Anda di halaman 1dari 12

I.

ANALISA SWOT

Bobot X
No Analisis SWOT Bobot Rating Selisih
Rating

1. M1 (Man)
a. Internal Faktor (IFAS) Strength
/ Kekuatan :
1. Mempunyai tenaga keperawatan 0.3 3 0.9
yang bertanggungjawab serta
disiplin dalam tugasnya.

2. Telah terdapat tenaga 0.2 2 0.4


keperawatan dengan
pendidikan S1 Keperawatan
yaitu 11 orang.
0.3 3 0.9
3. Kinerja PP yang sudah
kompeten dengan tugas –
tugasnya.
4. Staff keperawatan yang 0.2 2 0.4
mengikuti seminar atau
pelatihan sudah merata. S-W
Total 1 2.6 2.6 – 2 =
0.6
b. Weakness / Kelemahan :
1. Sebagian besar sebaran
1 2 2
perawat di ruangan Angsa
berpendidikan DIII
Keperawatan lebih banyak
yaitu berjumlah 11 orang
Total 1 2
c. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity / Peluang :
1. Adanya institusi pendidikan 0.3 4 1.2
yang memberikan kesempatan
bagi para perawat untuk
melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
2. Adanya kerjasama dengan 0.4 4 1.6

institusi pendidikan atau


institusi kesehatan yang
memberikan kesempatan untuk
mengikuti pelatihan.
3. Adanya kebijakan pemerintah 0.3 2 0.6

tentang profesionalisme
Perawat.

Total 1 3.4 O–T


3.4 – 2.3
d. Threatened / Ancaman :
0.3 2 0.6 = 1.1
1. Adanya tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih professional.
2. Makin tingginya kesadaran 0.2 3 0.6
masyarakat dalam pengobatan.
3. Makin tinggi kesadaran 0.2 1 0.2
masyarakat akan pentingnya
kesehatan.
4. Persaingan antar RS yang 0.3 3 0.9
semakin kuat.
Total 1 2.3
2. M2 (Money)
a. Internal Faktor (IFAS) Strength
/ Kekuatan
1. Rata-rata biaya rawat inap 0.4 3 1.2

pasien ditanggung oleh BPJS.


2. Pendanaan pelayanan
0.3 3 0.9
kesehatan, pemeriksaan, dan
perawatan sudah diatur secara
sentral oleh rumah sakit
0.3 2 0.6
3. Adanya pemberian jasa
pelayanan perawat. S–W=
Total 1 2.7
2.7 – 3 =
b. Weakness / Kelemahan
1 3 3 -0.3
1. Aliran pendanaan untuk ruang
Angsa diatur oleh pusat
sehingga prosedur pengadaan
fasilitas membutuhkan waktu
yang relative lama.
Total 1 3

c. Eksternal factor (EFAS)


Opportunity
1. Semakin meningkatnya 1 3 3
kebutuhan pelayanan
kesehatan masyarakat. O–T=
Total 1 3
3–2=1
d. Threatened / Ancaman
1 2 2
1. Adanya keterlambatan
pembayaran dari pihak II
Total 1 2

3. M3 (Material)
a. Internal Factor (IFAS) Strength /
Kekuatan
1. Pemilahan sampah medis dan 0.25 4 1
non medis sudah optimal.
2. Tersedia peralatan untuk 0.20 3 0.6
menunjang proses pelayanan.
3. Tersedia ruang persiapan.
4. Pemberian label sudah 0.30 2 0.6
dilakukan secara optimal. 0.25 3 0.75

S–W=
Total 1 2.95
2.95 –2.5
b. Weakness/Kelemahan = 0.45
1. Alat yang tersedia sudah dapat 0.5 2 1
dioperasikan, namun belum
optimal karna ada beberapa
alat yang rusak 0.5 3 1.5
2. Pengadaan barang ke ruangan
membutuhkan waktu lama.
Total 1 2.5
c. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya pengadaan sarana dan 0.5 3 1.5
prasarana yang rusak dari bagian
pengadaan barang.
2. Adanya kesempatan 0.25 3 0.75
menambah anggaran untuk
pembelian thermometer dan
tensimeter.
0.25 2 0.5
3. Adanya kesempatan untuk
berkoordinasi dengan petugas
laundry mengenai jumlah linen
O–T=
yang dibutuhkan.
2.75 – 2
Total 1 2.75
= 0.75
d. Threatened / Ancaman
1. Terdapat tuntutan yang tinggi 0.5 2 1
dari masyarakat dalam
memperoleh perawatan yang
optimal.
0.25 1 0.25
2. Adanya tuntutan dari masyarakat
dalam penggantian linen yang
kotor.
3. Adanya tuntutan tinggi dari 0.25 3 0.75
masyarakat untuk pengadaan
alat yang canggih dalam
penunjang diagnostik.
Total 1 2
4. M4 (Marketing)
a. Internal Factor (IFAS) Strength /
Kekuatan
0.4 2 0.8
1. Pemasaran bangsal sudah
diatur secara sentral oleh
bagian Humas RSUD Wangaya
S–W=
Total 0.4 0.8
0.8 – 0=
b. Weakness / Kelemahan : 0.8
0 0 0

Total 0 0

c. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity:
1. RSUD Wangaya melayani
1 3 3
pasien BPJS.
O–T=
Total 1 3
3–3=0
d. Threatened / Ancaman
1. Adanya persaingan dengan
1 3 3
rumah sakit swasta lainnya
Total 1 3

5. M5 (Method) MAKP
a. Internal Factor (IFAS) Strength /
Kekuatan
1. Memiliki standar asuhan 0.2 3 0.6
keperawatan.
2. Tersedianya resume
keperawatan untuk pasien 0.1 2 0.2
pindah ruang perawatan.
3. Adanya kemampuan dari
perawat untuk memberikan 0.2 2 0.4

pendidikan kesehatan pasien


dan keluarga.
4. Sudah dilakukam pengamatan 0.1 3 0.3
kinerja masing-masing PP.
5. Terdapat ruang untuk tempat
0.1 3 0.3
lemari sentralisasi obat di
Ruang Kamboja.
6. Format dokumentasi asuhan
0.1 4 0.4
keperawatan, catatan medis
dan catatan keperawatan
pasien diletakkan dalam satu
rekam medis.
7. Sudah memiliki SOP untuk 0.2 3 0.6

setiap tindakan keperawatan


S–W=
Total 1 2.8
2.8 –
b. Weakness / Kelemahan 2.4= 0.4
1. Pelaksanaan peran dan tugas
0.4 3 1.2
dari PP belum terlaksana
dengan maksimal.
2. Sentralisasi penyimpanan obat
belum dipisahkan antara
tempat obat BPJS dan obat 0.3 2 0.6

Umum.
3. Ronde keperawatan untuk
ruang Angsa bulan April tahun
2019 belum pernah 0.3 2 0.6
dilaksanakan.

Total 1 2.4

c. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity
0.2 2 0.4
1. Adanya misi rumah sakit
memberikan pelayanan
kesehatan yang profesional
dan bermutu.
2. Terdapat program supervisi di
0.2 3 0.6
ruangan.
3. Adanya kerjasama dengan
instansi pendidikan kesehatan
0.2 3 0.6
sehingga dapat memberikan
masukan dalam pelaksanaan
supervisi.
4. Adanya kerjasama yang baik
dengan instansi kesehatan 0.2 2 0.4

dalam meningkatkan proses


pengobatan.
5. Adanya peluang perawat 0.2 3 0.6

untuk meningkatkan
Pendidikan.
Total 1 2.6 O–T=
2.6 – 2.4
d. Threatened / Ancaman = 0.2
1. Adanya tuntutan masyarakat
0.2 2 0.4
yang semakin tinggi terhadap
peningkatan pelayanan
keperawatan yang lebih
professional
2. Kebebasan pers 0.2 3 0.6

mengakibatkan mudahnya
penyebaran informasi di
dalam ruangan ke masyarakat
3. Adanya persaingan rumah 0.2 3 0.6
sakit yang menuntut pelayanan
yang lebih professional
4. Adanya tuntutan yang lebih 0.2 2 0.4
tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profesional.
5. Meningkatnya kesadaran 0.2 2 0.4
masyarakat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat
perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan melalui
inform consent yang
disediakan.
Total 1 2.4

Interpretasi :
Berdasarkan hasil – hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada table
seperti dituliskan di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut:
 Skor Total Kekuatan = 2.6 + 2.7 + 2.95 + 2.6 + 2.8 = 13.65
 Skor Total Kelemahan = 2 + 3 + 2.5 + 0 + 2.5 = 10

 Skor Total Peluang = 3.4 + 3 + 2.5 + 3.6 + 2.6 = 15.1

 Skor Total Ancaman = 2.3 + 2 + 2 + 3 + 2.4 = 11.7

Dari total skor tersebut, maka dapat digambar matriks SWOT. Sebelum
menggambar matriks SWOT, terlebih dahulu harus menentukan titik koordinatnya. Untuk
mencari koordinatnya, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Koordinat x = Koordinat analisis Internal


= Skor total kekuatan - skor total kelemahan
= 13.65 – 10
= 3.65

Koordinat y = Koordinat analiisis Eksternal


= Skor total peluang - skor total ancaman
= 15.1 – 11.7
= 3.4

Jadi titik koordinatnya terletak pada (3.65 , 3.4)


Jika digambarkan dalam koordinat kartesius, maka akan diperoleh diagram seperti
gambar berikut :

Kuadran IV

Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa ruang Kamboja terletak di


kuadran I. Kuadran I merupakan situasi yang menguntungkan, karena rumah sakit atau
ruangan memiliki peluang dan kekuatan yang baik dan bisa dioptimalkan dengan cara
meminimalisir segala kelemahan dan ancaman.
Strategi yang digunakan adalah mendukung strategi agresif yang bertujuan untuk
melakukan program serta meminimalisir kelemahan yang berasal dari sumber daya
manusia (pekerja). Cara yang digunakan antara lain :
1. Meningkatkan mutu pelayanan dengan memperbaiki dan mengembangkan sarana dan
prasarana yang ada.
2. Mengadakan pelatihan yang dikhususkan untuk para perawat dan tenaga kerja lainnya
untuk memperbaiki kualitas SDM.
3. Meningkatkan keamanan.
4. Menetapkan kebijakan baru yang mendukung perkembangan rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai