Anda di halaman 1dari 86

SISTEMA

REPRODUKSI
BETINA
Drh Sitarina Widyarini MP PhD
Topik

01 02 03
Ovarium Placenta (feto- Plancenta
Oviduct maternal unit) Glandula
Uterus mammae
Adenohipofisis Anterior

◦ FSH ◦ Pertumbuhan dan perkembangan


folikel ovarium
◦ Pelepasan estrogen, progresteron dan
◦ LH ovulasi
OVARIUM
Perubahan Patologis Ovarium

✓Developmental anomalies
✓Faktor hormonal/ Lesions related to cyclic changes
✓Luka atau infeksi pada atau diluar dari ovarium/
Aquired ovarian lesions
✓Ovarial neoplasia (germ cells dan gonadal stromal cells)
Developmental anomalies
Developmental anomalies

• Hypoplasia
• Vascular hartatomas
• Cyst: development anomalies
Developmental Anomalies

Hypoplasia Ovary
✓Beberapa species ( terutama cattle)
✓Ovarium ukuran kecil, tanpa folikel
✓Bilateral, non simetris
✓Mikroskopik: tidak ditemukan ova atau kalaupun ada
perkembangan tidak normal
Developmental anomalies

Vascular harmatomas
✓Incidencial finding pada spesies bovine, porcine equine
✓A dark red mass on the surface of ovary and composed of
connective tissue and vascular channels line by mature
endothelial cells
Developmental anomalies

Cysts
• Paraovarian cyst --→ in the mesovarium adjancent to the ovary

✓Note: cysts of ovarian: intraovarian (cystic follicles, luteal cyst cystic corpus
luteum, anovulatory cyst); paraovarian (bursal cyst, serosal inclusion cyst) -→
Mc. Gavin table 18.2 (1277)
Aquired Ovarian Lesions
Aquired Ovarian Lesions

▪ Infeksi
• IBR
• BVD
▪ Non- infeksi ▪ Oophoritis
◦ Trauma post partus
◦ Retensi plasenta
◦ Epithelial inclusion cyst/ ovary
epithelium
Lesions Related to the Cyclic Changes
Lesions Related to the Cyclic Changes

▪ Hemoragi folikel
◦ Normal-→ pada setiap ovulasi pada setiap spesies
◦ Hemorrhage follicles (calves), hemorrhage into cystic follicles
(bitch)
◦ Kuda betina→ corpus hemoragikum-→ akumulasi darah dalam
cavity follicle
◦ Abnormal ???-→ hemoperitoneum→ blood clot→ adhesi ovarium
dengan bursal ovarium atau tuba-→ infertil
Lesions Related to the Cyclic Changes

▪ Atresia folikel
◦ Kondisi normal → dalam satu siklus hanya sejumlah kecil folikel
yang berkembang sampai akhir
◦ Seasonal anestrus atau pada saat kebuntingan
◦ Abnormal kondisi → gangguan respon GnRH-→ perkembangan
folikel terganggu-→ persisten-→ terbentuk cyst-→ infertil
Lesions Related to the Cyclic Changes

• Cystic ovarian (graafian) follicles, follicular


cysts (penting pada sapi dan babi )
• Cow --→ cystic ovarian degeneration (COD)
✓Prolongation interval postpartum pada first
estrus (days-open),
✓Defisiensi LH atau LH reseptor pada ovary,
konsentrasi tinggi progresteron, stres (ACTH or
cortison inhibits GnRH release from
hypothalamus-→ prevent up-regulation oh LH in
the ovary)
Lesions Related to the Cyclic Changes

• Ovary cyst
• Cyst: rongga berisi cairan yang sifatnya
permanen
• Monocystic atau polycystic
• Ada 3 tipe cyst: neoplastic, gonadal stromal, non-
gonadal stromal
• Gejala: tidak ada ovulasi, anestrus, dan tidak ada
corpus luteum, tidak seimbang FSH dan LH
Ovary Cyst:

