Anda di halaman 1dari 48

KONSEP MANAJEMEN

KEPERAWATAN

Wijayanti, S.Kep, Ns., M.Kep


OUT COME
 Pengertian manajemen.
 Pengertian manajemen keperawatan
 Kepemimpinan keperawatan (tipe konvensional dan
modern).
 Peran pemimpin dalam manajemen keperawatan.
 Pengertian filosofi manajemen keperawatan
 Komponen sistem (input, proses, output, kontrol, dan feed
back mechanism)
 Proses manajemen keperawatan
 Macam manajemen keperawatan.
 Proses manajemen keperawatan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan
PENGERTIAN MANAJEMEN
 Manajemen berasal dari bahasa
Perancis kuno ménagement, yang
memiliki arti "seni melaksanakan dan
mengatur.
 Cherie dan Gebreki (2005) seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain.
PENGERTIAN MANAJEMEN
 Manajemen adalah proses
pengkoordinasian kegiatan-kegiatan
pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut
terselesaikan secara efisien dan efektif
dengan dan melalui orang lain (Robbin
& Coulter, 2007).
PENGERTIAN MANAJEMEN (2)
 Manajemen adalah suatu rangkaian
aktivitas (termasuk perencanaan dan
pengambilan keputusan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian) yang diarahkan pada
sumber-sumber daya organisasi
(manusia, finansial, fisik, dan informasi)
dengan maksud untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien
(Griffin,2008).
Manajemen Keperawatan
• Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
Cherie dan manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
Gebreki untuk mencapai tujuan organisasi.
(2005)

• M. Keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan


keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk
(Gillies, memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa
1989) aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat

• suatu proses pelaksanaan pelayanan keperawatan


secara efektif dan efisien dengan menggunakan orang-
orang melalui fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian dengan memanfaatkan
Man. Kep sumber daya yang tersedia untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga dan masyarakat.
 Manajemen keperawatan adalah proses
pelaksanaan pelayanan keperawatan
melalui upaya staff keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga dan masyarakat
(Gillies, 1989).
manajemen keperawatan
 suatuproses pelaksanaan pelayanan
keperawatan secara efektif dan efisien
dengan menggunakan orang-orang
melalui fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersedia untuk
memberikan asuhan keperawatan,
pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga dan masyarakat.
Lingkup
manajemen
keperawatan
Loveridge &
Cumming (1996),

Manajemen Manajemen Asuhan


Operasional Keperawatan
Manajemen Operasional
 merupakan pelayanan keperawatan di rumah sakit yang dikelola
oleh bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial
yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan
manajemen bawah.

 Ada beberapa factor yang perlu dimiliki oleh seorang manajer


agar dapat berhasil dalam penatalaksanaan kegiatannya yaitu
kemampuan menerapkan pengetahuan, Keterampilan dalam
kepemimpinan dan kemampuan dalam melaksanakan fungsi
manajemen.
Manajemen Asuhan
Keperawatan
 lingkup dalam manajemen keperawatan yang
mempunyai peran dalam terlaksananya asuhan
keperawatan yang berkualitas kepada klien.
Keberhasilan asuhan keperawatan sangat ditunjang
oleh sumber daya tenaga keperawatan dan sumber
daya lainnya.

 Tenaga keperawatan yang bertanggung jawab dalam


menyediakan perawat pasien yang berkualitas
adalah perawat pelaksana. Sebagai kunci
keterampilan dalam keperawatan pasien adalah
komunikasi, koordinasi, konsultasi, pengawasan dan
pendelegasian (Loveridge & Cumming, 1996 ).
Planning

Organising

Fungsi Manajemen
Staffing
Keperawatan

Actuating

Controlling
Fungsi manajemen
keperawatan
 perencanaan, pengorganisasian ,
staffing, pengarahan,
pengendalian/pengamanan
(Huber,1996)
Perencanaan
 Siagian
(2006) menyatakan bahwa
perencanaan merupakan pengambilan
keputusan sekarang tentang hal-hal
yang akan dikerjakan di masa depan
 Perencanaan adalah suatu bentuk
pembuatan keputusan manajemen yang
meliputi penelitian lingkungan,
penggambaran sistem organisasi secara
keseluruhan, memperjelas visi, misi dan
filosofi organisasi, memperkirakan sumber
daya organisasi, mengidentifikasi dan
memilih langkah-langkah tindakan,
memperkirakan efektifitas tindakan serta
menyiapkan karyawan dalam melaksanakan
(Gillies, 1996).
 Perencanaan yang kuat akan
mempengaruhi keberhasilan sebuah
organisasi oleh karena itu fungsi dasar
dari sebuah manajemen adalah
perencanaan dan tugas utama seorang
manajer adalah menyususnnya secara
sistematik, terukur, dapat dicapai,
realistik dan berorientasi pada waktu.
Hierarki perencanaan
 penetapan visi, misi, filosofi, sasaran,
tujuan, kebijakan, prosedur dan
peratutan organisasi.
Pengorganisasian
 Pengorganisasian merupakan proses
menggerakkan/memanfaatkan sumber
daya baik manusia maupun materi
untuk berdaya guna sesuai tujuan
organisasi (Huber, 1996).
 Prinsip-prinsip dalam pengorganisasian
:
 Rantai komando ( Chain of command)
 Kesatuan perintah ( Unity of command)

 Rentang kendali ( Span of control)

 Spesialisasi
Staffing
 Merupakan kegiatan membuat
perencanaan ketenagaan dan
melakukan kegiatan sesuai dengan
tujuan organisasi berdasarkan
kualifikasi dari masing-masing staf
(Huber, 1996).
Pengarahan
 Pengarahan merupakan kegiatan memotivasi
dan memimpin bawahan untuk melakukan
kegiatan yang telah direncanakan. (Huber,
1996).
Pengendalian/pengawasan
(controling)
 Merupakan kegiatan membandingkan
hasil aktivitas yang telah dilksanakan
dengan standar yang telah di tentukan
serta melakukan koreksi jika diperlukan
(Huber, 1996).
Peran
Manajemen
Keperawatan

Interpersonal Informational Decision


role Role Role
Kepala ruangan

Peran Fungsi

• Interpersonal • Planning
roles • Organizing
• Informational • Staffing
roles • Actuating
• Decisional • Controlling
roles
(Gillies, 1996; Huber, 2000 ; Marquis &
(Badeni ,2013; Robbins & Judge; 2013; Huston, 2012; Sitorus dan Panjaitan, 2011;
Swansburg & Swanburg, 2006) Swansburg & Swanburg, 2006)
Peran manajer
Interpersonal role
Merupakan peran yang dilakukan manajer dalam menjalankan hubungan antar manusia baik internal
maupun eksternal. Terdapat tiga macam peran yang dapat dilakukan manajer dalam peran interpersonal,
yaitu sebagai figurehead (simbol) leadership (kepemimpinan), dan liaison (penghubung).

Informational roles
Peran manajer dalam bidang informasional ada tiga macam, yaitu sebagai monitor (mengumpulkan
informasi), disseminator (penyebar informasi), dan spoke person (juru bicara).

Decisional roles
Terdapat empat macam peran yang harus dilakukan manajer dalam membuat pilihan, yaitu peran sebagai
entrepreneur (wirausaha), disturbance handler (menyelesaikan masalah), resources allocator
(mengalokasikan sumber daya), dan negotiator (juru runding).
Peran Manajer
• 1. Peran Interpersonal
•  Figure head, Leader, Liason

