Anda di halaman 1dari 20

BESARAN DAN

PENGUKURAN

FISIKA SMK
KELAS X
Semester 1
SMKN7SEMARANG
BESARAN DAN SATUAN

BESARAN Segala sesuatu yang dapat diukur/dihitung,


dinyatakan dalam angka dan memiliki satuan

Sesuatu yang digunakan sebagai


SATUAN pembanding dalam pengukuran.
SATUAN
Di dunia ini terdapat banyak sekali jenis satuan yang digunakan untuk
menyatakan suatu besaran fisika. Hal ini tergantung pada kebiasaan daerah
setempat. Seperti misalnya, satuan panjang yang pernah digunakan di Inggris
adalah yard, di Prancis satuan panjang yang pernah digunakan adalah feet atau
pada zaman dahulu orang menyatakan besaran panjang dengan menggunakan
bagian tubuh seperti depa, hasta dan jengkal. Dan pada zaman modern sekarang
ini satuan panjang sudah dinyatakna dalam meter atau centimeter.
Jenis – jenis satuan yaitu satuan baku, satuan tidak baku, satuan internasional, dll.
PENGERTIAN DAN CONTOH SATUAN
Sistem Internasional (SI) dibagi menjadi 2 sistem yaitu sistem MKS atau sistem praktis/sistem Giorgie dan CGS atau
sistem Gauss.
1.  Sistem MKS (meter, kilogram, sekon) yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai satuan meter, kilogram dan sekon.
Sebagai contoh: satuan gaya dalam sistem MKS adalah kgm/s 2.
2.  Sistem CGS (centimeter, gram, sekon) yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai satuan centimeter, gram dan
sekon. Sebagai contoh: satuan massa jenis dalam sistem CGS adalah g/cm 3.

Satuan baku adalah satuan yang apabila


digunakan oleh siapapun akan memberikan Satuan tidak baku adalah satuan yang
hasil pengukuran yang sama. Contoh Satuan apabila digunakan oleh orang yang
Baku berbeda akan memberikan hasil
1. Untuk panjang, satuan bakunya adalah pengukuran yang berbeda. Contoh
meter, centimeter, feet, yard, inchi, mil dan Satuan Tidak Baku, diantaranya adalah
sebagainya. sebagai berikut
2.  Untuk massa, satuan bakunya adalah 1.  Jengkal
kilogram, gram, dsb. 2.  Depa
3.  Untuk volume, satuan bakunya adalah 3.  Kilan
meter kubik, centimeter kubik, liter, galon. 4.  Hasta
4. Untuk kecepatan, satuan bakunya adalah 5.  Tumbak, dan masih banyak lagi.
m/s, km/h, dsb.
BESARAN Menurut asalnya besaran dibagi menjadi dua kelompok
MENURUT utama besaran:
1. Besaran Pokok (Base Quantities)
ASALNYA 2. Besaran Turunan (Derived Quantities)

Besaran Pokok Besaran Turunan


Besaran yang satuannya didefinisikan Besaran yang satuannya
terlebih dahulu bukan berasal dari diturunkan dari besaran pokok.
besaran manapun. Dalam fisika besaran
pokok terdiri atas 7 besaran.

Selain satuan, sebuah besaran fisika juga memiliki Dimensi Besaran, yaitu
penulisan satuan besaran dengan menggunakan simbol dimensi dari satuan
yang berfungsi untuk mengetahui besaran tersebut tersusun dari besaran
pokok apa saja.
BESARAN POKOK
Besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih dahulu dan tidak
diturunkan oleh besaran lain
Besaran Satuan (SI) Simbol Dimensi
Pokok Satuan Besaran

Panjang meter m L
Massa kilogram Kg M
Waktu detik s T
Kuat Arus
ampere A I
Listrik
Suhu kelvin K
Jumlah Zat mol mol J
Intensitas
kandela cd N
Cahaya
BESARAN
TURUNAN
Besaran turunan diperoleh dari kombinasi besaran pokok
(misalnya melalui operasi perkalian atau pembagian)
BESARAN Menurut arahnya besaran dibagi menjadi dua kelompok
MENURUT utama besaran:
1. Besaran Skalar
ARAHNYA 2. Besaran Vektor

Besaran Skalar
Besaran yang hanya memiliki nilai dan tidak
memiliki arah. Contohnya adalah energi,
kelajuan, usaha, luas, daya, volume, dan
lain-lain.

Besaran Vector
Besaran vector adalah besaran yang memiliki
nilai dan arah. Contohnya adalah
perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya
momentum, impuls, medan magnet, dan lain-
lain.
CONTOH
KASUS
Tentukan dimensi dari besaran gaya (F) !
Jawab:
Gaya =
SATUAN GAYA :

DIMENSI GAYA :
KONSEP PENGUKURAN
Setiap pengukuran bertujuan untuk memperoleh nilai
dari suatu besaran, dinyatakan dengan angka dan
dibandingkan dengan satuannya.
PENGUKURAN

Syarat agar suatu satuan dapat digunakan sebagai satuan


standar
(a) Nilai satuan harus tetap : tidak tergantung pada cuaca
panas atau dingin, tidak tergantung tempat dimana
pengukuran dilakukan
(b) Mudah diperoleh kembali : mudah memperoleh satuan
tersebut jika memerlukannya untuk mengukur sesuatu
(c) Satuan diakui secara Internasional
PENGUKURAN
MACAM – MACAM PENGUKURAN:

Dengan cara membandingkan nilai


Pengukuran
besaran yang diukur dengan besaran
Langsung
standar yang diterima sebagai satuan

Dengan cara mengukur suatu besaran


Pengukuran besaran lain terlebiih dahulu, kemudian
Tidak mengonversi nilai hasil pengukuran ke
Langsung satuan yang diharapkan
PENGUKURAN PANJANG
DENGAN PENGGARIS

Penggaris yang umum digunakan adalah penggaris berskala mm, yaitu penggaris yang skala terkecilnya
adalah 1 mm atau 0.1 cm. posisi mata yang benar pada saat melakukan pengukuram adalah tegak lurus
dengan penggaris seperti gambar berikut:
CONTOH KASUS
Syahrini melakukan percobaan pengukuran panjang dan lebar suatu balok
menggunakan mistar. Hasil pengukuran Syahrini seperti yang ditunjukkan gambar
berikut

MISTAR (PENGGARIS) Panjang balok Lebar balok

Berapa keliling balok tersebut berdasarkan hasil pengukuran di atas?


Skala Terkecil JAWAB:
= 1mm = 0,1 cm
Panjang= pasti benar 18 mm
taksiran 0,5 mm Keliling balok tersebut
Ketelitian Hasil= 18,5 mm = 1,85 cm =
= Lebar= pasti benar 15 mm =
= = 0,5 mm taksiran 0,0 mm =
Hasil= 15 mm = 1,5 cm = 6,7 cm
PENGUKURAN PANJANG
DENGAN JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 0.1 mm. Pada rahang geser terdapat
skala nonius yang terbagi dalam 10 skala. Pada rahang tetap terdapat skala utama dalam satuan cm.
Selisih skala utama dan skala nonius adalah 0.1 mm. Hasil pengukuran dengan jangka sorong adalah sbb:

X = hasil pada skala utama + hasil pada skala nonius


PENGUKURAN
JANGKA SORONG
LINK:
https://www.youtube.com/watch?v=o-aVrPiXTp8
CONTOH KASUS
Shinchan megukur diameter tiga kawat besi menggunakan jangka sorong seperti
gambar di bawah ini:

JANGKA SORONG

Skala Terkecil
=0,1mm = 0,01 cm Simpulan dari gambar di atas yaitu...
JAWAB:
• Pada kawat besi pertama
=
Ketelitian Jadi, diameter kawat
• Pada kawat besi ke-dua
= = besi (1) > diameter
= = 0,05 mm • Pada kawat besi ke-tiga kawat besi (2)
= ataupun (3)
PENGUKURAN PANJANG DENGAN
MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 0.01 mm atau 0.001 cm.
Mikrometer sekrup biasanya digunakan untuk mengukur tebal benda-benda yang sangat tipis seperti
kertas. Bagian utama mikrometer sekrup adalah poros berulir yang dipasang pada silinder pemutar
yang disebut nonius. Hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup dapat dirumuskan sbb:

X = hasil pada skala utama + hasil pada skala nonius


PENGUKURAN
MIKROMETER
SEKRUP
CONTOH KASUS
Rafi Ahmad mengukur ketebalan suatu pelat baja menggunakan mikrometer sekrup
sepertii gambar berikut:

MIKROMETER
SEKRUP

Skala Terkecil Tebal pelat baja yang diukur Rafi adalah...


= 0,01mm = 0,001 cm JAWAB:

Skala utama = 7,00 mm


Ketelitian Skala nonius yang berhimpitan dengan skala utama adalah
=
= = 0,005 mm Jadi, hasil pengukuran pelat baja tersebut adalah:
=

Strategi: perhatikan skala nonius yang berhimpitan dengan skala utama


THANK YOU
WASSALAMUALAIKU WR. WB.

Anda mungkin juga menyukai