• Makroskopik: cyst berisi cairan


bening atau kemerahan (balon
yang diisi air)

• Mikroskopik: ruang kosong yang


dilapis satu lapis sel epithelium
Macam Ovarial Cyst:
Non-ovulasi

Follicular cyst:

• Degenerasi ovum, sel granulasa atau berkurang, cyst dengan satu lapis epitelium
• Sekresi FSH >>> LH
• Faktor predisposisi: genetik, strain (sapi FH), ransum protein tinggi

Luteal Cyst:

• Dinding cyst mengalami luteinasi


• Gangguan fungsi hipofisis
• Sekresi estrogen yang terus menerus --→ pyometra
Macam Ovarial Cyst:
Ovulasi

Cystic Corpus luteum:

• Cyst dengan dinding tebal dari jaringan yang mengalami luteinasi


• Berisi cairan jernih
• Siklus estrus normal, tanda estrus sukar dilihat (ovulasi tanpa
tanda-tanda birahi=silent heat)
Cystic Corpus Luteum:
Cystic Corpus Luteum:
Neoplasma
Ovarial Tumour:

▪ Histogenesis:

◦ Dysgerminoma
• Germ cell
◦ Teratoma/ dermal
compartment

• Gonadal stromal
◦ Granulosa cell tumour
Ovarial Tumour:
✓Germ cell tumour:

Dysgerminoma
▪ Pada anjing, babi dan sapi
▪ Solid tumor dengan area hemoragi dan nekrosis
▪ Mitotic rate tinggi, jarang metastasis

Teratomas
▪ Totipotential primordial germ cell
▪ Benign tumour, kecuali pada anjing
▪ Tumor terdiri dari: folikel rambut, glandula sebasea, epitel
skuamus yang mengalami keratinisasi (dermal compartment)
Ovarial Tumour:
✓Gonadal Stromal Tumour:
Granulosa cell tumor
▪ Pada hewan besar (sapi)
▪ Unilateral, smooth surfaced, bulat, diameter 20-30 cm
▪ Solid cystic atau polycystic berisi cairan merah kecoklatan
▪ Malignat pada kucing dan anjing

Note:
stromal tumour menghasilkan steroid hormone: pada kuda
menyebabkan terjadinya anestrus, nymphomania; pada
anjing prolonged estrus dan lesi yang dihubungkan dengan
produksi progresterton: cystic endometrial hyperplasia dan
pyometra
Ovarial Tumour:

Granulosa cell tumor


Ovarial Tumour:

▪Papillary Ovarium
carcinoma (a)

▪Malignat, Anjing a

(b)
▪Metastasis (b) ke omentum
dan peritoneum (kontak
langsung melalui ruang
b
abdomen)
OVIDUCT
Salphingitis:

▪ Radang pada oviduct

▪ Penyebab: infeksi bakteri,


bersifat aseden

▪ Makroskopik: kebengkaan pada


oviduct dan lumen berisi eksudat
radang

▪ Mikroskopik: infiltrasi sel radang


netrofil pada lumen oviduct dan
tunika submukosa
Salphingitis:

Note: --→ akumulasi sel radang pada lumen (a), dan submukosa (b)
UTERUS
Mekanisme Pertahanan Uterus Terhadap Infeksi:

• Infeksi berawal dari endometrium (kehamilan, partus, post partum)

• Resistensi uterus terhadap infeksi melibatkan faktor:

▪ Humoral immunity
▪ Cellular immunity,
▪ Hormonal
▪ Fisik
Mekanisme Pertahanan Uterus Terhadap Infeksi :

• Faktor humoral dan cellular immunity

▪ Infeksi → influx cairan dari darah ke lumen uterus dan dinding uterus

▪ Penarikan netrofil dari darah→chemotactic substance yang dilepas bakteri dan


lekotrine B4 dari dinding uterus-→ fagositosis

▪ IgG → dalam cairan uterus -→ opsonisasi bakteri atau agen infeksi


Mekanisme Pertahanan Uterus Terhadap Infeksi:

