Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN KONFLIK

A. Latar Belakang

Dalam sebuah organisasi, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja saling terkain
dengan pekerjaan pihak-pihak. Penyebabnya selalu diidentifikasi sebagai komunikasi yang
kurang baik. Riset membuktikan bahwa manejer menghabiskan waktu sebanyak 80 % dari total
waktu kerjanya untuk interaksi verbal dengan orang lain. Manejer menghabiskan 20 % dari
waktu kerja mereka berhadapan dengan konflik. Dalam hal ini manejer bisa saja sebagai pertama
yang lansung terlibat dalam konflik tersebut dan bisa saja sebagai monitor atau pihak ketiga,
yang perannya tidak lain dari menyelesaikan konflik antar pihak lain yang mempengaruhi
organisasi bisnis maupun individual yang terlibat didalam organisasi bisnis yang ditangani.

Tulisan ini akan membahas apa yang dimaksud dengan konflik itu sendiri, bagaimana konflik
muncul dalam satu organisasi, dan yang paling penting adalah cara-cara untuk memanage dan
menyelesaikan konflik yang disebut juga manajemen konflik.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Sebagai salah satu acuan dalam memenuhi penilaian penguasaan, khususnya pada mata
kuliah manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan jenis-jenis konflik diruang rawat.
b. Menjelaskan tahapan konflik.
c. Menjelaskan teknik manajemen dalam pengelolaan ruang rawat.
d. Menjelaskan peran dan fungsi pemimpin dalam manajemen konflik.

C. Manfaat
1. Untuk menjelaskan jenis-jenis konflik diruang rawat.
2. Untuk menjelaskan tahapan konflik.
3. Untuk menjelaskan teknik manajemen dalam pengelolaan ruang rawat.
4. Untuk menjelaskan peran dan fungsi pemimpin dalam manajemen konflik.
1. Menjelaskan Jenis-Jenis Konflik di Ruang Rawat

Menurut James A.F Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu konflik
intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok dan konflik antar
organisasi.

a. Konflik Intrapersonal
Adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai
berikut :
1) Jumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing.
2) Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan
kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
3) Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi diantara dorongan dan
tujuan.
4) Derdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-
tujuan yang diinginkan.
b. Konflik Interpersonal
Adalah pertentangan antara seseorang dengan orang lain karena pertentangan
kepentingan atau keinginan.
c. Konflik antar Individu – individu dan Kelompok – kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk
mencapai Konformitas.
d. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
Merupakan tipe konflik yang banyak terjadi didalam organisasi – organisasi.
e. Konflik antar Oraganisasi
Merupakan persaingan, konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan
timbulnya pengembangan produk-produk baru.

2. Menjelaskan Tahapan Konflik

Konflik merupakan suatu keadaan yang terjadi dan mempunyai siklus yang pada akhirnya
mencapai puncak yang membawa individu pada situasi yang tidak sehat.
Tahapan-tahapan konflik :

a. Tahap awal
b. Tahap kedua
c. Tahap letiga
d. Tahap keempat

3. Menjelaskan Teknik Manajemen Konflik Dalam Pengelolaan Ruang Rawat


a. Menetapkan tujuan, apabila
b. Memiliki strategi :
1) Menghindar
2) Mengakomodasi
3) Kompetisi
4) Kompromi
5) Memecahkan masalah atau kolaborasi

4. Menjelaskan Peran dan Fungsi Pemimpin Dalam Manajemen Konflik


a. Pemimpin menganalisa jumlah dan tipe konflik yang terjadi sehingga bisa fokus dalam
mengatasinya.
b. Manejer seharusnya mengevaluasi setiap level konflik yang terjadi.
c. Ketika manejer terlibat konflik seharusnya berpikir eksplisit.
d. Manejer seharusnya tidak terlalu tertekan dalam mempersiapkan sebuah negosiasi.
e. Jika seseorang manejer melibatkan pihak ketiga dalam penanganan konflik, mereka harus
mengontrol proses dari hasil perdebatan atau diskusi.

Fungsi Pemimpin Dalam Manajemen Konflik

a. Fungsi intruktif
b. Fungsi konsultatif
c. Fungsi partisipasi
d. Fungsi degelasi
e. Fungsi pengendalian.

Anda mungkin juga menyukai