Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

SMF / SUBDEPARTEMEN BEDAH ORTHOPEDI


RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA
Tahun 2012-2014

FRAKTUR OLEKRANON

1. Pengertian Fraktur yang terjadi intra artikuler antara prosesus coronoid dan
olecranon
2. Anamnesa - Keluhan utama dan lamanya keluhan
- Adanya riwayat trauma sebelumnya
- Adanya gangguan fungsi dan nyeri bila digerakan
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Klinis :
- Pemeriksaan fisik umum
- Pemeriksaan status lokalis : nyeri , deformitas,
krepitasi , ada tidaknya vulnus ada tidaknya
gangguan syaraf dan pembuluh darah
- Pemeriksaan fungsi syaraf radialis dengan
memerintahkan pasien melakukan abduksi ibu jari.
Pemeriksaan laboratorium :
- Darah lengkap
- Faal hemostasis
- Faal Hati & Faal ginjal
Pemeriksaan Foro Radiologi ;
- Foto X-Ray elbow ( antero – posterior dan true –
lateral mengenai dua sendi
- Thorax Foto dan EKG ( Untuk penjelasan operasi )
4. Kriteria - Memenuhi kriteria definisi di atas
Diagnosis - Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang ( X-Ray )
- Klasifikasi menurut “ Mayo Classification “

5. Diagnosis Fraktur Olecranon


6. Diagnosis Dislokasi sendi siku :
banding - Fraktur supracondiler humeri
- Fraktur montegia
7. Terapi Konservatif non operatif bila undisplaced pada fleksi siku
( imobilisasi denagn srm – sling/ back slab )
Operatif ( reposisi terbuka dan fiksasi interna ) , implan yang
digunakan TBW ( Tension Band Wire ) atau plate screw

8. Edukasi - Sewaktu penderita akan pulang diberikan

1
pendidikan mengenai perlunya menjaga kebersihan
luka operasi dan perawatan luka
- Dijelaskan kapan waktu kontrol dan apa saja yang
harus dibawa
- Dijelaskan untuk tetep menjaga range of motion jari
jari

9. Prognosis Baik
10. Tingkat evidense I
11. Tingkat A
rekomendasi
12. Penelaah kritis
13. Indikator medis - X-Ray pre dan post operasi / tindakan
- Infus sudah dilepas setelah kondisi tubuh stabil dan
tidak ada tanda tanda infeksi , tidak ada tanda tanda
compartemen syndrom, tidak ada gangguan arteri,
vena dan nervus distal.
- Kebutuhan nutrisi terpenuhi , pasien dapat makan
minum
14. Kepustakaan - Kenneth A.E, Joseph D. Zuckerman, Handbook Of
Fracture, Lippincott William & Wilkins, Baltimore
– london , 2010
- Thomas P. Ruedi , william M Murphy AO Priciple
Of Fracture management , Thieme Stutgart , New
York , 2000
- Charles MC, James DH Rockwood And Green’s
Fracture in adult 8 Th ed, Lipincoot William &
Wilkins Philadelpia, 2015.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS


SMF / SUBDEPARTEMEN BEDAH ORTHOPEDI
RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA
Tahun 2012-2014

DISLOKASI SIKU POSTERIOR

1. Pengertian Dislokasi siku posterior adalah keadaan tulang – tulang yang

2
membentuk sendi siku tidak lagi berhubungan secara anatomis
dimana radial head terlepas dari capitulum dan coronoid ulna
terlepas ke arah posterior humerus
2. Anamnesa - Keluhan utama dan lamanya keluhan
- Adanya riwayat trauma sebelumnya
- Adanya gangguan fungsi dan nyeri bila digerakan
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Klinis :
- Pemeriksaan fisik umum
- Pemeriksaan status lokalis : nyeri , deformitas,
krepitasi , ada tidaknya vulnus ada tidaknya
gangguan syaraf dan pembuluh darah
- Pemeriksaan fungsi syaraf radialis dengan
memerintahkan pasien melakukan abduksi ibu jari.
Pemeriksaan laboratorium :
- Darah lengkap
- Faal hemostasis
- Faal Hati & Faal ginjal
Pemeriksaan Foro Radiologi ;
- Foto X-Ray elbow ( antero – posterior dan true –
lateral mengenai dua sendi
- Thorax Foto dan EKG ( Untuk penjelasan operasi )
4. Kriteria - Memenuhi kriteria definisi di atas
Diagnosis - Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang ( X-Ray )
- Klasifikasi menurut “ AO/OTA Fracture Join
Posterior “

