RANCANGAN FORMULASI
Tiap 10 g mengandung
R/ Sulfocetamid 10 %
Na Metabisulfit 0,1 %
Setil alcohol 2,235 %
Adeps lanae 5,364 %
Paraffin cair 35,76 %
Vaselin flavum ad 100 %
Mf. salep 10 gr
1. Nama Produk : Sulfalep®
2. Jenis Sediaan : Salep Mata
No Parameter Satuan Spesifikasi Sediaan Yang Akan Syarat Farmakope Syarat Lain
Dibuat
1. Isotonisitas % P 0,6% - P 2,0% Nilai Isotonisitas Cairan mata isotonik -
dengan darah dan mempunyai nilai
isotonisitas sesuai dengan larutan
natrium klorida P 0,9%. (FI IV hal 13)
2. pH 3,5 – 8,5 Secara ideal larutan obat mata
mempunyai pH dan isotonis yang sama
dengan mata. (FI IV hal 13)
3 Kadar bahan aktif 10% Sulfacetamid dalam 10gr Sulfacetamid Natrium tidak kurang dari
basis 99.0% dan tidak lebih dari
101.0%C8H9N2NaO3SH2O dihitung
terhadapzat yang telah dikeringkan
4 Pemerian :
Bentuk Krim
Warna Jernih/tidak berwarna
Bau Tidak berbau
Rasa Tidak berasa
3. Pemerian serbuk hablur putih; rasa asam khas, tidak berbau. Larut dalam air peka terhadap cahaya, tidak stabil dalam
suasana asam dan alkali kuat.
Sukar larut dalam air dan dalam eter; mudah larut dalam asam mineral encer ; dalam larutan kalium
Kelarutan
4. hidroksida ; dalam larutan natrium hidroksida; larut dalam etanol; sangat sukar larut dalam kloroform;
praktis tidak larut dalam benzene.
5. Stabilitas Sensitif terhadap cahaya, tidak stabil ketika asam atau alkali kuat ( Martindal 36)
Cetyl Alcohol
Hablur bentuk memanjang, prisma atau kubus, tidak berwarna, atau serbuk granul putih, tidak berbau; rasa
Pemerian
3. garam; stabil di udara; larutan bereaksi netral terhadap lakmus
4. Kelarutan Mudah larut dalam etanol ( 95% ) dan eter, kelarutan meningkat dengan kenaikkan suhu; praktis tidak larut
dalam air; dapat bercampur ketika dilebur dengan lemak, paraffin cair padat dan isopropyl miristat
5. Stabilitas Dengan adanya adam, alkali, cahaya dan udara; tidak menjadi tengik.
6. Organoleptis Bentuk lilin, serpihan, kubus, atau lempengan berwarna putih, berbau khas memusingkan, dan berasa lembut
10. Dosis
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHAN
Adeps Lenae
2. Bobot Molekul -
3. Organoleptis Bentuk senyawa lilin, berwarna kuning pucat, berbau khas, dan berasa agak manis
4. Kelarutan Mudah larut dalam benzene, kloroform, eter, dan petroleum spirit; agak larut dalam etanol dingin (95
%), lebih larut dalam etanol panas ( 95%) ; praktis tidak larut dalam air.
5. Stabilitas Dapat berangsur-angsur mengalami auto oksidasi selama penyimpanan, untuk menghambat proses
ditambahkan antioksidan dan butyl hidroksitoluen.
6. pH
7. Titik Lebur
8. Wadah Penyimpanan Dalam wadah kedap udara, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering; penyimpanan
normal 2 tahun.
9. Khasiat Emulsifier, basis salep
10. Dosis
DATA PRAFORMULASI BAHAN TAMBAHAN
Parafin Cair
2. Bobot Molekul -
Organoleptis Bentuk cairan kental berminyak, tidak berwarna dan transparan, tidak berbau ( dingin ) , berbau
3.
khas (panas) , dan tidak berasa
Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol ( 95% ), gliserin, dan air ; larut dalam aseton, benzen, kloroform,
4.
karbon disulfida, eter, dan petroleum eter. Dapat bercampur dengan minyak yang mudah menguap
dan minyak olahan kecuali minyak jarak.
