Hari/Tanggal Selasa, 19 April 2022 Dosen Pengampu Putra Agina W.S., M.Kep Isi Materi (resume) Tindakan patensi jalan napas : 1. Pemasangan cervical collar Alat medis ortopedi untuk melakukan imobilisasi atau fiksasi pada tulang servikal. Tindakan ini dilakukan pada pasien yang dicurigai mengalami trauma servikal. Tujuan dari pemasangan cervical collar adalah untuk mengurangi rasa sakit, mengistirahatkan tulang, dan mencegah perburukan kondisi. 2. Buka jalan napas manual a. Head tilt (non trauma) b. Head tilt - chin lift (non trauma) c. Jaw thrust (trauma) Tujuan : a. Memastikan jalan napas pasien paten b. Mengetahui ada tidaknya suara tambahan pernapasan Cervical collar Jenis cervical collar : a. Rigid (trauma) b. Soft (non trauma) Pemasangan cervical collar : a. Pastikan apakah pasien mengalami fraktur servikal atau tidak dengan cara : - Amati apakah ada jejas pada bagian clavicula ke atas - Pasien cidera kepala disertai penurunan kesadaran (melihat GCS) - Adanya multiple trauma - Biomekanik mendukung b. Lakukan imobilisasi dengan pemasangan cervical collar : - Ukur leher pasien, sesuaikan dengan cervical collar yang akan digunakan. Ukur dengan menarik garis khayal dari dagu ke bawah dan ukur jaraknya sampai bahu. - Sesuaikan cervical collar dengan hasil pengukuran sebelumnya - Lakukan pemasangan dengan 2 penolong. Penolong 1 melakukan jaw thrust. Penolong ke 2 melakukan pemasangan cervical collar. - Bagian perekat dilipat terlebih dahulu. - Masukan cervical collar melalui bawah tulang servikal - sampai ujung perekat - Dekatkan ke arah leher korban, sapu ke bawah - Ambil perekat dan rekatkan Buka jalan napas manual 1. Head tilt a. Pastikan menggunakan APD (masker dan sarung tangan) b. Melakukan tekanan ke bawah pada bagian dahi sehingga posisi menjadi hiperekstensi 2. Head tilt – chin lift Melakukan tekanan pada dhi kembali dan mengangkat dahu. Aman dilakukan pada pasien non trauma. 3. Jaw thrust Dengan 2 tangan sekaligus meletakkan 4 jari dibagian mandibula dan ibu jari dibagian tulang pipi. Angkat tulang mandibula ke atas dengan mengunakan 4 jari. Dengarkan suara napas tambahan pasien. Teknik aman untuk pasien trauma. Oropharyngeal airway (OPA) Digunakan pada pasien yang mengalami sumbatan jalan napas karena pangkal lidah jatuh ke belakang (snoring). Penatalaksanaan : 1. Menggunakan APD (masker dan sarung tangan) 2. Menentukan ukuran OPA dengan meletakkan OPA pada bagian ujung mulut sampai angulus mandibula 3. Jika sudah sesuai maka pasang OPA sesuai ukuran yang sesuai. Ada beberapa teknik pemasangan OPA : a. Dewasa Dari sisi atas dengan cara memasukkan OPA sampai menyentuh langit-langit atau palatum kemudian diputar 190⁰. Dorong sisanya. b. Penggunaan tongue spatel (sudip lidah) Masukkan sudip lidah ke mulut korban kemudian angkat pangkal lidah, ambil OPA dan masukkan menyusuri tongue spatel.