHg
S: 36
N : 80 x/m
RR : 17 x/m
P : intervensi dihentikan