Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH

COMPOUNDING AND DISPENSING


Dosen pengampu : apt. Dra. Herdini, M.Farm.

Skrining Resep

Disusun Oleh :

Nama : Assyfa Febriyanti


NIM : 23344151
Kelas : E

PROGRAM PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2024
Soal :
1. Lakukan skrining R/ dibawah ini disertai Pustaka yang digunakan (lampirkan R/ asli
atau copy R/nya) !

2. Hitunglah jumlah sediaan yang diambil untuk masing-masing obat dalam resep !
3. Buatlah etiket untuk masing-masing obat !
4. Buatlah salinan resepnya !
5. Lakukan konseling & PIO dari R/ yang dilampirkan dengan membuat formnya
terlebih dahulu, & diisi form !
Jawaban :
1. Skrining atau Pengkajian Resep dilakukan berdasarkan PMK No. 35 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, diimana pengkajian resep dibagi
menjadi 3 bagian yaitu kajian administrasi, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan
klinis, sebagai berikut :

Kajian Aspek Sudah Belum


lengkap lengkap
Administrasi Nama, umur, jenis kelamin, dan berat badan v
Nama, nomor Surat Izin Praktik (SIP), v
alamat, nomor telepon dan paraf dokter
Tanggal penulisan resep v
Kesesuaian Bentuk dan kekuatan sediaan v
farmasetik Stabilitas v
Kompatibilitas v

Berdasarkan tabel tersebut, aspek kajian administrasi yang belum terpenuhi


pada resep tersebut yaitu berat badan dan paraf dokter, sementara pada kesesuaian
farmasetik seluruh aspek sudah terpenuhi. Tujuan pencantuman berat badan dalam
peresepan adalah untuk melihat kembali ketepatan dosis obat yang digunakan, dalam
beberapa obat, penggunaan dosis harus disesuaikan dengan berat badan pasien,
khususnya peresepan obat untuk anak-anak (Cholisoh, 2019). Selain itu, paraf dokter
juga salah satu aspek yang harus ada pada resep obat agar resep tidak mudah
disalahgunakan di masyarakat umum, khususnya untuk obat-obat narkotik dan
psikotropik (Pratiwi, M, & Pratiwi, 2018).
Kemudian pada aspek pertimbangan klinik dinilai obat – obat yang diberikan
yaitu Cefixime 200 mg sudah tepat dosis, cara, dan lama pengobatan dimana untuk
kondisi ISPA diberikan dosis 2 kali 200 mg sesudah makan dan dihabiskan selama 5
hari. Kemudian untuk Epexol sudah tepat diberikan dengan dosis 3 kali sehari, sekali
minum 1 tablet 30 mg sesudah makan untuk membantu mengatasi keluhan batuk
berdahak. sudah tepat indikasi, dosis (Dewi et al, 2020). Namun untuk keluhan flu
terjadi duplikasi pengobatan, dimana diberikan 2 macam obat yaitu Tremenza dan
CTM. Penggunaan keduanya secara bersamaan kurang disarankan karena dapat
mengakibatkan efek samping sedasi yang cukup parah. Sehingga alternatifnya setelah
dikonfirmasi dengan dokter cukup diberikan salah satu yaitu Tremenza. Tremenza
dipilih karena memiliki efek antihistamin yang lebih baik dibanding CTM, serta efek
sedasi yang cukup rendah sehingga dianggap lebih nyaman untuk pasien konsumsi 3
kali sehari (Tukayo et al, 2020).
Reaksi obat yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi pada resep ini dinilai
tidak ada, karena tiap obat sudah sesuai secara farmasetis dan farmakodinamis.
Kontraindikasi yang mungkin dialami selama konsumsi obat ini reaksi hipersensitifitas
(alergi) terhadap antibiotik namun potensi terjadinya hal tersebut sangat kecil karena
pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap penggunaan obat- obat dalam resep
tersebut (Dewi et al, 2020).

