Anda di halaman 1dari 11

PEMASANGAN COLLAR BRACE

LABORATORIUM KETERAMPILAN KLINIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
PENDAHULUAN
Trauma servikal merupakan salah satu
kegawatdaruratan ilmu bedah yang mana jika
penanganannya terlambat dan tidak tepat dapat
mengancam jiwa maupun kecacatan. Kasus-kasus
trauma cervikal banyak kita jumpai pada keadaan
kecelakaan lalu lintas dan jatuh dari ketinggian.
Penatalaksanaan awal untuk trauma servikal adalah
imobilisasi leher dengan menggunakan collar brace
setelah dilakukan terlebih dahulu penanganan sesuai
urutan prioritas ABCDE. Collar brace ini dilepas
setelah dipastikan tidak adanya fraktur vertebra
servikalis yang dapat dikonfirmasi dengan foto
ronsen servikal lateral.
INDIKASI PEMASANGAN COLLAR BRACE

 Fraktur Vertebra Servikalis


 Trauma dengan penurunan kesadaran
 Trauma dengan defisit neurologis
 Tampak jejas pada daerah supraklavikula
 Trauma Multipel
TIPE COLLAR BRACE
 Soft Collar Brace
 Semirigid Collar Brace
 Rigid Collar Brace
Gambar 1. Soft Collar Brace, Semirigid Collar Brace, dan Rigid Collar
Brace
MACAM-MACAM COLLAR BRACE
 Adjustable Collar Brace
 Philladelphia Collar Brace
 Race Collar Brace
 Pneumatic Collar Brace
 Spinal Collar Brace
Gambar 2. Adjustable Collar Brace, Philladephia Collar Brace, dan
Race Collar Brace
Gambar 3. Pneumatic Collar Brace dan Spinal Collar Brace
TEKNIK PEMASANGAN COLLAR
BRACE
Persiapan
 Pastikan pemasangan collar brace dilakukan pada lokasi yang
aman.
 Usahakan mengenakan alat pelindung diri minimal sarung tangan.

 Persiapkan alat dan bahan berupa: rigid collar brace atau


semirigid collar brace.
 Jika pasien sadar beritahukan tentang prosedur, maksud dan tujuan
pemasangan collar brace secara lisan dengan bahasa yang mudah
dimengerti, kemudian mintalah persetujuan pasien (informed
consent).
 Usahakan pasien pada posisi baring supinasi dengan teknik log roll
dan atur agar mendapatkan posisi nyaman.
TEKNIK PEMASANGAN COLLAR
BRACE
Cara Pemasangan Collar Brace (dengan bantuan asisten)
 Lakukan pemeriksaan secara cepat sesuai urutan prioritas ABCDE dan tangani terlebih dahulu
keadaan yang mengancam jiwa.
 Dokter melakukan imobilisasi helm pada kepala korban dengan cara kedua tangan
memegang sisi kanan dan kiri pundak belakang (jempol di bagian sisi depan dan keempat
jari lain di sisi belakang pundak) sedangkan kedua lengan bawah mengapit/menopang
bagian samping helm hingga posisi stabil.
 Dokter mengalihkan tanggungjawab imobilisasi kepala dan leher kepada asisten.
 Dokter berada pada sisi samping kanan pasien dan melepaskan atau memotong tali helm.
 Dengan kedua tangan, dokter memegang mandibula dengan ibu jari dan keempat jari lain
menopang bawah kepala pada regio oksipital hingga posisi kepala dan leher stabil.
 Dokter mengalihkan tanggungjawab imobilisasi kepala dan leher kepada asisten.
 Dokter berada pada sisi kranial korban dan mengeluarkan helm dari kepala secara perlahan
dengan cara melebarkan sisi samping helm ke lateral untuk membebaskan kuping dan jika
hidung tersangkut pada bagian depan helm maka helm dilepaskan dengan mendorong
bagian belakang helm lalu dinaikkan ke atas hingga lepas.
Cara Pemasangan Collar Brace (Continued)
 Jika sulit mengeluarkan helm, gunakan gunting gips untuk memotong penutup wajah
helm dan memotong helm pada bidang koroner melewati daun telinga, lalu angkat
helm hingga lepas dari kepala.
 Beritahukan asisten untuk mempertahankan posisi kepala dan leher agar tetap
stabil saat helm dilepas.
 Setelah helm terlepas, dengan kedua tangan, dokter memegang mandibula dengan
ibu jari dan keempat jari lain menopang bawah kepala pada regio oksipital
hingga posisi kepala dan leher stabil.
 Dokter mengalihkan tanggungjawab imobilisasi kepala dan leher kepada asisten.

 Dokter menyilangkan collar brace dari samping kanan leher korban atau dari arah
kranial belakang kepala hingga melewati bagian belakang leher korban.
 Dokter memasangkan collar brace dari lateral kiri ke lateral kanan dengan
menyilangkan bagian bawah dagu terlebih dahulu dan kencangkan perekatnya
agar collar brace terfiksasi stabil pada leher serta kedua tangan asisten secara
perlahan sudah boleh dilepaskan.

Anda mungkin juga menyukai