• Faktor hormonal

▪ Normal siklus estrus → servik uteri terbuka dibawah pengaruh estrogen -→


drainage→ infeksi akan mudah diatasi dibanding stadium lain. Pada stadium
estrus → lekosit meningkat pada diding uterus

▪ Progresteron → mengurangi migrasi netrofil dan fagositosis bakteri, servik uteri


tertutup → uterus rentan terhadap infeksi
Mekanisme Pertahanan Uterus Terhadap Infeksi:

▪ Faktor hormonal

▪ Prostagladin (dihasilkan oleh endometrium, lisis corpus luteum kecuali pada anjing,
kucing dan primata)

▪ Radang uterus akut -→produksi PGF oleh endometrium meningkat (pelepasan AA dari
membran phospholipid membran sel)-→ Cl lisis lebih awal

▪ Radang uterus kronis -→ produksi PGF turun (kerusakan pada permukaan mukosa
endometrium)→ Cl persisten
Endometritis, Metritis dan Pyometra:

• Endometritis: radang uterus pada bagian


endometrium

• Metritis: semua lapisan diding uterus

• Uterus dibawah pengaruh progresteron

• Infeksi hematogenous: kematian embrio,


infeksi pasca abortus

• Agen penyebab: V. foetus, Streptococcus,


Staphylococcus, B. abortus, Tr. foetus

Akumulasi sel radang


Pyometra:

• Pyometra: infeksi akut atau kronis dari


uterus, dengan akumulasi nanah dalam
uterus dan serviks uteri dalam kondisi
tertutup

• Lanjutan dari endometritis


sapi
• Mikroskopik: infiltrasi netrofil dalam
lumen uterus dan glandula uterina,
adanya nekrosis liquefaktif

• Infeksi bakteri postpartus (sapi),


gangguan hormonal (anjing/kucing)
anjing
Pyometra Pada Sapi Vs Anjing:
Cystic Endometrial Hyperplasia:

Bitch Ewe
PLACENTA
Embryonic dan Fetal Death:
▪ Putusnya hubungan dari fetomaternal unit (gangguan fungsi pada placenta,
infeksi atau non-infeksi), yang menyebabkan kehamilan tidak bisa dilanjutkan

a. Mummification
b. Maceration
c. Abortus
d. Stillbirth

▪ Kerusakan fungsi plasenta -→ gangguan supply oksigen, nutrisi dan


keseimbangan hormon progresteron--→ menyebabkan a,b,c dan d
Embryonic dan Fetal Death:

▪ Infeksi
• Bakteri
• Virus
Hematogenus, per oral, genital
• Jamur Mumifikasi
Fetomaternal unit Plasentitis Maserasi
• Parasit/Protozoa Abortus
Still Birth
▪ Non Infeksi
• Trauma
• Hormonal
Embryonic dan Fetal Death:

➢ Mummification
▪ Bentuk kematian fetus
▪ Fetus tertahan di uterus, kehilangan cairan, keras dan kering, degradasi
hemoglobin -→ warna coklat kehitaman
▪ Organisme (-), servik uteri tertutup -→ bakteri pembusuk dari luar tidak
dapat masuk --→ steril

➢ Maceration
▪ Bentuk kematian fetus
▪ Servik dalam keadaan terbuka atau tertutup, organisme (+)
▪ Organisme: penyebab kematian fetus atau putrefactive organism yang masuk
ke dalam uterus setelah fetus mati
Embryonic dan Fetal Death:

➢Abortus
▪ Embrio, perkembangan belum sempurna

➢Stillbirth
▪ Melahirkan fetus dalam keadaan sudah mati, perkembangan
sudah sempurna
Embryonic dan Fetal Death:

Stillbirth, early stage mummification (paucity orbital content), abortus


Embryonic dan Fetal Death

Mummification fetus (Courtesy Dr drh Dhirgo Aji MP)


