Anda di halaman 1dari 2

KSM BEDAH SUB DIVISI ORTHOPAEDI

PANDUAN PROSEDUR RSUD Dr. MOEWARDI


KLINIS
PROSEDUR PONSETI

No. Dokumen : No. REVISI : Halaman :


1/1
Ditetapkan
Tanggal Terbit : Direktur Utama RSUD Dr. Moewardi

RSUD Dr. MOEWARDI


ENDANG AGUSTINAR
NIP.19570812 198502 2 001
Pengertian Penanganan konservatif treatment dengan manipulasi dan serial casting untuk
mengkoreksi Cavus, Adduktus forefoot,Varus heel dan Equinus ankle dengan
menetapkan head talus sebagai fulcrum saat melakukan koreksi adduktus dan
varus.
Indikasi Idiopatik Clubfoot
Kontraindikasi Infeksi, gagal konservatif
Persiapan Prosedur Menenangkan anak dengan botol susu atau menyusu pada ibu. Jika memungkinkan
didampingi oleh asisten yang berpengalaman. Dibutuhkan bantuan dari orang tua
penderita. Sebelum gips dipasang, kaki dimanipulasi
Prosedur Tindakan  Semua komponen deformitas pada clubfoot harus dikoreksi secara simultan
dengan pengecualian pada equinus, yang dikoreksi terakhir.
 Cavus merupakan kelainan akibat forefoot lebih pronasi dibandingkan dengan
midfoot, sehingga koreksinya adalah dengan cara melakukan supinasi dari
forefoot sehingga sejajar dengan midfoot. Dan ini merupakan fase pertama
koreksi ponseti.
 Setelah semua kaki dalam keadaan supinasi dan fleksi, selanjutnya dapat
dengan gentle dan gradual dilakukan abduksi pada talus sebagai pusatnya,
dengan melakukan penekanan pada aspek lateral dari head talus untuk
menghindari rotasi pada ankle mortise.
 Heel varus dan supinasi akan terkoreksi bila seluruh kaki sudah dapat
dilakukan abduksi maksimal pada eksternal rotasi pada subtalar. Kaki tidak
boleh dieversikan.
 Setelah semua prosedur dilalui, equinus dapat dikoreksi dengan melakukan
dorsofleksi pada kaki. Tendo achiles seringkali memerlukan tenotomi
subkutaneus untuk memfasilitasi koreksi.
 Bracing, ini harus dipakai fulltime selama 3 bulan pertama setelah casting
terakhir dilepas. Setelah itu anak memakai alat bracing ini selama 12 jam saat
malam dan 2-4 jam saat siang. Sehingga total pemakaian 14-16 jam dalam
sehari sampai anak berumur 3-4 tahun.
Paska Prosedur Tindakan  Pasien dirawat jalan
 Awasi Neurovasculer disturbance
 Edukasi Orangtua untuk kontrol rutin
Kompetensi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi
Kompetensi PPDS
Merah Kuning Hijau Biru
(Level 1) (Level 2) (Level 3) (Level 4)
Persiapan V V V V
Prosedur - - V V
Pasca V V V V
Prosedur

Edukasi Prosedur tindakan, evaluasi hasil tindakan, resiko tindakan


Tingkat Evidence I/ II/ III/ IV
Penelaah Kritis 1. dr. Agus Priyono, Sp.OT (K)
2. dr. Bintang Soetjahjo, Sp.OT (K)
3. dr. Udi Herunefi Hancoro, SpB, Sp.OT
4. dr. Rieva Ermawan, Sp.OT (K)
5. dr. Rhyan Dharma S. Sp.OT MKes
Indikator Prosedur Tindakan  Tanda terbaik abduksi yang adekuat adalah kemampuan untuk dapat
mempalpasi processus anterior dari calcaneus yang terabduksi keluar dari
bawah talus .
 Dapat tercapai abduksi kurang lebih 60° sehubungan dengan bidang frontal
dari tibia.
 Didapatkan netral atau sedikit valgus dari os calcaneus. Hal ini ditentukan
dengan mempalpasi bagian posterior dari calcaneus.
 Tenotomy diindikasikan untuk koreksi equinus ketika cavus, adductus, dan
varus dapat dikoreksi dengan baik akan tetapi dorsofleksi ankle masih
dibawah 10 dari netral. Pastikan abduksi adekuat 60°-70o untuk tenotomy
Kepustakaan Ponseti I. Overview of Ponseti Management. In: Clubfoot: Ponseti Management. Global-Help
Publication, 2003

Anda mungkin juga menyukai