Stabilitas Mengalami Oksidasi ketika terpapar cahaya dan panas,Hasil Oksidasi dalam bentuk aldehid dan
5.
asam organic yang memberi rasa dan bau. Stabilitas dapat ditambahkan antioksidan butyl
hidroksianisol, butyl hidroksitoluen, alfa tokoferol. Sterilasasi dengan panas kering.
6. Ph -
7. Titik Lebur -
8. Wadah Penyimpanan
Indikasi Agen Pengoksidasi kuat
9.
Dosis -
10.
2. Bobot Molekul -
3. Organoleptis Bentuk massa atau padatan lembut tembus cahaya, berwarna putih hingga kuning pucat, tidak
berbau dan tidak berasa.
4. Kelarutan Praktis tidak larut dalam aseton, etanol panas atau dingin, etanol ( 95% ), gliserin, dan air, larut
dalam benzene, kloroform, karbon disulfide, eter, hexan, dan banyak dengan minyak yang mudah
menguap dan minyak olahan.
5. Stabilitas Stabil dan senyawa tidak reaktif, masalah stabilitas terjadi karena adanya sedikit senyawa tidak
murni. Paparan cahaya menyebabkan senyawa tidak murni teroksidasi menjadi berubah warna dan
berbau tidka menyenangkan. Stabilitas dapat ditambahkan antioksidan butyl hidroksianisol.
Sterlisasi dengan panas kering atau radiasi sinar gamma.
6. Ph -
7. Titik Lebur 38 – 60o C
Disimpan dalam wadap kedap udara, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk dan kering.
8. Wadah Penyimpanan
9. Indikasi Senyawa Inner dengan sedikit inkompatibel
10. Dosis -
6. Ph -
7. Titik Lebur 190o C
Simpan ditempat yang sejuk dan kering
8. Wadah Penyimpanan
9. Indikasi Antimicrobial presertative, antioxidant.
10. Dosis -
FORMULIR PEMECAHAN MASALAH
5,364
Adeps lanae = x 10 = 0,5364 g (ditambah 10% = 0,6364 g)
100
35,76
Paraffin cair = x 10 = 3,576 g (ditambah 10% = 3,676 g)
100
Vaselin flavum = 10g –( 3,03 +0,01+0,2235+0,5364+3,576) g = 2,6241 g (ditambah 10% = 2,88651 g)
In Process Control
N
PARAMETER YANG DI UJI SATUAN CARA PEMERIKSAAN
O
Dengan melihat warna dan bau dari sediaan yg telah dibuat ,
1. Uji Organoleptis -
untuk melihat terjadinya perubahan fasa.
5. Uji Steril - Inokulasi langsung ke dalam media pada 30-35⁰C selama tidak
kurang dari 7 hari.
Disusun oleh :
1. Dalila Rima Azizah (19334724)
2. Esti Rahmawati (19334718)
3. Haniq Magfiroh (19334714)
4. Therty Yurike Siahaan (19334723)
Diperiksa oleh : Disetujui oleh :
TUJUAN :
Memastikan bahwa sediaan Salep mata Tetrasiklin HCl yang telah dihasilkan
memenuhi kriteria dan syarat.
I. pH
Menguji pH sediaan agar mendekati pH kulit yaitu 6-7 , menggunakan
kertas indikator pH , dengan melihat warna pada kertas indikator.
Bau
Warna
V. Daya Lekat
No Nama Bahan Fungsi Alasan
6. Natrium Bisulfit Pengawet Mencegah terjadinya proses oksidasi dalam formula dan
mencegah bau yang tidak sedap yang disebabkan oleh parrafin
dan sebagai Antimicrobial presertative, antioxidant.
RASIONALISASI FORMULA