Disusun Oleh :
Anggota Kelompok 1
Website : www.stikesyatsi.sc.id
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“HALUSINASI”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “HALUSINASI”
ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Definisi..............................................................................................................................................5
2.2 Faktor predisposisi..........................................................................................................................7
2.3 Faktor Presipitasi............................................................................................................................7
2.4 Tanda dan Gejala............................................................................................................................8
2.5 Proses Terjadinya Masalah.............................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
1.1 Kesimpulan..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan Jiwa merupakan keadaan diri yang mampu bertanggung jawab, adanya kesadaran
diri, tidak kuatir dengan apapun, dapat mengatasi ketegangan sehari-hari, diterima dalam suatu
kelompok serta berfungsi dengan baik dimasyarakat yang pada umumnya puas dengan
kehidupannya
Menurut WHO (World Health Organization), tahun 2019 masalah gangguan kesehatan jiwa
di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang serius. WHO memperkirakan sekitar 450 juta
orang di dunia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa, 135 juta orang diantaranya mengalami
halusinasi (Widadyasih, 2019). Menurut Kusumawati F dan Hartono Y (2018), diperkirakan
penduduk Indonesia yang menderita gangguan jiwa sebesar 2-3% jiwa, yaitu sekitar 1 sampai 1,5
juta jiwa diantaranya mengalami halusinasi. Data sepuluh besar angka kesakitan rawat inap di
Rumah Sakit Jiwa Propinsi Lampung bulan Juli tahun 2019 terdapat 351 pasien gangguan jiwa
dan untuk rawat inap terdapat 189 (53,84%) pasien yang mengalami skizofrenia,di ruang
Kutilang pada bulan Juli tahun 2019 terdapat 32 pasien rawat inap diantaranya Halusinasi
Pendengaran 22 (68,75%), Isolasi sosial 6 (18,75%), Harga diri rendah 2 (6,25%), Resiko bunuh
diri 1 (3,125%), dan Waham 1 (3,125%).
Halusinasi merupakan keadaan seseorang mengalami perubahan dalam pola dan jumlah
stimulasi yang diprakarsai secara internal atau eksternal disekitar dengan pengurangan
berlebihan, distorsi, atau kelainan berespon terhadap setiap stimulasi dan halusinasi juga
merupakan perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulasi yang diterima dan disertai dengan
penurunan berlebihan distorsi atau kerusakan respon beberapa stimulasi . Halusinasi juga
merupakan persepsi yang salah atau palsu tetapi tidak ada rangsangan yang menimbulkannya
(tidak ada objeknya). Halusinasi muncul sebagai suatu proses panjang yang berkaitan dengan
kepribadian seseorang.Karena itu,halusinasi dipengaruhi oleh pengalaman psikologis seseorang
(Baihalqi, 2017).Kebanyakan klien yang mengalami halusinasi sering tidak patuh dengan terapi
minum obat secara teratur sehingga dapatmemicu terjadinya kekambuhan pada klien itu sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan klien dengan halusinasi.
Tujuan Khusus
1. Mengetahui definisi halusinasi
2. Mengetahui faktor predisposisi dan presipitasi halusinasi
3. Mengetahui tanda dan gejala halusinasi
4. Mengetahui akibat halusinasi
5. Mengetahui proset terjadinya halusinasi
6. Mengetahui penatalaksanaan pasien halusinasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Halusinasi merupakan suatu penyerapan panca indera tanpa ada rangsangan dari luar,
orang sehat persepsinya akurat,mampu mengidentifikasi dan menginter prestasikan stimulus
berdasarkan informasi yang diterimanya melalui panca indera. Stimulus tersebut tidak ada
pada pasien halusinasi. Akibat yang ditimbulkan pada pasien halusinasi dapat berakibat fatal
karena beresiko tinggi untuk merugikan diri pasien sendiri, orang lain disekitarnya dan juga
lingkungan (Marlindawani J, dkk, 2018).
a. Faktor perkembangan
Tugas perkembangan klien yang terganggu.
b. Faktor sosiokultural
Seseorang yang merasa tidak diterima lingkungannya sejak bayi dan tidak percaya pada
lingkungannya.
c. Faktor biokimia
Stress yang berlebihan dialami seseorang maka didalam tubuhnya akan dihasilkan suatu
zat bersifat halusinogenik neurokimia.
d. Faktor psikologis
Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggungjawab mudah terjerumus pada
penyalahgunaan zat adiktif.
a. Perilaku
Respon klien terhadap halusinasinya dapat berupa curiga, ketakutan, perasaan tidak
aman, gelisah, merusak diri, bingung, kurang perhatian, tidak mampu mengambil
keputusan serta tidak dapat membedakan keadaan yang nyata dan tidak nyata. Halusinasi
dapat dilihat dari lima dimensi yaitu:
1. Dimensi fisik
Halusinasi dapat ditimbulkan oleh kondisi fisik seperti kelelahan yang luar biasa,
penggunaan obat-obatan, demam hingga delirium.
2. Dimensi emosional
Perasaan cemas berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat diatasi merupakan
penyebab halusinasi.
3. Dimensi inetelktual
Individu dengan halusinasi akan memperlihatkan adanya penurunan fungsi ego.
4. Dimensi sosial
Klien mengalami gangguan interaksi social dalam fase awal dan conforting.
5. Dimensi spritiual
Klien halusinasi mulai dengan kehampaaan hidup, rutinitas tidak bermakna,
hilangnya aktivitas beribadah.(Murni Aritonang, 2019)
d. Bicara lambat
Gejala klinis :
a. Cemas
b. Konsentrasi menurun
Gejala klinis :
Gejala klinis :
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Aldam, S. F. S., & Wardani, I. Y. (2019). Efektifitas penerapan standar asuhan keperawatan jiwa
generalis pada pasien skizofrenia dalam menurunkan gejala halusinasi. Jurnal Keperawatan
Jiwa, 7(2), 165. https://doi.org/10.26714/jkj.7.2.2019.167-174