Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang pemimpin keperawatan berperan untuk merencanakan,


mengorganisir, melaksanakan, dan mengevaluasi sarana dan prasarana
yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif
dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Kepala
ruangan sebagai pemimpin operasional di bidang keperawatan memimpin
perawat pelaksana sebagai sumber daya manusia secara langsung dalam
menghasilkan asuhan keperawatan secara profesional. Kepala ruangan
merupakan jabatan yang penting karena kemampuan perilaku
kepemimpinan kepala ruangan ikut menentukan keberhasilan pelayanan
keperawatan (Soejitno, Alkatiri & Ibrahim, 2002).
Gaya kepemimpinan adalah kumpulan perilaku dan kepribadian
pemimpin dalam memengaruhi anggota kelompok untuk menjalankan
aktivitasnya mencapai tujuan bersama (Kippenberger, 2002). Nursalam
(2009) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat diidentifikasi
berdasarkan perilaku pemimpin dan pengalaman dalam kehidupannya.
Oleh karena itu, gaya kepemimpinan cenderung bervariasi antara satu
pemimpin dan pemimpin lainnya.
Hersey dan Blanchard (1997 dalam Nursalam, 2009) membagi
gaya kepemimpinan menjadi empat kategori utama, yaitu kepemimpinan
instruksi, kepemimpinan konsultasi, kepemimpinan partisipasi dan
kepemimpinan delegasi. Lewin (1939, dalam Marquis & Huston, 2010).

B. Tujuan Penulisan

 Untuk mengetahui teori manjemen menurut Marquis & Huston


 Untuk mengetahui fungsi manjemen menurut Marquis & Huston

BAB II

1
TINJAUAN TEORI

A. Defenisi Manajemen Menurut Marquis dan Huston

Manajemen keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu proses dari


perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu
perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dans
pengendalian (Marquis dan Huston, 2010). Marquis dan Huston (2010)
merangkup konsep yang dikemukan oleh Fayol dan Gullick dengan
mengungkapkan bahwa proses manajemen keperawatan terdiri dari :

1. Planning : pada proses perencanaan, menentukan visi, misi, tujuan,


kebijakan, prosedur, dan peraturan dalam pelayanan keperawatan,
kemudian membuat perkiraan proyeksi jangka pendek dan jangka
panjang serta menentukan jumlah biaya dan mengatur adanya
perubahan berencana.

2. Organaizing : menentukan model penugasan keperawatan sesuai


dengan keadaan klien dan ketenagaan, mengelompokkan aktivitas
untuk mencapai tujuan dari unit, bekerja dalam struktur organisasi
yang telah ditetapkan dan memahami serta menggunakan kekuasaan
dan otoritas yang sesuai.

3. Staffing : meliputi kegiatan yang berhubungan dengan keperawatan


diantaranya adalah rekruitmen, wawancara, mengorientasikan staf,
menjadwalkan dan mengsosialisasikan pegawai bari serta
pengembangan staf.

4. Directing : meliputi pemberian motivasi, supervisi, mengatasi adanya


konflik, pendelegasian, cara berkomunikasi dan fasilitasi untuk
kolaborasi.

2
5. Controling : meliputi pelaksanaan penilaian kinerja staf, pertanggung
jawaban keuangan, pengendalian mutu, pengendalian aspek legal dan
etik serta pengendalian profesiomalisme asuhan keperawatan.

B. Fungsi Manajemen Menurut Marquis dan Huston

Fungsi manajemen ini merujuk pada fungsi sebagai proses


manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan,
pengarahan, pengendalian (Marquis dan Huston, 2010).

1. Perencanaan

Perencanaan yang adekuat dan efektif akan mendorong


pengelolaan sumber yang ada dimana kepala ruangan harus
mengidentifikasi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek serta
melakukan perubahan (Marquis dan Huston, 2010). Perencanaan kegiatan
keperawatan di ruang rawat inap akan memberi petunjuk dan
mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan
pelayanan dan asuhan keperawatan kepada klien. Perencanaan di ruang
rawat inap melibatkan seluruh personil mulai dari perawat pelaksana,
ketua tim dan kepala ruang. Tanpa perencanaan yang adekuat, proses
manajemen pelayanan kesehatan akan gagal (Marquis dan Huston, 2010).
Kepala ruangan harus melibatkan seluruh individu dan unit organisasi
terkait perencanaan (marquis dan huston,2010).

