Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PROSEDUR KSM BEDAH SUB DIVISI ORTHOPAEDI & TRAUMATOLOGI

KLINIS RSUD Dr. MOEWARDI

JUDUL : TOTAL KNEE REPLACEMENT

No. Dokumen : No. REVISI : Halaman :


1/1

Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama RSUD Dr. Moewardi

ENDANG AGUSTINAR
RSUD Dr. MOEWARDI NIP.19570812 198502 2 001

Pengertian Suatu prosedur pembedahan yang bertujuan mengganti permukaan sendi lutut
yang telah mengalami kerusakan atau penurunan fungsi yang biasa disebabkan
oleh suatu proses radang sendi kronis maupun suatu proses trauma.
Indikasi Pasien dengan osteoarthritis berat.
Pada umumnya tindakan ini dilakukan apabila:
1. Sakit lutut yang dialami pasien setiap hari
2. Sakitnya sedemikian parah sehingga membatasi pergerakan untuk melakukan
aktivitas sehari-hari
3. Kekakuan sendi yang signifikan
4. Ketidakstabilan sendi lutut pada waktu berjalan
5. Kelainan deformitas yang menonjol (seperti kaki O atau X)
Kontraindikasi 1. Sepsis pada sendi lutut
2. Penyakit vaskular berat
3. Riwayat osteomyelitis di sekitar sendi lutut
4. Neuropatic joint
Persiapan Prosedur - Roentgen sendi lutut (posisi berdiri AP dan lateral, Sunris view, dengan
pembesaran 100%)
- Sedia darah
- Periksa Laboratorium (DR3, LED I dan II, golongan darah, PT, APTT, GDS,
SGOT, SGPT, ureum, creatinin, elektrolit, HbsAg, Anti HIV, hs-CRP)
- Roentgen Thorax PA
- Konsultasi Anestesi dan Jantung
- Konsultasi THT dan Gilut untuk mendeteksi adanya fokus infeksi dan spesialis
lain jika diperlukan
- Tandai area operasi dengan spidol
- Persetujuan tindakan medis
- Konfirmasi penjadwalan operasi
- Konfirmasi alat/bahan/implant yang akan digunakan
Prosedur Tindakan Prosedur Operasi (Anterior Midline Incision):
- Dibuat sayatan di bagian depan lutut dengan lutut dalam keadaan fleksi untuk
memungkinkan jaringan subkutan jatuh ke medial dan lateral.
- Buat sayatan kulit yang cukup panjang untuk menghindari ketegangan kulit
yang berlebihan selama dilakukan retraksi, yang dapat menyebabkan nekrosis
kulit.
- Lanjutkan sayatan di sisi medial patela, perpanjang 3 sampai 4 cm ke
permukaan anteromedial tibia sepanjang perbatasan medial tendon patela.
- Fleksikan sendi lutut dan singkirkan ligamentum cruciatum anterior dan
anterior horns dari meniskus lateral dan medial.
- Membuat potongan pada distal femoralis dengan sudut valgus (5o – 7o ) tegak
lurus dengan sumbu mekanik yang telah ditentukan dari femur. Jumlah tulang
dihilangkan pada umumnya adalah sama seperti yang akan digantikan oleh
komponen femoralis.
- Potong tibia tegak lurus terhadap sumbu mekanik dengan sudut 0o sampai 5o
derajat kemiringan posterior, dan buang sekitar 6 sampai 8 mm dari proksimal
tibia, yang diukur dari kompartemen yang utuh. Lindungi tendon patela dan
ligamen collateral selama prosedur ini berlangsung.
- Setelah dilakukan pemotongan distal tulang femur dan proksimal tiabia
sedemikian rupa sehingga prothese yang sesuai dapat dipasang pada tempatnya.
- Kemudian dengan “bone cement”, prothese ini nantinya akan menyatu dengan
tulang. Pada bagian tulang femur dipasang “komponen femoral” yang tebuat
dari metal. Bagian tulang tibia terdiri dari dua komponen, yaitu “tibial tray” dan
“plastic spacer” yang terbuat dari plastik. Dengan demikian sendi lutut yang
baru tadi dapat lagi bergerak secara bebas.
- Setelah yakin semua telah terpasang dengan baik lakukan evaluasi dan cek
stabilitas sendi lutut.
- Pasca operasi dua buah selang (drains. Kemudian bekas luka operasi dibalut
dengan pembalut tekan.
- Dilakukan kontrol X-ray untuk menilai kedudukan sebelum pasien pindah ke
ruangan
Paska Prosedur Tindakan  AROM / PROM exercise
 Rehabilitasi
 Hari ketiga setelah operasi mulai dilakukan fisioterapi dengan “Continuous
Passive Movement / CPM” dan latihan berjalan. Biasanya pasien dapat
berjalan pada hari keempat atau hari kelima dan dapat keluar dari Rumah Sakit
pada hari kelima.
 Diberikan petunjuk mengenai latihan kekuatan dan pergerakan di rumah
sampai mencapai hasil fungsi yang memuaskan, dan juga diberikan obat-obat
penghilang rasa sakit dan antibiotika.
Kompetensi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Kompetensi PPDS
Merah Kuning Hijau Biru
(Level 1) (Level 2) (Level 3) (Level 4)
Persiapan V V V V
Prosedur - - - -
Pasca V V V V
Prosedur

Edukasi Edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga :


 Menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan, keuntungan dan
kerugian dari tindakan tersebut
 Menjelaskan komplikasi yang bisa terjadi dari tindakan yang akan dilakukan
 Edukasi program setelah post op
 Jadwal kontrol untuk evaluasi poliklinis
Tingkat Evidence I/ II/ III/ IV
Penelaah Kritis 1. dr. Agus Priyono, Sp.OT (K)
2. dr. Bintang Soetjahjo, Sp.OT (K)
3. dr. Udi Herunefi Hancoro, SpB, Sp.OT
4. dr. Rieva Ermawan, Sp.OT (K)
5. dr. Rhyan Dharma S. Sp.OT MKes
Indikator Prosedur Tindakan Pasien bebas dari nyeri, dapat berjalan dan melakukan aktivitas
1. Canale T, Beaty J, Campbell’s operative orthopaedic, 11th ed. MOSBY ELSEVIER 1600 John
Kepustakaan F. Kennedy Boulevard. 2007
2. Salomon L, Warwick D, Nayagam S. Apley’s System of Orthopaedics and Fractures. 9th ed.
Hodder Arnold, an imprint of Hodder Education, an Hachette UK Company. UK. 2010.
3. Bucholz RW, Court-Brown CM, Heckman JD, Tornetta III P. Rockwood and Green’s Fracturs
in Adults.Lipincott Williams & Wilkins seventh edition
4. Hoppenfeld, Stanley. Surgical Exposures in Orthopaedic: The Anatomic Approach, 3rd Ed

Anda mungkin juga menyukai