BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Quran adalah mukjizat Islam yang kekal dan mukjizatnya diperkuat oleh kemajuan ilmu
pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepada Rasulullah saw untuk mengeluarkan manusia dari
suasana yang gelap menuju yang teran, serta membimbing mereka ke jalan yang lurus.
Rasulullah s.a.w. menyampaikan Al-Quran itu kepada para sahabatnya orang-orang Arab asli
sehingga mereka dapat memahaminya berdasarkan naluri mereka. Apabila mereka mengalami
ketidakjelasan dalam memahami suatu ayat, mereka menanyakan kepada Rasulullah s.a.w.
Terkait dengan mukjizat yang relevansinya menunjukkan kehebatan mukjizatal-Quran.
Sebab mengemukakan sesuatu makna dalam berbagai bentuk susunan kalimat di mana salah satu
bentuk pun tidak dapat ditandingi oleh sastrawan Arab. Merupakan tantangan dahsyat dan bukti
bahwa Al-Quran itu datang dari Allah SWT. Kesadaran akan historisitas dan kontekstualitas
pemahaman manusia pada gilirannya akan bersinggungan dengan ranah Al-Quran dan
pemaknaannya. Sebenarnya secara umum disepakati oleh umat Islam bahwa Al-Quran adalah
sakral, karena ia adalah Kalamullah yang diturunkan melalui Rasulullah. Namun ketika melihat
fakta bahwa al-Quran memakai bahasa Arab, berbagai informasi yang disajikan di dalamnya
banyak yang memakai logika budaya Arab, kemudian berbagai istilah yang dipakai di dalamnya
juga menggunakan terminologi yang akrab di kalangan orang Arab saat itu, maka muncullah
berbagai kajian dan pembahasan tentang status original al-Quran, sejauh manakah al-Quran
itu berdimensi ilahiah dan sejauh mana ia berdimensi manusiawi.
Telah banyak kajian bahkan perdebatan terhadap persoalan ini, bukan hanya para
orientalis Barat yang berpihak yang menyatakan bahwa al-Quran itu tidak memiliki
sisi ilahiah sama sekali, karena ia ciptaan Muhammad. Tetapi juga dari kalangan Islamolog
kontemporer yang berasal dari kalangan umat Islam sendiri. Salah seorang Islamolog
kontemporer yang sangat dikenal dengan isu kontroversial bahwa Al-Quran adalah produk
budaya adalah tokoh intelektual dari Mesir, Nasr Hamid Abu Zayd. Dia adalah professor bahasa
Arab dan Studi al-Quran di Universitas Kairo Mesir. Selain itu ia juga menjadi dosen
tamu diUniversitas Leiden, Belanda, mulai tahun 1995 sampai sekarang. Proyek utama Nashr
Hamid Abu Zayd sebenarnya adalah proyek pendobrakan manipulasi pemahaman teks yang
banyak terjadi dalam peradaban Islam. Proyek besar ini tampak antara lain dalam
tulisannya yang berjudul Mafhum al-Nash. Menurutnya, peradaban Islam dapat dikatakan
sebagai peradaban teks karena dengan berporos pada teks (al-Quran)-lah dinamika peradaban
Islam bergulir.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Al-Quran ?
2. Apa nama-nama lain dari Al-quran ?
3. Bagaimana Kandungan Al-Quran ?
4. Bagaimana fungsi dan kedudukan Al-Quran ?
5. Bagaimana cara turunnya Al-Quran ?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini secara umum bertujuan untuk :
1. Menggali kandungan Al-Quran untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang pengertian Al-quran.
3. Menambah pengetahuan tentang bagaimana cara Al-quran di turunkan.
4. Supaya kita tau fungsi dan kedudukan Al-Quran itu.
5. Serta dapa mengetahui seberapa pentingnya mempelajari Al-quran.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan menggunakan Al-Quran, tafsir dan
buku-buku yang terkait dengan materi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Quran
Dalam pembahasan tentang arti al-Quran akan ditinjau dari dua segi, yaitu arti al-Quran
menurut bahasa (etimologi) dan arti al-Quran menurut istilah (terminologi).
