Askep Hepatitis
Askep Hepatitis
RSUD KEBUMEN
Disusun Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
A. KATA PENGANTAR
Hepatitis adalah peradangan hati yang dapat disebabkan oleh virus,toksin, atau kimia
(termasuk obat). Ada beberapa tipe hepatitis seperti akut,kronis, fulminant, dan alkoholik.
Hepatitis karena virus dapat menyebabkan peradangan pada hepar dengan gejala klinik
berupa penyakit kuning yang akut disertai malaise, mual dan muntah, serta dapat pula
disertai peningkatan suhu badan. Berdasarkan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin)
Kemenkes RI tahun 2015 penyakit hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di
dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E,
sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fekal oral dan biasanya
berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat,bersifat akut dan dapat sembuh
dengan baik. Sedangkan Hepatitis B, C dan D (jarang) ditularkan secara parenteral, dapat
menjadi kronis dan menimbulkan cirrhosis dan lalu kanker hati. Virus Hepatitis B telah
menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia, sekitar 240 juta orang diantaranya menjadi
pengidap Hepatitis B kronik, sedangkan untuk penderita Hepatitis C di dunia diperkirakan
sebesar 170 juta orang. Terdapat 1,2 % penduduk di Indonesia mengidap penyakit hepatitis
dan kondisi ini meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2007 yaitu sekitar 0,6 %.
Peradangan hepatitis B yang kronis dapat menimbulkan jaringan parut dalam hati, yang
mengakibatkan sirosis dengan disfungsi selular, hipertensi porta, karsinoma hepatoseluler,
dan anemia aplastik (Jeffrey & Scott, 2012;Black & Hawks, 2014). Perawat yang berperan
memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan infeksi HBV akut dan kronis harus
diperhatikan adalah penyakit yang ditularkan melalui darah yang dapat ditularkan selama
hubungan seksual atau pada saat melahirkan. Profilaksis sangat disarankan, anggota
keluarga harus diperiksa untuk infeksi HBV. Pengukuran pencegahan terbaik adalah
vaksinasi (Pyrsopoulos, 2015).
B. DEFINISI
Hepatitis adalah sutatu proses peradangan difus pada jariangan yang dapat disebabakan
oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan
kimia(Hadi,1999). Hepatitis adalah peradangan hati,disebabkan oleh infeksiatau
kimia.Penyebab infeksi meliputi banyak agen yang dapat menyebabkan kerusakan dan
peradangan kelompok virus yang diketahui sebagai virus hepatitis diberi nama secara
alfabetik dalam urutan kronologik penemuannya (Brunner & Suddart,2001). Hepatitis
adalah peradangan pada sel-sel hati,virus merupakan penyebab hepatitis yang paling
sering,terutama virus hepatitis A,B,C,D, dan E. Pada umumnya penderita hepatitis A dan E
dapat sembuh,sebaliknya hepatitis B dan C dapat menjadi kronik.Virus hepatitis D hanya
dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B dab dapat memperoleh
keadaan penderita(Price & Wilson,2006)
C. ETIOLOGI
3. Infeksi virus.Virus hepatitis B (HBV) merupakan virus yang bercangkang ganda yang
memiliki ukuran 42 mn.Ditularkan melaluli darah atau produk darah,saliva,semen,sekresi
vagina. Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama
proses persalianan,masa inkubasi 40-180 hari dengan rata-rata 75 hari,faktor resiko bagi
para dokter bedah, pekerjaan laboratorium,dokter gigi,perawat dan terapis respiratorik,staf
dan pasien dalam unit hemodialisis,para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik
bersama-sama atau diantara mitra seksual baik heteroseksual maupun pria homoseksual.
D. PATOFISIOLOGI
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus
dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia.Unit fungsional dasar
dari hepar disebut lobul dan unit ini unik inflamasi pada hepar,pola normal pada hepar
terganggu. Gangguan dan kerusakan sel-sel hepar dan menyebabkan nekrosis dan
kerusakan sel-sel hepar.Setelah lewat masanya,sel-sel heoar yang menjadi rusak dibuang
dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat.Oleh
karenanya,sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar
normal (Baraderu,2008). Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati.Walapun
jumlah billirubin yang belum mengalami konjungasi masuk kedalam hati tetap normal,tetapi
karena adanya kerusakaan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik,maka terjadi kesukaran
pengangkutan billirubin tersebut didalam hati selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal
konjugas.Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus,karena
terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekresi) dan regurgitasi pada duktuli,empedu belum
mengalami konjungsi (bilirubin direk).Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan
karena kesukaran dalam pengangkutan,konjugasi ekskresi bilirubin (Smeltezer & Bare,2002).
Virus atau bakteri yang menginfeksi manusia masuk ke aliran darah dan terbawah sampai ke
hati.Disini agen infeksi menetap dan mengakibatkan perdangan dan terjadi kerusakan srl-sel
hati (hal ini dapat dilihat pada pemeriksaan SGOT dan SGPT).Akibat kerusakan ini maka
terjadi penurunan penyerapan dan konjugasi bilirubin sehingga terjadi difungsi hepatosit
dan mengakibatkan ikterik .Peradangan ini akan mengakibatkan peningkatan suhu tubuh
sehingga timbul gejala tidak nafsu makan (anoreksia).Salah satu fungsi hati adalah sebagai
penetralisir toksin,jika toksik yangb masuk berlebihan atau tubuh memounyai respon
hipersensivitas,maka hal ini merusak hati sendiri dengan berkurangnya fungsinya sebagai
kelenjar terbesar sebagai panetral racun (Syaifuddin,2006)
E. MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinik hepatitis menurut FKUI (2006) terdiri dari 3 tahapan meliputi:
Keluhan umumnya tidak khas.Keluhan yang disebabkan ifesksi virus beralngsung sekitar 2-7
hari.Nafsu makan menurun (pertama kali timbul),nausea,vomitus,perut kanan atas (ulu hati)
dirasakan sakit.Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang,bahu dan malaise,lekas
capek terutama sore hari,suhu badan meningkat sekitar 39%C berlangsung selama 2-5 hari,
pusing,nyeri persendian.Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis viris B.
2. Fase Ikterik
Urine berwarana seperti teh pekat,tinja berwarna pucat,penurunan suhu badan disertai
dengan bradikard.Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu
1,kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari.Kadang-kadang disertai gatal-
gatal pas seluruh badan,rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.
3. Fase penyembuhan
1. Pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup istirahat. Istirahat mutlak tidak
terbukti dapat mempercepat penyembuhan tetapi banyak pasien akan merasakan lebih baik
dengan pembatas aktifitas fisik, kecuali diberikan pada mereka dengan umur orang tua dan
keadaan umum yang buruk.
2. Obat-obatan
G. KOMPLIKASI
1. Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi
amonia metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik.
2. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis,
penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.
3. Komplikasi yang sering adalah sesosis, pada serosis kerusakan sel hati akan diganti oleh
jaringan parut (sikatrik) semakin parah kerusakan, semakin beras jaringan parut yang
terbentuk dan semakin berkurang jumlah sel hati yang sehat
BAB II
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian Keperawatan
A. Biodata
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Alamat : Puring – Kebumen
Umur : 28 tahun
Hubungan dengan pasien : Istri
B. Pengkajian
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh / mengatakan merasa mual
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke poli penyakit dalam RSUD Kebumen dengan keluhan meal .Hasil
pemeriksaan fisik sclera ikterik, kulit ikterik, terdapat nyeri tekan pada abdomen
kanan atas. Hasil pemeriksaan laboratorium HbsAg (+).Tanda – tanda vital , TD :
100/70 mmHg, Nadi : 90x/ menit, Suhu : 37,00 C.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Sebelumnya pasien belum pernah menderita mual dan nyeri seperti ini. Hanya
demam ,batuk dan flu saja. Rasa nyeri pada epigastrium (maag) sudah diderita pasien
sejak lama & sering minum obat antasida ( promaag ).
b. Vital Sign
Tekanan darah: 100/70 mmHg
Nadi : 90x/mnt
Pernafasan : 20 x/ mnt
Suhu : 37.0 0C
2. Jantung :
Abdomen :
Inspeksi : Bentuk perut normal,tidak ada lesi bekas operasi
Auskultasi : Bising usus 20 x per menit
Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada sekitar daerah perut sebelah kanan atas.
D. Pemeriksaan Penunjang
No Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Harga Normal
1. Hb 16.10 13.50 – 17.50
2. AL 10.84 ribu 4.10 – 10.90
3. Segmen 44 47 – 80
4. Limfosit 46 13 - 40
5. Total bilirubin 5.92 0 – 1.1
6. Direk bilirubin 5.09 0 - 1.3
7. SGOT 848 17 – 59
8. SGPT 1982 21 – 72
9. Alkali 179.000 38 – 126
HbSag : Positif
Program Pengobatan:
E. Analisa Data
waktu Data Masalah Penyebab
abdomen bagian
- Ekspresi wajah
menahan sakit
- Skala nyeri : 4
29 DS : Klien mengatakan Ketidak Mual dan muntah
Oktobe apabila makan merasakan seimbangan
r 2020 mual dan muntah nutrisi : kurang
dari kebutuhan
DO : - Klien kelihatan lemas, tubuh
dan pucat.
F. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi ( pembengkakan hepar )
G. Intervensi Keperawatan
H. Implementasi
- Anjurkan makan
dengan porsi yang - Mulut pasien bersih kembali
tegak.
I. Evaluasi
2 distraksi relaksasi .
Rabu, 31
Oktober S : Pasien sudah tidak mual
2020 O : Pasien makan habis setengah porsi,mulut pasien bersih
08.00 kembali.
WIB A : Masalah teratasi sebagian
P : Tingkatkan pola makan pasien,dan perawatan mulut yang
13.00 bersih yang akan meningkatkan nafsu makan pasien.
WIB
S : pasien mau makan
O : porsi makan pasien habis
A : masalah teratasi
3
P : Lakukan konsultasi engan ahli gizi untuk diit yang
November
S : Pasien sudah tidak mengeluh panas
2020
O : Suhu tubuh pasien turun dari 37,00 C menjadi 36,40 C,
08.00
kebutuhan cairan pasien minum 5-6 gelas / hari
WIB
A : Masalah teratasi
WIB
S : Pasien mampu memlilih pakakian yang berbahan menerap
4 keringat
O : Suhu tubuh pasien menurun ke normal
A : Masalah teratasi
Jum’at , 2
P : Monitor Suhu badan pasien
November
2020 S : Kebutuhuan personal higyne pasien terpenuhi dengan
08.00 bantuan keluarga dan perawat
WIB O : Pasien masih mendapat bantuan oleh keluarga dan
perawat
A : Masalah teratasi sebagian
P : Mengajak keluarga membantu memenuhi kebutuhan
pasien