5. Diagnosis Dislokasi siku posterior ( dislocation of Elbow joint Posterior)


6. Diagnosis - Fr. Condiler humeri
banding - Fr. Olecranon
- Fr. Caput radius
7. Terapi Reposisi tertutup dalam narkose dilanjutkan dengan imobilisasi
dengan gibs longa arm cast dalam posisi fleksi
Reposisi terbuka bila kasus neglected
8. Edukasi - Sewaktu penderita akan pulang diberikan
pendidikan mengenai perlunya menjaga kebersihan
luka operasi dan perawatan luka
- Dijelaskan kapan waktu kontrol dan apa saja yang
harus dibawa
- Dijelaskan untuk tetep menjaga range of motion jari
jari

3
9. Prognosis Baik
10. Tingkat I
evidense
11. Tingkat A
rekomendasi
12. Penelaah
kritis
13. Indikator - X-Ray pre dan post operasi / tindakan
medis - Infus sudah dilepas setelah kondisi tubuh stabil dan
tidak ada tanda tanda infeksi , tidak ada tanda tanda
compartemen syndrom, tidak ada gangguan arteri,
vena dan nervus distal.
- Kebutuhan nutrisi terpenuhi , pasien dapat makan
minum
14. Kepustakaan - Kenneth A.E, Joseph D. Zuckerman, Handbook Of
Fracture, Lippincott William & Wilkins, Baltimore
– london , 2010
- Thomas P. Ruedi , william M Murphy AO Priciple
Of Fracture management , Thieme Stutgart , New
York , 2000
- Charles MC, James DH Rockwood And Green’s
Fracture in adult 8 Th ed, Lipincoot William &
Wilkins Philadelpia, 2015.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS


SMF / SUBDEPARTEMEN BEDAH ORTHOPEDI
RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA
Tahun 2012-2014

FRAKTURE MONTEGGIA

1. Pengertian Frakture proksimal ulna disertai dislokasi radial head


2. Anamnesa - Keluhan utama dan lamanya keluhan
- Adanya riwayat trauma sebelumnya
- Adanya gangguan fungsi dan nyeri bila digerakan
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Klinis :
- Pemeriksaan fisik umum
- Pemeriksaan status lokalis : nyeri , deformitas,

4
krepitasi , ada tidaknya vulnus ada tidaknya
gangguan syaraf dan pembuluh darah
- Pemeriksaan fungsi syaraf radialis dengan
memerintahkan pasien melakukan abduksi ibu jari.
Pemeriksaan laboratorium :
- Darah lengkap
- Faal hemostasis
- Faal Hati & Faal ginjal
Pemeriksaan Foro Radiologi ;
- Foto X-Ray elbow ( antero – posterior dan true –
lateral mengenai dua sendi
- Thorax Foto dan EKG ( Untuk persiapan operasi )
4. Kriteria - Memenuhi kriteria definisi di atas
Diagnosis - Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang ( X-Ray )
- Klasifikasi menurut “ AO/OTA Fracture and
Disloaction Classification”
5. Diagnosis Frakture Monteggia
6. Diagnosis
banding
7. Terapi Operatif : open reduction and internal fixation ( pinning , plate
screwing , eksterna fiksasi)
Konservatif non operasi : close reduction selanjutya
dipertahankan dengan long arm cast
8. Edukasi - Sewaktu penderita akan pulang diberikan
pendidikan mengenai perlunya menjaga kebersihan
luka operasi dan perawatan luka
- Dijelaskan kapan waktu kontrol dan apa saja yang
harus dibawa
- Dijelaskan untuk tetep menjaga range of motion jari
jari tangan sisi yang sakit

9. Prognosis Baik
10. Tingkat I
evidense
11. Tingkat A
rekomendasi
12. Penelaah
kritis
13. Indikator - X-Ray pre dan post operasi / tindakan
medis - Infus sudah dilepas setelah kondisi tubuh stabil dan
tidak ada tanda tanda infeksi , tidak ada tanda tanda
compartemen syndrom, tidak ada gangguan arteri,

5
vena dan nervus distal.
- Kebutuhan nutrisi terpenuhi , pasien dapat makan
minum
14. Kepustakaan - Kenneth A.E, Joseph D. Zuckerman, Handbook Of
Fracture, Lippincott William & Wilkins, Baltimore
– london , 2010
- Thomas P. Ruedi , william M Murphy AO Priciple
Of Fracture management , Thieme Stutgart , New
York , 2000
- Charles MC, James DH Rockwood And Green’s
Fracture in adult 8 Th ed, Lipincoot William &
Wilkins Philadelpia, 2015.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS


SMF / SUBDEPARTEMEN BEDAH ORTHOPEDI
RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA
Tahun 2012-2014

FRAKTURE ANTEBRACHII

1. Pengertian Patah tulang radius dan ulna yang terjadi proksimal, tengah dan
atau distal
2. Anamnesa - Keluhan utama dan lamanya keluhan
- Adanya riwayat trauma sebelumnya
- Adanya gangguan fungsi dan nyeri bila digerakan
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Klinis :
- Pemeriksaan fisik umum
- Pemeriksaan status lokalis : nyeri , deformitas,
krepitasi , ada tidaknya vulnus ada tidaknya
gangguan syaraf dan pembuluh darah
- Pemeriksaan fungsi syaraf radialis dengan
memerintahkan pasien melakukan abduksi ibu jari.
Pemeriksaan laboratorium :
- Darah lengkap
- Faal hemostasis

6
- Faal Hati & Faal ginjal
Pemeriksaan Foro Radiologi ;
- Foto X-Ray elbow ( antero – posterior dan true –
lateral mengenai dua sendi
- Thorax Foto dan EKG ( Untuk persiapan operasi )
4. Kriteria - Memenuhi kriteria definisi di atas
Diagnosis - Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang ( X-Ray )
- Klasifikasi menurut “ AO/OTA Fracture and
Disloaction Classification”
5. Diagnosis Frakture Antebrachii ( Fracture Radius Ulna )
6. Diagnosis
banding
7. Terapi Operatif : open reduction and internal fixation ( pinning , plate
screwing , eksterna fiksasi)
Konservatif non operasi : close reduction selanjutya
dipertahankan dengan long arm cast
8. Edukasi - Sewaktu penderita akan pulang diberikan
pendidikan mengenai perlunya menjaga kebersihan
luka operasi dan perawatan luka
- Dijelaskan kapan waktu kontrol dan apa saja yang
harus dibawa
- Dijelaskan untuk tetep menjaga range of motion jari
jari tangan sisi yang sakit

9. Prognosis Baik
10. Tingkat I
evidense
11. Tingkat A
rekomendasi
12. Penelaah
kritis
13. Indikator - X-Ray pre dan post operasi / tindakan
medis - Infus sudah dilepas setelah kondisi tubuh stabil dan
tidak ada tanda tanda infeksi , tidak ada tanda tanda
compartemen syndrom, tidak ada gangguan arteri,
vena dan nervus distal.
- Kebutuhan nutrisi terpenuhi , pasien dapat makan
minum
14. Kepustakaan - Kenneth A.E, Joseph D. Zuckerman, Handbook Of
Fracture, Lippincott William & Wilkins, Baltimore
– london , 2010
- Thomas P. Ruedi , william M Murphy AO Priciple

7
Of Fracture management , Thieme Stutgart , New
York , 2000
- Charles MC, James DH Rockwood And Green’s
Fracture in adult 8 Th ed, Lipincoot William &
Wilkins Philadelpia, 2015.