b. Asy Syaukani dalam kitab Al Irsyad : Yang lebih utama dikatakan, Al Quran itu Kalamullah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ditilawatkan dengan lisan, lagi mutawatir
penukilannya.
c. Ahli Agama (Uruf Syara) : Al Quran itu wahyu Illahi yang diturunkan kepada Muhammad
yang telah disampaikan kepada kita, umatnya, dengan jalan mutawatir, yang dihukumi kafir
orang yang meriwayatkannya. Jadi, dari beberapa pendapat para Ulama tentang definisi Al
Quran, dapat disimpulkan bahwa Al Quran adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. secara munajjaman oleh Malaikat Jibril agar disampaikan kepada umatnya,
yang ditilawatkan dengan lisan.
Allah SWT. telah memberikan nama-nama yang berbeda bagi Kalam yang bernilai
mujizat ini sesuai kebiasaan-kebiasaan bangsa Arab dalam memberikan nama-nama bagi ucapan
mereka, baik secara global maupun terperinci. Menciptakan istilah-istilah bagi nama Al-Quran
merupakan hal yang sesuai denga ruh Al Quran itu sendiri secara umum, dalam rangka
mengimbangi kalimat-kalimat yang tersebar pada tradisi kehidupan bangsa Jahiliyah.
Dalam Al Quran sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang
digunakan untuk merujuk kepada Al Quran itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan
ayat yang mencantumkannya :
1. Al Kitab (tulisan)
z`)FJ=j9 Wd m |=u w =tG69$# y79s
Artinya :
Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
(QS Al-Baqarah : 2)
7J9$# =tG69$#ur
Artinya :
Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan,(QS Ad-Dukhaan : 2)
4. Al Hukm (peraturan/hukum)
|Mt7?$# s9ur 4 $w/{t $J3m moY9tRr& y79xx.ur
z`B y7s9 $tB O=9$# z`B x8u!%y` $tByt/ Ndu!#uqdr&
5X#ur wur <c<ur `B !$#
Artinya :
Dan Demikianlah, kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam
bahasa Arab dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan
kepadamu, Maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.
(QS Ar-Rad : 37)
Artinya :
Dan Sesungguhnya Al Quran Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam, (QS
Asy-Syuara : 192)
6. Ar Ruh (ruh)
|MZ. $tB 4 $tRBr& `iB %[nr y7s9) !$uZymrr& y79xx.ur
moY=yy_ `3s9ur `yJM}$# wur =tG39$# $tB s?
y7R)ur 4 $tR$t6 `B !$tS `tB m/ kX #YqR
5O)tGB :u 4n<) ktJs9
Artinya :
Dan Demikianlah kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah kami.
sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui
apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia
siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar
memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS Asy-Syuura : 52)
7. Al Kalam (ucapan)
n_r's x8u$yftF$# .J9$# z`iB tnr& b)ur
4 muZtB'tB m=/r& OO !$# zNn=x. yyJo 4Lym
cqJn=t w Pqs% NkXr'/ y79s
Artinya :
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka
lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, Kemudian antarkanlah ia ketempat
yang aman baginya. demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak Mengetahui. (QS At-
Taubah : 6)
8. Al Bashair (pedoman)
cqY%q 5Qqs)j9 pyJmuur Ydur $Y=9 |t/ #xyd
Artinya :
Al Quran Ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.
(QS Al-Jaatsiyah : 20)
9. Al Balagh (penyampaian/kabar)
(#qJn=u9ur m/ (#rxZ9ur $Z=j9 n=t/ #xyd
=t69F{$# (#q9'r& t.u9ur nur ms9) uqd $yJRr&
Artinya :
(Al Quran) Ini adalah penjelasan yang Sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi
peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya dia adalah Tuhan yang
Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS Ibrahim : 52)
Artinya :
Dan Sesungguhnya Telah kami turunkan berturut-turut perkataan Ini (Al Quran) kepada mereka
agar mereka mendapat pelajaran. (QS Al-Qashash : 51)
Artinya :
Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-
orang yang ragu. (QS Al-Baqarah: 147)
14. Al-Bayaan (Keterangan)
Al-Quran adalah kitab yang menyatakan keterangan dan penjelasan kepada manusia tentang apa
yang baik dan buruk untuk mereka. Menjelaskan antara yang haq dan yang batil, yang benar dan
yang palsu, jalan yang lurus dan jalan yang sesat. Selain itu Al-Quran juga menerangkan kisah-
kisah uma terdahulu yang pernah mengingkari perintah Allah lalu ditimpakan dengan berbagai
azab yang tidak terduga.
)GJ=j9 psqtBur Ydur $Y=j9 b$ut/ #xyd
Artinya :
Inilah (Al-Quran) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi
petunjuk kepada seta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS Ali-Imran: 138 )
Artinya :
Dan sungguh Kami telah mudahkan Al-Quran untuk peringatan, maka adakah orang yang
mahu mengambil pelajaran? (daripada Al-Quran ini).(QS Al-Qamar: 22)
Adapula nama-nama lain dari Al Quran yang diambil dari kata sifat, dimana hal ini
menunjukkan sifat yang mulia bagi Al Quran itu sendiri, diantaranya ialah :
1. Al Mauidhah (pelajaran/nasehat)
N6n/ `iB psqB N3?u!$y_ s% $Z9$# $pkr't
puHquur Ydur r9$# $yJj9 !$xur
tYBsJ=j9
Artinya :
Hai manusia, Sesungguhnya Telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman. (QS Al-Yunus : 57)
2. Al Hikmah (kebijaksanaan)
wur 3 pyJ3t:$# z`B y7/u y7s9) #yrrr& !$JB y79s
tLygy_ 4s+=Fs tyz#u $gs9) !$# ytB @ygrB
#qmB $YBq=tB
Artinya :
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. dan janganlah kamu mengadakan
Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka
dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS Al-Isra : 39)
3. Asy Syifa (obat/penyembuh)
N6n/ `iB psqB N3?u!$y_ s% $Z9$# $pkr't
puHquur Ydur r9$# $yJj9 !$xur
tYBsJ=j9
Artinya :
Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman. (QS Al-Yunus : 57)
Artinya :
Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian. (QS Al-Isra : 82)
4. Al Huda (petunjuk)
.`Bs `yJs ( m/ $YtB#u #yl;$# $uZJy $Js9 $Rr&ur
$Z)ydu wur $Tr2 $$ss xs mn/t/
Artinya :
Dan Sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al Quran), kami beriman kepadanya.
barangsiapa beriman kepada Tuhannya, Maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak
(takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan. (QS Al-Jin : 13)
5. Ar Rahmat (karunia)
tZBsJ=j9 pyJmuur Ylm; mR)ur
Artinya :
Dan Sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman. (QS An-Naml : 77)
6. Al Bayan (penjelas/penerang)
)GJ=j9 psqtBur Ydur $Y=j9 b$ut/ #xyd
Artinya :
(Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi
orang-orang yang bertakwa. (QS Ali Imran : 138)
Artinya :
Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk
meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira
bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah). (QS An-Nahl : 102)
8. An Nur (cahaya)
N3n/ `iB `yd/ N.u!%y` s% $Z9$# $pkr't
$YY6B #YqR N3s9) !$uZ9tRr&ur
Artinya :
Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.
(Muhammad dengan mukjizatnya) dan Telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang
benderang (Al Quran). (QS An-Nisa : 174)
Apapun nama-nama lain dari Al Quran, yang jelas dan pasti adalah nama yang berasal
dari Kalam Illahi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan tertulis dalam mushaf
berdasarkan sumber-sumber mutawatir yang bersifat tashdiqan jaziman (pasti kebenarannya).
Penamaan Al Quran yang demikian itu telah disepakati bulat secara sah oleh semua Ulama
Ahli Ilmu Kalam, Ulama Fiqh, dan Ulama Ahli Ilmu Bahasa Arab.
C. Kandungan Isi Al Quran
Al Quran adalah kitab suci agama Islam untuk seluruh umat muslim seluruh dunia,dari
awal di turunkan h ingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia, baik di bumi maupun di
luar angkasa sebab kiamat kubra. Di dalam surat-surat dan ayat-ayat Al-quran terdapat
kandungan isi yang secara garis besar dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau lebih
terkhusus pada beberapa hal yang paling utama beserta definisi dari masing-masing kandungan
intisarinya sebagai mana berikut :
Aqidah adalah: ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib
dimiliki oleh setiap orang di dunia. Al-Quran mengajarkan aqidah tauhid kepada kita yaitu
menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu, yang tidak pernah tidur dan tidak
beranak pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama .
orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir
Hukum yang ada di Al-Quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang yang
beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman pada sesama manusia yang
terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Al Quran ada beberapa jenis, seperti jinayat,
muamalat, munakhat, faraidh, dan jihad.
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan
ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waaid. Tadzkir juga bisa berupa kabar kembira
bagi orang-orang yang beriman kepadanya dengan balasan berupa nikmat syurga jannah atau
waaad. Disamping itu adapula gambaran yang menyenangkan didalam Al Quran atau disebut
juga targhib dan kebalikannya adalah gambaran yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.
1. Memahami Ayat dengan Ayat. Menafsirkan satu ayat Al-Quran dengan ayat Al-Quran
yang lain, adalah jenis penafsiran yang paling tinggi. Ungkapan yang sering
dikemukakan adalah Al-Quran yufassiru badhuhu badha. Karena ada sebagian ayat
Quran itu yang menafsirkan (yakni menerangkan) makna ayat-ayat yang lain.
2. Memahami Ayat Al-Quran dengan Hadits Shahih. Menafsirkan ayat Al-Quran dengan
hadits shahih sangatlah penting. Allah menurunkan Al-Quran kepada Nabi SAW tidak
lain supaya diterangkan maksudnya kepada semua manusia.
3. Memahami Ayat dengan Pemahaman Sahabat. Merujuk kepada penafsiran para sahabat
terhadap ayat-ayat Quran seperti Ibnu Abbas dan Ibnu Masud sangatlah penting sekali
untuk mengetahui maksud suatu ayat. Karena, di samping senantiasa menyertai
Rasulullah, mereka juga belajar langsung dari beliau.
4. Mengetahui Gramatika Bahasa Arab. Tidak diragukan lagi, untuk bisa memahami dan
menafsiri ayat-ayat Quran, mengetahui gramatika bahasa Arab sangatlah urgen. Karena
Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab.
5. Memahami Nash Al-Quran dengan Asbabun Nuzul. Mengetahui sababun nuzul
(peristiwa yang melatari turunnya ayat) sangat membantu sekali dalam memahami Al-
Quran dengan benar.
6. Memahami Nash Al-Quran dengan Makkiyyah-Madaniyyah. Mengetahui
pengelompokan ayat menjadi Makkiyyah atau Madaniyyah, sangat membantu sekali
dalam memahami Al-Quran dengan benar.
7. Merujuk kepada kitab-kitab Tafsir Al-Quran. Dengan merujuk kepada kitab-kitab tafsir
Al-Quran yang sangat banyak, baik yang berbahasa Arab ataupun Indonesia, sangat
membantu untuk lebih memahami kandungan ayat-ayat Al-Quran.
Dengan demikian memahami Al-Quran dengan benar tidak akan lepas dari telaah kaidah-
kaidah yang di dalamnya, atau sering disebut dengan Ulumul Quran, sehingga diketahui
bagaimana cara menafsirkan Al Quran yang baik. Di antara kaedah-kaedah tersebut adalah
sebab-sebab (asbabun nuzul) diturunkannya, nasikh mansukh, perbedaan tempat turunnya ayat,
serta pengetahuan tentang ayat-ayat muhkam dan mutasyabihat dan masih banyak lagi lainnya.
Dalam kitab-kitab tafsir Al-Quran, mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran selalu
mempergunakan kaedah-kaedah tersebut.
Artinya :
Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman, dan (Al-Quran itu) tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain
kerugian. (QS Al-Isra(17): 82)
2. Kedudukan Al-Quran
a. Kedudukan Al-Quran di dalam dasar-dasar islam
Tidak ada khilaf sedikitpun di antara umat islam, bahwa Al-Quran itu merupakan pokok
asas bagi syariat dan cabang-cabangnya. Dari Al-Quran-lah diambil segala pokok-pokok
syariat dan furunya, juga darinyalah dalil-dalil syari diambil. Dengan demilkian dipandanglah
bahwa Al-Quran itu dasar bagi syariat dan pengumpul segala hukum dalam syariat Islam.
7p- `B $tBur
Hw) mym$oYpg2 t 9s wur F{$# /!#y
&x `B =tG39$# $uZs $B 4 N39$sVBr& NtB&
cr|t Nkh5u 4n<) OO 4
Artinya:
Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-
Quran.Kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
Kedudukan Al-Quran dalam islam secara lebih ringkasnya adalah sebagai berikut:
1) Kitabul Naba wal Akhbar ( berita dan kabar)
Oy9$# *t6Z9$# `t tbq9u!$|tFt Nt
Artinya:
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar.( QS. An-Naba(78):1-
2)
Artinya:
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah,
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, dan berhati- hatilah kamu terhadap mereka,
supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu ,jika mereka berpaling ( dari hukum yang telah diturunkan Allah ), Maka ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan
sebahagian dosa- dosa mereka dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang
fasik. Apakah hukm jahiliyyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik
daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yakin ? (QS. Al-Maidah ( 5 ) : 49 50)
Artinya:
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, hikmah dan
kenabian, lalu dia berkata: Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan
penyembah Allah. Akan tetapi ( dia berkata ): Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani,
karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajirinya.(QS Ali-
Imran : 79)
5) Minhajul Hayah ( pedoman hidup )
6) Kitabul Ilmi (ilmu pengetahuan)
Artinya :
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang mengajar manusia
dengan perantaraan kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(QS Al-
Alaq : 1-5)
2. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang mengucapkan kata-
kata kepadanya sehingga beliau mengetahui dan hafal benar akan kata-kata itu.
3. Wahyu datang kepadanya seperti gemerincingnya loceng. Cara inilah yang amat berat dirasakan
oleh Nabi. Kadang-kadang pada keningnya berpancaran keringat, meskipun turunnya wahyu itu
di musim dingin yang sangat. Kadang-kadang unta beliau terpaksa berhenti dan duduk karena
merasa amat berat, bila wahyu itu turun ketika beliau sedang mengendarai unta. Diriwayatkan
oleh Zaid bin Tsabit: "Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. Aku lihat
Rasulullah ketika turunnya wahyu itu seakan-akan diserang oleh demam yang keras dan
keringatnya bercucuran seperti permata. Kemudian setelah selesai turunnya wahyu, barulah
beliau kembali seperti biasa".
4. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi, tidak berupa seorang laki-laki seperti keadaan no.
2, tetapi benar-benar seperti rupanya yang asli. Hal ini tersebut dalam Al Qur'an surah (53) An
Najm ayat 13 dan 14.
ou yZ 3tz& 's!tR n#uu s)s9ur
4ygtFZRQ$#
Artinya:
Sesungguhnya Muhammad telah melihatnya pada kali yang lain (kedua). Ketika ia berada di
Sidratul muntaha.(QS An Najm: 13-14)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Quran berarti bacaan, asal kata qaraa. kata Al-Quran itu berbentuk masdar
dengan arti isim maful yaitu maqru (dibaca). Sedangkan di dalam Al-Quran sendiri ada
pemakaian kata Quran dalam arti demikian sebagaimana tersebut dalam surah Al-Qiyaamah
ayat 17-18 adalah:
mtR&ts% #s*s mtR#u%ur myHsd $uZn=t b)
mtR#u% 7?$$s
Artinya :
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya.
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
Adapun definisi Al-Quran ialah kalam Allah SWT yang merupakan mujizat yang
diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad saw dan yang ditulis di mushaf dan
diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.
Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari atau
13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi
menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung
selama 12 tahun masa kenabian RasulullahSAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini
tergolong surat Makkiyyah
Kedudukan Al-Quran dalam islam secara lebih ringkasnya adalah sebagai berikut:
1. Kitabul Naba wal Akhbar ( berita dan kabar)
2. Kitabul Hukmi wa Syariat (hukum dan syariat)
3. Kikabul jihad (perjuangan di jalan Allah)
4. Kitbul Tarbiyah (pendidikan)
5. Minhajul Hayah ( pedoman hidup )
6. Kitabul Ilmi (ilmu pengetahuan)
B. Saran