Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL

RESUME
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu Eki Pratidina, S.Kp., MM

Disusun oleh:
Kelompok 7
Tingkat 3C
Dyah Nur Amalia 191FK01036
Marisa Nur Meliani 191FK01071
Novi Widya Pratama 191FK01084
Sekar Putri Azzhara 191FK01111
Syalida Asa Azkia 191FK01129

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2021
KASUS
Ny Y post operasi katarak tgl 10 April 2015. Tanggal 15 April 2015 Ny Y
kontrol ke poliklinik mata rumah sakit no medical record. 13.09.5478. Hasil
pengkajian didapatkan data :Ny Y mengatakan khawatir bahwa setelah operasi
matanya tidak bisa melihat sama sekali. Mengeluh jantung berdebar-debar, susah
tidur, mulut kering, gelisah, tangan berkeringat dingin, fokus perhatian hanya pada
setelah operasi, rangsang luar tidak mampu diterima, dan lapangan pesepsi
menyempit.
Hasil Observasi: Ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit,
perubahan tanda-tanda vital (nadi dan tekanan darah naik), tampak sering nafas
pendek, gerakan tersentak – sentak , meremas- remas tangan dan tampak bicara
banyak dan lebih cepat
FORMAT PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
A. IDENTITAS
Nama Pasien : Ny. Y
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Orang Yang Berarti : Suami
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Tanggal Masuk : 15-04-2015
Tanggal Pengkajian : 15-04-2015
Diagnosa Medik : Ansietas
Penampilan : Tidak rapih, terlihat kusam
PERSEPSI DAN HARAPAN
1. Paien
Pasien mengatakan merasa khawatir tidak bisa melihat sama sekali. Pasien
berharap ingin cepat sembuh.
2. Keluarga
Keluarga mengatakan pasien selalu gelisah dan sulit tidur.
STATUS MENTAL
1. Emosi
Pasien terlihat sedih dengan keadaannya saat ini
2. Konsep Diri
Pasien mengatakan keadaanya saat ini menganggu perannya sebagai istri dan ibu
dari 2 anak
3. Pola Interaksi
Pasien lebih banyak berbicara dan berbicara lebih cepat
4. Gaya Komunikasi
Pada saat berbicara dengan perawat, pasien tampak mendominasi
LATAR BELAKANG STATUS SOSIAL BUDAYA
1. Pekerjaan
Pasien mengatakan pekerjaannya saat ini yaitu Ibu Rumah Tangga
2. Hubungan Sosial
Pasien mengatakan sangat dekat dengan keluarga
3. Sosio-budaya
Saat dikaji pasien senang berinteraksi dan mudah berbaur dengan lingkungan
sekitar
4. Gaya Hidup
Pasien menerapkan gaya hidup yang sehat
RIWAYAT KELUARGA
1. Genogram
Keterangan : 

Laki-laki :

Perempuan :

Sudah meninggal :

Klien :

Tinggal serumah :

2. Masalah Keluarga dan Krisis


Pasien mengatakan penyakit saat ini tidak mempengaruhi masalah pada keluarga
3. Interaksi Dalam
Pada saat dikaji pasien mengatakan penyakit yang sedang diderita tidak
mempengaruhi interaksi anggota keluarga
B. PENGKAJIAN FISIK
1. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan khawatir bahwa setelah operasi matanya tidak bisa melihat
sama sekali.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat dirumah sakit.
2. Kebiasaan yang Berhubungan dengan Status Kesehatan
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan rajin berolahraga dan
menjalani pola hidup sehat. Setelah operasi, pasien mengkonsumsi makanan sehat
seperti sayuran hijau, buah-buahan dan lauk pauk.
3. Merokok
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan tidak pernah merokok
4. Alcohol/ Obat-obatan
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi
alcohol dan juga obat-obatan.
5. Istirahat dan Tidur
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan sebelum sakit istirahat tidur
nya tidak terganggu. Setelah sakit pasien mengalami susah tidur.
6. Nutrisi
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien mengatakan setelah sakit selera makan
berkurang.
7. Eliminasi
Pada saat dilakukan pengkajian, didapatkan BAK dan BAB pasien normal.
8. Orientasi
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien terlihat tidak mengalami gangguan
orientasi.
9. Tingkat Aktivitas
Pada saat dilakukan pengkajian, pasien terlihat lesu dan tidak berdaya.
10. Tingkat Energi
Pada saat dilakuakan pengkajian, tingkat energi pasien cukup baik. Dan dapat
beraktivitas secara mandiri.
C. ANALISA DATA
No Data Masalah
1 Subyektif: khawatir tidak dapat melihat pasca oprasi Ansietas
katarak. Mengeluh jantung berdebar-debar, susah
tidur, gelisah, focus perhatian pada kondisi mata,
tidak dapat memfokuskan fikiran.

Objektif: ekspresi wajah terlihat tegang, rentang


perhatian menyempit, perubahan tanda-tanda
vital(nadi dan tekanan darah naik), tampa sering
nafas pendek mengeluh tidak bisa tidur, meremas-
remas tangan dan tampak bicara banyak dan lebih
cepat.

