Anda di halaman 1dari 16

Shift Siang

PERUMUSAN KARAKTER SEDIAAN

1. Nama Kelompok :
a. Wahyu Rahmawati ( 10334062 )
b. Alvera Vinansia ( 10334064 )
c. Meri Nur Rachmawati ( 10334066 )
d. Tikah Astuti ( 10334067 )
2. Nama Sediaan Jadi : Balsem Cajuputi
3. Nama Sediaan Dasar : Balsem Cajuputi

Syarat Sediaan Jadi

No Parameter Satuan Syarat Farmakope


1. Kadar Bahan Aktif % 3%
2. Warna -` Kuning muda
3. Tekstur - Lembut, halus
4. Bau - Bau khas aromatic kayu putih
5. Kemudahan pengolesan - Mudah dioleskan
6. Homogenitas - Homogen
DATA PRAFORMULASI BAHAN AKTIF

Nama Bahan Aktif : Oleum Cajuputi / Minyak Kayuputih ( FI ed III hal 453)

Minyak kayuputih adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan uap yang diperoleh dengan penyulingan uap dan dan ranting segar
Melaleuca leucdendron L. dan Melaleuca minor Sm, mengandung sineol, C10H18O, tidak kurang dari 50,0% dan tidak lebih dari 65,0%.

No
Parameter Data
.
1. Pemerian Tidak berwarna; kuning atau hijau; bau khas, aromatic; rasa pahit
Larut dalam 2 bagian etanol (80%) P, jika disimpan lama kelarutan berkurang; mudah
2. Kelarutan
larut dalam etanol (90%) P.
A. Campuran 0 g dengan 1 g serbuk iodium P, hangatkan pada suhu 50%, dinginkan;
campura membeku berupa bubur hablur.
3. Identifikasi
B. Dapat melarutkan iodium tanpa disertai reaksi heba, jika dibandingkan terhadap
reaksi iodium dengan minyak tanah.
4. Bobot per ml 0,910 g – 9,23 g
5. Rotasi optic -4o sampai +1o
6. Indeks bias 1,464 sampai 1,472
Lakukan penetapan menurut cara penetapan kadar sineol yang tertera pada penetapan
7. Penetapan kadar
kadar Minyak atsiri
8. Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat
9. Khasiat Antiiritan; karminativa
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHAN

Nama Bahan Tambahan : Methylis Salicylas / Metil Salisilat ( FI ed IV hal 551)

Metil salisilat diproduksi secara sintetik atau diperoleh dari maserasi dan dilanjutkan dengan destilasi uap Gaultheria procumbens Linné
(Familia Ericaceae) atau kulit batang Betula lenta Linné. Mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 100,5% C8H8O3.

No
Parameter Data
.
Cairan, tidak berwarna, kekuningan atau kemerahan, berbau khas dan rasa seperti
1. Pemerian
gandapura. Mendidih antara 219o dan 234o disertai peruraian
2. Kelarutan Sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dan dalam asam asetat glacial.
Kocok 1 tetes dengan lebih kurang 5 ml air, dan tambahkan 1 tetes besi (III) klorida LP;
3. Identifikasi
campuran berwarna ungu tua.
Larutkan satu bagian volume metal salisilat sintetik dalam 7 bagian volume etanol 70%.
4. Kelarutan dalam etanol 70% Satu bagian volume metal salisilat alamiah larut dalam 7 bagian volume etanol 70%;
larutan tidak lebih dari sedikit berkabut.
5. Bobot jenis Jenis sintetik antara 1,180 dan 1,185; jenis alamiah antara 1,176 dan 1,182.
Metal salisilat sintetik dan yang berasal dari betula tidak optis aktif. Metal salisilat dari
6. Rotasi jenis gaultheria memutar sedikit ke kiri, rotasi jenis tidak lebih dari -1,5 o dalam tabung 100
mm.
7. Indeks bias Antara 1,535 dan 1,538; lakukakn penetapan pda suhu 20o.
8. Logam berat Metode III tidak lebih dari 40 bpj.
Timbang seksama lebih kurang 2 g, masukkan ke dalam labu, tambahkan 40,0 ml
natrium hidroksida 1 N LV, dan didihkan perlahan-lhan dalam refluks selama 2 jam.
9. Penetapan kadar Dinginkan, bilas kondensor, dengan beberaa ml air, tambahkan fenolftalein LP. Titrasi
kelebihan basa dengan asam sulfat 1 N LV. Lakukan peneteapan blangko.
1 ml natrium hidroksida 1N setara dengan 152,2mg C8H8O3
10. Wadah Wadah tertutup rapat
11. Khasiat Antiiritan; zat tambahan

DATA PRAFORMULASI TAMBAHAN

Nama Bahan Tambahan : Mentholum / Mentol (FI ed III hal 362)

Mentol adalah alcohol yang diperoleh dari bermacam-macam minyak permen atau yang dibuat secara sintetk, berupa 1-mentol atau mentol
rasemik (d1-mentol).

No
Parameter Data
.
Hablur berbentuk jarum atau prisma; tidak berwarna; bau tajam seperti mnyak permen;
1. Pemerian
rasa panas dan aromatic diikuti rasa dingin.
sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol (95%), dalam kloroform P dan
2. Kelarutan
dalam eter P; mudah larut dalam paraffin cair P dan dalam minyak atsiri;
- Bila digerus dengan kamfer, atau kloralhidrat atau fenol sama berat, campuran akan
mencair.
3. Identifikasi - Larutkan 10 mg dalam 1 ml asam sulfat P, tambahkan 1 ml larutan vanillin P; terjadi
warna kunig jingga. Tambahkan 1 ml air; warna berubah menjadi violet (Perbedaan
dari timol)’
4. Suhu lebur 1-mentol Antara 41o dan 44o.
27o sampai 28o; dengan pengadukan yang lebih lama, suhu beku naik menjadi 30o
5. Suhu beku mentol rasemik
sampai 32o,
-49o sampai -50o; penetapan dilakukan menggunakan larutan10,0% b/v dalam etanol
6. Rotasi enis 1-mentol alam atau sintetik
(95%) P.
Tidak lebih dari 0.05%; penguapan dilakukan dalam cawn terbuka di atas tangas air
7. Sisa penguapan
kemudian dikeringkan pada suhu 105o.
Pada larutan 5.0% b/v dalam etanol (95%) tambahkan larutan besi (III) klorida P; tidak
8. Zat bersifat fenol
terjadi warna.
9. Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik; di tempat sejuk.
10. Khasiat Korigen; antiiritan.

DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHAN

Nama Bahan Tambahan : Camphora / Kamfer (FI ed IV hal 167)

Kamfer adalah suatu keton yang diperoleh dari Cinnamomum Camphora (Linne) Nees et Ebermaier (Fam. Lauraceae) (kamfer alam) atau dbuat
secara sintetik (kamfer sintetik).

No
Parameter Data
.
Hablur, granul atau masa hablur; putih, atau tidak berwarna, jernih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatic;
1. Pemerian
menguap perlahan0lahan pada suhu kamar; bobt jenis leboh kurang 0,99.
Sukar larut dalam air; sangat mudah larut salam etanol, dalam kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam
2. Kelarutan
karbon disulfide, dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap.
3. Jarak lebur Antara 174o dan 179o.
Antara +41o dan +43o untuk kamfer alam; lakukan penetapan menggunakan larutan 1 g dalam 10 ml etanol P.
4. Rotasi jernih
kamfer sintetik adalah bentuk rasemik, tidak optic akti.
5. Air larutan Dalam heksana P (1 dalam 10) harus jernih.
Sisa enyawa tidak Tidak lebih dari 0,05%; panaskan 2,0 g dalam cawwan yang telah di tara di atas tangas uao hingga tersublimasi
6.
menguap sempurna. Keringkan residu pada suhu 120o selam 3 jam, dinginkan dan timbang; bobot tidak lebih dari 1,0 mg.
7. Halogen Tidak lebih dari 0,035%; campur 100 mg yang telah dihaluskan dengan 200 mg natrium peroksid P dalam tabung
reaksi kaca keras bersih, kering, diameter dalam lebih kurang 25 mm dan panjang 20 cm. gantung tabung dengan
sudut lebih kurang 45o dengan menjepit tabung pada ujung atas dan panaskan tabung perlahan-lahan, mulai dekat
ujung atas sampai bagia bawah hingga pembakaran sempurna. Larutkan reesidu dalam 25 ml air hangat, asamkan
dengan asam nitrat P, dan saring ke dalam tabung lain. Cuci tabung reaksi da penyarigan 2 kali tiap kali dengan
10 ml air panas. Tambahkan hasil cucian ke dalam filtrate. Pada filtrate tambahkan 0,50 ml perak nitrat 0,10 N,
encerkan dengan air hingga 50 ml: larutan yang diperoleh tidak lebih keruh dari blangkko yang dibuat dengan
jumlah pereaksi yang sama ditambah 0,050 ml asam klorida 0020 N.
8. Wadah Dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.
9. Khasiat Antiiritan

DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHAN

Nama Bahan Tambahan : Oleum Menthae / Minyak Permen (FI ed IV hal 629)

Minyak permen adaalah minyak atsiri yang diperoleh dengan destilasi uap dari bagian di atas tanah tanaman berbunga Menthae piperitae Linné
(Familia Labiatae) yang segar, dimurnikan dengan cara ddestilasi dan tidak didementolisai sebagian ataupun keseluruhan. Mengandung tidak
kurang dari 5,0% ester dihitung sebagai metal asetat (C12H22O2), dan tidak kurang dari 50,0% mentol total (C10H20O) sebagai mentol bebas dan
sebagai ester.

No. Parameter Data


1. Pemerian Cairan tidak berwarna atau kuning pucat; bau khas kuat menusuk; rasa pedas diikuti rasa dingin
jika udara dihirup melalui mulut.
2. Kelarutan dalam etanol 70% Saru bagian volume dilarutkan dalam 3 bagian volume etanol 70%: tidak terjadi opalesensi.
3. Identifikasi Dalam tabung reaksi kering, campur 6 tetes dengan 5 ml larutan asam nitrat P (1 dalam 300;
dalam asam asetat glacial P, masukkan tabung ke dalam gelas piala berisi air mendidih: dalam
waktu 5 menit cairan berwarna biru, yang pada pemanasan lebih lanjut berwarna lebih tua dan
menunjukkan fluorensi arna tembaga yang akan memudar dan meninggalkan cairan berwarna
kuning keemasan.
4. Bobt jenis Antara 0,896 dan 0908
5. Rotasi optic Antara -18o dan -32o dalam tabung 100 mm.
6. Indeks bias Antara 1,495 dan 1,465; lakukan penetaan pada suhu 20o.
7. Logam berat Metode III tidak lebih dari 40 bpj.
8. Dimetil sulfide Destilasi sejumlah 25 ml hingga diperoleh lebih kurang 1 ml desilat, tamping hati-hati destilat
pda permukaan 5 ml raksa (II) klorida LP dalam tabung reaksi: tidak terbentuk lapisan warna
putih pda daerah kontak dalam 1 menit.
9. Penetapan kadar ester total Timbang seksama lebih kurang 10g, masukkan ke dalam labu elemeyer 250 ml, tambahkan 10
ml etanol netral P yang telah dinetralkan dan 2 tetes fenolftaelin LP, kemudian tambahkan tetes
demi tetes natrium hidroksida 0,1 N hingga timbul warna mera muda lemah. Tambahkan 25,0
ml kalium hidroksida etanol0,5 N LV, refluks di atas tangas air mendidih selama 1 jam. Biarkan
dingin, tambahkan 20ml air dan fenolftaelin LP, titrasi kelebihan basa dengan asam klorida 0,5
N LV, lakukan penetapan blangko, dengan mengabaikan natrium hidroksida 0,1 N seperti yang
tertera pada Titrasi residual dalam Titrimetri.
1 ml kalium hidroksida etanol 0,5 N setara dengan 99,15 mg ester total dihitung sebagai metal
asetat (C12H22O2)
10. Penetapan kadar mentol total Pipet 10 ml ke dalam lbu asetilasi 100 ml, tambahkan 10 ml anhidrida asetat P dan 1 g natrium
asetat anhidrat P. didihkan campuran perlahan-lahan selama tept 1 jam, dinginkan, lepaskan
kondensor, pindahkan campuran ke corong pisah kecil, bilas labu asetilasitiga kali, tiap kali
dengan 5 ml air hangat, masukkan ir bilasan ke dalam corong pisah. Bila cairan sudah terpisah
sempurna, buang fase air, cuci minyak yan tertinggal beberapa kali dengan air sama banyak,
hingga cucian terakhir bereaksi basa terhadao fenolftaelin LP. Keringkan minyak dengan
natrium sulfat anhidrat P dan sarig. Pipet 5 ml minyak yang sudaah terasetalisasi ke dalam labu
elemeyer 100 ml yang telah di tara, dan di timbang. Tambahkan 50,0 ml kalium hidroksida
etanol 0,5 N LV, refluks di atas tangas uap selama tepat 1 jam. Biarkan campuran dingin,
tambahkan 10 tetes fenolftaelin LP, titrasi kelebihan basa dengan asam klorida 0,5 N LV.
Lakukan penetapan blangko seperti yang tertera pada Titrasi residusi dalam Titrimetri. Hitung
persentasementol total dengan rumus :

1−0,0021 E
7,813 A ( )
B−0,021 A

A adalah hasil yang diperoleh dari pengurangan ml asam klorida 0,5 N yang diperlukan pada
titrasi di atas dari ml asam klorida 0,5 N yang diperlukan pada titrasi blangko; E adalah
persentase ester dihitung sebagai metal asetat (C12H22O2); B adalah bobot minyak terasetalisasi
yang digunakan.
11. Wadah Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih.
12. Khasiat Zat tambahan, karminativa.
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHAN

Nama Bahan Tambahan : Vaselinum Album / Vaselin Album / Vaselin Putih (FI ed IV hal 822)

Vaselin putih adalah campuran yang dimurnikan dari hidrokarbon seengah padat, diperoleh dariminyak bumi dan keseluruhan atau hampir
keseluruhann dihilangkan warnany. Dapat mengandung stabilisator yang sesuai.

No. Parameter Data


1. Pemerian Putih atau kekuningan pucat, massa berminyak transparan dalam lapisan tipis setelah didinginkan
pada suhu 0o.
2. Kelarutan Tidk larut dalam air; sukar larut dala etanol dingin atau panas dan dalam etanol mutlak dingin; mudah
larut dalam benzene, dalam karbon disulfide, dalam kloroform; larut dalam heksana, dan dalam
sebagian besar minyak lemak dan minyak atsiri.
3. Sisa pemijaran Tidak lebih dari 0,05%; lakukan penetapan dengan menggunakan 2 g dalam cawan porselen terbuka
atau cawan platina terbuka di atas api bebas; menguap tanpa memancakan bau tajam.
4. Warna Lakukan peleburan lebih kurang 10 g di atas tangas uap. Tuang 5 ml lebutan cair ke dalam tabung uji
bakterioogi terbuat dari kaca transparan 16 mm x 150 mm; leburan cair hangat tidak lebih gela dari
larutn campuran 1,6 mml besi(III) klorid LK dengan 3,4 ml ir pada tabung sejenis, bandingkan
menggunakan cahaya yang dipantulkan pada sudut sedemikian rupa dengan latar belakang putih
sehingga tidk terjadi flourensi.
5. Bobot jenis Antara 0,815 dan 0,880; lakukan penetaan pada suhu 60o..
6. Jarak lebur Metode V antara 38o dan 60o.
7. Konsistenssi Alat tetapkan konsistensi vaselin kuning dengan penentrometer dilengkapi pengisapan dari logam
bentuk kerucutmengkilap bobot 150 g, mempunya ujung baja yang dapat dilepaskan, dengan dimensi
berikut: ujung kerucut membentuk sudut 30o, diameter titik yang terpotomh 0,381 mm ± 0,025 mm,
diameter dasar ujung tip 8,38 mm ± 0,05 mm dan panjang ujung 14,94 mm ± 0,05 mm. Bagian
kerucut yang tersissa mempunyai sudut 90o dengan tinggi lebih kurang 28 mm dan dasar mempunyai
diameter maksimum lebih kurang 65 mm. Alat ini terbuat dari logam tidak kurang 1,6 m (16 gaus)
dan dilengkapi dengan sambungan yang baik serta tutup kedap air.
Prosedur letakkan sejumlah wdah dan vaselin kunind dalam oven dan panaskan hingga suhu 82 o ±
2,5o. Tuang vaselin putih ke dalam satu atau lebih bejana, isi hingga 6 mm dari bibir wadah.
Dinginkan pada suhu 250 ± 2,5o selama waktu tidak kurang dari 16 jam, lindungi dari aliran udara.
Dua jam sebelum penetapan, letakkan wadah dalam tangas air 25o ± 0,5o. Jika suhu kamar dibawah
23,5o atau di atas 26,5o, atur suhu kerucut pada 25o ± 0,5o dengan meletakkan dalam tangas air. Tanpa
menggangu permukaan senyawa yang ditetapkan, letakkan bejana pada meja penemomeer, dan
rendakan kerucut hingga ujungnya tepat menyentuh permukaan senyawa yang ditetapkan pada titik