PANDUAN PRAKTIK KLINIS


SMF / SUBDEPARTEMEN BEDAH ORTHOPEDI
RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA
Tahun 2012-2014

FRAKTURE ULNA

1. Pengertian Frakture pada tulang ulna bisa terjadi di bagian proksimal


tengah dan distal
2. Anamnesa - Keluhan utama dan lamanya keluhan
- Adanya riwayat trauma sebelumnya
- Adanya gangguan fungsi dan nyeri bila digerakan
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Klinis :
- Pemeriksaan fisik umum
- Pemeriksaan status lokalis : nyeri , deformitas,
krepitasi , ada tidaknya vulnus ada tidaknya
gangguan syaraf dan pembuluh darah
- Pemeriksaan fungsi syaraf radialis dengan
memerintahkan pasien melakukan abduksi ibu jari.
Pemeriksaan laboratorium :
- Darah lengkap
- Faal hemostasis
- Faal Hati & Faal ginjal
Pemeriksaan Foro Radiologi ;
- Foto X-Ray elbow ( antero – posterior dan true –
lateral mengenai dua sendi
- Thorax Foto dan EKG ( Untuk persiapan operasi )
4. Kriteria - Memenuhi kriteria definisi di atas

8
Diagnosis - Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang ( X-Ray )
- Klasifikasi menurut “ AO/OTA Fracture and
Disloaction Classification”
5. Diagnosis Frakture Ulna
6. Diagnosis -
banding
7. Terapi Operatif
Konservatif
8. Edukasi - Sewaktu penderita akan pulang diberikan
pendidikan mengenai perlunya menjaga kebersihan
luka operasi dan perawatan luka
- Dijelaskan kapan waktu kontrol dan apa saja yang
harus dibawa
- Dijelaskan untuk tetep menjaga range of motion jari
jari tangan sisi yang sakit

9. Prognosis Baik
10. Tingkat I
evidense
11. Tingkat A
rekomendasi
12. Penelaah
kritis
13. Indikator - X-Ray pre dan post operasi / tindakan
medis - Infus sudah dilepas setelah kondisi tubuh stabil dan
tidak ada tanda tanda infeksi , tidak ada tanda tanda
compartemen syndrom, tidak ada gangguan arteri,
vena dan nervus distal.
- Kebutuhan nutrisi terpenuhi , pasien dapat makan
minum
14. Kepustakaan - Kenneth A.E, Joseph D. Zuckerman, Handbook Of
Fracture, Lippincott William & Wilkins, Baltimore
– london , 2010
- Thomas P. Ruedi , william M Murphy AO Priciple
Of Fracture management , Thieme Stutgart , New
York , 2000
- Charles MC, James DH Rockwood And Green’s
Fracture in adult 8 Th ed, Lipincoot William &
Wilkins Philadelpia, 2015.

9
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
SMF / SUBDEPARTEMEN BEDAH ORTHOPEDI
RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA
Tahun 2012-2014

FRAKTURE GALEAZZI

1. Pengertian Frakture pada tulang radius distal desiertaio dislokasi distal


radioulnar joint
2. Anamnesa - Keluhan utama dan lamanya keluhan
- Adanya riwayat trauma sebelumnya
- Adanya gangguan fungsi dan nyeri bila digerakan
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Klinis :
- Pemeriksaan fisik umum
- Pemeriksaan status lokalis : nyeri , deformitas,
krepitasi , ada tidaknya vulnus ada tidaknya
gangguan syaraf dan pembuluh darah
- Pemeriksaan fungsi syaraf radialis dengan
memerintahkan pasien melakukan abduksi ibu jari.
Pemeriksaan laboratorium :
- Darah lengkap
- Faal hemostasis
- Faal Hati & Faal ginjal
Pemeriksaan Foro Radiologi ;
- Foto X-Ray elbow ( antero – posterior dan true –
lateral mengenai dua sendi
- Thorax Foto dan EKG ( Untuk persiapan operasi )
4. Kriteria - Memenuhi kriteria definisi di atas
Diagnosis - Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang ( X-Ray )
- Klasifikasi menurut “ AO/OTA Fracture and
Disloaction Classification”
5. Diagnosis Frakture Galeazzi

