Dosen pembimbing : Ns. Rina Puspita Sari, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep.Kom
Di susun oleh :
Yoga Sutra yang disusun oleh Maharsi Patanjali ini adalah teks
kiasik terbesar dan terutama dalam aliran filsafat Yoga India. Ditulis 2.500
tahun yang lalu; jadi kurang lebih sezaman dengan Buddha Gotama.
Bahkan ada yang berpendapat bahwa teks ini telah disusun tak kurang dan
abad ke-2 SM. Di dalamnya, sutra-sutra tentang Yoga atau penyatuan
universalnya pendek dan akurat menegaskan bagian-bagian esensial secara
lengkap dan rinci. Mengingat kepadatan dan kepekatan kandungan makna
filosofis spiritualnya, Yoga Sutra dianjurkan agar dijelaskan dan
diterjemahkan oleh seorang guru Yoga melalui komentar-komentar.
Praktik Yoga dipandang sebagai pelengkap dan dalam satu kesatuan
pandang dengan filsafat Sankhya. Tujuan pokoknya adalah merealisasikan
kebebasan jiwa dari dunia maya.
Di sini juga diingatkan akan bahaya dari siddhi bagi seorang sadhaka
sejati. Secara keseluruhan prinsip-prinsip praktis dari Yoga akan
dipaparkan secara lugas. Ketika mengikuti Sadhana Pada ini, kita seakan-
akan sedikit “dipaksa” untuk memahami sistem Yoga praktis tertentu,
terutama Hatha Yoga dan Laya Yoga atau Kundalini Yoga.
Bhagavad Gita
Bhagawad gita (Sanskerta: Bhagavad Gita) adalah sebuah bagian
dari Mahabharata yang termasyhur, dalam bentuk dialog yang dituangkan
dalam bentuk syair. Dalam dialog ini, Kresna, kepribadian Tuhan Yang
Maha Esa adalah pembicara utama yang menguraikan ajaran-ajaran
filsafat vedanta, sedangkan Arjuna, murid langsung Sri Kresna yang
menjadi pendengarnya. Secara harfiah, arti Bhagavad-gita adalah
"Nyanyian Sri Bhagawan (Bhaga = kehebatan sempurna, van = memiliki,
Bhagavan = Yang memiliki kehebatan sempurna, ketampanan sempurna,
kekayaan yang tak terbatas, kemasyuran yang abadi, kekuatan yang tak
terbatas, kecerdasan yang tak terbatas, dan ketidakterikatan yang
sempurna, yang dimiliki sekaligus secara bersamaan).
Syair ini merupakan interpolasi atau sisipan yang dimasukkan
kepada "Bhismaparwa". Adegan ini terjadi pada permulaan Baratayuda,
atau perang di Kurukshetra. Saat itu Arjuna berdiri di tengah-tengah
medan perang Kurukshetra di antara pasukan Korawa dan Pandawa.
Arjuna bimbang dan ragu-ragu berperang karena yang akan dilawannya
adalah sanak saudara, teman-teman dan guru-gurunya. Lalu Arjuna
diberikan pengetahuan sejati mengenai rahasia kehidupan (spiritual) yaitu
Bhagawadgita oleh Kresna yang berlaku sebagai sais Arjuna pada saat itu.
Hatha Yoga
Pertama kali muncul pada sekitar abad ke – 9 atau 10 SM. Hatha
berasal dari kata “ha” atau matahari dan “tha” atau bulan, yang berarti
tradisi disiplin yang menggabungkan dua kekuatan yang berbeda. Praktisi
Hatha Yoga menyelaraskan tubuh dan pikiran lewat kekuatan, disipiln dan
upaya.( Asmarani, 2011)
Yoga dapat digunakan latihan untuk mengurangi stress dengan
efektif seperti latihan pelonggaran otot yang ringan, pernafasan, meditasi
dan pelemasan. Dengan mempraktekkan teknik-teknik ini juga membantu
untuk mengumpulkan tenaga untuk mengatasi rasa sakit dan bentuk stress
lainnya dengan lebih efektif .( Weller: 2001).
Hatha yoga mencakup latihan fisik yang ringan, yang mengikut
sertakan setiap sendi pada tubuh dalam gerakan memperkuat,
melonggarkan dan menyeimbangkan setiap bagian tubuh dengan
sepenuhnya (Weller,1995). Pelaksanaan dari latihan ini membutuhkan
pemusatan yang seutuhnya terhadap apa yang telah dilakukan, sehingga
latihan tersebut sudah jelas tidak mungkin mencederai diri sendiri. Latihan
dilakukan dalam postur yang selaras dengan pernapasan agar otot-otot
yang tengah aktif memperoleh oksigen yang cukup. Latihan-latihan ini
tidak hanya mempengaruhi sendi dan otot tapi juga organ-organ, kelenjar
dan struktur tubuh lainnya, selain itu juga tidak mengajar untuk bekerja
sesuai kemampuan dengan cara tidak memaksa.
Hatha yoga berbeda dengan tipe latihan lainnya karena yoga
melibatkan manusia secara utuh. Karena yoga membutuhkan kesadaran
saat berlatih, tubuh dan pikiran bekerja sama untuk menciptakan
keselarasan antara fisiologis dan psikologis pikiran, (tubuh dan pikiran),
yang pada akhirnya mengarah pada potensi penyembuhan yang maksimal.
Hal – hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan Hatha Yoga,
adalah sebagai berikut:
1) Tempat: Pilih tempat yang cukup luas untuk tubuh agar dapat
bergerak dengan bebas tanpa hambatan oleh benda apapun.
2) Waktu: Waktu terbaik untuk melakukan senam yoga adalah
pagi hari setelah bangun tidur, dengan jenis fresh yoga yang
gerakan-gerakannya bersifat memacu semangat dan konsentrasi
(energizing) atau sore hari setelah selesai melakukan segala
aktifitas, dengan jenis Gentle yoga yang berorientasi mengurangikecemasan.
3) Pelatih atau instruktur: Bagi pemula, instruktur merupakan salah
satu hal yang sangat penting, untuk dapat membimbing
melakukan senam yoga dengan baik dan benar.
4) Pakaian: Gunakan pakaian yang nyaman, yang memungkinkan
bergerak dengan leluasa dan tidak terbatas. Tanpa menggunakan
alas kaki (dengan kaki telanjang).
5) Alas gunakan matras mat yoga agar terasa lebih nyaman juga
menghindari terpeleset di lantai sebagai, alat bantu antara lain :
blok yoga, sabuk, guling , selimut dan kursi.
SENAM YOGA
C. Media
D. Metode
E. Strategi
1. Persiapan
yang ada.
2. Pelaksanaan
2. Memperkenalkan diri
yoga.
2. Menjelaskan tentang
3. Menjelaskan tentang
4. Menjelaskan tentang
contoh gerakan
yang diberikan
oleh demonstrator.
penyuluhan. salam.
2. Memberi saran-saran.
kesalahan.
4. Mengucapkan terima
mengucapkan salam.
F. Materi
Terlampir
G. Evaluasi
b. Tahap Orientasi:
1. Beri salam dan panggil pasien dengan namanya.
2. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan.
3. Menjelaskan manfaat dari senam yoga
4. Menjelaskan prosedur yang akan diberikan instruktur
5. Menganjurkan pasien untuk mengikuti gerakan senam yoga
yang diberikan instruktur
6. Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya.
c. Tahap Pelaksanaan:
1. Sebelum memulai senam yoga pasien harus memakai
pakaian
yang tidak terlalu longgar dan tidak terlalu sempit
2. Gerakan yoga :
a. Pemanasan
a) Duduk diatas tumit dengan kedua lutut dilipat
b) Kedua jati ibu kaki saling menempel.
c) Kedua lutut diregangkan lebih lebar sedikit daripada
panggul.
d) Bernapas perlahan.
e) Putar leher perlahan selama 2 menit
b. Inti
1. Supta Baddha Konasana ( posisi kupu-kupu
berbaring)
selama 2 menit :
Tubuh dalam posisi duduk.
Letakkan tangan dibelakang tubuhdan perlahan
baringkanpunggung keatas
Keduan tangan disamping tubuh atau kepala
saling memeluk siku, relaks dan nafas dalam dan
tahan selama yang diinginkan
Tekan kedua siku disamping tubuh dan perlahan
angkat Kembali tubuh kedalam posisi duduk
semula.
5. Pasvottanasana :
Berdiri tegak
Renggangkan kedua kaki hingga lebih lebar
dari pada bahu. Kaki kanan diputar 90 derajat
kearah luar dan kaki kiri 30 derajat.
Tekuk lutut kanan dan tempelkan telapak kaki
kanan ke paha kiri bagian dalam atas. Jaga
agar punggng kaki tegak lurus terhadap
tulang kering.
Traik nafas dan rentangkan kedua tangan
diatas kepala dengan punggung tegak.
Buang nafas dan bergerak dari pinggul kearah
kaki. Pegang pergelangan kaki, telapak kaki,
atau bawah lutut bila tubuh masih belum
terlalu lentur.
Dekatkan wajah ke kaki dan usahakan agar
punggung tidak membungkuk.
Bernafas normal dan tahan selama 15-30
detik.
Traik nafas dan Kembali duduk tegak. Ulangi
dengan kaki lainnya.
d. Tahap Terminasi :
1. Tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan tindakan.
2. Simpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
3. Rapikan peralatan dan cuci tangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://nasional.kompas.com/read/2009/01/25/23244652/Ritual.dan.Spritual
.Yoga.Haram.Bagi.Umat.Islam.diakses pada tanggal 15 juli pukul 21.00