DI SUSUN OLEH:
OYONG PARINGKI
1663201159
PEMBAHASAN
2.2 Mengatur waktu kedisiplinan guru atau pegawai dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar
Mengajar dan Tugas Tambahan lainnya.
Mesin Presensi Sidik Jari (Finger Print atau Finger Spot)
Presensi adalah suatu kegiatan atau rutinitas yang dilakukan oleh guru atau
pegawai untuk membuktikan dirinya hadir atau tidak hadir dalam bekerja disuatu instansi,
presensi ini berkaitan dengan penerapan disiplin yang ditentukan oleh masing – masing
perusahaan atau institusi. Menurut Heriawanto (Faisal, 2006:26), pelaksanaan pengisian
daftar hadir atau absensi secara manual (hanya berupa buku daftar hadir), akan menjadikan
penghambatbagi organisasi untuk memantau kedisiplinan pegawai dalam hal ketepatan
waktu kedatangan dan jam pulang pegawai setiap hari. Hal tersebut di khawatirkan akan
membuat komitmen pegawai terhadap pekerjaan dan organisasi menjadi berkurang.
Berkurangnya komitmen pegawai dalam bekerja akan berdampak pada motivasi dan
kinerja pegawai yang semakin menurun. Menurut Cahyana (Faisal, 2006:26), menyatakan
bahwa pencatatan presensi pegawai merupakan salah satu faktor penting dalam
pengelolaan sumberdaya manusia (SDM atau Human Resources Management).
Informasi yang mendalam dan terperinci mengenai kehadiran seorang pegawai
dapat menentukan prestasi kerja seseorang, gaji/upah, produktivitas, dan kemajuan
instansi/lembaga secara umum. Pada alat pencatatan presensi pegawai yang konvensional
memerlukan banyak intervensi pegawai bagian administrasi SDM maupun kejujuran
pegawai yang sedang dicatat kehadirannya. Hal ini sering memberikan peluang adanya
manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada proses ini tidak
dilakukan semestinya. Penerapan teknologi dalam satu Instansi Pemerintahan selalu
mengacu pada sistem lama/tradisional atau dapat disebut sebagai sistem manual, dimana
pada akhirnya sistem manual tersebut sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan dari suatu
organisasi. Salah satu penerapan teknologi guna mencapai tujuan meningkatkan efektifitas
kerja adalah dengan meningkatkan kedisiplinan kerja yaitu dengan menggunakan mesin
presensi sidik jari (fingerprint).
Mesin presensi sidik jari adalah mesin presensi yang menggunakan sidik jari,
dimana sidik jari tiap-tiap orang tidak ada yang sama, oleh karena itu dengan mesin tersebut
otomatis tidak akan dapat dimanipulasi. Proses yang yang dilakukan sehingga
menghasilkan suatu laporandapat dibuat dengan cepat dan tepat. Mesin presensi sidik jari
(Fingerprint) merupakan Sistem Informasi Manajemen yang mengandung elemen-elemen
fisik seperti yang diungkapkan oleh Davis mengenai Sistem Informasi Manajemen
(Widyahartono, 1992:3) adalah sebagai berikut :
1. Perangkat Keras Komputer, terdiri atas komputer (pusat pengolahan, unit
masukkan/keluaran, unit penyimpanan, file, dan peralatan penyimpanan data.
3. Prosedur, komponen fisik karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik, seperti
buku panduan dan instruksi.
2.3 Penggunaan fingerprint bagi Guru atau Pegawai untuk kedisiplinan dalam
pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.
Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju
kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintahan yang baik, perlu adanya
penyatuan arah dan pandangan bagi pegawai pemerintah yang dapat dipergunakan sebagai
pedoman atau acuan dalam melaksanakan tugas baik manajerial maupun operasional
diseluruh bidang tugas dan unit organisasi instansi pemerintah secara terpadu. Selain itu,
pendisiplinan pegawai sangat perlu untuk meningkatkan citra, kerja, dan kinerja pegawai.
Pendisiplinan adalah usaha-usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan
agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Sedangkan disiplin
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman. Akan tetapi, pada kenyataannya masih banyak pegawai yang melakukan
pelanggaran atau terlambat saat kehadiran dan pulang lebih cepat karena presensi
menggunakan presensi manual.
Contohnya terlihat di SD Negeri Keputran 2 Yogyakarta masih banyak guru atau
pegawai yang melakukan pelanggaran terutama mengenai disiplin jam kerja. Untuk itu
pihak manajemen SDM telah diterapkan presensi Finger Print atau Finger Spot sejak Juli
2015. Efisiensi menjadi dasar penggunaan sistem identifikasi sidik jari di perusahaan atau
instansi, alat ini mendorong perusahaan untuk menghemat waktu, tenaga, sekaligus
menjamin keamanan. Dengan demikian, bukti kehadiran pegawai (presensi) bisa didapat
melalui alat ini. Tentu saja hal ini sangat membantu divisi sumber daya manusia untuk
mengevaluasi kinerja para pegawai. Contoh instansi yang berhasil menerapkan presensi
finger print untuk memotivasi kerja pegawainya, yaitu di SDN Keputran 2 Yogyakarta.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fingerprint merupakan salah satu bentuk biometrika yang merupakan sebuah
teknologi baru yang memiliki fungsi utama untuk mengenali manusia melalui sidik jari,
mata, wajah, atau bagian tubuh yang lain. Fingerprint berasal dari bahasa Inggris yang
berarti sidik jari. Sidik jari adalah gurat-gurat yang terdapat di kulit ujung jari. Sidik jari
berfungsi untuk memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda lebih
erat. Suatu proses, cara, atau perbuatan untuk meningkatkan suatu usaha atau kegiatan
berdisiplin. Menurut W.J.S Poerwadarminta, kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang
mendapat konfiks ke – an yang mempunyai arti latihan batin dan watak dengan maksud
supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib untuk Peningkatan kedisiplinan
guru dan pegawai dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dengan tepat waktu yang
di kontrol melalui fingerprint. Kaitannya dengan fungsi manajemen merupakan fungsi
pengawasan atau controlling.
B. Saran
Penggunaan fingerprint bagi Guru atau Pegawai untuk kedisiplinan dalam
pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar sangat efektif dalam rangka meningkatan
kedisiplinan guru dan pegawai dengan tepat waktu. Efisiensi menjadi dasar penggunaan
sistem identifikasi sidik jari di perusahaan atau instansi, alat ini mendorong perusahaan
untuk menghemat waktu, tenaga, sekaligus menjamin keamanan. Dengan demikian,
bukti kehadiran pegawai (presensi) bisa didapat melalui alat ini. Tentu saja hal ini sangat
membantu divisi sumber daya manusia untuk mengevaluasi kinerja para pegawai.