Embryonic dan Fetal Death:

Maserated fetus
Embryonic dan Fetal Death:

Prolaps uteri dan Retensi placenta


Placentitis:

➢Bakteri
▪ Brucella abortus
▪ Infeksi: ingesti makanan yang
terkontaminasi produk aborsi
▪ Makroskopik: retensi plasenta, fetus
(bronkopnemonia, edema, isi
abomasum keruh, bintik merah pada
jaringan sub kutan)
▪ Mikroskopik:plasentitis (mirip jari-jari
antara plasenta induk dan anak)
Placentitis:
➢Bakteri

▪ Camphilobacter foetus veneralis


▪ Lesi makroskopik mirip dengan B. abortus
▪ Plasenta autolisis

▪ Camphilobacter foetus intestinalis


▪ Fetus yang diabortuskan edema dan fokal nekrosis pada hati
Placentitis:
➢Jamur
▪ Aspergillus, phycomycetes
▪ Abortus pada sapi

▪ Makroskopik: nekrosis cotyledon


eksudat seropurulent
▪ Mikroskopik: plasentitis dan hyphae

✓Lesi fetus: foki penebalan pada kulit


leher dan punggung
✓Mikroskopik: parakeratosis
dermatitis
Placentitis:

➢Protozoa

▪Trichomonas foetus
▪Abortus pada kebuntingan muda (the first half of
pregnancy)
▪Placentitis ringan
▪Induk: endometritis dan pyometra
Placentitis:

➢Protozoa

▪ Toxoplasma gondii
▪ Abortus pada kambing
▪ Makroskopik:edema membran
fetus, foki 1-2 mm berwarna
putih pada cotyledon
▪ Fetus: leukomalacia
GLANDULA MAMMAE
Respon Glandula Mammae Terhadap Infeksi/
Iritan:

✓Hyperplastic of columner epithelial cells


✓Squamous metaplasia
✓Necrosis
✓Granulation
✓Scraring
Mastitis/Radang Glandula Mammae:
✓Mastitis dan neoplasia ---→ penyakit utama dari kelenjar mammae
✓Mastitis: radang atau inflamasi pada glandula mammae
✓Galactophoritis: radang atau inflamasi pada duktus dari glandula mammae (mammary
ducts), galactophoritis --→ mastitis
✓Galactostasis: kondisi dimana glandula mammae panas, nyeri dan
membengkak/distensi dan puffy (after weaning atau pseudopregnancy). Gejala klinis
ada retensi susu--→ inadequate oxytocyn release --→ takut, stress atau berkurangnya
stimulasi pada glandula mammae
✓Agalactiae: hard udder, susu tidak diproduksi sama sekali (mikroskopik: ditemukan
adanya radang pada jaringan interstitiel)
✓Galactorrhea: inappropriate lactation/ keluar susu pada masa yang tidak tepat (anjing:
diakhir diestrus, ovariohisterectomy during diestrus)
Radang Glandula Mammae:

Proses Infeksi Intramammary


Mastitis

◦ Etiologi

◦ Bovine species ◦ Gejala klinis

◦ Non-bovine species ◦ Perubahan


makroskopik/mikroskopik
berbeda
Mastitis Pada Bovine Species:

➢Ganggrenous mastitis: bakteri


Staphylococcus aureus

➢Makroskopik: bengkak, nekrosis warna biru


kehitaman, krepitasi,
Sinus laktiferus: watery milk, bintik darah
dan pus

a
➢Mikroskopik: eksudat radang dominan
netrofil pada lobulus/alveolus (a) dan pada
connective tissue (b)

b
Mastitis Pada Bovine Species:
➢Streptococcus agalactiae
▪ Infeksi melibatkan lebih satu quarter, tetapi penetrasi tidak terlalu jauh dalam glandula
mammae (beda Staph. aureus)
▪ Sinus laktiferus: air susu dan mukus