2. Jumlah Sediaan yang diambil untuk masing – masing obat dalam resep :
• Cefixime 200 mg kapsul = 10 kapsul = 1 strip
• Epexol 30 mg tablet = 15 tablet = 1 strip + 5 tablet
Jumlah tablet Epexol dalam 1 strip = 10 tablet
Jumlah tablet Epexol yang diminta dalam resep = 15 tablet
Jumlah tablet Epexol yang diberikan = 1 strip + 5 tablet

• Tremenza tablet = 15 tablet = 1 strip + 5 tablet


Jumlah tablet Tremenza dalam 1 strip = 10 tablet
Jumlah tablet Tremenza yang diminta dalam resep = 15 tablet
Jumlah tablet Tremenza yang diberikan = 1 strip + 5 tablet

• Vitamin B Complex = 10 tablet = 1 strip

3. Etiket untuk masing – masing obat =


LAB. FARMASETIKA JURUSAN APOTEKER ISTN LAB. FARMASETIKA JURUSAN APOTEKER ISTN
Jl. Dr. Suparno Karangwangkal Jakarta Pusat Jl. Dr. Suparno Karangwangkal Jakarta Pusat
Telp. 0281 642840 Telp. 0281 642840
APA: apt, Assyfa Febriyanti, S.Farm. APA: apt, Assyfa Febriyanti, S.Farm.
SIPA: 23344151 SIPA: 23344151
Nama obat: Cefixime 200 mg Kapsul Nama obat: Epexol 30 mg Tablet

No. 01 Tanggal : 29-02-2024 No. 02 Tanggal : 29-02-2024


Ny. Diana R Ny. Diana R
2 X sehari 1 kapsul 3 X sehari 1 kapsul
Pagi jam: 06.00 Sore jam: Pagi jam: 06.00 Sore jam:
Siang jam: Malam jam: 18.00 Siang jam: 14.00 Malam jam: 22.00
Sebelum/saat/sesudah makan Sebelum/saat/sesudah makan

HABISKAN

LAB. FARMASETIKA JURUSAN APOTEKER ISTN LAB. FARMASETIKA JURUSAN APOTEKER ISTN
Jl. Dr. Suparno Karangwangkal Jakarta Pusat Jl. Dr. Suparno Karangwangkal Jakarta Pusat
Telp. 0281 642840 Telp. 0281 642840
APA: apt, Assyfa Febriyanti, S.Farm. APA: apt, Assyfa Febriyanti, S.Farm.
SIPA: 23344151 SIPA: 23344151
Nama obat: Tremenza Tablet Nama obat: Vitamin B Complex

No. 03 Tanggal : 29-02-2024 No. 05 Tanggal : 29-02-2024


Ny. Diana R Ny. Diana R
3 X sehari 1 kapsul 1 X sehari 1 kapsul
Pagi jam: 06.00 Sore jam: Pagi jam: 06.00 Sore jam:
Siang jam: 14.00 Malam jam: 22.00 Siang jam: Malam jam:
Sebelum/saat/sesudah makan Sebelum/saat/sesudah makan
4. Salinan Resep :
LAB. FARMASETIKA JURUSAN APOTEKER ISTN
Jl. Dr. Suparno Karangwangkal Jakarta Pusat
Telp. 0281 642840
APA: apt, Assyfa Febriyanti, S.Farm.
SIPA: 23344151

COPY RESEP
No : 01
Dari dokter : dr. M Iqbal Z Tanggal : 29-02-2024
Untuk : Ny. Diana R Umur : 52 th
Alamat : Jl. Kebon Sirih No. 24
Ex.Copy Apotek: - Tanggal :

R/ Cefixime 200 mg cap No. X


S. 2. d.d. 1
det-
R/ Epexol 30 mg tab No. XV
S. 3. d.d. 1
det-
R/ Tremenza tab No. XV
S. 3. d.d. 1
det-
R/ Vit B Comp tab No. X
S. 1. d.d. 1
det-

Jakarta, 29 Februari 2024

P.C.C

TTD CAP

apt. Assyfa Febriyanti, S.Farm


SIPA : 23344151
5. Formulir Konseling (Formulir 7 PMK No. 35 Tahun 2014)

DOKUMENTASI KONSELING

Nama Pasien : Ny. Diana R


Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 11 Januari 1972
Alamat : Jl. Kebon Sirih No.24
Tanggal Konseling : 29 Februari 2024
Nama Dokter : dr. Muhammad Iqbal Zarkashi
Diagnosa : ISPA, Neuralgia
Nama obat, dosis, : • Cefixime 200 mg kapsul = 2 x 1 selama 5 hari
dan cara • Epexol 30 mg tablet = 3 x 1 selama 5 hari
pemakaian • Tremenza tablet = 3 x 1 selama 5 hari
• Vitamin B Complex = 1 x 1 selama 5 hari = 1 strip

Riwayat alergi : -
Keluhan : Batuk berdahak kental sudah 5 hari, pilek, hidung
tersumbat, tangan kebas
Pasien pernah : Ya / tidak
datang konseling
sebelumnya ?
Tindak lanjut : Diberikan PIO terkait obat yang diterima dan info kesehatan
terkait penyakit seperti dianjurkan menggunakan masker,
mencuci tangan dan konsumsi makanan gizi seimbang.

Pasien Apoteker

TTD TTD

Ny. Diana R apt, Assyfa Febriyanti, S,Farm.


Formulir PIO (Formulir 6 PMK No. 35 Tahun 2014)

DOKUMENTASI PELAYANAN INFORMASI OBAT

No.01 Tanggal : 29 Februari 2024 Waktu : 09.00 Metode : Lisan/Tertulis/Telepon


)*
1. Identitas Penanya

Nama : Ny. Diana R No. Telp. 0812-3456-789


Status : Pasien / Keluarga Pasien / Petugas Kesehatan (………………………..)*
2. Data Pasien

Umur : 52 tahun; Tinggi : 156 cm; Berat : 65 kg; Jenis kelamin : Laki-
laki/Perempuan )*
Kehamilan : Ya (……minggu)/Tidak )* Menyusui : Ya/Tidak )*
3. Pertanyaan

Uraian Pertanyaan :
Mba, ini vitamin b kompleks untuk kebas kebas saya ya? Boleh diminum setiap
hari ngga ya ?

Jenis Pertanyaan
Identifikasi Obat Stabilitas Farmakokinetika
Interaksi Obat Dosis Farmakodinamika
Harga Obat Keracunan Ketersediaan Obat
Kontra Indikasi Efek Samping Obat Lain – lain
Cara Pemakaian Penggunaan ….
Terapeutik

4. Jawaban
Untuk vitamin b kompleks yang diberikan aman dikonsumsi setiap hari selama
dikonsumsi sesuai dengan aturan minumnya yaitu 1 kali sehari 1 tablet sesudah
makan. Namun, jika dirasa keluhan sudah membaik tidak masalah jika ingin
dihentikan konsumsinya.

5. Referensi
MIMS. (2023). MIMS: Referensi Obat Bahasa Indonesia Edisi 2023. Jakarta : PT
Bhuana Ilmu Populer.
6. Penyampaian Jawaban : Segera/Dalam 24 jam/Lebih dari 24 jam )*
Apoteker yang menjawab : apt, Assyfa Febriyanti, S.Farm
Tanggal : 29 Februari 2024 Waktu : 09.30
Metode Jawaban : Lisan/Tertulis/Telepon )*
Daftar Pustaka
Cholisoh, Z. (2019). Kualitas Penulisan Resep untuk Pasien Pediatri di Rumah. The 10th
University Research Colloqium 2019 .
Dewi, R., Deny, S., & Andral, P. (2020) Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi
Saluran Pernafasan di Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten
Kerinci Tahun 2018. As-Syifaa Jurnal Farmasi Desember, 12(2): 123-130.
Pratiwi, D., M, N. R., & Pratiwi, D. R. (2018). Analisis Kelengkapan Administratif Resep di
Apotek Bhumi Bunda Ketejer Praya, Lombok Tengah. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda,
6(1), 6-11.
Menteri Kesehatan RI. (2014) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
MIMS. (2023). MIMS: Referensi Obat Bahasa Indonesia Edisi 2023. Jakarta : PT Bhuana Ilmu
Populer.
Tukayo BLA, Sunderland B, Parsons R, Czarniak P. (2020). High prevalence of off-label and
unlicensed paediatric prescribing in a hospital in Indonesia during the period Aug.-Oct.
2014. PLoS One. 15(1):e0227687.

Anda mungkin juga menyukai