25 mm hingga 38 mm dari tepi bejana. Atur pengatur pada nol dan segera lepaskan pengisap,
kemudian pengisap dibiarkan bebas selama 5 detik. Kunci pengisap dan baca keseluruhan penetrasu
dari skala, lakukan 3 kali atau lebih penetapan, sehingga tiap-tiap tempat tidak terjadi tumpang tindih
daerah penetrasi. Jika penetrasi melebihi 20 mm, gunakan wadah terpisah dari senyawa uji untuk
masing-masing penetapan. Baca penetetrasi hingga mendekati 0,1 mm. Hitung rata-rata 3 kali tau
lebih pembacaan dan lakukan penetapan lebihlanjut hingga keseluruhan 10 kali jika hasil tiap
penetapan berbeda dari hasil rata-rata lebih dari ± 3%; hasil rata-rata akhit penetapantidak kurang dari
10,0 mm dan tidak lebih dari 30,0 mm, menunjukkan bilangan antara 100 dan 300.
8. Kebasaan Masukkan 35 g ke dalam gelas piala yang sesuai, tambahkan 100 ml air mendidih, tutup, dan letakkan
di atas lempeng pemanas berpengaduk yang suhunya dijaga sama dengan titik didih air. Setelah 5
menit, biarkan fase memisah. Alirkan air yang memisah ke dalam wadah, cuci vaselin putih dua kali,
tiap kali dengan 50 ml air mendidih, dan kumpulkan air cucian menjadi satu dalam wadah. Pada
kumpulan air cucian tambahkan satu tetes fenolftaelin LP dan didihkan; larutan tidak menjadi merah
muda.
9. Keasaman Jika penambahan fenolftaelin LP pada penetapan Kebasaan tidak menghasilkan warna merah muda,
tambahkan 0,1 ml jingga metil LP; tidak menghasilkan warna metah atau merah muda.
10. Asam organic Timbang 20,0 g, tambahkan 100 ml campuran etanol P yang sudah dinetralkan dan air (1 dalam 2),
kocok terus menerus, dan panaskan hingga mendidih. Tambahkan 1 ml fenolftaelin LP, dan titrasi
segera menggunakan natrium hidroksida 0,1 N LV, dengan pengocokkan kuat hingga titik akhir
merah muda tajam, catat perubahan warna dalam lapisan etanol-air; tidak lebih dari 400 µl natrium
hidroksida 0,100 N LV yang diperlukan.
11. Minyak lemak, lemak Ekstraksi 10 gdenga 50 ml natrium hidroksida 5 N pada suhu 100 o selama 30 menit. Pisahkan lapisan
dan resin air dan asamkan dengan asam sulfat 5 N; tidak terjadi pemisahan minyak atau bahan padat
12. Wadah Dalam wadah tertutup baik
13. Khasiat Bahan tambahan

FORMULIR PEMECAHAN MASALAH

No RUMUSAN MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH KEPUTUSAN


. KOMPONEN PROSES PENGAWASAN
MUTU
1. Bagaimana cara membuat balsam kayu α-tokoferol Penambahan anti - α-tokoferol
putih agar tidak tengik oksidan agar tidak
bau tengik

KOMPONEN UMUM SEDIAAN

No NAMA BAHAN FUNGSI PEMAKAIAN PENIMBANGAN BAHAN


. DALAM UNIT BATCH
FORMULA (%)
1. Oleum cajuputi Karminativum 16 % 3,2 g 6,4 g
2. Mentholum Antiiirita, korigen 12 % 2,4 g 4,8 g
3. Kamfer Antiiritan 3% 0,6 g 1,2 g
4. Methyl salicilatum Antiiritan 10 % 2g 4g
5. Oleum menthae piperitae Antiiritan 2% 0,4 g 0,8 g
6. Vaselin album Bahan tambahan 57 % 11,4 g 22,8 g
PENGAWASAN MUTU SEDIAAN

A. In Process Control

Cara Pemeriksaan /
No. Parameter yang diperiksa / diuji Satuan
Pengujian
1 Kadar air

B. End Process Control

Cara Pemeriksaan /
No. Parameter yang diperiksa / diuji Satuan
Pengujian
1 Oragnoleptis Bau,rasa,bentuk,warna
A. PROSEDUR TETAP PEMBUATAN SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID

Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Hal………….dari hal……..


Tgl : Tgl : Tgl : No : / /
Penanggung Jawab PROSEDUR TETAP
I. PERSIAPAN
- Penyediaan bahan
- Penimbangan botol/ pot
- Penimbangan bahan-bahan
II. KEGIATAN PRODUKSI
- Penyetaraan wadah
- Ol.Cajuputi masukkan kedalam wadah, ditambahkan menthol dan kamper  Kocok sampai larut
- Paraffin solid dan vasellin album dilebur sampai mencair  Homogenisasi, masukkan kedalam
wadah, goyang-goyang sampai homogen
- Lakukan pengenceran α-Tokoferol
- Campurkan α-Tokoferol ke dalam basis yang telah bercampur  aduk hingga homogen
- Masukkan ke dalam wadah dan beri etiket
B. INSTRUKSI KERJA

Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Hal……dari hal……….


Tgl : Tgl : Tgl : No : / /
INSTRUKSI KERJA : Penimbangan OPERATOR SPV
Tujuan :memperoleh hasil timbangan dari bahan dengan jumlah yang sesuai
dengan formula
Bahan : Oleum Cajuputi, menthol, kamper, oleum mentahe piperitae, vasellin
album, methyl salisilat
Alat : timbangan, spatel
Cara kerja :
1. Persiapan
a. Pilih bahan yang akan ditimbang dan siapkan
b. Pastikan identitas dan tgl kadaluarsa bahan
c. Siapkan wadah sesuai kapasitas dan berat bahan
d. Beri label identitas pada tiap wadah
e. Pakai masker, sarung tangan dan alat pengambil bahan
f. Tara timbangan pada angka nol/setimbang
g. Pastikan kehadiran petugas QC

2. Pelaksanaan
a. Timbang bahan berikut sebanyak :
Nama bahan Fungsi bahan Jml Ditimbang
seharusnya
Ol. Cajuputi Zat aktif 3,2 g
Mentholum antiiritan 2,4 g
Camphora Antiiritan 0,6 g
Ol. Menthae
Antiiritan 0,4 g
piperitae
Vaselin album Bahan pengisi 11,4 g
α-tokoferol Antioksidan 0,015 g
Methyl
Antiiritan 2g
salicilat

Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Hal……dari hal……….


Tgl : Tgl : Tgl : No : / /
INSTRUKSI KERJA : Peleburan dan pencampuran OPERATOR SPV
Tujuan : mepermudah proses peleburan
Bahan : vasellin album, methyl salisilat
Alat : cawan penguap, oven, batang pengaduk
Cara kerja :
1. Persiapan
a. Bersihkan ruangan
b. Bersihkan peralatan dan wadah
c. Periksa kebersihan
d. Pakai pelindung pernafasan
e. Beri label identitas tiap wadah
f. Pakai masker dan sarung tangan

2. Pelaksanaan
a. Letakkan vaselin album dalam cawan uap, letakkan
cawan di water bath sampai bahan mencair semua.
b. Dinginkan hasil leburan, lalu gerus homogen

Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Hal……dari hal……….


Tgl : Tgl : Tgl : No : / /
INSTRUKSI KERJA : Pengenceran -Tokoferol OPERATOR SPV
Tujuan : Mendapatkan -Tokoferol yang baik
Bahan : Larutan infus
Alat : -Tokoferol, lumping & alu, sudip
Cara kerja :
1. Persiapan
a. Ruangan diperiksa
b. Peralatan dan wadah dibersihkan
c. Kebersihan dibersihkan
d. Pakai pelindung pernafasan dan jalankan exhauster
e. Beri label identitas tiap wadah
f. Pakai masker, sarung tangan

2. Pelaksanaan
a. Lakukan pengenceran α-Tokoferol :
- Campurkan α-Tokoferol 50 mg, basis as 1 g :
30 mg
x 1 g = 0,6 g  0,4 g pengenceran
50 mg
b. Campurkan α-Tokoferol ke dalam basis yang telah
bercampur  aduk hingga homogen
c. Masukkan ke dalam wadah dan beri etiket

Anda mungkin juga menyukai