Anda di halaman 1dari 28

Teknik Melepas Helm

Pada Pasien Trauma


Yunita Aziza, S.Kep.Ns., Msi
Tujuan pemakaian helm
❑ Tujuan awalnya adalah untuk melindungi kepala dari trauma
❑ Pemakainya adalah : pengendara motor, atlit (balap sepeda,
football, hoki, dll) dan untuk aktivitas rekreasi seperti skate board,
paralayang, roller blade, dll
❑ Bentuk dan model helm berkembang dan berbagai design helm
untuk meningkatkan keamanan kepala pemakaianya jika terjadi
benturan.
Permasalahan ...?
Indikasi pelepasan helm pre hospital
❑ Penolong awam diperbolehkan melepaskan helm korban di TKP
jika :
1. Helm dan tali pengikat dagu gagal menahan kepala tetap aman
2. Helm dan tali pengikat dagu menghalangi jalan nafas, bahkan setelah penutup wajah di
buka
3. Penutup wajah tidak dapat dilepas
4. Helm menghalangi proses imobilisasi dalam rangka memndahkan pasien
Indikasi pelepasan helm intra hospital
❑ Melepas helm pada pasien dengan kemungkinan mengalami
cedera kepala dan leher, harus sangat hati-hati.
❑ Pelepasan helm hanya boleh dilakukan di RS jika :
1. Suspek cedera kepala
2. Suspek cedera cervikal
3. Ketidak mampuan mengimobilisaasi leher dalam rangka memindahkan
pasien.
Kontra indikasi pelepasan helm
֎ Kontra indikasi absolut pelepasan helm adalah adanya nyeri
pada leher dan parastesia yang berhubungan dengan
pelaksanaan prosedur.

֎ Kontra indikasi relatif apabila penolong tidak mengetahui teknik


yang tepat atau jumlah penolong tidak memenuhi syarat untuk
melepas helm dengan teknik yang benar.
Apakah helm tidak dilepas ...?
Kontra
indikasi
(+)
Tersedia alat
Tunda untuk memotong
pelepasan dan membuka
helm ( mis :
helm gergaji)
Curiga
cedera
servikal-
spinal
3 faktor yang harus diperhatikan saat
pelepasan helm
1 • Untuk helm full face maka kaca helm harus dilepas/
dibuka terlebih dahulu

• Kebanyakan helm berbentuk telur (egg shape)


• Maka saat menarik helm ke atas, penolong juga harus
menarik helm kesamping sehingga tidak menyangkut di
2 telinga
• Angkat sisi bawah miring ke depan lalu ikuti dengan
penarikan yang berlawanan arah dengan arah penarikan
pertama

• Selama proses pelepasan helm, penolong kedua


3 bertugas menjaga imobilisasi dengan mencegah
gerakan yang tidak perlu
Prosedur pelepasan helm
֎ Perlengkapan :
 Sarung tangan
 2 orang terlatih
 Disarankan obeng nirkabel, namun obeng
biasa juga bisa
 Gunting
Prosedur pelepasan helm
֎ Persiapan pasien :
 Stabilkan secara manual kepala pasien
 Instruksikan kepada pasien untuk tetap tenang
 Instruksikan kepada pasien untuk segera
menginformasikan kepada penolong jika ada
manuver yang menyebabkan rasa nyeri di
leher atau kebas/ kesemutan pada extremitas
 Jika memungkinkan, lepaskan kaca mata dan
anting yang ada di telinga
Prosedur pelepasan helm
Langkah 1
Penolong 1/ leader
• Ambil posisi di atas kepala korban
• Pegang dengan hati-hati da jaga dalam “in-
line immobilitation leher”

Penolong 2/ asisten
• Buka kaca helm
• Potong atau lepaskan tali pegikat helm, jika
helm memiliki pelingdung telinga, lepaskan
pelindung tersebut
Prosedur pelepasan helm
Langkah 2
Penolong 2
• Ambil posisi pada garis stabilisasi dari leader
• Pegang mandibula dengan ibu jari kanan-kiri sementara jari
telunjuk satu tangan dan tangan lainnya pada oksipital

Leader
• Lepaskan helm dari sisi lateral dengan hati2
• Setelah helm mencapai oksiput, rotasikan helm ke arah
anterior ke wajah

Asisten : PERHATIKAN → kepala dapat turun


mendadak/ jatuh saat helm dilepas jika penopang
dibagian belakang oksipital tidak adekuat
Prosedur pelepasan helm
Langkah 3
Asisten
• Tetap pada posisi
• Stabilisasi arah lateral dengan jari-jari tangan anda
pada mandibula dan oksipital spt dalam langkah 1

Leader
• Tempatkan handuk atau selimut dibawah kepala
pasien (jika ada) untuk mempertahankan alligment
• Ambil perlengkapan lain untuk mengimobilisasi
spinal scr definitif
Prosedur pelepasan helm
Langkah 4
Leader
• Kembali ke posisi kepala korban, gantikan asisten
untuk satbilisasi kepala in-line position
• Pegang kepala dimana ibu jari memegang dagu
(kanan& kiri) sementara jari lainnya di area oksipital

asisten
• Pasang collar brace/ neck collar/ cervical collar
Komplikasi :
Mungkin terjadi kerusakan lebih
lanjut pada spinal/ apinal cord
sebagai dampak dari pergerakan
Pemasangan
Cervical Collar
❑ Merupakan suatu prosedur untuk mengimobilisasi
leher (mempertahankan tulang servikal) dengan
cara menjaga kepala dalam posisi netral dan agar
tidak terjadi pergerakan
Tujuan
❑ mencegah pergerakan tulang servikal yang patah
❑ Mencegah bertambahnya kerusakan tulang servikal dan
cordaspinalis
❑ Mengurangi rasa nyeri
Indikasi
❑ Kasus-kasus trauma kepala dan leher
❑ Mekanisme injury yang menyebabkan terjadinya hiperfleksi-
hiperextensi
❑ Semua pasien trauma dengan penurnan kesadaran
❑ Semua pasien trauma dengan keluhan nyeri pada leher/ tulang
belakang, parastesia, kelumpuhan/ kelemahan extremitas
❑ Semua pasien trauma dengan keterbatasan kemampuan bicara
dan gangguan pendengaran yang mempengaruhi komunikasi
dengan petugas dalam menyampaikan keluhan/ nyeri
❑ Semua pasien trauma dimana mereka dlm pengaruh alkohol
sehingga mereka tidak mampu mengenali gejala trauma tulang
belakang yang mereka alami
Kegunaan Cervical Collar
❑ Melindungi jalan nafas dengan cara membatasi gerakan fleksi
❑ Mwngurangi gerakan tulang vertebrae cervicalis, terutama
gerakan fleksi, rotasi, lateral, dan extensi
❑ Menyangga berat kepala saat pasien dalam posisi duduk/ berdiri
❑ Mempertahankan tulang cervical tetap dalam satu garis pada
saat pasien diposisikan berbaring
Kontra Indikasi
❑ Pembedahan jalan nafas (trakeostomi, dll)
❑ Dislokasi cervical
❑ Edema cervical
❑ Adanya benda asing yang menempel/ menusuk daerah leher
Terdapat 3 macam cervical collar
HEAD HEAD CERVICAL-
CERVICAL THORACIC
CERVICAL
Cara mengukur cervical collar

Gunakan jari-jari untuk Gunakan jari-jari tersebut


visualisasi jarak bahu ke untuk memilih cervical
dagu pasien collar yg sesuai dengan
dimensi pengukuran
Langkah pemasangan
֎ Penolong 1 melakukan imobilisasi kepala-leher
֎ Penolong II → mengukur leher dg membuat garis imajiner dari dagu ke arah sudut
rahang (angulus mandibula) lalu tempatkan jari sampai pangkal leher/ clavikula
֎ Tempatkan jari ditempat tsb pada ukuran neck collar (alat)
֎ Jika ukuran sudah sesuai, masukkan neck collar di bawah leher dengan perlahan,
jangan sampai posisi berubah.
֎ Lakukan sapuan dada lalu posisikan pada dagu sehingga neck collar mengelilingi
leher
֎ Amankan neck collar dg velcro
֎ Pastikan collar pada posisi yang nyaman
Komplikasi
Cervical collar dapat memperberat trauma leher dan tulang belakang
jika ukuran yang dipasang tidak sesuai ( terlalu kecil atau terlalu
besar)
Pemasangan cervical collar yang tidak tepat dan berkepanjangan,
dpaat menghambat venous return dan meningkatkan tekanan intra
kranial

Anda mungkin juga menyukai