TINJAUAN KASUS
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S Penanggung Jawab
Umur : 68 tahun Nama : Tn.E
Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Islam Alamat : Nguling,
Suku/bangsa : Jawa, Indonesia Pasuruan
Bahasa : Jawa, Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Status : Menikah
Alamat : Jl. Pandean RT.1/11, Nguling, Pasuruan
B. KELUHAN UTAMA
Nyeri pada luka bakar di wajah, kedua tangan dan kedua kaki
27
28
Terapi yang telah dilakukan: infus RL 4400 ml/8jam, Antrain 1gr. Inj.Ceftriaxone
1gr, inj. Ranitidine 50mg, p.o furosemid
Genogram:
Keterangan :
: Perempuan
: Laki – laki
: Serumah
: Meninggal
: Pasien
3. Pola eliminasi
a. BAK
b. BAB
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
FREKUENSI 1x/hari 1x/hari
KONSISTENSI Lunak berbetuk Lunak berbentuk
BAU Khas Khas
WARNA Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
4. Pola aktifitas
AKTIVITAS SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
MOBILITAS RUTIN Bekerja Bed rest
MANDI Mandiri Tergantung penuh
BERPAKAIAN Mandiri Tergantung penuh
BERHIAS Mandiri Tergantung penuh
TOILETING Mandiri Tergantung penuh
MAKAN MINUM Mandiri Tergantung penuh
TINGKAT Mandiri Tergantung penuh
KETERGANTUNGAN
H. STATUS MENTAL
Klien mengatakan cemas dengan keadaanya saat ini.
I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan umum
Keadaan / penampilan umum : Lemah
Kesadaran : CM GCS : 4-5-6
31
2. Pengkajian nyeri
Skala nyeri :6
Lokasi : wajah, kedua tangan dan kedua kaki
Frekuensi : Terus – menerus
Gambaran nyeri : Nyeri seperti dibakar
Tanda objektif : Tampak meringis saat merasakan nyeri
Respon emosional : Klien sadar dengan rasa sakit yang dirasakan
Cara mengatasi nyeri : Distraksi, relaksasi, immobilisasi, dan
farmakologi
3. Kepala
Rambut : Bersih, warna hitam, uban (+), ketombe (-)
Muka : melepuh kemerahan, jerawat (-), terdapat luka bakar pada wajah
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, sclera putih.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada epitaksis, tidak terpasang NGT
Mulut : Simetris, bersih, gigi tidak ada karies, utuh, bersih
Leher : Tidak terdapat pembesaran tiroid, tidak ada nyeri tekan
4. Thorax
Paru Jantung
I : Bentuk dada normal chest, tidak ada lesi, I : Bentuk normal chest, tidak ada
tidak ada pembengkakan, dan ekspansi dada pembengkakan
optimal.
P : Tidak ada nyeri tekan, pergerakan dada P : Tidak ada nyeri tekan, ictus
simetris. Cordis teraba di ICS 5 mid
clavikula line sinistra
P : Sonor (Normal) P : Redup
A : Vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan. A : S1 dan S2 tunggal, regular
32
5. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen flat, warna kulit kuning langsat
Aukul tasi : Bising usus 8x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani
6. Tulang belakang
Tulang belakang normal, tidak ada kelainan ( Lordosis, Kifosis, Skoliosis) serta
tidak ada luka dekubitus.
7. Ekstremitas
Kekuatan otot 5555 2223
5555 3223
a. Ekstermitas atas
1) Look : Terpasang infuse pada tangan kiri, bengkak pada tangan kanan,
post ORIF tangan kanan.
2) Feel : CRT 2 detik, akral hangat, tidak ada kontraksi, nyeri pada
tangan kanan.
3) Move : tangan kanan terasa nyeri saat bergerak
Kekuatan otot : 5555 2223
5555 3223
b. Ekstermitas bawah
1) Look : Terpasang sirkuler gips pada kaki sebelah kanan
2) Feel : CRT 2 detik, akral hangat, tidak ada kontraksi
3) Move : Jika bergerak nyeri terasa
Kekuatan otot : 5555 2223
5555 3223
8. Integumen
Kulit bersih, warna kulit kuning langsat, dan
terdapat luka bakar pada wajah, kedua tangan,kedua
kaki.
9. Genetalia dan anus
Terpasang dower kateter dengan produksi urin
1100cc/12 jam, genetalia dan anus bersih.
10. Pemeriksaan neurologis
GCS : 4-5-6, kesadaran composmentis.
33
J. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboraturium (17-11-2018)
HLT
Hemoglobin : 15,5 gr/dl N. 13,0-16,0 gr/dl
Leukosit : 8,4 109/l N. 4.5-13,0 109/l
Hematokrit : 45,9 % N. 37-49 %
Trombosit : 340 109/l N. 150-450 109/l
2. Radiologi
K. TERAPI
1. Parental
Ceftriaxone 2x1 gram
Ranitidine 2x50 mg
Ketorolak 3x 20 mg
Infuse RL : 14 tpm
34
Keterbatasan pergerakan
Pelepasan
fisik Jam tidur siang 2 jam, jam
mediator kimia
tidur malam 3 jam, wajah
tampak sayu, dan kantung
Nyeri bertambah saat
Nosiseptor mata (+)
beraktivitas dan
menerima rangsang
bergerak
GANGGUAN
POLA TIDUR
Rangsangan Takut bergerak
diteruskan ke korteks karena nyeri
serebri
Bedrest
Pasien mengeluh nyeri
dengan skala 6 dan
wajah meringis HAMBATAN
MOBILITAS FISIK
NYERI AKUT