D. Menegakkan Diagnosa Keperawatan


1. Ansietas berhubungan dengan perubahan pada fisik

E. Tindakan Keperawatan
FORMAT TINDAKAN KEPERAWATAN MASALAH PSIKOSOSIAL
Inisial : Ny. Y
Pasien No Medrec : 13.09.5478
Ruangan : Melati

Tgl No Dx Diagnosa Tindakan Keperawatan


Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
15- 1 Ansietas b.d Setelah S : - Pasien mengatakan a. Kaji tingkat 1. Derajat
04- perubahan dilakukan dengan tarik nafas kecemasan kecemasan akan
2015 pada fisik tindakan panjang kecemasan pasien dan catat dipengaruhi
keperawatan berkurang adanya tanda- bagaimana
selama 2x 24 - Pasien mengatakan tanda verbal dan informasi
jam Ansietas dengan tarik napas nonverbal. tersebut
teratasi dengan panjang lebih tenang b. Beri diterima oleh
kriteria hasil: O:- Td 100/70 mmHg kesempatan individu.
- Kecemasan - Nadi 80 x/mnt pasien untuk 2. Mengungkapkan
berkurang - Pernapasan mengungkapkan rasa takut secara
- TTV 15x/mnt isipikiran dan terbuka dimana
dalam - Wajah berseri- perasaan rasa takut dapat
batas seri,ekspresi takutnya. ditujukan.
normal wajah tenang c. Observasi tanda 3. Mengetahui
- Ekspresi vital dan respon fisiologis
wajah peningkatan yang
terlihat respon fisik ditimbulkan
tenang pasien. akibat
d. Ajarkan teknik kecemasan.
relaksasi nafas 4. untuk
dalam untuk mengurangi
kontrol kecemasan
mengurangi dengan teknik
kecemasan non
yang dirasakan farmakologis

Untuk dapat membuat rencana tindakan keperawatan buka kembali 3 tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan
masalah psikososia
F. Implementasi dan Evaluasi
FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Nama : Ny. Y

Ruangan : Melati

RM.No : 13.09.5478

Diagnosa Implementasi Tindakan Keperawatan Evaluasi


Keperawatan
Ansietas b.d 1. Mengkaji tingkat kecemasan pasien S: - pasien mengatakan sudah tidak
perubahan dan catat adanya tanda- tanda verbal khawatir lagi
pada fisik dan nonverbal. - pasien mengatakan jantungnya
2. Memberikan kesempatan pasien untuk sudah berdebar normal
mengungkapkan isipikiran dan - pasien mengatakan tidurnya
perasaan takutnya. tenang
3. Mengobservasi tanda vital dan - pasien mengatakan sudah tidak
peningkatan respon fisik pasien gelisah
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam - pasien mengatakan dapat
untuk kontrol mengurangi kecemasan memfokuskan fikiran
yang dirasakan O: - ekspresi wajah pasien terlihat
sudah tenang
- TTV
Td 120/80 mmHg
Nadi 82 x/mnt
Pernapasan 20 x/mnt
Suhu 36,5 o C
- Pasien sudah tidak meremas
remas tangan
- Bicara pasien sudah tidak
terburu buru
A: Gangguan ansietas dapat di atasi
P: Intervensi di hentikan
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

Praorientasi

Perawat mempersiapkan diri untuk berkomunikasi dan memikirkan hal-hal yang perlu
ditanyakan dan dilakukan kepada klien serta bertanya tentang kondisi klien kepada
teman sejawat yang jaga malam.

Orientasi

SESI 1

Perawat: Assalamualaikum, ibu Yani

Klien: Waalaikumsalam.

Perawat: Perkenalkan bu saya perawat Dyah Nur Amalia, ibu bisa memanggil saya
perawat Dyah, saya perawat yang bertugas pada pagi hari ini. Tujuan saya
kesini adalah untuk memeriksa tekanan darah ibu. (kemudian perawat
memeriksa tekanan darah pasien)

Perawat : Nah tekanan darah ibu cukup normal yaitu 110/70 mmHg Kalau boleh
tahu bagaimana perasaan ibu saat ini?

Pasien : Saya takut suster

Perawat : Takut kenapa bu?

Klien : Saya takut dan cemas karena tidak bisa melihat lagi.

Perawat :Ohh jadi begitu. bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar


mengenai kecemasan yang sedang ibu alami, kira kira 20 menit, tempatnya
disini saja, bagaimana ibu, apakah ibu bersedia?

Klien :Baiklah saya bersedia, suster.


Perawat :Oke, ibu, kita mulai pembicaraannya ya, nah bu, pertama saya mau nanya
dulu bu, apa yang menyebabkan ibu tampak cemas?

Klien :Begini suster saya takut tidak dapat melihat lagi seperti sebelumnya. Saya
merasa jantung saya berdebar-debar, dan susah untuk tidur.

Perawat :Ohh, begitu ya bu, trus biasanya kapan saja ibu terpikirkan mengenai hal
itu?

Klien :Biasanya saya terpikirkan hal itu pada saat waktu-waktu luang, misalnya
pada saat keluarga saya nebus obat atau pergi atau saat mereka tertidur.

Perawat :Oh, begitu bu, itu saat suasana lingkungan sepi ya bu.

Klien :Iya suster

Perawat : Nah ibu, saya mau nanya lagi, ibu ingat tidak perilaku atau sikap ibu saat
merasa cemas, misalnya seperti apa bu?

Klien :saya akan berperilaku gelisah, jantung berdebar debar, tangan berkeringat
dingin.

Perawat :Hmm.. seperti itu ya bu, trus setelah itu apa yang ibu lakukan untuk
mengatasi kecemasan ibu?

Klien :Saya tidak tau.

Perawat :Nah jadi ada beberapa teknik untuk mengatasi kecemasan yang ibu
rasakan, yang pertama yaitu cara pengalihan situasi, nah, jadi kalau
misalnya ibu sedang mengalami kecemasan ibu bisa melakukan hal yang
ibu sukai, misalnya tidur, menonton tv atau membaca buku. Bagaimana ibu
apakah sudah jelas?

Klien :ya suster, sangat jelas.

Perawat :Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?


Klien :Saya sudah mengerti bagaimana cara mengatasi kecemasan seperti yang
suster katakana tadi yaitu dengan cara mengalihkan situasi.

Perawat :Coba ibu sebutkan tadi bagaimana cara mengatasinya tadi?

Klien :Suster bilang tadi bisa dengan mengalihkan situasi dengan melakukan
kegiatan seperti tidur, menonton tv, membaca buku atau yang lainnya

Perawat :Ibu hebat. Ibu dapat mengingatnya dengan baik, nanti apabila ibu kembali
merasa cemas ibu bisa mempraktekkan cara yang telah kita bicarakan tadi.
bagaimana ibu, apakah sudah jelas

Klien :Ya sangat jelas sekali, suster.

Perawat : Baiklah ibu, nanti siang sekitar jam 14.00 saya akan kesini lagi melihat
keadaan ibu, dan apabila ibu masih merasa cemas saya akan mengajarkan
kepada ibu cara mengatasinya dengan teknik yang kedua yaitu teknik nafas
dalam. Bagaimana ibu, apakah ibu bersedia?

Klien :Baiklah, saya bersedia perawat.

Perawat :Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, Assalamualaikum.

Klien : Waalaikumsalam

SESI 2

Perawat : assalamualaiukum ibu yani

Klien : waalaikumsalam.

Perawat : bagaimana perasaan ibuu siang ini

Klien : saya masih merasa cemas, sus.

Perawat : apakah ibu sudah melakukan cara mengatasi kecemasan seperti yang saya
ajarkan sebelumnya buu
Klien : udah sus, saya menonton tv, tapi tetap saja saya merasa cemas

Perawat : Baiklah, kalau begitu bagaimana kalau sekarang saya ajarkan bagaimana
cara mengatasi kecemasan yang kedua, yaitu dengan cara teknik nafas
dalam, kita melakukannya disini saja bu, kurang lebih 10 menit,
bagaimana apakah ibu bersedia?

Klien : Baiklah saya bersedia, suster.

Perawat : Baiklah bu jadi seperti ini caranya, saya praktikan dulu nanti kita akan
praktikan bersama-sama cara nya adalah, tarik nafas dalam-dalam tahan
selama 8 detik lalu hembuskan melalui mulut perlahan lahan bagaimana
ibu apakah kita bisa melakukannya sekarang.

Klien : ya kita bisa.

Perawat : Tarik napas ibu yang dalam tahan saya hitung sampai 8 ya bu tahaN
6,7,8...... sudah kita ulang tiga kali ya bu. Nahh bagus ibu dapat
mempraktekkannya dengan sangat bagus.

Perawat : Bagaimana perasaan ibu setelah kita melakukan teknik napas dalam
tadi?

Klien : Saya merasa sedikit lebih tenang sekarang sus.

Perawat : Coba ibu ulangi bagaimana caranya tadi cara mengatasi kecemasan
dengan cara teknik nafas dalam

(Klien mempraktekkan bagaimana cara melakukan teknik nafas dalam)

Perawat : Ahh bagus buu bisa mempraktekkannya dengan sangat bagus sekali.
nanti apabila ibu kembali merasa cemas ibu bisa mempraktekkan cara
yang telah saya ajarkan tadi. bagaimana buu, apakah sudah jelas

Klien : Ya sangat jelas sekali, suster.


Perawat : Baiklah ibu, untuk selanjutnya di rumah ibu dan keluarga yang
mengawasi dan mengingatkan ibu Yani seperti mengalihkan situasi,
teknik nafas dalam ya bu.

Keluarga Klien: Baiklah, kami mengerti perawat.

Perawat : Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, Assalamualaikum.

Klien : Waalaikumsalam
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai