Anda di halaman 1dari 15

TEKANAN

HIDROTATIS

KELOMPOK 2:
1.Muh.Hijrah
2.Mu.Rzky
3.Listia Azzahra
4.Rio Haryono
5.Rahmad haikal
6.Nayla Cahya

Tekanan hidrostatis adalah suatu tekanan


yang diberikan oleh zat cair menuju seluruh
arah terhadap sebuah benda akibat adanya
gaya gravitasi.
Tekanan jenis ini akan meningkat seiring
dengan waktu bertambahnya kedalaman
yang diukur dari arah permukaan zat cair.
Hal yang perlu kalian perhatikan pada
tekanan ini yakni masa jenis dari suatu zat
cair yang terkena pada suatu benda
tersebut.
Contoh yang kerap kali dimanfaatkan yakni
air dan minyak. Air mempunyai masa jenis
1 g/cm2 atau 1000 kg/m2 serta masa jenis
minyak sebesar 0.8 g/cm2 atau 800
kg/m2.

Akibat dari adanya gaya gravitasi, berat dari


partikel air akan menekan partikel yang berada
dibawahnya, lalu berbagai partikel air dibawah
tersebut akan saling menekan sampai menuju
dasar air sehingga tekanan dibawah akan lebih
besar dari tekanan atas.

Sehingga semakin dalam kita menyelam di arah


permukaan air, maka akan semakin banyak pula
volume air yang terdapat di atas kita dengan
permukaan air sehingga tekanan yang akan
diberikan air terhadap tubuh kita juga akan
semakin besar.
SIFAT-SIFAT TEKANAN
HIDROTATIS
Adapun beberapa sifat dari tekanan
hidrostatis, diantaranya yaitu:

Semakin dalam letak sebuah titik dari arah


permukaan zat cair, maka tekanan
hidrostatis juga akan semakin tinggi.
Tekanan zat cair menuju segala arah
merupakan sama besar.
Tekanan hidrostatis akan bergantung
kepada kedalaman, massa jenis zat cair
serta percepatan gravitasi.
Tidak bergantung dengan bentuk wadah.
RUMUS TEKANAN HIDROTATIS

Tekanan hidrostatis ini tidak dapat


dipengaruhi dengan massa atau berat
air, luasan permukaan air maupun
bentuk bejana air dan tekanan ini
menekan ke semua arah.

Satuan dari tekanannya yakni Newton


per meter kuadrat (N/m2) / Pascal
RUMUS YANG DI GUNAKAN UNTUK
MENCARI TEKANAN
HIDROTATIS
Keterangan:

Ph : Tekanan Hidrostatis (N/m2 atau Pa) >> 1


atm = 1 Pa
ρ : Massa jenis (km/m3)
Pg=pgh g : Gaya gravitasi (m/s2)
h : Kedalaman sebuah benda dari arah
permukaan zat cair (m)
Ph : ρgh + P
P : Tekanan udara luar (1 atm / 76 cm Hg)
Semakin besar dari jarak titik ukur
dengan arah permukaan air, maka akan
semakin juga besar tekanan hidrostatis
pada titik tu.

Hal tersebut bisa dibuktikan dengan


gambar yang ada di bawah yang mana
semakin besar dari ketinggian air, maka
akan semakin besar juga tekanan
hidrostatis yang ada pada dasar bejana.

Hal itulah yang akan membuat air akan


muncrat lebih jauh kepada bejana sebelah
kanan sebab tekanan yang lebih tinggi
daripada bejana yang ada di sebelah kiri.
Rumus yang ada di atas dimanfaatkan sebagai alat untuk mengetahui nilai tekanan hidrostatis
terhadap bejana tertutup (contohnya: tekanan terhadap titik tertentu pada air yang ada di dalam
botol tertutup, tangki air maupun tong air yang tertutup).

Guna dapat menghitung besar total tekanan yang ada pada sebuah titik di bawah permukaan air
di tempat yang terbuka misalnya danau dan laut atau kontainer dengan wadah terbuka, maka
akan membutuhkan penambahan besar tekanan atmosfer di dalam perhitungannya.
Sehingga, total tekanan hidrostatis di dalam keadaan terbuka merupakan
sama dengan tekanan hidrostatis air pada titik tersebut namun ditambah
dengan besar tekanan yang bekerja di permukaan air yang dirumuskan
dengan:

Ptotal = Phidro + Patm


Ptotal = ρgh + Patm

Keterangan:
Patm merupakan tekanan atmosfer (tekanan atmosfer di
permukaan laut sebesar Patm = 1,01×105Pa).
Prinsip Tekanan Hidrostatis

Keterangan:
Tekanan total yang mana diterima oleh si pemancing merupakan suatu sebesar tekanan
atmosfer (apabila senantiasa menerima tekanan atmosfer setiap waktu), sehingga P1 = Patm
Prinsip Tekanan Hidrostatis
Tekanan total yang diterima oleh si penyelam bertangki kuning merupakan suatu sebesar
tekanan atmosfer yang ditambah dengan tekanan hidrostatis di dalam kedalaman h2.
Sehingga P2 = ρgh2+ Patm

Tekanan total yang diterima oleh si penyelam bertangki merah merupakan sebesar tekanan
atmosfer yang ditambah dengan tekanan hidrostatis di dalam kedalaman h3. Sehingga P3 =
ρgh3+ Patm

Sebab, h3 > h2, sehingga


P3 > P2.
Contoh Tekanan Hidrostatis

.Lubang kuras penampung air yang dipasang pada dasar penampungan


agar air serta kotoran yang terdapat di dalam penampung air dapat
keluar dengan lancar.
.Dasar bak air yang dibuat lebih tebal dibandingkan dengan bagian atas
dengan tujuan guna menahan tekanan air yang besar pada bagian
bawah.
Bagian bawah dari bendungan yang dibuat lebih tebal
dibandingkan dengan bagian atas dengan tujuan guna
menahan tekanan air yang besar pada bagian bawahnya.

Pada waktu berenang semakin dalam, seorang penyelam


akan merasakan telinga yang terasa sakit. Hal tersebut
disebabkan semakin dalam kita menyelam, maka
tekanannya juga akan semakin besar.
Pada pemasangan infus, infus harus dipasang di bagian
tubuh yang mempunyai tekanan darah lebih rendah
dibandingkan dengan tekanan infus supaya cairan infus
dapat mengalir ke dalam tubuh pasien. Jika tekanan darah
lebih besar dibanding tekanan infus, maka darah akan
mengalir lewat selang infus ke arah kantong infus.

Bentuk kapal selam yang dibuat seperti bentuk torpedo


agar dapat menahan tekanan hidrostatis di dalam laut.

Anda mungkin juga menyukai