• 2. Peran Informasional
•  Monitor, disseminator, spoken person

• 3. Pengambil Keputusan
•  entrepreneurial, disturbance handler,
resource allocator, negotiator
Fungsi Manajer
• 1. Planning
•  hirarki perencanaan, dan perencanaan
strategis yang dimulai dari visi, misi, filosofi,
sasaran, tujuan, kebijakan, prosedur, dan
peraturan.
• 2. Organizing
•  menyusun struktur organisasi, job analisis
dan job deskripsi, metode penugasan asuhan
keperawatan, serta koordinasi kegiatan
keperawatan
Fungsi Manajer
• 3. Staffing
•  tujuan mendapatkan perawat yang
kompeten proses rekrutmen pegawai,
penempatan, pengembangan staf dan
penjadwalan dinas.
• 4. Actuanting
•  pengarahan/ kepemimpinan, supervise,
menciptakan suasana yang memotivasi,
membina komunikasi organisasi, menangani
konflik, pengambilan keputusan, mengadakan
perubahan, dan memfasilitasi kerja sama
anggota
Fungsi Manajer
• 5. Controlling
•  kendali mutu, penilaian kinerja, disiplin
pegawai
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

 Kepemimpinan adalah proses memberdayakan kepercayaan


dan mengajarkan orang lain untuk menggunakan seluruh
kemampuannya dengan mengabaikan kepercayaan yang
dapat membatasi mereka (Robins, 1991 dalam Marquis &
Huston, 2010 p. 11).

 Eisenhower berpendapat kepemimpinan adalah suatu seni


mempengaruhi orang lain agar mau melaksanakan tugas
sesuai tujuan organisasi secara sukarela (Huber, 2010).
GAYA KEPEMIMPINAN

Otokratik Demokratik Bebas

Transaksional Transformasional Servant

(Ahmad, Adi, Noor, Rahman, Yushuang, 2013; Choi 2007; Choong, Lau,
Kuek, Lee, 2012; Harwiki, 2013; Marquis & Huston, 2012; Russell, 2011).
Gaya otokratik
 Marquis & Huston (2012) menyatakaan gaya
kepemimpinan otokratik, pemimpin yang
sangat mengatur anggota, kurang melibatkan
anggota dalam membuat keputusan sehingga
anggota kurang kreatif karena tanggung jawab
dan pengambilan keputusan ditentukan
pemimpin

 Hasil dari gaya kepemimpinan otokratik yaitu


tindakan kelompok dapat diprediksi,
produktivitas tinggi tetapi kreativitas, motivasi
diri dan otonomi dari anggota kurang (Choi,
2007).
GAYA DEMOKRATIK
Aktivitas utama pemimpin yang
Gaya kepemimpinan demokratik demokratik adalah memberikan
melibatkan angota atau staf dalam informasi atau memperluas
pengambilan keputusan. pengetahuan anggota kelompoknya
(Marquis & Huston, 2012)

Ciri-ciri seorang pemimpin yang


demokratik adalah berpengetahuan,
berpengaruh, pemenang kerjasama,
penyedia konsekuensi logis,
mendorong dan memungkinkan
penentuan nasib sendiri,
membimbing, pendengar yang baik
dan menghormati
Karakteristik gaya demokratik
 Karakteristik
kepemimpinan demokratis
adalah mendistribusikan tanggung
jawab antara keanggotaan,
memberdayakan anggota kelompok,
dan membantu proses pengambilan
keputusan kelompok
Laissez-faire (bebas)
 karakteristik pimpinan memberikan
kebebasan anggota dalam membuat
keputusan dan bertanggung jawab terhadap
keputusannya, pemimpin bersifat pasif dan
tidak memberi contoh-contoh kepemimpinan,
pemimpin hanya berpartisipasi untuk
menjawab pernyataan dan menghindari
memberi umpan balik.
 Padakelompok yang anggotanya sudah
matur, gaya kepemimpinan ini dapat
mendorong pencapaian tujuan. Chaudry
& Javed (2012 )
Servant (Melayani)
 pemimpin bertindak sebagai pelayan atau melayani
anggota dan custumer. Pemimpin memposisikan
dirinya sebagai pelayan dan memprioritaskan
karyawan, pelanggan serta komunitas (Marquis &
Huston, 2012).
 . Liden, Wayne, Zhao, & Henderson (2008)
menjelaskan ciri kepemimpinan servant meliputi
keterampilan konseptual, memberdayakan lain,
membantu bawahan tumbuh dan berhasil,
menempatkan anggota menjadi prioritas,
berperilaku etis, kepekaan terhadap orang lain,
menciptakan nilai bagi masyarakat.
 Marquis& Huston (2012) dan Waterman
(2011) yang menjelaskan ciri dari gaya
kepemimpinan ini adalah mampu
mendengarkan, ikut merasakan,
memberikan masukan, kesadaran diri,
pendekatan, memiliki konsep yang baik,
mempunyai wawasan ke masa yang akan
datang, mengurus pekerjaan, kemampuan
memprediksi dan intuitif, serta komitmen
Transaksional

 Gaya kepemimpinan ini mendorong anggotanya


untuk bekerja dengan menyediakan sumber daya
dan penghargaan sebagai imbalan untuk motivasi,
produktivitas dan pencapaian tugas yang efektif
serta berorientasi pada hasil (Jones, 2007).

 Tomey (2008), pemimpin transaksional memimpin


dengan menjadikan tugas sebagai orietasi yang
berfokus pada pekerjaan sehari-hari organisasi,
menetapkan tujuan karyawan, dan berfokus pada
sistem reward.
Dimensi kepemimpinan transaksional
(Voon, Lo, Ngui & Ayob (2011) dan
Tale (2010)

 1) Penghargaan
 2) Manajemen pasif
 3) Manajemen aktif.
Transformasional
 Marquis & Huston (2012) berpendapat bahwa
pemimpin ini mempunyai kemampuan untuk
menggambarkan keadaan masa depan kepada
stafnya sehingga terjadi hubungan interaktif
keduanya, menjadi role model, menyediakan
lingkungan kerja yang memotivasi dan
menginspirasi anggotanya untuk menjadi lebih
berkembang (Tomey, 2008).
DIMENSI KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL (Galon, Fish & Hendel
(2004) dan Voon, Lo, Ngui & Ayob (2011)

 pengaruh ideal, motivasi inspirasional,


stimulasi intelektual, pemberdayaan dan
pengembangan individual.
PENGARUH IDEAL
 Yaitu pemimpin bertindak sebagai
model peran yang sangat dikagumi,
dihormati dan dipercaya oleh para
pengikutnya.
 Pemimpin yang mempunyai pengaruh
ideal bersedia untuk mengambil risiko,
konsisten dan menunjukkan standar
perilaku etika dan moral
MOTIVASI INSPIRASIONAL
 carapemimpin memotivasi dan
menginspirasi anggota untuk
berkomitmen terhadap visi organisasi.
Pemimpin memotivasi semangat tim
untuk mencapai tujuan organisasi
(Galon, Fish & Hendel, 2004; Voon, Lo,
Ngui & Ayob, 2011; Tale, 2010).
STIMULASI INTELEKTUAL
 peranpemimpin dalam merangsang
inovasi dan kreativitas anggota dengan
menggunakan pendekatan-pendekatan
baru. Pimpinan selalu mendorong
anggota untuk mencoba pendekatan
baru atau metode baru untuk
memecahkan masalah.
Pemberdayaan dan
pengembangan individual,
 pemimpin memberikan perhatian
khusus pada kebutuhan masing-masing
anggota untuk berprestasi dengan
bertindak sebagai pelatih atau mentor.
Dimensi kelima karisma,
 pemimpin mempunyai karisma baik
dalam tindakan maupun berbicara
dengan anggotanya, dapat meyakinkan
pengikutnya untuk menghormati dan
mengagumi mereka (Galon, Fish &
Hendel, 2004; Voon, Lo, Ngui & Ayob,
2011; Tale, 2010).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai