Anda di halaman 1dari 4

SOP

TRANSPORTASI PASIEN DENGAN ALAT BANTU

POLITEKNIK No. Halaman Ditetapkan Oleh Direktur


KESEHATAN Dokumen 1/4 Poltekkes Kemenkes Kaltim
KEMENKES
KALTIM
1. Untuk memindahkan penderita/korban bencana dengan amantanpa
1 Tujuan memperberat keadaan penderita ke sarana kesehatan yang memadai
2. Mengindari terjadinya cedera yang lebih parah.
Indikasi penggunan alat bantu: cedera tulang belakang atau fraktur servikal
Ruang
2
Lingkup
https://id.scribd.com/document/143571248/KEPERAWATAN-GAWAT-
3 Acuan
DARURAT
Transportasi adalah sarana yang digunakan untuk mengangkut penderita/korban
4 Definisi
dari lokasi bencana ke sarana kesehatan yang memadai
5 Prosedur KOMPONEN Ya Tdk
Fase Orientasi
a. Salam terapetiuk
b. Evaluasi/ validasi kondisi pasien
c. Kontrak : topik, waktu/tempat

Fase kerja
Persiapan Alat
1. Sarung Tangan Bersih
2. Long Spine board
Persiapan pasien
1. Jika penderita tidak ada respon dan dicurigai cedera spinal,
servikal atau cedera lainnya
Cara Kerja
1. Beri salam, panggil klien dengan namanya
2. Perkenalkan diri perawat
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring jika dicurigai pasien
cedera tulang belakang
5. Pasang neckholar jika di dicurigai pasien cedera servikal
6. Pindahkan pasien ke papan spine board dengan teknik “Log
Roll”.
 Prinsip Log Roll:
- Satu penolong untuk menahan kepala klien
- Dua penolong untuk menahan dada, abdomen dan
lengan bawah. Tambahan satu orang mungkin juga
akan dibutuhkan pada saat melakukan log roll klien
trauma yang gemuk, tinggi atau memiliki cedera
pada lengan bawah.
- Satu penolong melakukan prosedur yang dibutuhkan
(misalnya pengkajian tulang belakang klien).
7. Long spine board dengan tali pengikat dipasang pada sisi
penderita. Tali pengikat ini dipasang pada bagian toraks, diatas
krista iliaka, paha, dan diatas pergelangan kaki. Tali pengikat atau
plester dipergunakan untuk memfiksasi kepala dan leher
penderita ke long spine board.
8. Tungkai bawah penderita diluruskan secara hati-hati dan
diletakkan dalam posisi kesegarisan netral sesuai dengan tulang
belakang. Kedua pergelangan kaki diikat satu sama lain dengan
plester.
9. Pertahankan kesegarisan kepala dan leher penderita sewaktu
orang kedua memegang penderita pada daerah bahu dan
pergelangan tangan. Orang ke tiga memasukkan tangan dan
memegang panggul penderita dengan satu tangan dan dengan
tangan yang lain memegang plester yang mengikat ke dua
pergelangan kaki.
10. Dengan komando dari penolong yang mempertahankan kepala
dan leher, dilakukan log roll sebagai satu unit ke arah ke dua
penolong yang berada pada sisi penderita, hanya diperlukan
pemutaran minimal untuk meletakkan spine board di bawah
penderita. Kesegarisan badan penderita harus dipertahankan
sewaktu menjalankan prosedur ini

11. Spine board diletakkan dibawah penderita, dan dilakukan log roll
ke arah spine board. Harap diingat, spine board hanya digunakan
untuk transfer penderita dan jangan dipakai untuk waktu lama.
12. Untuk mencegah terjadinya hiperekstensi leher dan kenyamanan
penderita, maka diperlukan bantalan yang diletakkan dibawah
kepala penderita.
13. Bantalan, selimut yang dibulatkan atau alat penyangga lain
ditempatkan di kiri dan kanan kepala dan leher penderita, dan
kepala penderita diikat ke long spine board. Juga dipasang plester
di atas kolar servikal untuk menjamin tidak adanya gerakan pada
kepala dan leher.
14. Para penolong bersiap ditiap sisi, setelah itu angkat sesuai
komando kemudian bawa pasien ke tempat perawatan lanjut
Fase terminasi
1. Evaluasi respon klien :
a. Evaluasi subjektif
b. Evaluai subjektif
2. Tindak lanjut klien
3. Kontrak : topik/ waktu/ tempat

Sikap :
1. Bekerja dengan Hati-hati
2. Bekerja dengan cepat dan tepat
3. Bersikap sopan dan ramah

Catatan :

Anda mungkin juga menyukai