10
6. Diagnosis -
banding
7. Terapi Operatif : open reduction and internal fixation dengan plate and
screw untuk tulang radius dilanjutkan imobilisasi radio
ulnarjoint dengan internal fixation menggunakan K-Wire atau
long arm cast dalam posisi full supinasi
Konservatif : close reduction dilanjutkan long arm cast posisi
full supinasi
8. Edukasi - Sewaktu penderita akan pulang diberikan
pendidikan mengenai perlunya menjaga kebersihan
luka operasi dan perawatan luka
- Dijelaskan kapan waktu kontrol dan apa saja yang
harus dibawa
- Dijelaskan untuk tetep menjaga range of motion jari
jari tangan sisi yang sakit

9. Prognosis Baik
10. Tingkat evidense I
11. Tingkat A
rekomendasi
12. Penelaah kritis
13. Indikator medis - X-Ray pre dan post operasi / tindakan
- Infus sudah dilepas setelah kondisi tubuh stabil dan
tidak ada tanda tanda infeksi , tidak ada tanda tanda
compartemen syndrom, tidak ada gangguan arteri,
vena dan nervus distal.
- Kebutuhan nutrisi terpenuhi , pasien dapat makan
minum
14. Kepustakaan - Kenneth A.E, Joseph D. Zuckerman, Handbook Of
Fracture, Lippincott William & Wilkins, Baltimore
– london , 2010
- Thomas P. Ruedi , william M Murphy AO Priciple
Of Fracture management , Thieme Stutgart , New
York , 2000
- Charles MC, James DH Rockwood And Green’s
Fracture in adult 8 Th ed, Lipincoot William &
Wilkins Philadelpia, 2015.

11
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
SMF / SUBDEPARTEMEN BEDAH ORTHOPEDI
RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA
Tahun 2012-2014

FRAKTURE BATANG HUMERUS

1. Pengertian Frakture pada tulang humerus yang terjadi pada sepertiga


tengah batang humerus
2. Anamnesa - Keluhan utama dan lamanya keluhan
- Adanya riwayat trauma sebelumnya
- Adanya gangguan fungsi dan nyeri bila digerakan
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Klinis :
- Pemeriksaan fisik umum
- Pemeriksaan status lokalis : nyeri , deformitas,
krepitasi , ada tidaknya vulnus ada tidaknya
gangguan syaraf dan pembuluh darah
- Pemeriksaan fungsi syaraf radialis dengan
memerintahkan pasien melakukan abduksi ibu jari.
Pemeriksaan laboratorium :
- Darah lengkap
- Faal hemostasis
- Faal Hati & Faal ginjal
Pemeriksaan Foro Radiologi ;
- Foto X-Ray elbow ( antero – posterior dan true –
lateral mengenai dua sendi
- Thorax Foto dan EKG ( Untuk persiapan operasi )
4. Kriteria - Memenuhi kriteria definisi di atas
Diagnosis - Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang ( X-Ray )
- Klasifikasi menurut “ AO/OTA Fracture and
Disloaction Classification”
5. Diagnosis Frakture Humerus
6. Diagnosis -
banding
7. Terapi Operatif : open reduction and internal fixation ( Nailing , plate
screwing , eksterna fiksasi)
Konservatif : close reduction selanjutnya dipertahankan
dengan u - slab
8. Edukasi - Sewaktu penderita akan pulang diberikan

12
pendidikan mengenai perlunya menjaga kebersihan
luka operasi dan perawatan luka
- Dijelaskan kapan waktu kontrol dan apa saja yang
harus dibawa
- Dijelaskan untuk tetep menjaga range of motion jari
jari tangan sisi yang sakit

9. Prognosis Baik
10. Tingkat evidense I
11. Tingkat A
rekomendasi
12. Penelaah kritis
13. Indikator medis - X-Ray pre dan post operasi / tindakan
- Infus sudah dilepas setelah kondisi tubuh stabil dan
tidak ada tanda tanda infeksi , tidak ada tanda tanda
compartemen syndrom, tidak ada gangguan arteri,
vena dan nervus distal.
- Kebutuhan nutrisi terpenuhi , pasien dapat makan
minum
14. Kepustakaan - Kenneth A.E, Joseph D. Zuckerman, Handbook Of
Fracture, Lippincott William & Wilkins, Baltimore
– london , 2010
- Thomas P. Ruedi , william M Murphy AO Priciple
Of Fracture management , Thieme Stutgart , New
York , 2000
- Charles MC, James DH Rockwood And Green’s
Fracture in adult 8 Th ed, Lipincoot William &
Wilkins Philadelpia, 2015.

13
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
SMF / SUBDEPARTEMEN BEDAH ORTHOPEDI
RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA
Tahun 2012-2014

FRAKTURE SUPRACONDYLAR HUMERUS

15. Pengertian Patah tulang yang terjadi pada sepertiga distal humerus , sedikit
di sebelah proksimal condylar humeri
16. Anamnesa - Keluhan utama dan lamanya keluhan
- Adanya riwayat trauma sebelumnya
- Adanya gangguan fungsi dan nyeri bila digerakan
17. Pemeriksaan Pemeriksaan Klinis :
- Pemeriksaan fisik umum
- Pemeriksaan status lokalis : nyeri , deformitas,
krepitasi , ada tidaknya vulnus ada tidaknya
gangguan syaraf dan pembuluh darah
- Pemeriksaan fungsi syaraf radialis dengan
memerintahkan pasien melakukan abduksi ibu jari.
Pemeriksaan laboratorium :
- Darah lengkap
- Faal hemostasis
- Faal Hati & Faal ginjal
Pemeriksaan Foro Radiologi ;
- Foto X-Ray elbow ( antero – posterior dan true –
lateral mengenai dua sendi
- Thorax Foto dan EKG ( Untuk persiapan operasi )
18. Kriteria - Memenuhi kriteria definisi di atas
Diagnosis - Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang ( X-Ray )
- Klasifikasi menurut “ AO/OTA Fracture and
Disloaction Classification”
19. Diagnosis Frakture Supracondyler Humerus
20. Diagnosis -
banding
21. Terapi Operatif : open reduction and internal fixation (pinning / plate
=- screwing / eksternal fiksasi ) dilanjtkan back slab degan
posisi flexi elbow lebih dari 90 derajat
Konservatif non operatif : close reduction selanjutnya
dipertahankan dengan back – slab dengan posisi elbow flexi
minimal 90 derajat.
22. Edukasi - Sewaktu penderita akan pulang diberikan
pendidikan mengenai perlunya menjaga kebersihan

14
luka operasi dan perawatan luka
- Dijelaskan kapan waktu kontrol dan apa saja yang
harus dibawa
- Dijelaskan untuk tetep menjaga range of motion jari
jari tangan sisi yang sakit

23. Prognosis Baik


24. Tingkat evidense I
25. Tingkat A
rekomendasi
26. Penelaah kritis
27. Indikator medis - X-Ray pre dan post operasi / tindakan
- Infus sudah dilepas setelah kondisi tubuh stabil dan
tidak ada tanda tanda infeksi , tidak ada tanda tanda
compartemen syndrom, tidak ada gangguan arteri,
vena dan nervus distal.
- Kebutuhan nutrisi terpenuhi , pasien dapat makan
minum
28. Kepustakaan - Kenneth A.E, Joseph D. Zuckerman, Handbook Of
Fracture, Lippincott William & Wilkins, Baltimore
– london , 2010
- Thomas P. Ruedi , william M Murphy AO Priciple
Of Fracture management , Thieme Stutgart , New
York , 2000
- Charles MC, James DH Rockwood And Green’s
Fracture in adult 8 Th ed, Lipincoot William &
Wilkins Philadelpia, 2015.

15

Anda mungkin juga menyukai