Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KEPUTUSASAAN

Seorang wanita berusia 57 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
nafas sejak 1 minggu sebelum masuk RS. Hasil pengkajian : klien memiliki riwayat TB
paru sejak bulan Januari tahun 2017, namun setelah menjalani pengobatan OAT selama 5 bulan,
klien putus obat karena terjadi masalah pada fungsi hatinya akibat dari pengobatan OAT. Klien
juga memiliki riwayat DM type 2. Setahun yang lalu klien pernah jatuh dan sampai saat
ini klien tidak bisa berjalan. Sebelum sakit klien mengatakan masih bisa melakukan aktivitas
sehari-hari, namun saat ini harus dibantu dengan orang lain. Klien jarang keluar rumah dan lebih
senang mengurung diri di kamar. Klien mengatakan capek, pasrah dengan kondisinya dan ingin
mati saja. Menurut klien tidak ada harapan untuk sembuh lagi. Klien merasa selalu merepotkan
orang lain terutama anak-anaknya. Klien sering menangis, kadang menolak minum obat, sulit
konsentrasi, dan lebih banyak diam.

ANALISA DATA
No DATA PROBLEM ETIOLOGI
1. Ds : Klien mengatakan dirawat di Kategori : fisiologi Penurunan bunyi nafas
ruang penyakit dalam dengan Subkategori : dapat menunjukkan
keluhan sesak nafas sejak 1 minggu respirasi atelektasis. Ronki,
sebelum masuk RS D.0001 mengi menunjukkan
Bersihan jalan napas akumulasi
Do: klien tampak gelisah tidak efektif B/d sekret/ketidakmampuan
-klien tampak meringis spasme jalan napas, untuk
-klien tampak ronkhi hipersekresi jalan membersihkan jalan
napas,sekresi yang nafas yang dapat
tertahan menimbulkan
penggunaan otot
aksesori pernafasan dan
peningkatan kerja
pernafasan.
2. Ds: Klien mengatakan capek, pasrah Kategori: psikologi Mengetahui penyebab
dengan kondisinya dan ingin mati saja. Subkategori : terjadinya
Menurut klien tidak ada harapan untuk integritas ego keputusasaan,dan
sembuh lagi. D.0088 menjaga agar pasien
Keputusasaan B/d tidak merasa semdiri
DO: klien tampak sulit konsentrasi stress jangka
Klien tampak merenung Panjang,kehilangan
Klien tampak menagis kepercayaan pada
kekuatan
spiritual,penurunan
kondisi fisiologi
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa SLKI SIKI
1. Bersihan jalan napas Setelah dilakukan asuhan - memonitor pola napas
tidak efektif B/d keperawatan mampu (frekuensi, kedalaman,usaha
spasme jalan napas, mengatasi masalah bersihan napas)
hipersekresi jalan jalan napas tidak efektif -memposisikan semifowler
napas,sekresi yang memenuhi kriteria hasil KH: - mengajarkan teknik batuk
tertahan - batuk efektif ( 3-4 ) efektif
- mengi ( 3-4 )
- dyspnea ( 3-4 )
2. Keputusasaan B/d Setelah dilakukan asuhan - Mengindentifikasi fungsi
stress jangka keperawatan jiwa klien marah,frustasi,dan amuk
Panjang,kehilangan mampu mengatasi masalah bagi pasien
kepercayaan pada keputusasaan memenuhi - Melakukan sentuhan
kekuatan kriteria hasil/KH: untuk memberikan
spiritual,penurunan - Konsentrasi (3-4) dukungan
kondisi fisiologi - Putus asa (3-4) ( mis,merangkul,menepu
- Perasaan bersalah (3- k-nepuk)
4) - Mejngjakan penggunaan
mekanisme pertahanan
yang tepat

IMPLEMENTASI
No Hari – tanggal – IMPLEMENTASI EVALUASI
waktu
1. Rabu,16 Maret 2021 Memonitor pola napas (frekuensi, S: klien mengatakan sudah
09:00 – 09:20 kedalaman,usaha napas) tidak sesak nafas lagi
O: klien tampak segar
Klien tampak tidak gelisah
A: masalah teratasi
P: mengajarkan teknik
batuk efektif
2. Rabu,16 Maret 2021 Mengindentifikasi fungsi S: klien mengatakan
09:20 – 09:30 marah,frustasi,dan amuk bagi dirinya sudah tidak putus
pasien asa dan ingin sembuh
kembali
O: klien tampak sudah
tidak merenung
A: masalah teratasi
P: Mengajarkan
penggunaan mekanisme
pertahanan yang tepat
TERAPI KOMPLEMENTER
 BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
- memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman,usaha napas)
-memposisikan semifowler
- mengajarkan teknik batuk efektif
 KEPUTUSASAAN
- Mengindentifikasi fungsi marah,frustasi,dan amuk bagi pasien
- Melakukan sentuhan untuk memberikan dukungan ( mis,merangkul,menepuk-nepuk)
- Mejngjakan penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat

STRATEGI PELAKSANAAN KEPUTUSASAAN

I. KASUS ( masalah utama)


Keputusasaan
II. Proses terjadinya masalah
Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang melihat
keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilihan pribadi yang tersedia dan tidak
dapat memobilisasi energy yang dimilikinya (NANDA,2005).
Keputusasaan berkaitan dengan kehilangan harapan,
ketidakmampuan,keraguan,duka cita,apati,kesedihan,depresi,dan bunuh diri,
( cotton dan range 1996)
III. Pohon masalah
ketidakberdayaan

keputusasaan

harga diri rendah


IV. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
. Ds: Klien mengatakan capek, pasrah dengan kondisinya dan ingin mati saja.
Menurut klien tidak ada harapan untuk sembuh lagi.
. Do: klien tampak sulit konsentrasi Klien tampak merenung Klien tampak
menagis.
2. Diagnose keperawatan : Keputusasaan
3. Tujuan : klien dapat mengenal masalah keputusasaanya
4. Tindakan keperawatan :
-Mengindentifikasi fungsi marah,frustasi,dan amuk bagi pasien
- Melakukan sentuhan untuk memberikan dukunga (mis,merangkul,menepuk-
nepuk)
- Mengajarkan penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat.

V. Prosedur pelaksanaan
1. Orientasi
A. Salam terapeutik
“ Assalamualaikum Ibu, perkenalkan saya perawat Arif. Saya mahasiswa
dari STIKes Yatsi Tangerang dengan ibu siapa? Senang dipanggil apa bu?
Nah, saya datang kesini untuk membantu Ibu menyelesaikan masalah ibu
2. Validasi
Bagaimana perasaan dan kabar ibu hari ini?
3. Kontrak ( Topik, Tempat, Waktu )
Topik : Baiklah bu bagaimana kalua kita berbincang-bincang tentang
perasaan sedih yang ibu rasakan hari ini?”. Menurut Ibu dimana baiknya kita
berbincang-bincang? Bagaimana kalau ditempat ini saja”.”bagaimana kalau
kita berbincang-bincang selama 30 menit. Apakah ibu bersedia?”.
Tempat : ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana di taman?
Waktu: bagaimana kalau kita waktu berbincang-bincang kita selama 30
menit? Apakah ibu setuju?
4. Fase kerja
“coba ibu ceritakan kepada saya tentang perasaan sedih yang ibu rasakan saat
ini”.”(pasien : saya sedih sekali…sejak adanya perasan capek, pasrah dengan
kondisi dan saya ingin mati saja…..).

Ya…..saya mengerti perasaaan ibu. Sudah berapa lama perasaan itu ibu
rasakan?”kalau saya boleh simpulkan, ibu saat ini mengalami hal yang disebut
dengan keputusasaan. Keputusasaan adalah suatu keadaaan dimana seseorang
itu merasa tidak ada pilihan lain lagi untuk menyelesaikan masalahnya
walaupun sebenarnya masih memlikipotensi/kemampuan untuk
menyelesaikan masalah. “ibu, bagaimana kalau saya memberitahukan tentang
cara yang baik untuk menyelesaikam masalah?’”ada beberapa hal yang ibu
bias lakukan,misalnya menceritakan masalah ibu kepada orang lain yang ibu
percaya. Dengan demikian beban yang ibu rasakan setidaknya bias berkurang.
Selain itu ibu juga bias mengingat atau menuliskan kemampuan atau aspek
positif yang dulu pernah ibu lakukan. Coba ingat kembali apa saja hal baik
yang dulu pernah ibu lakukan. Wah….. dulu ternyata ibu bias membuat
eskrim yang lezatnya. Nah buat daftar sebanyak-banyaknya kemampuan
lainnya. Kegiatan seperti ini berguna untuk membantu membangkitkan
semangat dan harapan ibu kembali dalam menjalani kehidupan”. Meskipun
tidak dapat mebuatnya sendiri tapi ibu masih bias mengajarkannya ke orang
lain. Tulis dn buat daftar tersebut, ini akan membuktikan bahwa ibu masih
punya banyak kemampuan yang bermanfaat bagi diri sendirimaupun orang
lain. Hebat…..

5. Teriminasi
A. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien subjektif : bagaimana perasaan ibu setelah kita
berbincang-bincang tentang masalah ibu tadi?
Evaluasi klien objektif : coba ibu ulangi, hal baik apa saja yang biasa
dilakukan untuk menyelesaikan masalah
B. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah ibu, dalam satu hari mau berapa kali ibu berbincang-bincang
untuk menyelesaikan masalah ibu tadi? Bagaimana jika 2 kali Mas?
Baiklah jam berapa ibu akan berbincang-bincang?
C. Kontrak yang akan datang
Topik: baiklah bu bagaimana kalau besok kita berlatih kegiatan
berbincang-bincang tentang pengalaman ibu, bercakap-cakap dengan
teaman
Tempat: tempatnya mau dimana bu? Seperti biasa ya bu di taman?
Waktu: jam berapa Mas? Bagaimana kalau jam 9 pagi ? Apakah ibu
setuju? Baiklah bu, sampai jumpa besok bu .baik kalo begitu saya permisi
Assalamualaikum
Om swastiastu namo buddhaya selamat pagi.

Anda mungkin juga menyukai