Anda di halaman 1dari 6

SPO IMOBILISASI SPINAL

Oleh :
Wahyu Apriyani (1720019)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2020
IMOBILISASI SPINAL

1. Definisi : Bantuan terhadap individu yang mengalami atau beresiko mengalami


keterbatasan gerak akibat trauma/cidera
2. Indikasi :    Pasien cedera kepala disertai dengan penurunan kesadaran, adanya jejas
daerah klavikula ke arah cranial, biomekanika trauma yang mendukung, patah tulang
leher
3. Persiapan Alat : handscoon (APD)
4. Prosedur Kerja

NO ASPEK YANG DINILAI


1 Tahap pra-interaksi
a. Menyiapkan alat bahan dan lingkungan yang nyaman aman
2 Tahap orientasi
a. Menyampaikan salam
b. Memperkenalkan diri dengan pasien dan keluarga
c. Menanyakan nama pasien
d. Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan
e. Inform consent
f. Mendekatkan alat-alat dan bahan untuk melakukan tindakan pemberian
g. Mencuci tangan
3 Tahap kerja
1. Atur brankar/TempatTidurdalam kondisi terkunci
2. Berdiri di sisi kanan atau kiri pasien
3. Kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien
4. Silangkan tangan pasien di atas dada
5. Pasien diangkat oleh sekurang-kurangnya 2 - 3 orang perawat (sesuai
6. kebutuhan)
7. Ketiga perawat berdiri disisi sebelah kanan pasien :
a. Perawat I (paling tinggi) dan berdiri di bagian kepala sebagai pemberi
istruksi).
b. Perawat II berdiri di bagian pinggang
c. Perawat III berdiri di bagian kaki
8. Lengan kiri perawat I berada di bawah kepala/leher dan pangkal lengan
9. pasien,dan lengan kanan dibawah punggung pasien
10. Lengan kiri perawat II dibawah pinggang pasien, lengan kanan dibawah
11. bokong pasien.
12. Kedua lengan perawat III mengangkat seluruh tungkai pasien.
13. Setelah siap, salah seorang perawat memberi aba-aba untuk bersama-sama
14. mengangkat pasien.
15. Dengan langkah bersamaan, berjalan menuju ke tempat tidur / brankar yang
16. telah disiapkan.
17. Setelah pasien berada di atas TT/brankar, posisi pasien diatur, selimut
18. dipasang atau dirapikan.
4 Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan pasien (merasa aman dan nyaman)
\ 2. Memberi pujian kepada pasien
3. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengucapkan salam
5 POST INTERAKSI
1. Mengelola alat dan bahan yang telah dipakai
2. Mencuci tangan
3.Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada lembar /catatan
keperawatan pasien.
DAFTAR PUSTAKA

ACEM. 2014. Emergency Department Design Guidelines, G15. Third Section, Australian
College For Emergency Medicine.

Berman, A. et al. 2009.Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Koizer & Erb,Edisi 5.Jakarta:
EGC.
PEMASANGAN NECK COLLAR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Tanggal terbit :
Prosedur Tetap
Alat neck collar untuk immobilisasi leher (mempertahankan
Pengertian
tulang servikal), mencegah pergerakan tulang servik yang patah.

Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah dalam


pemasangan neck collar guna mencegah bertambahnya
Tujuan
kerusakan tulang servik dan spinal cord dan mengurangi rasa
sakit

Kebijakan Dilakukan oleh perawat atas instruksi dokter

Prosedur Indikasi

1. Pasien cedera kepala disertai dengan penurunan kesadaran


2. Adanya jejas daerah klavikula ke arah cranial
3. Pasien multi trauma
4. Biomekanika trauma yang mendukung
5. Patah tulang leher
Persiapan

1. Alat
a. Neck collar sesuai ukuran
b. Bantal pasir
c. Handscoen
2. Pasien
a. Informed consent
b. Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
c. Posisi pasien : terlentang, dengan posisi leher
segaris/anatomi
3. Petugas
2 orang

Pelaksanaan

1. Petugas menggunakan masker, handscoen


2. Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang bagian
kanan kepala mulai dari mandibula ke arah temporal,
demikian juga bagian sebelah kiri dengan tangan yang lain
dengan cara yang sama
3. Petugas lainnya memasukkan neck collar secara perlahan
kebagian belakang leher dengan sedikit melewati leher.
4. Letakkan bagian Neck collar yang berlekuk tepat pada dagu
5. Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
6. Pasang bantal pasir di kedua sisi kepala pasien.
Instalasi Terkait Dokter dan perawat IGD

Anda mungkin juga menyukai