Percepatan m.s-2
Luas (A) m2
Volume (V) m3
B. SATUAN
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur. Jenis-jenis
satuan yaitu:
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara
internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI).
Contoh: meter, kilogram, dan detik
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
2. Jangka Sorong
Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang yang kurang dari 1mm.
Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm.
Umumnya, jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, diameter bola,
ebal uang logam, dan diameter bagian dalam tabung.
Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan, yaitu:
a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong.
b). Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapa
bergeser/digerakan.gko
Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil
pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan:
1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah)
merupakan angka yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di
sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala
utama yang yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar
diatas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier
yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas.
Sehingga hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm.
Solusi:
Pembacaan skala utama= 10 cm (angka 10 persis bersebrangan dengan angka nol pada skala
vernier disebelah kanannya).
Pembacaan skala vernier/ skala nonius= 0,02 cm (garis kedua setelah nol pada skala vernier
tepat lurus dengan garis diatasnya).
Contoh Soal 2
Suatu baut panjangnya diukur dengan menggunakan jangka sorong dengan skala utama
centimeter seperti yang dapat dilihat pada gambar diatas. Tentukan hasil perhitungan
akhir dari pengukuran diatas dalam satuan milimeter.
Solusi:
Pembacaan skala utama= 1,1 cm atau 11 mm (terdapat satu garis setelah angka 1 pada
skala utama yang persis bersebrangan dengan angka nol pada skala vernier disebelah
kanannya).
Pembacaan skala vernier/ skala nonius= jika dilihat dengan seksama, garis pada skala
vernier yang tepat lurus dengan garis diatasnyamerupakan garis antara 6 dan 7. Jadi, skala
vernier yang terukur adalah 0,65 mm.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat ketelitian terkecil yaiu 0,01
mm atau 0,001 cm.
Skala terkecil (skala nonius) pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang geser,
sedangkan skala utama terdapat pada rahang tetap.
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar dan plat yang
sangat tipis.
Bagian-bagian Mikrometer Sekrup
Pada contoh pengukuran di atas, cara membaca mikrometer sekrup tersebut adalah:
▪ Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi thimble telah melewati angka “5” di
bagian atas, dan pada bagian bawah garis horizontal telah melewati 1 strip. 0.5mm.
Artinya, pada bagian ini didapat hasil pengukuran 5 + 0.5 mm = 5.5 mm. Pengukuran
juga dapat dilakukan dengan prinsip bahwa setiap 1 strip menandakan jarak 0.5mm.
Dikarenakan terlewati 5 strip di atas garis horizontal dan 6 strip di bawah garis
horizontal, maka total jarak adalah (5+6) x 0.5mm = 5.5mm
▪ Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di skala utama berhimpit dengan angka
28 di skala nonius. Artinya, pada skala nonius didapatkan tambahan panjang 0.28mm
▪ Maka, hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup pada contoh ini adalah 5.5 + 0.28 =
5.78mm. Hasil ini memiliki ketelitian sebesar 0.01 mm.
Jawaban:
Soal 2
Pengukuran tebal batang terlihat seperti gambar dibawah ini. hitunglah Hasil dari
pengukuran mikrometer dibawah ini ialah …mm.
Jawaban:
Maka,jadi hasil dari pengukuran diatas adalah: Skala utama ditambah skala nonius = 4
+0,3 = 4,30mm
A. 4,78 mm
B. 5,28 mm
C. 5,70 mm
D. 8,50 mm
E. 9,28 mm
2. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari
hasil pengukuran tampak pada gambar.
Besarnya hasil pengukuran adalah …
A. 3,19 cm
B. 3,14 cm
C. 3,10 cm
D. 3,04 cm
E. 3,00 cm
soal 3
Jika pada suatu pengukuran didapatkan gambar skala utama ataupun skala nonius
dibawah ini,hitunglah berapa panjang dari benda yang akan diukur?
4..ANGKA PENTING
Jadi apa saja yang termasuk ke dalam angka penting? Ya, sejatinya, angka 1,2,3,4,5,6,7,8,9
adalah angka penting. Tapi ingat, 0 itu juga termasuk angka. Lalu, apakah 0 termasuk ke
dalam angka penting?
2. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol bukan angka penting
3. Angka nol yang terletak di belakang penting (DALAM DESIMAL) adalah angka penting
4. Angka nol yang ada di depan angka penting (DALAM DESIMAL )bukan angka penting
5. Angka nol di belakang angka penting (DALAM DESIMAL) adalah angka penting
Ada sedikit perbedaan dalam perhitungan antara secara matematis dan “penghitungan
angka penting” di fisika ini.
Sebagai contoh:
Pada contoh tadi, kita punya kesimpulan bahwa: 2,8 adalah yang paling sedikit angka
taksiran/angka di belakang komanya (satu). Oleh karena itu, hasil penghitungannya pun
mengikuti ini. Sehingga, dalam penghitungan angka penting, hasil dari:
Contoh lain:
Pada penghitungan perkalian dan pembagian pada angka penting, hasil akhirnya harus
selalu melihat kepada “jumlah angka penting yang paling sedikit”.
Pada kasus tadi, jumlah angka penting paling sedikit ada pada 2,4 (dua angka penting),
sehingga, hasil dari penghitungan tersebut juga harus mempunyai 2 angka penting.
Alhasil:
Contoh lain:
0,007 x 0,12 = 0,001 (karena yang angka penting paling kecil adalah 1 angka penting, yaitu
dari 0,007)
Ada beberapa hal yang harus kamu tahu saat pembulatan. Hal paling sederhana adalah,
pembulatan ke atas dan ke bawah.
2. untuk kasus pembulatan dengan angka 5, kamu harus liat apakah angka itu
merupakan bilangan ganjil atau genap.
Notasi ilmiah adalah cara kita menuliskan notasi angka dalam bentuk yang berbeda. Seperti
misalnya, angka 0.0004. Apabila kita ubah ke dalam bentuk notasi ilmiah akan menjadi: 4 x
103
Satu hal yang perlu kamu ingat adalah, angka depan (a) dari notasi ilmiah "harus berada di
antara 1 sampai 9.9"
Contoh soal :
angka 23000, tidak bisa kamu ganti menjadi 23 x 103, tetapi harus ditulis menjadi 2,3 x 104.