➢Corynebacterium pyogenes
▪ Mastitis pada sapi dara atau sapi kering
▪ Abses pada ambing--→ pecah fistula

➢Coliform mastitis
▪ Kontaminasi ujung luat dari teat
▪ E coli, Enterobacter aerogenes, Klesiella pneumoniae
▪ Sinus laktiferus: watery milk dengan fibrin
▪ Endotoxin: edema, hemoragi pada quarter yang terinfeksi
Mastitis Pada Non-Bovine Species:
➢Pasteurella hemolytica
▪ Mastitis pada kambing dan domba
▪ Fase akut: bengkak, sinus laktiferus watery secretion, berwarna kebiruan karena proses
nekrosis pada ambing
▪ Fase lanjut: terbentuk abses
▪ Spesies lain penyebab mastitis pada kambing dan domba Staph aureus dan Corynebacterium
pyogenes

➢Mastitis-metritis agalactiae (MMA syndrome)


▪ Coliforms
▪ Pada babi postpartus: mastitis, metritis dan tidak keluar air susu/ agalactiae
▪ Agalactiae: LPS dari endotoksin bakteri menekan produksi prolaktin dari adenohypophysis
Mastitis Pada Non-Bovine Species:

➢Mastitis pada anjing


▪ Mycoplasma pada awal laktasi
▪ Staphylococci, Streptococci dan E. coli -→ isolat yang sering ditemukan
▪ Pada kasus pseudopregnany

▪ Patogenesis sama dengan pada bovine species: luka pada nipple atau pada kulit yang
berbatasan dengan nipple--→ menyebar lewat duct dan lymphatic --→ kelenjar/gland -→
suppurative inflammation dan atau abses
▪ Kelenjar membengkak edema dan firm-→ toksin, kerusakan jaringan atau cytokine dan
sel radang --→ radang akut pada mammae

▪ Mengikuti proses keganasan pada jaringan mammae


Tumor pada Glandula Mammae:
Pada Anjing

▪ Adenocarcinoma mammae:
kanker pada glandula mammae
▪ Pada anjing umur tua (>7th)
▪ Makroskopik: bengkak,
permukaan tidak rata, nekrosis
▪ Mikroskopik: proliferasi epithel
cuboid pada lobulus
(a),proliferasi duktus
a
Tumor pada Glandula Mammae:
Pada Anjing

▪ Adanya gambaran abnormal mitosis (a), b


ukuran sel epithel bervariasi
(diferensiasi sel tidak sempurna), nukleus
hyperchromatic (b)
▪ Faktor resiko: desexing pada umur muda,
ovariohysterectomy after the second
estrus, treatment medroxyprogresterone a
acetate (meningkatkan resiko), diet tinggi
protein (menurunkan resiko) b
Tumor pada Glandula Mammae:
Pada Anjing
Tumor pada Glandula Mammae:
Pada Anjing
Tumor pada Glandula Mammae:
Pada Kucing

➢Fibroadenomatous hyperlasia
(mammary hypertropy)
▪ Kucing muda, kurang dari 2 tahun
▪ Mammary enlargement --→ fase luteal
daru estrus, awak kehamilan dan terapi
progrestin
▪ Mikroskopik: proliferasi duktus pada
kelenjar mammae disertai dengan
proliferasi jaringan ikat
Tumor pada Glandula Mammae:
Pada Kucing

➢Mammary adenocarcinoma -→ jarang


ditemukan
▪ Perkembangan dari hyperplasia,
adenoma dan adenokarsinoma terjadi
secara cepat
▪ Kejadian banyak ditemukan pada
subkutan disekitar nipple (puting) -→
75%
Referensi

• Carlton, WW and Mc Gavin MD. 1995. Thomson’s Special Veterinary Pathology.


Reproductive System: Female. 2nd Edition. Mosby publishing. 512-537
• Pathologic Basis of Veterinary Disease. Mc Gavin, Zachary JF (2007), Mosby Elsevier,
China pp 3-16

Anda mungkin juga menyukai