Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN

KOMUNITAS PENYAKIT
HEPATITIS B
Nama Kelompok :

Farah Fajarwati 19216057


Fitria Rahma Wandari 19216067
Hany Fatikasari 19216072
Jihan Salsabila 19216085
Meta Apriyanti Dewi 19216099
Mey Indah Sari 19216100
Mochamad Handy Prasetyo 19216102
Muhamad Aditya 19216103
Muhamad Rohedi 19216105
DEFINISI
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi
hepar terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol
(Ester, 2002). Hepatitis adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang
hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar
oleh virus disertai nekrosis dn inflamasi pada sel-sel hati yang
menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokomia serta seluler yang
khas (Brunner dan Suddarth, 2002).
Hepatitis A

Hepatitis A adalah penyakit menular yang


disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV) yang
bertransmisi HAV melalui fecal-oral, yakni
virus masuk ke dalam tubuh ketika seseorang
mengonsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi tinja mengandung HAV.
Hepatitis A tergolong penyakit menular yang
ringan, sehingga dapat sembuh spontan atau
sempurna tanpa gejala sisa, serta tidak
menyebabkan infeksi kronis (Kemenkes,
2011).
Hepatitis B Hepatitis C
Infeksi virus hepatitis B adalah Virus hepatitis C merupakan penyebab
penyakit radang- infeksi pada hati kedua epidemi infeksi virus setelah
human immunodeficiency virus (HIV)
yang disebabkan oleh virus hepatitis
B (HBV) - virus hepadna (Zukerman, dalam dua dekade terakhir. Sementara
1996). Awalnya, itu dikenal sebagai itu, koinfeksi human immunodeficiency
virus dan hepatitis C virus (koinfeksi
"serum hepatitis (Bakar et al., 1996),
dan telah menyebabkan epidemi di HIV/ HCV) merupakan masalah yang
dunia (Asia dan Afrika Sub-Sahara), diprediksi berkembang di masa yang
dengan penyakit ini sekarang menjadi akan datang. Infeksi hepatitis C
umumnya ditemukan pada pasien HIV
endemik di Cina (Williams, 2006).
karena kedua virus tersebut mempunyai
kesamaan rute transmisi (Mohsen dkk,
2002).
PENYEBAB DAN GEJALA KLINIS
 Hepatitis A
 Hepatitis B
Agen penyebab
Hepatitis A adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus
Agen Penyebab
hepatitis A (HAV) (WHO, 2016).
Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB)
merupakan virus DNA yang termasuk dalam famili
Gejala klinis
virus Hepadnaviridae (Amtarina, 2011).
Gejala klinis hepatitis A mirip dengan hepatitis lain yang
Gejala Klinis
diakibatkan oleh virus. Hal ini umumnya meliputi: • Demam;
Gejala tidak khas seperti rasa lesu, nafsu makan
• Keletihan/malaise; • Hilang nafsu makan; • Diare; • Mual; •
berkurang, demam ringan, nyeri abdomen sebelah
Rasa tidak nyaman pada perut; dan • Sakit kuning (warna
kanan, dapat timbul ikterus, air kencing warna teh.
kulit dan sklera mata berubah kuning, urin gelap dan feses
pucat).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan penunjang infeksi hepatitis B yaitu :

Pemeriksaan antigen (HBsAg), Kemudian, pengidap akan disarankan untuk menjalani


Antibody hepatitis B (anti HBs) berbagai pemeriksaan tambahan seperti:
Anti-HBe Tes Fungsi Hati. Tes ini dilakukan dengan mengambil
Anti-HBc sampel darah, untuk mengecek kinerja atau fungsi hati.
IgM anti-HBc Tes Antibodi Virus Hepatitis.
HBV DNA Tes Protein dan Materi Genetik Virus.
Alanin aminotransferase (ALT) USG Perut.
Biopsi Hati.
PENATALAKSANAAN
JENIS YANG PALING UMUM

 Hepatitis A
Kondisi ini akan hilang sendiri dalam waktu satu atau dua bulan. Istirahat dan hidrasi yang
cukup dapat membantu.

 Hepatitis B
Kondisi ini sering menghilang dengan sendirinya. Kasus kronis memerlukan pengobatan dan
mungkin transplantasi hati.

 Hepatitis C
Hepatitis C diobati dengan obat antivirus. Pada beberapa orang, obat-obatan yang lebih baru
dapat membasmi virus.
KOMPLIKASI

 Fibrosis
 Sirosis Hati
 Kanker Liver
 Hipertensi Portal
 Porphyria Cutanea Tarda
 Glomerulonefritis
 Cryoglobuminea
 Kolestasis
 Gagal Liver
 Ensefalopatihepatik
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS:
Tn. S berusia 30 tahun di puring kebumen datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan mual hasil
pemeriksaan fisik sclera ikterik, kulit ikterik, terdapat nyeri pada abdomen kanan atas. Hasil
pemeriksaan laboratorium HBsAg (+), kesadaran compos mentis, nyeri dengan skala 4 tanda-tanda
vital, TD: 100/70 mmHg, : 90 x/menit, suhu : 37.0°C, rasa nyeri pada epigastrium sudah diderita pasien
sejak lama dan sering minum obat antisida atau promag, pasien mengatakan tidak bisa tidur semalaman
dan juga siang tidak bisa tidur, pasien mengatakan tidak dapat bergerak bebas karena nyeri pada perut
kanan sebelah atas. Aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi, BAB, BAK dibantu perawat dan
keluarga.
ANALISA DATA
N DATA FOKUS DIAGNOSA ETIOLOGI
O

1 DS: D.0077 Nyeri Akut -Agen pencedera fisik


.
-klien mengatakan nyeri pada abdomen bagian Kategori: Psikologis

kanan atas. Subkategori: Nyeri

Do: dan kenyamanan

-nyeri tekan pada abdomen bagian kuadran atas.


-ekspresi wajah menahan sakit
-Skala nyeri 4
P : nyeri pada abdomen kanan atas
Q : nyeri sehingga sulit bergerak bebas
R : keluhan nyeri terdapat pada abdomen kanan
bagian atas
S:4
T : sudah lama dirasakan namun baru diperiksa
Next..
2 DS : D.0037 -
. -klien mengatakan apabila Risiko Ketidakseimba
makan terasa mual dan muntah Ketidaksei ngan cairan
DO : mbangan -Muntah
- klien terlihat lemas dan pucat Elektrolit
- nafsu makan klien berkurang Kategori:
Fisiologis
Subkategor
i: Nutrisi
dan cairan
Next..

3 DS : D.0130 -Terpapar
. -klien mengatakan suhu badan Hipertermia lingkungan
terasa panas Kategori: panas
DO : Lingkungan -
-Tanda-tanda vital, TD : 100/70 Subkategor Ketidakseimba
mmHg, Nadi : 90x/menit, suhu : i: ngan pakain
37°C Keamanan dengan suhu
dan lingkungan
Proteksi
INTERVENSI KEPERAWATAN
No DIAGNOSA SLKI SIKI

1. D.0077 Nyeri Akut Setelah dilakukan intervensi MANAJEMEN NYERI (I.


Kategori: Psikologis Subkategori: Nyeri dan selama 1x24 jam, klien 08238)
kenyamanan mampu mengatasi masalah Observasi
tingkat Nyeri L.08066 -lokasi, karakteristik, durasi,
dengan memenuhi KH / frekuensi, kualitas,
(Kriteria Hasil) : intensitas nyeri
-Keluhan nyeri (membaik) -Identifikasi skala nyeri
-Meringis (membaik) -Identifikasi respon nyeri
non verbal
-Identifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
-Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang nyeri
-Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
-Monitor efek samping
penggunaan analgetik
No DIAGNOSA SLKI SIKI

1. Terapeutik
-Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)

-Control lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
No DIAGNOSA SLKI SIKI

-Fasilitasi istirahat dan tidur


-Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
-Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
-Jelaskan strategi meredakan nyeri
-Anjurkan memonitor nyri secara
mandiri
-Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
2. D.0037 Risiko Ketidakseimbangan Setelah dilakukan intervensi Pemantauan Elektrolit [I.03122]
Elektrolit selama 1x24 jam, klien mampu Observasi
Kategori: Fisiologis Subkategori: mengatasi masalah -Identifikasi kemungkinan penyebab
Nutrisi dan cairan Kesimbangan Elektrolit L.03021 ketidakseimbangan elektrolit
dengan memenuhi KH / (Kriteria -Monitor kadar elektrolit serum
Hasil) : -Monitor mual, muntah, dan diare
-Serum Natrium (membaik) Terapeutik
-Serum Kalium (membaik) -Atur interval waktu pemantauan
-Serum Klorida (membaik) sesuai dengan kondisi pasien
-Dokumentasi hasil pemantauan,
jika perlu
Edukasi
-Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
-Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu
2 D.0130 Hipertermia Setelah dilakukan intervensi selama MANAJEMEN HIPERTERMIA (I.15506)
Kategori: Lingkungan 1x24 jam, klien mampu mengatasi Observasi
Subkategori:Keamanan masalah Termoregulasi L.14134 -Identifkasi penyebab hipertermi (mis.
dan Proteksi dengan memenuhi KH / (Kriteria dehidrasi terpapar lingkungan panas
Hasil) : penggunaan incubator)
-Menggigil (membaik) -Monitor suhu tubuh
-Suhu tubuh (membaik) -Monitor kadar elektrolit
-Suhu kulit (membaik) -Monitor haluaran urine
Terapeutik
-Sediakan lingkungan yang dingin
-Longgarkan atau lepaskan pakaian
-Basahi dan kipasi permukaan tubuh
-Berikan cairan oral
-Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika
mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)
-Lakukan pendinginan eksternal (mis. selimut
hipotermia atau kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen,aksila)
-Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
-Batasi oksigen, jika perlu
Edukasi
-Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
-Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena,
jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

1 KAMIS MANAJEMEN NYERI (I. 08238) S: Pasien mengatakan nyeri sudah


30 JUNI 2022 Observasi berkurang
JAM -Mengolokasikan, karakteristik, durasi, O: Pasien tampak sudah tidak
09.00-18.00 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri meringis kesakitan
-Mengidentifikasi skala nyeri A: Masalah nyeri akut sudah teratasi
-Mengidentifikasi respon nyeri non verbal P: Intervensi dihentikan
-Mngidentifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
-Mengidentifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
-Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
-Memonitor efek samping penggunaan
analgetik
3 KAMIS MANAJEMEN HIPERTERMIA (I.15506) S: Pasien mengatakan suhu
30 JUNI 2022 Observasi tubuh sudah tidak panas
JAM -Mngidentifkasi penyebab hipertermi (mis. O: Pasien tampak segar
09.00-18.00 dehidrasi terpapar lingkungan panas A: Masalah Hipertermia teratasi
penggunaan incubator) P: Intervensi dihentkan
-Memonitor suhu tubuh
-Memonitor kadar elektrolit
-Memonitor haluaran urine
2 KAMIS Pemantauan Elektrolit [I.03122] S: Pasien mengatakan
30 JUNI 2022 Observasi sudah tidak mual muntah
JAM -Mengidentifikasi kemungkinan penyebab O: Pasien tampak segar
09.00-18.00 ketidakseimbangan elektrolit A: Masalah
-Memonitor kadar elektrolit serum ketidakseimbangan elektrolit
-Memonitor mual, muntah, dan diare teratasi
Terapeutik P: Intervensi dihentikan
-Mengatur interval waktu pemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
-Mendokumentasikan hasil pemantauan,
jika perlu
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai