Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)

Pengkajian Kekuatan Otot (Manual Muscle Test)

Oleh :
Bagus Tri Wardana Firdaus, S.Kep

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI PROFESI NERS
2018/2019
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN (DOPS)

1. Tindakan Keperawatan yang dilakukan :


Pengkajian Kekuatan Otot (Manual Muscle Test)

Nama Klien :

Diagnosa Medis :

2. Diagnosa Keperawatan :

3. Pengkajian Kekuatan Otot


Jenis pengkajian kekuatan otot yang sering digunakan adalah Manual Muscle Testing
(MMT) yang merupakan salah satu bentuk pemeriksaan kekuatan yang mengukur
kemampuan klien menggerakkan tubuhnya selama dites melawan gravitasi, serta
melakukan rentang pergerakan sendi yang sesuai untuk melawan tahanan yang diberikan
oleh pemeriksa (Klein, 2007). Pengukuran dilakukan menggunakan skala klasik, yaitu
rentang nilai 0 - 5. Menurut Hislop & Montgomery (1995), tujuan dari pengkajian
kekuatan otot ini adalah untuk mengetahui kemampuan kontraksi otot secara volunteer.
Hasil pengkajian kekuatan otot dapat digunakan untuk menentukan intervensi yang akan
diberikan, misalnya pemilihan alat bantu ataupun jenis terapi yang sesuai (Priharjo, 2006).

4. Indikasi
1) Pasien secara umum
2) Pasien yang mengalami masalah atau gangguan mobilisasi
3) Pasien yang mengalami masalah atau gangguan neurologis

5. Kontra Indikasi
1) Fraktur
2) Inflamasi pada otot, tulang, atau sendi
3) Keluhan nyeri

6. Alat dan Bahan


Pulpen dan kertas pengkajian (untuk mencatat hasil)
7. Langkah Perawatan
Berikut merupan prosedur manual muscle testing (Hislop & Montgomery, 1995; Priharjo,
2006):
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri.
2. Pastikam nama pasien.
3. Berikan penjelasan tujuan tindakan yang akan dilakukan.
4. Posisikan pasien pada posisi yang mudah diobservasi dan memungkinkan adanya
kontraksi otot. Pastikan pasien merasa nyaman.
5. Kondisikan agar pakaian pasien tidak mengganggu pergerakan.
6. Berikan penjelasan dan contohkan gerakan yang harus dilakukan oleh pasien.
7. Pandu pasien untuk melakukan gerakan rentang pergerakan sendi dan melawan
gravitasi, sambil perawat memberikan tahanan ke arah yang berlawanan.
8. Minta pasien memberikan perlawanan terhadap tahanan yang diberikan perawat.
Instrusksikan agar lansia tidak menahan napas.

Otot ekstrimitas atas

Otot bahu Otot pergelangan tangan

Otot siku Otot jari-jari tangan


Otot ekstrimitas bawah

Otot pinggul Otot pergelangan kaki

Otot lutut Otot jari-jari kaki

9. Selesaikan terlebih dahulu untuk mengkaji kekuatan otot pada sisi yang sama,
kemudian sisi yang berlawanan.
10. Kaji pergerakan yang dilakukan pasien.
11. Catat hasil pengkajian.

Kriteria hasil pengkajian menurut Berman dkk (2009) adalah sebagai berikut:
Nilai Kriteria Penjelasan
0 zero Kontrakasi otot tidak dapat dipalpasi.
1 trace Tidak ada gerakan sendi, namun kontraksi otot dapat dipalpasi.
2 poor Luas gerak sendi penuh tanpa melawan gravitasi.
3 fair (50%) Luas gerak sendi penuh dan melawan gravitasi tanpa tahanan.
4 good (75%) Luas gerak sendi penuh, melawan gravitasi, dan melawan
tahanan sedang.
5 normal (100%) Luas gerak sendi penuh, melawan gravitasi, dan melawan
tahanan maksimal.
Penulisan nilai hasil pengkajian:

tangan kanan tangan kiri


(jari)-(pergelangan tangan)-(siku)-(bahu) (bahu)-(siku)-(pergelangan tangan)-(jari)

kaki kanan kaki kiri


(jari)-(pergelangan kaki)-(lutut)-(pinggul) (pinggul)-(lutut)-(pergelangan kaki)-(jari)

Jember, Oktober 2018


Ners Muda,

(Bagus Tri Wardana F.)

Pembimbing Klinik,

( Ns. Umayanah, S.Kep )


NIP. 19770611 2006042020
SUMBER PUSTAKA

Berman, et.al. (2009). Buku ajar praktik keperawatan klinis Kozier & Erb (ed. ke-5,
penerjemah Eny Meiliya, Esty Wahyuningsih, Devi Yulianti). Jakarta: EGC.

Hislop, H., & Montgomery, J. (1995). Daniels and Worthingham's muscle testing:
Techniques of manual examination (6th ed.). Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Klein, L.J. (2007). Fundamentals of hand therapy: Clinical reasoning and treatment
guidelines for common diagnoses of upper extremity (Cynthia Cooper Ed.). Missouri:
Mosby Elsevier.

Priharjo, R. (2006). Pengkajian fisik keperawatan. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai