Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PRAKTIKUM

BIOKIMIA VETERINER 2

“FERMENTASI/PERAGIAN”

Oleh :

Hildegardis Hoar Seran (1909010009)

Indrano Da Pili Mengga (1909010020)

Maria Yosefina Ardi (1909010038)

Klara Kapitan (1909010039)

Luisa Blandina Da Gama (1909010046)

Laura Katharina Lengga Laga (1909010055)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat defenisi yang jelas yang mendefenisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal (Anonim : 2010).
Teknologi fermentasi merupakan teknologi yang menggunakan mikroorganisme untuk produksi
makanan dan minuman seperti keju, yoghurt, minuman alkohol, cuka, sosis, kecap, dan beberapa
produk  fermentasi lainnya. Teknologi fermentasi dapat memanfaatkan mikroorganisme guna
menghasilkan:
1. Metabolit primer, seperti gliserol, asam asetat, aseton, butanol, asam organik, asam
amino, vitamin, polisakarida, dan xanthan.
2. Metabolit sekunder, seperti penicillin, steptomycin, oksitetrasiklin, sefalosporin,
giberalin, alkaloid, dan aktinomisin.
3. Enzim industri seperti invertase, asparaginase, amilase, restriksi, endonuklease, dan
ligase.(Danial, 2006 : 17).
Pada proses fermentasi, sejumlah sel dengan karakteristik yang sama dibiakkan pada kondisi
tertentu dan terkontrol. Proses fermentasi dapat dilakukan hanya dengan mencampur
mikroorganisme dengan suatu nutrisi dan membiarkan komponennya bereaksi (Danial, 2006 :
17). Karbohidrat dapat difermentasi menjadi alkohol. Glukosa dapat difermentasi oleh sel-sel
khamir (ragi) menjadi alkohol sambil membebaskan gas CO2 tetapi.Ragi yang banyak digunakan
untuk fermentasi singkong dan beras ketan, sebenarnya bukan ragi murni, melainkan terdiri dari
beberapa jenis mikroba antara lain khamir (s. cerevisiae) dan kapang
(Rhizopus  atau aspergillus).
Rhizopus oligosporus mempunyai koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1 mm atau lebih.
Sporangiofor tunggal atau dalam kelompok dengan dinding halus atau agak sedikit kasar, dengan
panjang lebih dari 1000 µm dan diameter 10-18 µm (Ehrenberg : 1838)
Aspergillus niger merupakan fungi dari ascomycetes yang berfilamen, mempunyai hifa
berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di alam. Fungi ini biasanya diisolasi dari tanah, sisa
tumbuhan, dan udara di dalam ruangan. Aspergillus niger dapat tumbuh optimum pada suhu 35-
37oC, dengan suhu minimum 6-8oC, dan suhu maksimum 45-47oC. Selain itu, dalam proses
pertumbuhannya, fungi ini memerlukan oksigen yang cukup (aerobik) (Anonim : 2010).
BAB 2

ALAT DAN BAHAN

2.1 Alat

 Botol
 Anakan Cobe (Untuk Menghalusskan)
 Toples
 Batang Pengaduk
 Sendok
 Selang

2.2 Bahan

 Jambu Biji ( yang sudah dihaluskan )


 Tomat ( yang sudah dihaluskan )
 Semangka ( yang sudah dihaluskan )
 Mangga ( yang sudah dihaluskan )
 Nangka ( yang sudah dihaluskan )
 Ragi ( Pereaksi )
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Tabel Fermentasi

Jenis Larutan Awal pencampuran Setelah didiamkan 1,5jam


Ekstrasi
Jambu Biji

(Berkabut)
Tomat

(Berkabut)
Semangka
Mangga

(agak berkabut)

Nangka

(berkabut dan agak berbusa)

3.2 Pembahasan

1) Jambu Biji
Dalam proses peragian tersebut glukosa akan dipecah menjadi alkohol (etanol) dan CO2.
Peragian glukosa menjadi etanol dan karbon dioksida oleh ragi (Saccharomyces cerevisiae)
terjadi melalui alur fruktosa difosfat (Schlegel, 1994). Gas yang tercipta di dalam botol yang
menjadi kabut adalah gas CO2 yang dihasilkan dari proses peragian tersebut. Dan ketika kita
membuaka tutup botol yang semulanya anaerob tersebut, maka akan tercium bau alkohol di
dalamnya.
2) Tomat
Timbulnya kabut pada wadah disebabkan kerena Karbohidrat dapat difermentasikan menjadi
alkohol. Glukosa dapat difermentasikan oleh sel-sel khamir (ragi) menjadi alkohol sambil
membebaskan gas CO2.
3) Semangka
Semangka termasuk dalam karbohidrat monosakarida (fruktosa) sehingga dapat
difermentasikan oleh sel2 khamir menjadi alkohol sehingga membebaskan gas CO2
(menghasilkan kabut)
4) Mangga
Karbohidrat yang difermentasi menyebabkan adanya kabut yang ada pada wadah tersebut.
Glukosa yang difermentasikan dengan ragi membebaskan gas CO2 karena karbohidrat tersebut
di fermentasikan menjadi alkohol.
5) Nangka
Ekstrak buah nangka yang ditambahkan dengan ragi di diamkan selama 1,5 jam terlihat
bahwa terdapat gelembung-gelembung. hal tersebut menandakan bahwa ragi memecah glukosa
yang terkandung di dalam nangka dalam proses fermentasi menjadi alkohol sambil
membebaskan co2
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

 Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
tanpa oksigen. Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk
respirasi anaerobik. 
 Gas yang tercipta di dalam botol yang menjadi kabut adalah gas CO2 yang dihasilkan
dari proses peragian
 Larutan Ekstrak dapat di gunakan untuk melakukan fementasi oleh sel ragi.
Beberapa Larutan Ekstrak seperti jambu biji, tomat, semangka, mangga dan
nangka di fermentasikan akan berbentuk etil alkohol dan CO2
 Proses fermentasi dapat dilakukan hanya dengan mencampur mikroorganisme dengan
suatu nutrisi dan membiarkan komponennya bereaksi
 Karbohidrat dapat difermentasi menjadi alkohol. Glukosa dapat difermentasi oleh sel-sel
khamir (ragi) menjadi alkohol sambil membebaskan gas CO2.
DAFTAR PUSTAKA

http://benny170592.blogspot.com/p/i_68.html

http://notechaca.blogspot.com/2013/09/laporan-praktikum-fermentasi-ragi.html

http://nyemania.blogspot.com/2014/09/laporan-praktikum-fermentasi.html

Anda mungkin juga menyukai