0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
98 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas gejala dan tindakan terapi untuk keracunan anilin, zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata serta gangguan sistem saraf dan jantung. Gejala keracunan antara lain kulit berwarna biru, iritasi mata, mual, pusing dan koma. Tindakan yang dianjurkan adalah membersihkan kulit dan mata yang terpapar, menghindari rangsangan muntah, stabilisasi
Deskripsi Asli:
Judul Asli
GEJALA DAN TINDAKAN TERAPI UNTUK KERACUNAN ANILIN.docx
Dokumen ini membahas gejala dan tindakan terapi untuk keracunan anilin, zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata serta gangguan sistem saraf dan jantung. Gejala keracunan antara lain kulit berwarna biru, iritasi mata, mual, pusing dan koma. Tindakan yang dianjurkan adalah membersihkan kulit dan mata yang terpapar, menghindari rangsangan muntah, stabilisasi
Dokumen ini membahas gejala dan tindakan terapi untuk keracunan anilin, zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata serta gangguan sistem saraf dan jantung. Gejala keracunan antara lain kulit berwarna biru, iritasi mata, mual, pusing dan koma. Tindakan yang dianjurkan adalah membersihkan kulit dan mata yang terpapar, menghindari rangsangan muntah, stabilisasi
I. Anilin merupakan golongan amina, aromatik. Memiliki nama lain,
diantaranya : aminobenzene, phenylamine, benzenamine, aminophen, benzene, dan lain-lain. II. Gejala keracunan anilin dapat berupa : kulit yang berwarna kebiruan; pada mata terjadi lakrimasi, fotofobia dan penglihatan kabur; dan jika tertelan maka telinga akan berdenging, mual muntah, detak jantung tidak teratur, sakit kepala, mengantuk, pusing, disorientasi, kejang dan koma. III. Data toksisitas : TDL̥ anak – oral 3125 mg/kg bb LDL̥ manusia-metode tidak dilaporkan 350 mg/kg bb LDL̥ manusia-metode tidak dilaporkan 150 mg/kg bb IV. Tindakan terapi jika terjadi keracunan : 1. Terhirup Jika aman memasuki area maka evakuasi korban dari area keracunan menggunakan masker dan bila perlu digunakan masker berkatup untuk memberikan pernafasan buatan, lalu segera bawa ke rumah sakit. 2. Kontak dengan kulit Lepaskan seluruh atribut yang terpapar zat kimia dan cuci bagian tubuh yang terpapar dengan air mengalir selama 15-20 menit serta dapat pula dilakukan dengan sabun atau detergent ringan 3. Kontak dengan mata Jika menggunakan kontak lensa dilepas dahulu. Cuci mata dengan air yang banyak atau larutan NaCl 0,9% selama 15-20 menit atau sekurang-kurangnya satu liter cairan untuk masing-masing mata. Sesekali dibuka kelopak mata atas dan bawah untuk memastikan tidak ada zat kimia yang tertinggal. 4. Tertelan Jangan lakukan rangsangan muntah atau pemberian air terhadap korban pingsan. Bila terjadi muntah, jaga agar posisi kepala lebih tinggi daripada pinggul untuk mencegah terjadinya aspirasi, jika korban tidak sadar posisikan kepala menoleh ke samping. Segera hubungi fasilitas kesehatan / rumah sakit. V. Diperlukan pertimbangan bagi dokter atau tenaga medis jika akan memberikan terapi oksigenasi jika terpapar melalui saluran inhalasi. Serta pemberian arang jerap untuk paparan melalui per oral. Pemberian antidotum berupa metilen biru intra vena atau asam askorbat intra vena. VI. Penatalaksanaan oleh tenaga kesehatan 1. Stabilisasi Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara Penatalaksanaan fungsi nafas, untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi darah Jika terjadi kejang, diberikan diazepam dengan dosis : Dewasa : 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0.5 ml/30 menit. Jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30- 60 menit, kemungkinan diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3mg/kg bb/24 jam. Anak-anak : 200-300 mcg/kg bb 2. Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit Posisi pasien duduk atau berbaring dengan posisi kepala menengadah dan miring ke posisi mata yang terpapar atau kondisi mata yang paling parah terkena paparannya Secara perlahan dibuka kelopak mata yang terpapar dan cuci dengan air bersih dingin mengalir atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau 1liter untuk tiap mata Hindarkan bekas cucian mengenai bagian wajah atau mata lainnya Jika belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit dan jangan biarkan pasien menggosok matanya Tutuplah mata dengan kasa steril dan bawa pasien pada fasilitas kesehatan. b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) Bawa segera pasien pada air mengalir Cuci bagian yang terpapar dengan air dingin atau hangat yang mengalir serta sabun selama 10 menit Jika tidak ada air, bagian yang terpapar diseka dengan kain atau kertas dengan lembut dan jangan digosok Lepaskan pakaian atau perhiasan lainnya yang dikenakan pasien serta muntahannya dan buang pada wadah tertutup Penolong perlu mengenakan alat pelindung diri serta hati- hati agar tidak terhirup Keringkan dengan handuk kering dan lembut