Anda di halaman 1dari 11

Lampiran 3 Format ASKEP klien Psikososial di RS umum

JUDUL :
Asuhan Keperawatan Pada Tn P Dengan Diagnosa Keperawatan Ansietas di RT 05/02 DESA
JATIROTO

RUANGAN RAWAT/RW/RT/DESA
TANGGAL DIRAWAT

A. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. P (L/P)

Tanggal Pengkajian : 11 July 2022


Alamat : Desa Jatiroto Rt 05/ Rw 02
Umur : 61 Tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Petani
RM No. : -
Dx.Medis : Stroke

B. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

Pasien masuk RS dengan keluhan tangan kiri dan tungkai kiri tidak dapat digerakan sejak 1
hari,awalnya sejak dua bulan yang lalu. Selain itu, pasien mengeluhkan sakit kepala, mulut miring
ke kanan dan bicara pelo sejak 1 hari yang lalu. Keluhan ini tidak disertai dengan muntah, pasien
mengalami riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang lalu. Pasien mengatakan pernah jatuh saat
berjalan, keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama.
C. FAKTOR PREDISPOSISI ( DINARASIKAN)
Biologis
Klien tidak memiliki riwayat keturunan. Klien tidak memiliki riwayat keterbatasan saat janin
asampai prenatal. Klien tidak memiliki riwayat trauma atau kecelakaan. Kliem memiliki riwayat
nutrisi yang baik. Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 4 tahun yang lalu.

Psikologis
Klien menunjukkan perubahan sikap saat berkomunikasi ketika menjelaskan tentang kondisinya.
Klien tidak pernah berobat ke pengobatan alternatif. Gambaran positif terhadap dirinya karena
sakit,Klien mengatakan jika dia diberikan penyakit oleh Tuhan dan akan disembuhkan oleh
Tuhan. Motivasi dirinya terhadap kesembuhan, klien ingin sembuh agar bisa melakukan aktivitas
seperti saat masih sehat. Klien tidak memiliki pengalaman psikologis masa lalu terkait sakitnya
yang dirasa tidak menyenangkan.

Sosial Budaya

Usia : 61 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tingkat Pendidikan : SD/Sederajat
Dengan kondisi sakit yang dialami klien berobat menggunakan BPJS. Respon terhadap pekerjaan
saat ini, sejak sakit klien tidak bisa melakukan pekerjaan di sawah. Pendapat lingkungan sekitar
tentang dirinya dan keluarga, keluarga dan lingkungan selalu mensupport kesembuhannya. Klien
menganut agama islam. Sejak sakit klien tidak ikut berperan di kegiatan lingkungan.
D. FAKTOR PRESIPITASI

Kondisi kesehatan sekarang,Klien masuk RS dengan keluhan tangan kiri dan tungkai kiri tidak
dapat digerakan sejak 1 hari,awalnya sejak dua bulan yang lalu. Selain itu, klien mengeluhkan
sakit kepala, mulut miring ke kanan dan bicara pelo sejak 1 hari yang lalu. Keluhan ini tidak
disertai dengan muntah, klien mengalami riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang lalu. kien
mengatakan pernah jatuh saat berjalan, keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama.
Kondisi psikologis yang dialami klien, klien khawatir dengan kondisinya dan merasa takut jika
tidak mampu melakukan aktivitas lagi, merasa sedih karena tidak bisa ke sawah lagi. Klien juga
terlihat murung dan gelisah. Klien mengalami perubahan sikap sejak 3 bulan setelah didiagnosa
stroke oleh dokter. Klien ingin sembuh dari penyakitnya dan bisa beraktivitas kembali seperti saat
masih sehat.

E. PENGKAJIAN FISIK
- Jelaskan Keadaan umum
1) Penampilan umum : lemah
2) Tanda distress : nadi dan
tekanan darah naik
3) Warna kulit : pucat
4) Ekspresi wajah : cemas
5) Bicara : berlebihan dan cepat
- Pemeriksaan Vital sign
Tekanan darah : 170/100 mmHg
Nadi : 96 x/menit
Suhu : 36,7
RR : 20 x/menit
- Pemeriksaan fisik (Fokus pada Diagnosa medis yang dialami)
1) Mulut : miring ke kanan
2) Ekstremitas atas : sebelah kiri tidak dapat digerakkan
3) Ekstremitas bawah : tungkai kiri tidak dapat digerakkan
- Pengkajian psikososial
1) Gambaran diri
 Anggota tubuh yang tidak disukai : klien mengatakan kurang suka dengan bagian
tangan kirinya karena tidak dapat digerakkan dan mulut karena miring ke kanan
2) Identitas diri
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Status perkawinan : menikah
 Pekerjaan : Petani
3) Peran diri
 Sebagai kepala keluarga, saat ini klien tidak dapat bekerja untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarganya
4) Ideal diri
 Cita-cita/harapan : klien berharap semoga bisa segera sembuh agar tidak merepotkan
keluarga dan dapat melakukan aktivitas seperti saat masih sehat
5) Harga diri
Klien merasa khawatir dengan kondisinya dan takut jika tidak mampu melakukan aktivias
lagi.
- Ponon masalah

