Anda di halaman 1dari 4

CODE BLUE

No.Dokumen No.Revisi Halaman


122/PAP/SPO/RSAR/IX/18 00 1/3
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur
STANDAR 01 Agustus 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Zuchrady, MM., PIA

Code blue merupakan tanda kegawatdaruratan untuk melakukan


tindakan pertolongan pada pasien yang mengalami henti napas dan
PENGERTIAN henti jantung yang disebabkan karena sirkulasi darah dan transportasi
oksigen berhenti sehingga dalam waktu singkat organ-organ tubuh,
terutama organ vital akan mengalami kekurangan oksigen yang
berakibat fatal bagi korban dan dapat mengalami kerusakan.
Memberikan tindakan pertolongan yang dilakukan kepada korban yang
mengalami henti napas dan henti jantung yang disebabkan karena
TUJUAN sirkulasi darah dan transportasi oksigen berhenti untuk prioritas
keselamatan pasien.

Keputusan Direktur rumah Sakit Airan Raya Nomor :


KEBIJAKAN 140/PER/DIR/RSRA/XI/2019 Tentang Kebijakan Peleyanan Asuhan
Pasien di Rumah Sakit Airan Raya.
A. PERSIAPAN TIM CODE BLUE
1. Tim Medis Code Blue Sentral, terdiri dari :
a. Dokter Jaga sebagai koordinator Tim Medis Code Blue
Sentral.
b. 4 Perawat sebagai anggota Tim Medis Code Blue Sentral.
c. 1 Farmasi
2. Tim Code Blue Lokal, terdiri dari
a. Dokter jaga (jika ada) sebagai koordinator tim code blue
lokal.
b. 3 orang perawat sesuai dengan jadwal code blue lokal.

B. PELAKSANAAN
1. Saat petugas menemukan pasien tidak sadarkan diri, pastikan
pasien memang membutuhkan pertolongan segera semi
menyelamatkan hidupnya.
PROSEDUR 2. Petugas yang menemukan segera menghubungi operator
melalui ext 302 untuk mengumumkan status code blue dengan
menyebut lokasi kejadian.
Tim Code Blue lokal menyebutkan Code Blue sebanyak 3 kali
dan menyebutkan lokasi kejadian dan ruangan dengan lengkap
dan jelas kepada Costumer Service yang menerima telepon
dengan prosedur, “Code Blue, Code Blue, Code Blue, lantai …
(sebutkan lantai kejadian), kamar.. (nomor ruangan rawat
pasien)”.
3. Costumer service (penerima informasi) menyebutkan kembali
prosedur aktivasi code blue menggunakan alat pengeras suara.
4. Tim code blue lokal dipimpin oleh dokter jaga dan perawat di
lokasi kejadian.
CODE BLUE

No.Dokumen No.Revisi Halaman


122/PAP/SPO/RSAR/IX/18 00 2/3
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur
STANDAR 01 Agustus 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Zuchrady, MM., PIA

5. Tim code blue sentral yang berasal dari HCU dan IGD segera
datang dengan membawa tas code blue (jika lokasi kejadian di
luar area perawatan) dan mesin defibrillator.
6. Sebelum tim code blue sentral tiba di lokasi kejadian, tim code
blue lokal melakukan RJP pada pasien sesuai dengan prosedur.
7. Membebaskan jalan napas:
a. Buka mulut pasien dengan tehnik cross finger, lihat
adanya benda – benda asing, kemudian bersihkan.
b. Posisi kepala ekstensi dengan tehnik head tilt chin lift.
8. Melakukan observasi pernafasan dengan cara melihat,
mendengar dan merasakan (5 - 10 detik), bila tidak ada tanda-
tanda napas spontan lakukan ventilasi buatan 2x dengan ambu
bag.
9. Melakukan cek nadi karotis dengan waktu 3-5 detik, bila tidak
teraba denyut nadi, lakukan kompresi jantung luar dengan cara
30 kompresi dan 2 kali ventilasi dengan kecepatan kompresi 100
kali/ menit (dengan 1 atau 2 penolong).
10. Melakukan cek nadi karotis ulang setelah 5 siklus kompresi
jantung paru.
11. Saat tim code blue sentral tiba di lokasi kejadian, tim code blue
sentral mengambil alih proses resusitasi yang sedang
berlangsung dan melanjutkan tindakan resusitasi
PROSEDUR 12. Memasang monitor EKG dan lihat nilai irama jantung, jika:
a. VF/ VT tanpa nadi, lakukan defibrilasi dengan hitungan:
5 joule/kg BB
b. Asistole/ PEA lanjutkan dengan kompresi
13. Melakukan evaluasi tindakan di atas, jika belum berhasil,
lakukan intubasi dan pemasangan infus jika belum terpasang
14. Jika pasien sudah terintubasi maka kompresi jantung dan
ventilasi berjalan masing – masing dengan kecepatan kompresi
100 x/ menit, kecepatan bagging 1x/ 6 detik atau 10x/ menit.
15. Memberi terapi sesuai dengan dosis/ instruksi dokter
16. Saat dokter memberikan instruksi untuk pemberian obat, dokter
harus mengatakan nama obat dengan lengkap dan suara lantang.
17. Perawat yang bertanggungjawab untuk pemberian obat selama
code blue mengucapkan kembali nama serta dosis obat sebelum
diberikan kepada pasien.
18. Perawat pengkaji yang bertanggungjawab untuk
mendokumentasikan semua kegiatan selama code blue,
membacakan kembali instruksi yang diberikan dokter dengan
suara lantang.
19. Melakukan CPR/ resusitasi maksimal 30 menit, jika tidak
berhasil atau setelah ada tanda kematian, hentikan CPR, jika
berhasil observasi tanda vital, kesadaran, pupil dan warna kulit
CODE BLUE

No.Dokumen No.Revisi Halaman


122/PAP/SPO/RSAR/IX/18 00 3/3
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur
STANDAR 01 Agustus 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Zuchrady, MM., PIA

dan warna kulit. Jika memungkinkan pasien dipindahkan ke


ICU.
20. Merapikan pasien dan alat – alat.
21. Mencuci tangan.
PROSEDUR
22. Mendokumentasikan dalam rekam medis.
23. Untuk pasien yang dinyatakan DNR (Do Not Resuscitation)
ditempel stiker ungu. Bila ada stiker ungu di gelang pasien maka
tidak perlu mengaktifkan Code Blue.

1. Komite Medik
2. Komite Keperawatan
3. Rawat Inap
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Poliklinik
UNIT TERKAIT 6. HCU
7. Perinatologi
8. Kebidanan
9. Laboratorium
10. Radiologi
11. Farmasi

Anda mungkin juga menyukai