Anda di halaman 1dari 14

BOOKLET

Perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu

KUANTITATIF
Bertambahnya kemampuan (Skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan

KUALITATIF
Perkembangan fisik individu usia 1-3 tahun :

1. Berat badan anak rata-rata berkisar antara 9-13


Kg.
2. Tinggi badan anak rata-rata berkisar antara 75-
100 cm.
3. Lingkar kepala anak rata-rata berkisar antara
46,5-50 cm.
4. Lingkar lengan atas anak rata-rata berkisar
antara 16 cm saja.
5. Pertumbuhan gigi anak, rata-rata gigi susunya
sudah tumbuh secara menyeluruh, yaitu
sebanyak 20 gigi.
Pola perilaku yang timbul pada anak usia 1,5 sampai 3 tahun

18 Bulan Berlari kencang, duduk pada kursi kecil, berjalan menaiki tangga
Motorik dengan berpegang pada 1 tangan, menjelajahi laci-laci dan tempat sampah
Adaptasi Membuat menara 4 tingkat dari kubus, meniru menulis, meniru gerakan
Bahasa vertikal, mentumpahkan kismis dari botolnya
Sosial 10 kata (rata-rata), menamai gambar, mengenal satu atau lebih bagian
tubuh
Makan sendiri, mencari pertolongan jika membutuhkan, komplen jika basah
atau kotor, mencium orang tua dengan mengerutkan bibir
24 Bulan Berlari dengan baik, naik turun tangga, membuka pintu,
Motorik memanjat perabotan rumah tangga, melompat.
Adaptasi Membuat menara tujuh tingkat dari kubus, membuat coretan dengan pola
Bahasa melingkar, meniru gerakan horizontal, meniru melipat kertas dalam
Sosial sekalilihat.
Menggunakan tiga kata dalam satu kalimat (subjek, predikat, objek).
Menggunakan sendok dengan baik, dapat membantu membuka
baju,mendengar cerita ketika ditampilkan gambarnya.
30 Bulan Menaki tangga dengan menggunakan kaki secara bergantian
Motorik Membuat menara Sembilan tingkat dari kubus, membuat gerakan
Adaptasi verticaldan horizontal, tapi tidak membuat gerakan silang, meniru
Bahasa gerakanmelingkar
Sosial Menggunakan kata ganti untuk diri sendiri “saya”, mengetahui nama
lengkap sendiri.
Membantu menaruh benda, berpura pura dalam bermain.
36 Bulan Mengendarai sepeda roda tiga, berdiri menggunakan satu kaki
Motorik Membuat menara sepuluh tingkat dari kubus, membuat
Adaptasi jembatanmenggunakan tiga kubus, menyalin lingkaran, meniru gerakan
Bahasa silang.
Sosial Mengetahui umur dan jenis kelamin, menghitung tiga objek dengan
benar,mengulangi tiga nomor atau sebuah kalimat dengan enam suku kata.
Bermain permainan sederhana (bersama-sama dengan anak
lain),membantu memakai baju (melepaskan kancing baju dan
memakai sepatu),menyuci tangan.

Perkembangan Emosi dan Moral


 Usia 18-24 bulan
Menaruh minat pada apa yang dikerjakan orang dewasa
 Usia 2-3 tahun
Menunjukkan rasa sayang kepada saudaranya

Anak pada usia ini dapat mengerti bahwa ada halangan untuk mencegah dia disekitarnya
dan dapat mengekspresikan perasaan, marah, dan frustasi tanpa memperlihatkannya.
Pengawasan merupakan persoalan utama. Ketidakmampuan dalam mengatur aspek dunia luar,
seperti apa yang harus dibeli atau kapan harus pergi, sering mengakibatkan kontrol interna, yaitu,
watak pemarah. Takut, terlalu lelah, atau ketidaknyamanan fisik dapat juga menimbulkan
kemarahan. Kemarahan biasanya muncul kearah akhir usia 1 tahun dan puncaknya lazim pada
usia antara 2 dan 3 tahun.
Anak-anak prasekolah biasanya mengalami perasaan sulit terhadap orang tuanya,cinta
yang kuat dan kecemburuan serta kebencian dan ketakutan bahwa perasaan marah dapat
menyebabkan pengabaian. Lingkaran emosi ini, kebanyakan di luar kemampuan anak untuk
menganalisa atau mengekspresikan, sering menemukan ungkapan dalam suasana hati yang
sangat labil.
Perkembangan Spiritual

Meniru kegiatan keagamaan yang dilakukan


Proses kognitif belum
keluarga
matang
Bimbingan antisipasi pada usia 1,5-3 tahun

Usia 18-24 bln


 Tekankan tentang pentingnya teman sebaya dalam bermain.
 Persiapkan untuk datangnya adik baru (sibling), tekankan tentang pentingnya menyiapkan anak
untuk pengalaman baru. Bicarakan tentang berbagai metode untuk mendisiplinan anak,
keefektifan metode tersebut dan eksplorasi keadaan orangtua tentang negatisme pada anak;
tekankan bahwa negatifisme merupakan aspek penting dalam pengembangan diri dan kemandirian
anak.
 Bicarakan tentang tanda-tanda kesiapan anak untuk melakukan toilet training, tekankan tentang
pentingnya menunggu kesiapan fisik dan piskologis anak, bicarakan tentang kemungkinan
timbulnya rasa takut anak, seperti terhadap gelap dan suara-suara tertentu.
 Kaji kemampuan anak untuk berpisah dengan orangtua dan kemampuan menghadapi situasi yang
tidak familiar dengannya.
 Beri kesempatan pada orang tua untuk mengucapkan perasaannya, keletihan, frustasi dan
kemarahannya.

Usia 24-36 bln


 Bicarakan pentingnya peniruan pada anak dan perlunya melibatkan anak dalam berbagai
aktifitas.
 Bicarakan tentang pendekatan yang dilakukan untuk toilet training dan harapan-harapan yang
realistik.
 Tekankan keunikan proses berfikir pada toddler, terutama bahasa yang digunakan, pemahaman
yang kurang tentang waktu danketidakmampuan melihat peristiwa dari perspektif orang lain.
 Tekankan untuk menanamkan kedisiplinan secara kongkrit.

Stimulasi perkembangan anak usia 1,5-3 tahun

Usia 18-24 bulan


Motorik Kasar
 Mampu naik turun tangga
 Keseimbangan tubuh
 Menjalankan mainan(sepeda)
 Belajar makan sendiri
 Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil

Motorik Halus
 Menggambar
 Menentuka ukuran dan bentuk
 Puzzle
 Menggambar wajah/bentuk
 Membentuk adonan
 Menunjuk mata dan hidungnya
Sosial
 Mengancing
 Permainan yang membutuhkan interaksi dengan teman
 Membuat rumah buatan
 Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar

Bahasa
 Ajak bicara, cerita
 Lihat TV
 Beri perintah
 Baca buku bergambar
 Menyusun dua kata

Usia 2-3 tahun

Motorik Kasar
 Latihan memanjat
 Berlari
 Melompat
 Melempar
 Main bola, dan keseimbangan

Motorik halus
 Memotong gambar tempelan
 Mengelompokkan benda menurut jenis
 Mencocokkan gambar dan benda
 Konsep jumlah
 Balok mainan anak

Bahasa
 Ajari nama
 Cerita mengenai diri anak
 Menyebut nama benda-benda
 Menyatakan keadaan suatu benda

Sosial
 Pergi keluar dengan anak
 Anak belajar membersihkan tubuh
 Berdandan
 Berpakaian

MASALAH PERILAKU PADA ANAK USIA DINI

Perkembangan perilaku mengikuti usia, Balita merupakan masa yang eksploratif, aktif dan impulsif
dalam rangka untuk membangun pengalaman, beberapa masalah perilaku yang sering terjadi pada usia
dini:
GANGGUAN TIDUR
Gangguan tidur terkait dengan kondisi mental dan kesehatan anak. Gangguan tidur
dapat memburuk kondisi mental dan kesehatan. Kebutuhan tidur anak bervariasi
tergantung tahap usia.

Kebutuhan Tidur

Usia Jam Tidur

Bayi (3-11 bulan) 9-12 jam saat malam, 30 menit – 2 jam tidur siang, 1
– 4 kali perhari.

Usia 1 – 3 tahun 12 – 14 jam


Usia 3 – 5 tahun 11 – 13 jam

Usia 5 – 12 tahun 10 – 11 jam (setelah usia 5 tahun biasanya tidak tidur


siang

Untuk mengatasi masalah tidur anak perlu beberapa kebiasaan sehat, antara lain:
1. Jadwal tidur rutin.
2. Kegiatan santai sebelum tidur. Misalkan mendongeng membaca buku. Hindari menonton TV sebelum
tidur atau bermain game, atau kegiatan fisik yg terlalu aktif.
Melakukan penyesuaian asosiasi tidur. Banyak mereka mengalami kesulitan tidur terkait dengan
asosiasi yang terkait dengan perilaku/tindakan tertentu. Yang paling sering antara lain: digendong,
menggunakan empeng (pacifier), minum susu (baik dengan botol atau menyusui) dll. Untuk mengatasi
gangguan tidur maka orang tua harus mengajari ulang agar bayi dapat membangun pola tidur yang baik,
membangun asosiasi yang baik, misalnya dengan bantal/guling, selimut dan berdoa sebelum tidur.
Secara perlahan orang tua juga mengurangi kehadirannya disaat anak tidur atau mau tidur.

MASALAH MAKAN
Keluhan masalah makan sering dialami oleh orang tua, masalah makan mempengaruhi
perkembangan seorang anak yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas tumbuh
kembang anak. Masalah makan dapat dibedakan menjadi masalah organik (faktor anak
misal kelainan anatomi, fisiologis) dan non organik (sosial/pola asuh).

Untuk mengatasi masalah makan anak perlu beberapa kebiasaan sehat, antara lain:
1. Jangan mengancam, memaksa anak untuk makan.
2. Sajikan struktur saat makan baik dengan penekanan pada jadwal yang teratur dan posisi (duduk) makan
yang benar.
3. Hanya sajikan makanan yang sehat.
4. Pertimbangkan anak untuk memilih makanan sehat yang tersaji
5. Batasi waktu makan tidak lebih 30 menit.
6. Hindari bentuk makanan spesial terutama pada anak yang “picky eater”. Bila anak menolak makan jangan
digantikan dengan pemberian “snack” atau makanan special

Referensi

Arif, Y.S. 2009. Perumbuhan dan Perkembangan Anak. Surabaya: Universitas Airlangga. [serial online]
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/konsep%20pertukem%20anak%20(edit).pdf [diakses pada 30
April 2017]

Romadona, N. & A. Deteksi Dini dan Stimulasi Tumbuh Kembang Anak. Bandung: Pendidikan Guru TK
Universitas Pendidikan Indonesia. [serial online]
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/197011292003122-
NUR_FAIZAH_ROMADONA/DETEKSI_DINI_TUMB_KEMBANG/DETEKSI__DINI_DAN_STIMULASI_TUMB
UH_KEMBANG_ANAK.pdf [diakses pada 29 April 2017]
Sufyanti, A.Y. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Toddler. Surabaya: Universitas Airlangga. [serial
online] http://www.ners.unair.ac.id/materikuliah/todler%20edit.pdf [diakses pada 30 April 2017]

Anda mungkin juga menyukai