F. STATUS MENTAL
- Penampilan umum : lemah
- Pembicaraan : klien bicara pelo, cepat serta berlebihan
- Aktivitas motorik : klien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa
dan tidak bekerja
- Alam perasaan : klien merasa khawatir dengan kondisinya dan
merasa takut jika tidak mampu melakukan aktivitas lagi, merasa sedih karena tidak bisa
ke sawah lagi,. Klien juga terlihat murung dan gelisah.
- Interaksi selama wawancara : ketika berkomunikasi bicaranya berlebihan serta
cepat, mudah lupa, dan kontak mata sering menunduk
- Tingkat kesadaran dan orientasi :
- Memori : jangka pendek
- Daya tilik diri : klien menyadari tentang sakit yang diderita
G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
 Identifikasi proses penggunaan obat di rumah : masih mengkonsumsi obat yang
diresepkan oleh dokter

 Tanyakan proses pemeliharaan kesehatan saat di rumah : mengkonsumsi


makanan yang bergizi, berjemur.

 Identifikasi Aktivitas di dalam dan di luar rumah: klien hanya melakukan


aktivitas yang ringan seperti menyapu, dan sejak sakit klien jarang melakukan
aktivitas diluar rumah
H. MEKANISME KOPING
Identifikasi mekanisme koping apakah adaptif/mal adaptif
 Koping pada klien adalah adaptif. Dimana klien berusaha untuk rutin menjalankan
pengobatan agar mencapai tujuan yaitu kesembuhan.

I. ASPEK MEDIS
Diagnose medis : Stroke
Terapi yang diberikan.................Px.Penunjang..........

J. ANALISA DATA

Data Fokus Dx Paraf

DS : Ansietas
- klien mengatakan takut
dengan kondisinya
- klien mengatakan merasa
khawatir jika tidak dapat
melakukan aktivitas
lagiklien merasa
- klien merasa sedih
karena tidak bisa ke
sawah lagi

DO :
- klien tampak murung dan
gelisah
- kontak mata sering
menunduk ketika
berkomunikasi
- tidak mampu
berkonsentrasi
- mudah lupa
- bicara berlebihan dan
cepat
TD : 170/100 mmHg
Nadi 96 x/menit

K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas
L. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tgl Diagnosis Rencana Keperawatan

Tujuan Tindakan Rasional

11 juli Ansietas 1) Pasien # Reduksi ansietas 1) Untuk


2022 mampu Observasi mengetahui
mengenal - Monitor tanda-tanda penyebab,
ansietas ansietas proses terjadi,
2) Pasien Terapeutik tanda dan
Mampu - Cipatakan suasana gejala, akibat
mengatasi terapeutik untuk dari ansietas
ansietas menumbuhkan 2) Untuk
melalui teknik kepercayaan melatih
relaksasi - Temani pasien pasien
3) Pasien untuk mengurangi ansietas
Mampu kecemasan melalui
mengatasi - Pahami situasi yang teknik
ansietas membuat ansietas relaksasi fisik
melalui - Dengarkan dengan 3) Untuk
distraksi penuh perhatian melatih
- Gunakan pasien
pendekatan yang mengatasi
tenang dan ansietas
meyakinkan dengan
Edukasi distraksi
- Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
- Latih teknik
relaksasi
# terapi relaksasi
Observasi
- Identifikasi
penurunan tingkat
energi,
ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau
gejala lain yang
menganggu
kemampuan kognitif
- Identifikasi teknik
relaksasi yang
pernah efektif
digunakan
- Periksa ketegangan
otot, frekuensi nadi,
tekanan darah, dan
suhu sebelum dan
sesudah latihan
Terapeutik
- Ciptakan
lingkungan yang
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan
suhu ruang nyaman.
- Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan
prosedur teknik
relaksasi
- Gunakan pakaian
longgar
- Gunakan nada suara
lembut dengan
irama lambat dan
beirama
Edukasi
- Anjurkan
mengambil posisi
nyaman
- Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
- Anjurkan sering
mengulangi atau
melatih teknik yang
dipilih
- Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi
(mis. Napas dalam)
#teknik distraksi
Observasi
- Identifikasi pilihan
teknik distraksi yang
diinginkan
Terapeutik
- Gunakan teknik
distraksi (mis.
Membaca buku,
aktivitas terapi)
Edukasi
- Anjurkan membuat
daftar aktivitas yang
menyenangkan
- Anjurkan berlatih
teknik distraksi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP1) DENGAN
MASALAH ANSIETAS (KECEMASAN)
Pertemuan ke 1 Hari, Tanggal : Jumat 11 Juli 2022
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi pasien : Saat ini pasien berada di Ruang Melati RSUD. Pasien mengatakan
merasakan khawatir dengan kondisinya dan merasa takut jika tidak bisa melakukan
aktivitas lagi, tidak mampu konsentrasi, kontak mata sering menunduk, merasa sedih
karena tidak bisa ke sawah lagi, mudah lupa dan ketika berkomunikasi pasien berbicara
berlebihan secara cepat. Pasien juga terlihat murung dan gelisah.
2. Diagnosis keperawatan: Resiko halusinasi, perilaku kekerasan, mencederai diri, orang
lain dan lingkungan berhubungan dengan Ansietas (sedang)
3. Tujuan Khusus (TUK) :
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengenal ansietas
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi napas dalam
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi napas dalam untuk
mengatasi ansietas yang dirasakannya
4. Tindakan keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya Dalam membina hubungan saling percaya perlu
dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi Tindakan
yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya antara lain :
- Mengucapkan salam terapeutik
- Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan)
- Menanyakan nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai
- Menjelaskan tujuan interaksi
- Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
b. Bantu pasien mengenal ansietas
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mengutarakan perasaannya
- Bantu pasien untuk menjelaskan kondisi dan situasi yang menimpalkan ansietas
bagi dirinya
- Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
- Bantu pasien untuk menyadari perilaku akibat ansietas
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam untuk meningkatkan ventilasi alveoli,
memelihara pertukaran gas, mencegah stress baik stress fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan kecemasan

B. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


ORIENTASI
1. Salam Terapeutik “Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Ninuk saya mahasiswa yang
sedang bertugas di ruangan ini, nama bapak siapa ya? bapak lebih suka dipanggil siapa?
Bapak, tujuan saya ke sini adalah untuk memantau perkembangan kesehatan bapak”.
2. Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Oh, jadi saat ini bapak merasakan
cemas karena memikirkan tentang Penyakit bapak?”
3. Kontrak Topik : “Baiklah, , bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
perasaan yang bapak rasakan?” Waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang
selama 30 menit?” Tempat : “Kita berbincang-bincang dimana pak? Baiklah kita akan
berbincangbincang di ruang ini

KERJA (Langkah-langkah Tindakan Keperawatan):


1. “Bapak, coba sekarang bapak ceritakan apa yang bapak rasakan saat ini? Saya akan
mendengarkan cerita bapak”
2. “Jika boleh saya tahu, apakah sebelumnya bapak pernah mengalami perasaan cemas
seperti sekarang yang bapak rasakan dan bagaimana cara bapak mengatasinya?”
3. “Saya mengerti bagaimana perasaan bapak. Setiap orang akan memiliki perasaan yang
sama jika diposisi bapak. Jadi saat ini bapak pada tingkat kecemasan yang sedang. Kalau
masalah ini tidak diatasi, dapat mengganggu kondisi bapak nantinya. Untuk itu, bapak
perlu melakukan terapi disaat bapak merasakan perasaan cemas. Terapi ini akan
membantu menurunkan tingkat kecemasan bapak. Bagaimana kalau sekarang kita coba
mengatasi kecemasan bapak dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini
merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang bapak rasakan”
4. “Bagaimana kalau sekarang kita latihan pak. Saya akan lakukan terlebih dahulu, bapak
perhatikan saya. Lalu bapak bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya
pak. Silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, bapak tarik nafas dalam
perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu bapak hempakskan
udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Sekarang coba bapak lakukan
ya”
5. “Bagus sekali, bapak sudah mampu melakukannya. Bapak bisa melakukan latihan ini
selama 5 sampai 10 kali sampai bapak merasa relaks atau santai.
6. “Ya bagus sekali lagi pak. Coba ulangi sekali lagi. Bagus sekali pak.” Setelah bapak
Latihan nafas dalam, bapak bisa mengalihkan kecemasan bapak dengan bercakap-cakap
dengan anak ibu.”
7.

TERMINASI
“Baik bapak Latihan hari ini saya rasa cukup. Bagaimana perasaan bapak setelah kita
lakukan Latihan hari ini ? Coba Bapak peragakan lagi latihan nafas dalam yang saya
ajarkan tadi. Aktitivas apa yang bapak pilih untuk mengalihan rasa cemas bapak ?
Baik bapak ingin membaca dan bercakap-cakap untuk mengalihkan rasa cemas bapak.
Baik pak, dalam satu hari mau berapa kali pak latihan tarik nafas dalam ? Dua kali ?
Baiklah jam berapa bapak akan Latihan ?
Ini ada jadwal kegiatan, kita isi sesuai kemauan bapak yaitu jam 08.00 dan jam 16.00
kegiatan bapak adalah tarik nafas dalam. Jam 10.00 dan jam 15.00 kegiatan bapak
adalah bercakap-cakap dengan anak bapak. Jam 17.00 membaca buku. Jika bapak
melakukannya sendiri tanpa diingatkan bapak tulis M (mandiri), jika masih harus
diigatkan tulis B (bantuan), dan jika bapak tidak melakukan ditulis T (tergantung).
Kita mulai hari ini yah pak..
“Besok saya akan kemari lagi. Kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang
bapak alami setelah latihan dan kita akan melanjutkan latihan hipnotis diri sendiri dan
melakukan kegiatan spiritual. Waktunya seperti sekarang ini ya pak. Tempatnya disini
saja.
Permisi,pak..

Anda mungkin juga menyukai