Peran dan kepemimpinan yang berhubungan dengan hierarki


perencanaan menurut Marquis dan Huston (2010), yaitu :

 Mengkaji lingkungan eksternal dan internal

 Berpikir kreatif dan inovatif dalam perencanaan

 Mempengaruhi dan menginspirasi anggota agar aktif terlibat dalam


perencanaan jangka panjang

3
 Secara periodik melakukan klarifikasi nilai untuk meningkatkan
kesadaran diri.

 Mengarahkan untuk mendengarkan aktif dan memberikan umpan


balik.

 Mengkomunikasikan tujuan organisasi kepada anggota.

 Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dalam mengambil keputusan.

 Terbuka untuk ide baru dan berbagai ide.

 Menjadi model peran dalam menetapkan metode perencanaan.

2. Pengorganisasian
Marquis dan Huston (2010) menyatakan bahwa pada
pengorganisasian hubungan ditetapkan, prosedur diuraikan, perlengkapan
disiapkan, dan tugas diberikan.

Keterampilan yang harus dimiliki oleh kepala ruangan sebagai


manjemen yang terintegrasi dalam pengorganisasian menurut Marquis dan
Huston (2010), yaitu:

 Kepala ruangan memandang struktur organisasi sebagai peta yang


memberi jalan kepada siapa mereka harus berkomunikasi dan siapa
yang memiliki kewenangan.

 Kepala ruangsn memiliki pemahaman personal tentang rancangan


organisasi yang lebih besar.

 Kepala ruangan memahami kesulitan yang menyertai setiap struktur


sehingga dpat memberi dukungan.

 Kepala ruangan harus memiliki pengetahuan tentang budaya


organisasi, meningkatkan pengembangan budaya yang konstruktif,

4
menjelaskan serta mengkomunikasikan pengembangan budaya
tersebut kepada perawat pelaksana.

 Kepala ruangan berpikir kritis dan memiliki perilaku model peran yang
baik untuk menyelesaikan masalah.

 Kepala ruangan menahan diri untuk tidak menghakimi dan mendukung


semua anggota untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi.

 Kepala ruangan memahami organisasi dan mengenali apa yang dapat


dibentuk, diubah dan yang tetap ada.

3. Ketenagaan
Ketenagaan adalah kegiatan manajer keperawatan untuk merekrut,
memimpin, memberikan orientasi, dan meningkatkan perkembangan
individu untuk mencapai tujuan organisasi (Marquis dan Huston, 2010).

Ketenagaan juga memastikan cukup atau tidaknya tenaga


keperawatan yang terdiri dari perawat yang profesional, terampil, dan
kompeten. Kebutuhan ketenagaan dimasa yang akan datang harus dapat
diprediksi dan suatu rencana harus disusun secara proaktif untuk
memenuhi kebutuhan. Manager harus merencanakan ketenagaan yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan asupan pasien. Upaya harus
dilakukan untuk menghindari kekurangan dan kelebihan personalia saat
ada fluktuasi jumlah dan akuitas pasien. Kebijakan prosedur ketenagaan
dan penjadwalan harus tertulis dan dikomunikasikan kepada semua staf.
Kebijakan dan penjadwalan tidak boleh melanggar undang-undang
ketenagakerjaan atau kontrak pekerja. Kebijakan ketenagaan harus yang
ada harus diteliti secara berkala untuk menentukan apakah memenuhi
kebutuhan staf dan organisasi. Upaya harus terus dilakukan agar dapat
menggunakan metode ketenagaan dengan inovatif dan kreatif (Marquis
dan Huston, 2010).

5
4. Pengarahan
Pengarahan adalah fase kerja manajemen, dimana manajer
berusaha memotivasi, membina komunikasi, menangani konflik,
kerja sama, dan negosiasi (Marquis dan Huston, 2010).
5. Pengendalian
Selama fase pengendalian, kinerja diukur menggunakan standar
yang telah ditentukan dan tindakan diambil untuk mengoreksi
ketidakcocokan antara standar dan kinerja (Marquis dan Huston,
2010).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu proses dari
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan.Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu
perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan
pengendalian (Marquis dan Huston, 2010).

6
Fungsi manajemen ini merujuk pada fungsi sebagai proses manajemen
yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan,
pengendalian (Marquis dan Huston, 2010).

B. Saran
Bagi mahasiswa sarjana keperawatan agar lebih mengetahui dan
memahami tentang konsep dan teori dalam manajemen
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39138/Chap
ter%20ll.pdf?sequence=4&isAllowed=y

http://repository.ump.ac.id/9265/3/Siti%20Solikhati%20BAB
%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai