Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PSBH (PROBLEM SOLVING FOR BETTER HOSPITAL)

PROYEK INOVASI PELAKSANAAN PROSUDER PENGGUNAAN APD DI


RUANG AL-FARABI
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

Disusun Oleh:

Kelompok 2 A

No Nama NPM
1 FITRI YANTI 2014901110029
2 HUSNA WIDIA ATMA 2014901110034
3 JESIKA BAGUS SUSANTO 2014901110037
4 KHAIRATUN NI’MAH 2014901110038
5 MIRRA EDHAYANTIE 2014901110046
6 MUHAMMAD FIKRI KHAIRANI 2014901110048
7 MUHAMMAD MARIADI FIRDAUS 2014901110049
8 MUHAMMAD NORHIDAYAT 2014901110050
9 MUHAMMAD RIZKI FAZRI 2014901110052

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
BANJARMASIN 2021
BAB 1
IDENTIFIKASI MASALAH DAN SOLUSI

1.1 Definisi Masalah


1.1.1 Pada bagian M1 (Man)
Berdasarkan hasil observasi tampak penempatan APD oleh tenaga kerja di
ruangan yang tidak sesuai dengan prosedur.
1.1.2 Pada bagian M2 (Material)
Tidak tersedianya SOP pengunaan APD khususnya terkait gown
pelindung di ruang Al-Farabi
1.1.3 Pada bagian M3 (Methode)
Saat ini untuk SOP mengenai penggunaan APD di ruangan dilaksanakan
oleh manajemen RSIB.
1.1.4 Pada bagian M4 (Money)
Berdasarkan hasil wawancara pada bidang IPCN tersedia anggaran terkait
SOP pada badang IPCN.
1.1.5 Pada bagian M5 (Marketing)
Berdasarkan hasil wawancara pada bidang IPCN belum terlaksananya
sosialisasi SOP terkait pengunaan APD kepada tenaga kerja di ruangan.

1.2 Kemungkinan Penyebab Masalah


Belum tersedianya standar operasional tentang cara penggunaan APD diruangan
Al-Farabi dari manajemen rumah sakit sehingga kepatuhan tentang penggunaan
APD masih belum berjalan dengan baik.

1.3 Sumber daya yang dimiliki ruangan


1.3.1 Tenaga dan Pasien (M1 - Man)
1.3.1.1 Ketenagaan
Tenaga perawat di Ruang Al-Farabi seluruhnya berjumlah 14
orang, sudah termasuk kepala ruangan, katim dan perawat
pelaksana dan prakarya.
Jumlah perawat yang berada di ruangan berdasarkan tingkat
pendidikan meliputi:
a. Sarjana Keperawatan Ners : 8 orang
b. DIII Keperawatan : 4 orang
Berdasarkan Jenis tenaga, perawat yang berada di ruangan meliputi:

1
a) Pegawai tetap : 13 orang
b) Pegawai kontrak : 1 orang
Jumlah perawat berdasarkan jenjang karir :

a) Perawat Klinis I : 0 orang


b) Perawat Klinis II : 13 orang
c) Perawat Klinis III : 1 orang
d) Belum menjadi PK (Pegawai Baru) : 0 orang
1. Adanya mahasiswa profesi ners stase manajemen berjumlah 9
orang
2. Berdasarkan Pelatihan yang Pernah di ikuti
Tabel 1.1 Penghitungan Tenaga berdasarkan Pelatihan yang
Pernah di ikuti

No Nama Pelatihan Jumlah Orang

1 BHD 14

2 Patient Safety 14

3 Komunikasi, Informasi, 14
Edukasi, dan Handling
Complain

4 PPI 14

5 K3 14

6 APAR 14

7 BTCLS 14

8 Jenjang Karir, Kredensial 14


Keperawatan, dan
Dokumentasi Asuhan
Keperawatan

9 Infeksi Nosokomial 14

10 Perseptor 4

11 Hak pasien dan keluarga 14

12 Manajemn nyeri 14

13 Manajemen bangsal dan 3


kariawan

2
1.3.2 M2 (Material)
Tabel 1.2 Alat-alat kesehatan yang tersedia di ruang Al-Farabi

No Jenis Barang/ Jumlah Keadaan Barang Ke


t
Nama Barang Barang Bai Kuran Rusak
k g
Registe Berat
r Baik

1. Ambu Bag 1 bh  0 0

2. Suction Pump Dy. 1 bh 


0 0
1.A GEA

3. Gunting Op. 4 bh 
0 0
Bengkok 14 CM

4. Kleam Pean 3 bh 
0 0
Bengkok 14 CM

5. Nebulizer Merk 2 bh 
0 0
Omron

6. Sterilisator 1 bh 
Elektric 0 0
M2TP08ECO

7. Termometer 1 bh 
0 0
Badan Digital

8. Termometer 1 bh 
0 0
inframerah

9. Stethoskop 3 bh 
0 0
Dewasa ABN

10. Tensimeter Digital 2 bh 


0 0
Omron

11. Gunting Verban 1 bh  0 0

12. Klem Arteri Lurus 1 bh


 0 0
Pean

13. Pincet Chirurgis 1 bh  0 0

14. Pincet Anatomis 1 bh  0 0

15. Korentang 25 cm 1 bh  0 0

16. Tong Spatel 2 bh 


0 0
Stainles

17. Bak Instrumen 3 bh 


0 0
Alat

18. Pispot Bad Pan 10 bh 


0 0
Tanpa Tutup

3
19. Dressing JAR DIA 3 bh 
0 0
8 CM

20. Nierbeken 23 CM 4 bh  0 0

21. Basemed H 1 10 bh 
Oxygen Mask 0 0
DWS

22. Gunting Lurus 1 bh  0 0

23. Gunting Angkat 1 bh 


0 0
Benang

24. Ambu Resusitator 


0 0
Anak dan Dewasa

25. Timbangan Badan 1 bh 


0 0
Dewasa AMR

26. Standar Infus 18 bh  0 0

27. Baki Obat 18 bh  0 0

Tabel 1.3 Daftar Barang Non Medis di Ruang Al - Farabi


N Standar Depkes
Nama Barang Keadaan Jumlah
o 2001
1 Cermin Besar Baik 18 Buah
2 Ranjang Pasien Baik 18 Buah 1:1-2/Ruangan
3 Ranjang Elektronik Baik 18 Buah 1:1/Ruangan
4 Kasur Busa + Kulit Baik 18 Buah 1:1/Ruangan
5 Bantal Busa + Kulit Baik 18 Buah
6 Lemari Stainles Baik 18 Buah 1:1/Ruangan
7 Jam Dinding Baik 18 Buah
8 Kotak Al-Qur’an Baik 18 Buah
9 Al-Qur’an Baik 18 Buah
10 Kursi Busa Baik 18 Buah 1:2/Ruangan
11 Kursi Kayu Set Baik 18 Buah 1-2 Set/Ruangan
12 Sapu Plastik Baik 18 Buah
13 Rak Sepatu Plastik Baik 18 Buah
14 Bak Sampah Baik 18 Buah 4/Ruangan
15 Keset Baik 18 Buah
16 Rak Meja Pasien Baik 18 Buah
17 Ranjang/Lemari Baik 1 Buah 1/Ruangan
Tindakan
18 Kursi Plastik Baik 4 Buah
19 Kursi Busa Panjang Baik 18 Buah
Di Ruangan Pasien
20 Kulkas Baik 18 Buah
21 Lemari Locker Baik 1 Buah 1/Ruangan
22 Kipas Angin Dinding Baik 1 Buah
23 LCD Tv 24 Inci Baik 18 Buah 1/Ruangan
24 Tv Warna 14 Inci Baik 1 Buah
25 Dispenser Maksimal Baik 13 Buah
26 Papan Tulis Putih Baik 1 Buah
27 Rak Status Pasien Baik 1 Buah 1/Ruangan
28 Jepitan Status Pasien Baik 18 Buah
29 Airphone Baik 1 Buah

4
30 Ceret Listrik Steinlis Baik 1 Buah
31 Termos Air Panas Baik 18 Buah
32 Lampu Emergency Baik 1 Buah
33 Meja Steinlis Rak 3 Baik 2 Buah
34 Bak Sampah Baik 2 Buah 1:1
35 Kereta Cucian Kotor Baik 1 Buah 2/Ruangan

Tabel 1.4 Bahan habis pakai di ruang Al-Farabi


No Jenis Barang/Nama Barang

1. Handsrub

2. Handwash

3. Kasa gulung

4. Cairan alkohol

5. Kapas alkohol

6. Plester (kuning)

7. Hipapix

8. Spuit dan needle

9. Handscoon

10. Masker

11. Cairan antiseptik

12. Infus set

13. Masker O2

Tabel 1.5 Daftar Alat Non Kesehatan di Ruang Al- Farabi

Jumlah Keadaan Barang


Jenis Barang/ Standar
No Barang Kurang Rusak
Depkes 2003
Nama Barang Baik
Register Baik Berat

Lampu baca 1:1-


1 1 1 0 0
rontgen 2/ruangan

2 Kursi roda 2 1 0 0 1:1/ruangan

3 Kipas Angin 3 3 0 0 1:1/ruangan

4 Kursi 7 7 0 0 1:1/ruangan

5 Kursi plastic 10 10 0 0 2-3/ruangan

6 Kulkas kecil 1 1 0 0 2-3/ruangan

7 Meja 2 2 0 0

5
8 Mesin Steril 1 1 0 0

9 High Alert 1 1 0 0

Leaflet tentang
10 10 penyakit 2 2 0 0
terbanyak

11 Brankar 0 0 0 0

Tabung
12 3 3 0 0
Oksigen

Lebel Resiko
13 10 10 0 0
Jatuh

Lebel Istirahat 1:2/ruangan


14 1 1 0 0
dan Puasa

Tumbukan 2-3/ruangan
15 1 1 0 0
Obat

Lemari Obat 1-2


16 1 1 0 0
set/ruangan

1:1-
17 1 1 0 0
Apar 2/ruangan

Box Obat 1:1/ruangan


18 7 7 0 0
Pasien

19 Box Infus 2 2 0 0 1:1/ruangan

Box 1:1/ruangan
20 Pengambilan 1 1 0 0
Darah

21 Kulkas Obat 1 1 0 0 2-3/ruangan

Tempat 2-3/ruangan
22 2 2 0 0
Sampah Medis

Tempat 1:1-
23 Sampah Non 6 6 0 0 2/ruangan
Medis

Tempat 1:1/ruangan
24 2 2 0 0
Sampah Pial

Temp 1:1/ruangan
25 - - 0 0
Ruangan

Temp Suhu 1:1/ruangan


26 - - 0 0
Kulkas Obat

Tempat linen 2-3/ruangan


27 1 1 0 0
kotor

28 Bed Pasien 10 10 0 0

29 Bed Penunggu 10 10 0 0

30 Tv 10 10 0 0

6
31 Ac 10 10 0 0

32 Galon 0 0 0 0

33 Dispenser 0 0 0 0

Struktur
35 1 1 0 0
organisasi

36 Rak liflet 1 1 0 0

10 jenis
37 Liflet 0 0 0 0
penyakit

Berdasarkan data daftar barang kesehatan maupun barang non kesehatan di


Ruang Al farabi di atas menunjukan bahwa material atau fasilitas yang berada
di ruangan Al-Farabi cukup lengkap dengan kebutuhan ruangan.

1.3.3 M3 (Method)
1.3.3.1 Proses Manajemen Pelayanan
Model Asuhan Keperawatan yang digunakan di Ruang Al-Farabi
Rumah Sakit Islam Banjarmasin adalah Model Asuhan Keperawatan
MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional). Metode yang
digunakan adalah metode tim. Metode ini menggunakan tim yang
terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi
menjadi 2 tim. Masing-masing Tim terdiri dari Ketua Tim dan
perawat pelaksana. Tim satu terdiri dari 1 ketua tim dan 9 perawat
pelaksana dan tim 2 terdiri dari 1 ketua tim dan 8 perawat pelaksana.
Kedua kepala Tim dikepala oleh Kepala Ruangan.

Adapun konsep untuk metode tim yaitu ketua tim sebagai perawat
profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik
kepemimpinan, pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas
rencana keperawatan terjamin. Anggota tim harus menghargai
kepemimpinan ketua tim. Peran kepala ruangan penting dalam model
tim. Model tim akan berhasil baik bila didukung oleh kepala ruangan
dan adanya kerjasama dalam tugas yang diemban. Di Ruang Al-
Farabi antar tim 1 dan tim 2 saling membantu. Padahal seharusnya
tim 1 menangani pasien di tim 1 saja begitupula pada tim 2.

1.3.3.2 Metode Asuhan Keperawatan

7
a. Assesment
Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar
asuhan keperawatan pada bagian pengkajian didapatkan bahwa
sebesar 86% dokumentasi pengkajian sudah mencapai standar
asuhan keperawatan yang ditetapkan oleh Rumah Sakit, angka
yang ditetapkan adalah > 75%. Data nilai yang paling rendah
adalah pengkajian mengenai bio-psiko-sosial-spiritual karena
belum tersedianya format mengenai bio-psiko-sosial-spiritual.
b. Diagnosa Masalah
Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar
asuhan keperawatan pada bagian diagnosa keperawatan didapatkan
bahwa sebesar 100% dokumentasi diagnosa keperawatan
dinyatakan baik.
c. Perencanaan
Berdasarkan hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar
asuhan keperawatan pada bagian perencanaan didapatkan bahwa
sebesar 100% dokumentasi perencanaan dinyakan baik.
d. Implementasi
Dari hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar asuhan
keperawatan pada bagian tindakan keperawatan didapatkan bahwa
sebesar 100% dokumentasi tindakan keperawatan dinyatakan baik.
e. Evaluasi
Dari hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar asuhan
keperawatan pada bagian evaluasi keperawatan didapatkan bahwa
sebesar 100% dokumentasi evaluasi keperawatan dikatakan baik
f. Dokumentasi
Dari hasil instrument studi dokumentasi penerapan standar asuhan
keperawatan pada bagian catatan asuhan keperawatan didapatkan
bahwa sebesar 100% dokumentasi catatan asuhan keperawatan
dikatakan baik.
g. Discharge Planning
Berdasarkan hasil observasi, discharge planning diruangan sudah
dilakukan, sesuai dengan hasil observasi pada saat ada pasien yang
pulang lembar discharge planning di isi apa saja obat-obatan
pulang pasien, apa saja yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

8
dirumah. Namun dalam hal mempraktikkan atau mencontohkan
tindakan yang bisa dilakukan dirumah belum dilakukan oleh
perawat.
Jadi dari data yang didapat dari hasil pengkajian studi dokumentasi
penerapan standar asuhan keperawatan diruang Al-Farabi Rumah
Sakit Islam Banjarmasin dapat dikatakan cukup dengan pencapaian
rata-rata 97,4%.

1.4 Pemilihan Solusi


1.4.1 Prinsip PSBH :
Perawat menyediakan atau melengkapi SOP yang baru ketika kurang dan
agar supaya SOP tentang penggunaan APD dapat dilakukan dengan baik
maka sebaiknya SOP penggunaan APD dicetak pada x-banner atau
ditempel diruangan perawat agar selalu dapat diingat setiap waktu.

1.4.2 Adakah yang sudah menyelesaikan masalah sebelumnya ?


Untuk permasalahan ketersedian SOP penggunaan APD masih belum
pernah dilakukan oleh perawat.

1.4.3 Solusi yang dipilih sebelumnya ?


Solusi yang dipilih sebelumnya masih belum ada, sehingga perlu
dilakukan inovasi tentang pembuatan SOP penggunaan APD dimasa
pandemi virus Covid 19.

1.4.4 Solusi yang diajukan kelompok


a. Nama Kegiatan Apa
Melakukan pengadaan pembuatan SOP ruangan tentang penggunaan
APD di masa pandemi covid 19.
b. Siapa yang melakukan kegiatan
Kelompok 2A Mahasiswa Profesi Ners A Universitas Muhammadiyah
Banjarmasin.
c. Sasaranya Siapa
Perawat Ruangan Al-Farabi
d. Dimana
Di nurse station di ruangan Al-Farabi

9
e. Kapan Waktunya
Minggu ke 3

f. Berapa Lama
±10 menit
g. Apa tujuan yang diinginkan
 Meningkatkan kepatuhan penggunaan APD
 Mencegah agar terhindar dari penyebaran mikroorganisme dari
perawat ke pasien atau dari pasien ke perawat selama berdinas di
ruangan
 Meningkat kualitas pelayanan kesehatan di ruangan.
h. Dasar Jurnal Pendukung
1. Safety Performance Feed Back Dan Risk Taking Personality
Terhadap Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan Dan Memakai
Apd Pada New Normal Covid-19 Tahun 2021
2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Terhadap Kepatuhan
Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Untuk Pencegahan
Penyakit Akibat Kerja Tahun 2016
3. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Tenaga Kesehatan
Menggunakan Alat Pelindung Diri (Apd) Di Era Pendemik
Covid 19 Pada Puskesmas Makkasau Makassar Tahun 2020

10
BAB 2
POA (PLANNING OF ACTION)
KEGIATAN PENGADAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

2.1 Latar Belakang


2.1.1 Alasan Kegiatan Dilakukan
Rumah sakit harus memberikan penjaminan mutu dan efektivitas yang
diberikan oleh kinerja dari karyawan karena tuntutan kualitas dari
masyarakat luas yang kebutuhannya semakin selalu meningkatkan
pelayanan di rumah sakit. Pelayanan yang berkualitas berkaitan erat
dengan mutu rumah sakit karena dengan pelayanan yang berkualitas akan
meningkatkan mutu di rumah sakit, khususnya pada upaya perlindungan
bagi tenaga kerja di rumah sakit dan institusi kesehatan lain, aspek
keselamatan dan kesehatan kerja secara menyeluruh. Kecelakaan kerja
merupakan masalah yang sering terjadi karena faktor dari pekerja itu
sendiri dan lingkungan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang di atur dalam
Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003, (Sucipto, 2014).

2.1.2 Data terkait masalah yang dihadapi


Berdasarkan hasil obeservasi, kurangnya tingkat kepatuhan sebagian
tenaga kerja diruangan dalam pelaksanaan prosedur penggunanaan untuk
APD diruangan berkaitan dengan tidak tersediannya media informasi
berupa SOP tentang pengunaan APD.

2.1.3 Bagaimana masalah dapat diatasi dengan kegiatan ini


Untuk penyelesaian masalah dalam kegiatan ini Mahasiswa Profesi Ners A
Stase Manajemen, bersepakat dalam membuat / mengadakan SOP
penggunaan APD di rungan.

2.2 Tujuan Kegiatan

11
2.2.1 Tujuan Umum
Setelah pelaksanaan praktek keperawatan manajemen diharapkan
mahasiswa dan perawat di Ruang AL Farabi RS Islam Banjarmasin
mampu menerapkan penggunaan APD sesuai dengan standar operasional
prosedur yang sudah tersedia.

2.2.2 Tujuan Khusus


2.2.2.1 Meningkatkan kepatuhan penggunaan APD
2.2.2.2 Mencegah agar terhindar dari penyebaran mikroorganisme dari
perawat ke pasien atau dari pasien ke perawat selama berdinas di
ruangan
2.2.2.3 Meningkat kualitas pelayanan kesehatan di ruangan.

2.3 Langkah-Langkah Kegiatan


2.3.1 Persiapan
1. Memastikan sudah tersedianya Standar Operasional Prosedur tentang
penggunaan APD diruangan.
2. SOP penggunaan APD diletakkan ditempat yang mudah diihat agar
dapat diingat setiap waktu.

2.3.2 Pelaksanaan
1. Perawat ruangan mempersiapkan alat pelindung diri lengkap jika
ingin ke pasien.
2. Perawat ruangan memakai alat pelindung diri sesuai dengat standar
operasional prosedur yang sudah tersedia.
3. Perawat ruangan melepas alat pelindung diri sesuai dengat standar
operasional prosedur yang sudah tersedia jika tindakan sudah selesai.
4. Perawat ruangan mengembalikan kembali alat pelindung diri seperti
gown ke tempatnya dan membuang alat pelindung diri yang sekali
pakai seperti handskun.
5. Perawat ruangan mencuci tangan setelah tindakan dengan sabun atau
handsanitizer

12
2.3.3 Evaluasi
Semua langkah – langkah dalam penggunaan APD dapat dilakukan
dengan baik tanpa ada yang terlewat.
No Indikator Metode/prosuder Frekuensi Pelaksana
evaluasi
1 SOP Dengan adanya Diimplementasikan Semua
penggunaan SOP pada minggu ke 3 anggota
APD tersedia penggunaan kelompok
secara optimal APD dapat 2A
diruangan Al- meningkatkan
Farabi kepatuhan
penggunaan
APD, mencegah
agar terhindar
dari penyebaran
mikroorganisme
dari perawat ke
pasien atau dari
pasien ke
perawat selama
berdinas di
ruangan,
meningkat
kualitas
pelayanan
kesehatan di
ruangan.

2.4 Rencana Anggaran


Rencana anggaran dalam proyek inovasi x-banner dan inovasi lainnya:
No Uraian Biaya persatuan Jumlah

1 Pemasukan didapatkan 40.000 x 9 360.000


dari dana kelompok

2 Pengeluaran yang 360.000 360.000


diperlukan untuk
kegiatan proyek inovasi
terkait x-banner
penggunaan APD

Total 360.000

13
BAB 3
IMPLEMENTASI PROYEK INOVASI

3.1 Persiapan
Membeli semua perlengkapan yang diperlukan terkait pelaksanaan kegiatan proyek
inovasi yang dilakukan
3.2 Pelekasanaan
Kegiatan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2021 di minggu ke dengan memasang x-
banner SOP penggunaan APD di ruangan perawat. Dokumentasi saat kegiatan
proyek inovasi dilakukan terlampir dilampiran.
3.3 Evaluasi
Semua kegiatan proyek inovasi yang ditargetkan kelompok dalam POA telah
diimplementasikan dengan terpasangnya x-banner SOP penggunaan APD di ruang
Al-Farabi
3.4 Rencana anggaran
No Uraian Biaya persatuan Jumlah

1 Pemasukan didapatkan 40.000 x 9 360.000


dari dana kelompok

2 Pengeluaran yang 360.000 360.000


diperlukan untuk
kegiatan proyek inovasi
terkait x-banner
penggunaan APD

Total 360.000

14
15
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Masalah yang ditemukan tidak tersedianya SOP penggunaan APD di
ruangan perawat. Hal ini terkait dengan kepatuhan penggunaan APD,
pencegahan agar terhindar dari penyebaran mikroorganisme dari perawat
ke pasien atau dari pasien ke perawat selama berdinas di ruangan dan
peningkat kualitas pelayanan kesehatan di ruangan.
4.1.2 Kegiatan proyek inovasi ini berkaitan dengan M3 SOP penggunaan APD
yang ada diruangan Al-Farabi
4.1.3 Prose proyek inovasi dilakuakn pada tanggal 22 Mei 2021 diminggu ke-3
4.1.4 Kendala yang dihadapi saat melakukan proyek inovasi ini yaitu terkait
penetapan masalah yang akan dilakukan proyek inovasi. Pendukung
dalam kegiatan ini yaitu saran dari pembimbing klinik dan pembimbing
akedemik yang sangat banyak membantu kelompok kami dalam
penetapan masalah serta mengarahkan kami dalam menetapkan masalah
yang akan dilakukan proyek inovasi serta ide dari setiap dskusi yang
dilakukan oleh anggota kelompok ketika mendapatkan hambatan.
4.2 Saran
Kami kelompok berharap dari kegiatan proyek inovasi yang dilakukan oleh
kelompok dapat berguna diruangan Al-Farabi serta proyek inovasi dapat terus
dijalankan oleh ruangan Al-Farabi selanjutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

Lerson H, (2021). Safety Performance Feed Back Dan Risk Taking Personality
Terhadap Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan Dan Memakai Apd Pada
New Normal Covid-19. Jurnal Nursing Update Vol. 12 No. 2

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Terhadap Kepatuhan Penggunaan Alat


Pelindung Diri (Apd) Untuk Pencegahan Penyakit Akibat Kerja Tahun
2016

Hakim L, (2020) Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Tenaga Kesehatan


Menggunakan Alat Pelindung Diri (Apd) Di Era Pendemik Covid 19 Pada
Puskesmas Makkasau Makassar. Journal Of Muslim Community Health
(JMCH) Vol 2 No1.

17

Anda mungkin juga menyukai