FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kami bisa
menyelesaikan Makalah Turbin Angin untuk mata kuliah Mesin Konversi Energi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu pembuatan
makalah ini,sehingga Makalah ini bisa selesai dan mudah-mudahan bisa menjadi petunjuk.
Untuk kesempurnaan, maka dari itu kami berharap kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran.
Walaupun makalah ini masih jauh dari untuk penyempurnaan laporan tentang
makalah mesin konversi energi. Sebagai penyaji dari laporan ini kami berharap makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya kami mengucapkan atas perhatian dari semua
pihak, kami ucapkan terima kasih.
Penulis,
Kelompok VIII
i
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………….….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………. 1
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………..……………………….......…17
A.Kesimpulan..............................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….....……………18
LAMPIRAN ...................................................................................................................................................19
i
BAB I
PENDAHULUAN
Kincir angin digunakan di Persia (masa Iran) seawal 200 B.C.Roda angin Heron dari
Alexandria menandakan mesin kuasa angin yang pertama diketahui dalam sejarah.
Bagaimanapun, kincir angin yang pratikal yang pertama diketahui di bina di Sistan, region
antara Afghanistan dan Iran, dari abad ke-7. "Panemone WECS" ini merupakan kincir angin
paksi menegak, yang memiliki gandar panjang menegak dengan bilah segi empat tepat.
Diperbuat dari enam hingga dua belas layar kincir angin dilitupi dengan tikar mensiang
atau bahan kain, kincir air ini digunakan bagi mengisar bijiran atau mengangkut air, dan
digunakan dalam industri kilang tepung dan tebu.
Kincir angin pertama kali di Europah semasa musim pertengahan. Rekod sejarah
pertama mengenai kegunaannya di England bertarikh sehingga abad ke-11 atau 12 dan
terdapat lapuran mengenai pejuang salib jerman membawa kemahiran membuat kincir
angin mereka ke Syria sekitar 1190.Menjelang abad ke-14, kincir angin belanda digunakan
bagi penyaliran di kawasan di delta Rhine.
i
Turbin angin beroperasi secara automatik yang pertama, dibina di Cleveland pada
tahun 1887 oleh Charles F. Brush. Ia setinggi 60 kaki (18 m), seberat 4 tan (3.6 tan metrik)
dan memancu penjana 12kW.
Turbin angin penjana eletrik pertama, merupakan mesin pencaj bateri yang
dipasang pada Juli 1887 oleh ahli akademik James Blyth dari Scotland bagi menerangi
rumah rehatnya di Marykirk, Scotland. Beberapa bulan kemudian pencipta Amerika
Charles F. Brush membina turbin angin beroperasi secara automatik di Cleveland, Ohio.
Sungguhpun turbin Blyth dianggap tidak ekonomi di United Kingdom penjana eletrik oleh
turbin angin adalah lebih kos efektif di negara yang penduduknya bertaburan. Di Denmark
menjelang 1900, terdapat 2,500 kincir angin bagi beban mekanikal seperti pam dan kilang,
menghasilkan anggaran kuasa puncak sekitar 30 MW. Mesin terbesar adalah menara 24-
meter (79 ka) dengan empat bilah garis pusat 23-meter (75 ka). Menjelang 1908 terdapat
72 penjana eletrik kuasa angin beroperasi di Amerika Syarikat dari 5 kW hingga 25 kW.
Sekitar tempoh Perang Dunia Pertama, pengilang kincir angin Amerika menghasilkan
100,000 kincir angin ladang setiap tahun, kebanyakannya bagi mengepam air.]Menjelang
tahun 1930-an, penjana eletrik berkuasa angin adalah kebiasaan di ladang, kebanyakannya
di Amerika Syarikat di mana sistem pengagihan masih belum di pasang. Pada tempoh ini,
keluli ("tensile") tegang-tinggi adalah murah, dan penjana diletakkan di atas menara keluli
bersilang pasang siap yang terbuka.
i
Awalan kepada penjana angin mendatar moden mula digunakan di Yalta, USSR pada
tahun 1931. Ini adalah penjana 100 kW pada menara 30-meter (98 ka), disambung dengan
sistem pengagihan 6.3 kV tempatan. Ia dilapurkan memiliki faktor kapasiti tahunan 32
peratus, tidak jauh beza dengan mesin angin masakini. Pada musim luruh tahun 1941,
turbin angin megawatt pertama diselaras pada grid eletrik di Vermont. Turbin angin Smith-
Putnam ini hanya bejalan selama 1,100 jam sebelum mengalami kegagalan kritikal. Unit ini
tidak digantikan kerana kekurangan bahan semasa perperangan.
Turbin angin bersambung dengan grid eletrik pertama yang beroperasi di U.K.
dibina John Brown & Company pada tahun 1951 di Pulau Orkney.Ukuran kuantitif bagi
tenaga angin yang ada pada sebarang tempat tertentu dikenali sebagai kepadatan tenaga
angin ("Wind Power Density - WPD") Ia merupakan pengiraan bagi purata tahunan kuasa
yang terdapat pada setiap meter persegi di tempat hayunan turbin, dan dikumpulkan bagi
ketinggian berbeza dari paras permukaan tanah. Pengiraan kepadatan kuasa angin
termasuk kesan kelajuan angin dan kepadatan udara. Peta warna berkod disediakan bagi
kawasan tertentu yang digambarkan, sebagai contoh, sebagai "Purata Kepadatan Kuasa
Tahunan pada 50 Meter." Bagi Amerika Syarikat, hasil dari pengiraan di atas dimasukkan
pada index yang dibangunakan oleh Makmal Tenaga Diperbaharui Kebangsaan Kerajaan
Persekutuan Amerika Syarikat dan dirujuk sebagai "NREL CLASS." Semakin besar
pengiraan WPD, lebih tinggi ia dinilai meruruk pengelasan. Julat pengelasan dari Kelas 1
(200 watt/meter persegi atau kurang pada ketinggian kuran dari 50 meter) sehingga Kelas
7 (800 hingga 2000 watt/meter persegi). Ladang angin dagangan biasanya terletak di
kawasan Kelas 3 atau lebih tinggi, sungguhpun beberapa kawasan terpencil di dalam
kawasan yang dikatakan Kelas 1 mungkin mudah untuk digunakan.
i
BAB II
TURBIN ANGIN
Kini turbin angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik
masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya
alam yang dapat diperbaharui yaitu angin. Walaupun sampai saat ini pembangunan turbin
angin masih belum dapat menyaingi pembangkit listrik konvensonal (Contoh: PLTD, PLTU,
dll), turbin angin masih lebih dikembangkan oleh para ilmuwan karena dalam waktu dekat
manusia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam tak terbaharui
(Contoh : batubara, minyak bumi) sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.
Perhitungan daya yang dapat dihasilkan oleh sebuah turbin angin dengan diameter kipas r
adalah :
dimana 𝑟 adalah kerapatan angin pada waktu tertentu dan 𝑣 adalah kecepatan angin
pada waktu tertentu.
Umumnya daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah turbin angin hanya sebesar
20%-30%. Jadi rumus di atas dapat dikalikan dengan 0,2 atau 0,3 untuk mendapatkan hasil
yang cukup eksak.Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis
dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran kincir digunakan untuk memutar
generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
i
Sebenarnya prosesnya tidak semudah itu, karena terdapat berbagai macam sub-sistem
yang dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu :
i
B. Jenis turbin angin
Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki poros rotor utama dan generator
listrik di puncak menara. Turbin berukuran kecil diarahkan oleh sebuah baling-baling
angin (baling-baling cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin berukuran besar pada
umumnya menggunakan sebuah sensor angin yang digandengkan ke sebuahservo motor.
Sebagian besar memiliki sebuah gearbox yang mengubah perputaran kincir yang pelan
menjadi lebih cepat berputar.Karena sebuah menara menghasilkan turbulensi di
belakangnya, turbin biasanya diarahkan melawan arah anginnya menara. Bilah-bilah
turbin dibuat kaku agar mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin berkecepatan
tinggi. Sebagai tambahan, bilah-bilah itu diletakkan di depan menara pada jarak tertentu
dan sedikit dimiringkan.Karena turbulensi menyebabkan kerusakan struktur menara, dan
realibilitas begitu penting, sebagian besar TASH merupakan mesin upwind (melawan arah
angin). Meski memiliki permasalahan turbulensi, mesin downwind (menurut jurusan
angin) dibuat karena tidak memerlukan mekanisme tambahan agar mereka tetap sejalan
dengan angin, dan karena di saat angin berhembus sangat kencang, bilah-bilahnya bisa
ditekuk sehingga mengurangi wilayah tiupan mereka dan dengan demikian juga
mengurangi resintensi angin dari bilah-bilah itu.
Kelebihan TASH
Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di tempat-tempat
yang memiliki geseran angin(perbedaan antara laju dan arah angin antara dua titik yang
jaraknya relatif dekat di dalam atmosfer bumi. Di sejumlah lokasi geseran angin, setiap
sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat sebesar 20%.
i
Kelemahan TASH
Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit
diangkut. Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh
biaya peralatan turbin angin.
TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat tinggi dan
mahal serta para operator yang tampil.
Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah yang berat,
gearbox, dan generator.
TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.
Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan dan mengganggu
penampilan lansekap.
Berbagai varian downwind menderita kerusakan struktur yang disebabkan oleh
turbulensi.
TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk membelokkan kincir
ke arah angin.
Turbin angin sumbu vertikal/tegak (atau TASV) memiliki poros/sumbu rotor utama
yang disusun tegak lurus. Kelebihan utama susunan ini adalah turbin tidak harus diarahkan
ke angin agar menjadi efektif. Kelebihan ini sangat berguna di tempat-tempat yang arah
anginnya sangat bervariasi. VAWT mampu mendayagunakan angin dari berbagai arah.
Dengan sumbu yang vertikal, generator serta gearbox bisa ditempatkan di dekat
tanah, jadi menara tidak perlu menyokongnya dan lebih mudah diakses untuk keperluan
perawatan. Tapi ini menyebabkan sejumlah desain menghasilkan tenaga putaran yang
berdenyut. Drag (gaya yang menahan pergerakan sebuah benda padat melalui fluida (zat
cair atau gas) bisa saja tercipta saat kincir berputar. Karena sulit dipasang di atas menara,
i
turbin sumbu tegak sering dipasang lebih dekat ke dasar tempat ia diletakkan, seperti
tanah atau puncak atap sebuah bangunan. Kecepatan angin lebih pelan pada ketinggian
yang rendah, sehingga yang tersedia adalah energi angin yang sedikit. Aliran udara di dekat
tanah dan obyek yang lain mampu menciptakan aliran yang bergolak, yang bisa
menyebabkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan getaran, diantaranya
kebisingan dan bearing wear yang akan meningkatkan biaya pemeliharaan atau
mempersingkat umur turbin angin. Jika tinggi puncak atap yang dipasangi menara turbin
kira-kira 50% dari tinggi bangunan, ini merupakan titik optimal bagi energi angin yang
maksimal dan turbulensi angin yang minimal.
Kekurangan TASV
Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari efisiensi TASH karena drag
tambahan yang dimilikinya saat kincir berputar.
TASV tidak mengambil keuntungan dari angin yang melaju lebih kencang di elevasi
yang lebih tinggi.
Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang rendah, dan membutuhkan energi
untuk mulai berputar.
Sebuah TASV yang menggunakan kabel untuk menyanggahnya memberi tekanan
pada bantalan dasar karena semua berat rotor dibebankan pada bantalan. Kabel
yang dikaitkan ke puncak bantalan meningkatkan daya dorong ke bawah saat angin
bertiup.
Kelebihan TASV
Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
Karena bilah-bilah rotornya vertikal, tidak dibutuhkan mekanisme yaw.
Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke tanah, membuat pemeliharaan bagian-
bagiannya yang bergerak jadi lebih mudah.
TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah baling-baling yang terlihat secara
melintang) yang lebih tinggi, memberikan keaerodinamisan yang tinggi sembari
mengurangi drag pada tekanan yang rendah dan tinggi.
Desain TASV berbilah lurus dengan potongan melintang berbentuk kotak atau
empat persegi panjang memiliki wilayah tiupan yang lebih besar untuk diameter
tertentu daripada wilayah tiupan berbentuk lingkarannya TASH.
TASV memiliki kecepatan awal angin yang lebih rendah daripada TASH. Biasanya
TASV mulai menghasilkan listrik pada 10km/jam (6 m.p.h.)
TASV biasanya memiliki tip speed ratio (perbandingan antara kecepatan putaran
dari ujung sebuah bilah dengan laju sebenarnya angin) yang lebih rendah sehingga
lebih kecil kemungkinannya rusak di saat angin berhembus sangat kencang.
TASV bisa didirikan pada lokasi-lokasi dimana struktur yang lebih tinggi dilarang
dibangun.
i
TASV yang ditempatkan di dekat tanah bisa mengambil keuntungan dari berbagai
lokasi yang menyalurkan angin serta meningkatkan laju angin (seperti gunung atau
bukit yang puncaknya datar dan puncak bukit),
TASV tidak harus diubah posisinya jika arah angin berubah.
Kincir pada TASV mudah dilihat dan dihindari burung.
Turbin angin boleh berputar pada paksi menegak, mendatar, yang sebelumnya
adalah lebih lama dan biasa.
o Gandar mendatar
Komponen turbin angin mendatar (kotak gear, gandar rotor dan pemasangan brek)
sedang diangkatpada kedudukannya
Turbin angin paksa mendatar ("Horizontal-Axis Wind Turbines -HAWT") memiliki gandar
rotor utama dan penjana eletrik pada puncak menara dan perlu ditunding ke arah angin.
Turbin kecil ditunding hanya dengan penahan angin ("wind vane") yang ringkas,
sementara turbin besar biasanya menggunakan penderia angin digabung dengan motor
servo. Kebanyakannya memiliki kotak gear, yang meningkatkan putaran perlahan kepada
putaran lebih pantas yang lebih sesuai untuk memancu penjana eletrik.[14]
i
Oleh kerana menara menghasilkan olahan di belakangnya, turbin biasanya diletaakn
menhadap angin menara penyokongnya. Bilah turbin biasanya kaku bagi menghalang ia
ditolak membengkok mengenai menara oleh angin kencang. Tambahan lagi, bilah biasanya
diletakkan pada jarak yang agak jauh di depan menara dan kadangkala dicondongkan ke
hadapan ke dalam angin sedikit.
11 x 7,5 MW E126 Estinnes Windfarm, Belgium, Julai 2010, sebulan sebelum disiapkan,
dengan dia bahagian bilah baling-baling unik.
Turbin yang digunakan di ladang angin bagi pengeluaran perdagangan bagi kuasa
eletrik biasanya memiliki tiga bilah dan ditunding ke arah angin oleh motor kawalan
komputer. Ia biasanya memiliki hujung kelajuan tinggi melampaui 320 kilometer per jam
(200 bsj), amat efisen, dan riak tork rendah, yang menyumbang kepada ketahanannya.
Bilahnya biasanya bewarna kelabu pucat bagi menyamai langit dan julat panjang antara 20
hingga 40 meter (66 hingga 130 ka) atau lebih. Julat ketinggian menara keluli tiub antara
60 hingga 90 meter (200 hingga 300 ka). Mata bilah berputar antara 10-22 putaran
seminit. Pada 22 putaran seminit kelajuan hujung melampaui 90 meter per saat (300
kaki/s). Kotak gear biasa digunakan bagi meningkat kelajuan penjana, sungguhpun reka
bentuk mungkin menggunakan pacuan langsung penjana annular. Sesetengah model
beroperasi pada kelajuan sekata, tetapi lebih banyak tenaga boleh dikumpulkan oleh turbin
i
pelbagai kelajuan yang menggunakan penukar kuasa keadaan pepejal sebagai antaramuka
dengan sistem pengagihan. Kesemua turbin dilengkapi dengan ciri-ciri perlindungan bagi
mengelakkan kerosakan ketika angin kencang, dengan menyendeng bilah pada angin yang
mengurangkan putaran mereka, dibantu oleh brek.
turbin "Pengepuk telur", atau turbin Darrieus, dinamakan sempena pencipta (Perancis,
Georges Darrieus). Ia sangat efisen, tetapi menghasilkan riak tork besar dan tekanan
berkitar pada menara, yang menyebabkan kurang boleh diharap. Ia juga pada umumnya
memerlukan sumber tenaga luaran, atau rotor Savonius tambahan bagi mula berputar,
disebabkan tork pemula amat rendah. Riak tork dikurangkan dengan menggunakan tiga
atau lebih bilah yang menghasilkan rotor yang lebih tegar. Kepaduan diukur melalui luas
bilah dibahagi dengan luas rotor. Turbin Darrieus jenis baru tidak diikat menggunakan
kabel tumpang tetapi memiliki struktur utama luaran menyambung pada bering atas.
2. Giromill
Jenis kecil turbin Darrieus adalah bilah lurus berbanding bilah melengkung. Jenis
cycloturbine ini memiliki pelbagai anggul ("variable pitch") bagi mengurangkan denyutan
tork dan bermula sendiri. Kelebihan pelbagai anggul adalah: tork pemula tinggi;
lengkungan tork agak leper dan lebar; nisbah laju bilah rendah; faktor prestasi lebih tinggi;
operasi lebih berkesan dalam angin berpusar; dan nisbah laju bilah lebih rendah yang
mengurangkan tekanan bengkok bilah. Bilah lurus, V, atau melengkung boleh digunakan.
Ini merupakan peranti jenis seretan dengan dua atau lebih pencedok yang digunakan
pada anemometer, Flettner vents (biasa dilihat pada atap bas atau van), dan turbin kuasa
kurang efisen boleh diharap. Ia sentiasa hidup diri sekiranya terdapat sekurang-kurangnya
tiga pencedok.
4. Savonius berpilin
Savonius berpilin merupakan savonius diubah suai, dengan pencedok helix panjang
bagi memberikan tork yang lancar, ini biasanya digunakan sebagai turbin angin atap atau
di sesetengah bot laut (seperti Kacukan Hornblower).
i
E. cara kerja turbin Angin
Energi angin dapat disebut sebagai jenis konversi dari energi surya. Sinar
matahari memanaskan tanah dan hal ini akan menyebabkan atmosfer menjadi hangat.
Ketika udara panas naik, tekanan atmosfer bumi berkurang dan udara dingin akan
bergerak untuk mengambil tempat tersebut. Udara dingin yang bergerak inilah yang
disebut sebagai angin. Udara memiliki massa dan ketika bergerak, ia mengandung
energi. Energi ini dapat diubah menjadi energi mekanik yang diterapkan dalam
berbagai macam kegiatan.
Turbin angin terdiri dari dua jenis utama yaitu sumbu horizontal dan sumbu
vertikal. Sumbu horizontal merupakan yang paling umum dan jenis ini digunakan
untuk menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah yang besar. Sistem ini terdiri dari
berbagai komponen termasuk diantaranya baling-baling yang digunakan untuk
mengkonversi energi angin menjadi energi mekanik dan listrik, poros, generator,
i
gearbox, menara,drive train, kabel listrik, kontrol, interkoneksi dan peralatan
pendukung lainnya. Turbin angin memiliki berbagai ukuran dan baja digunakan
sebagai menaranya. Baling-baling pada sistem turbin angin terbuat dari polyester yang
diperkuat menggunakan fiberglass.
Kemampuan turbin angin untuk menghasilakn listrik dapat diukur dalam satuan
watt. Output dari sistem biasanya tergantung pada ukuran sistem dan kecepatan angin.
Sebagian besar sistem di pasar menghasilkan sekitar antara 250 watt dan 5 megawatt.
Angin biasanya kuat di tempat yang lebih tinggi dari tanah, inilah yang menjadi
alasan utama mengapa turbin angin tingginya bisa mencapai 30 meter. Ketinggian ini
memungkinkan baling-baling untuk menangkap lebih banyak energi dari tiupan angin.
Sistem turbin biasanya memiliki fitur yang memutar rotor menghadap ke arah angin.
i
Bila sejumlah besar turbin angin ditemukan di satu lokasi, ini biasanya disebut sebagai
"ladang angin". Ladang angin biasanya terletak di daerah yang selalu berangin.
Sistem yang digunakan untuk memanfaatkan energi angin merupakan hal yang
menguntungkan karena tidak seperti metode lain dalam memproduksi energi,
penggunaan energi angin tidak menghasilkan polutan. Energi angin yang dihasilkan
juga merupakan energi terbarukan dan ini berarti selama angin masih berhembus,
selama itulah kita masih dapat memanfaatkan energi angin.
Dengan menggunakan energi angin, berarti negara tidak harus bergantung pada
bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik. Bahan bakar fosil tidak menguntungkan
karena mereka mencemari lingkungan dan menambah jumlah gas rumah kaca di
atmosfer. Gas rumah kaca ini merupakan penyebab terjadinya pemanasan global.
Biaya produksi energi angin telah menurun drastis, tetapi investasi awal masih
lebih tinggi dibandingkan dengan yang dibutuhkan untuk mendapatkan energi dari
bahan bakar fosil. Namun, keuntungan energi angin dapat dicapai dalam jangka
panjang, biaya akan berkurang karena kita tidak perlu membeli bahan bakar fosil lagi.
Biaya operasi juga lebih minimal dibandingkan dengan BBM fosil.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi energi angin adalah kenyataan bahwa
energi angin tidak teratur. Tidak ada jaminan bahwa angin akan terus berhembus
kencang dan ini membuatnya tidak dapat diandalkan setiap saat. Ini bisa menjadi
masalah besar karena sebagian besar daerah yang mengandalkan energi angin sebagai
sumber listrik biasanya merupakan daerah terpencil yang karenanya sulit untuk
mendapatkan sumber listrik lain.
i
BAB III
WIND TURBINE - SOLAR CELL HIBRIDA
Menurut BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) bahwa cuaca hujan dan
angin ini berpeluang terjadi kecepatan angin hingga 45 kmh (12mps). Ini adalah kecepatan
angin ideal untuk wind turbine di Indonesia.
i
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Angin adalah salah satu bentuk energi surya. Angin ini disebabkan oleh pemanasan rata
atmosfer matahari, penyimpangan dari permukaan bumi, dan rotasi bumi. pola aliran angin
yang diubah oleh medan bumi, badan air, dan vegetasi. Manusia menggunakan aliran angin,
atau energi gerak, untuk berbagai tujuan: berlayar, terbang layang-layang, dan bahkan
pembangkit listrik.Istilah energi angin atau tenaga angin menggambarkan proses dimana
angin digunakan untuk menghasilkan tenaga mesin atau listrik. turbin angin mengubah
energi kinetik angin menjadi energi mekanik.
Turbin angin terdiri dari dua jenis utama yaitu sumbu horizontal dan sumbu
vertikal. Sumbu horizontal merupakan yang paling umum dan jenis ini digunakan
untuk menghasilkan tenaga listrik dalam jumlah yang besar. Sistem ini terdiri dari
berbagai komponen termasuk diantaranya baling-baling yang digunakan untuk
mengkonversi energi angin menjadi energi mekanik dan listrik, poros, generator,
gearbox, menara,drive train, kabel listrik, kontrol, interkoneksi dan peralatan
pendukung lainnya. Turbin angin memiliki berbagai ukuran dan baja digunakan
sebagai menaranya. Baling-baling pada sistem turbin angin terbuat dari polyester yang
diperkuat menggunakan fiberglass.
Pembangkit listrik tenaga angin, atau sering disebut ladang angin, adalah kelompok
turbin angin yang digunakan untuk menghasilkan listrik. Sebuah ladang angin biasanya
memiliki puluhan turbin angin yang tersebar di area yang luas
i
DAFTAR PUSTAKA
A.G. Drachmann, "Heron's Windmill", Centaurus, 7 (1961), pp. 145–151
Dietrich Lohrmann, "Von der östlichen zur westlichen Windmühle", Archiv für
Kulturgeschichte, Vol. 77, Issue 1 (1995), pp. 1–30 (10f.)
Ahmad Y Hassan, Donald Routledge Hill (1986). Islamic Technology: An illustrated history,
p. 54. Cambridge University Press.ISBN 0-521-42239-6.
Donald Routledge Hill, "Mechanical Engineering in the Medieval Near East", Scientific
American, May 1991, p. 64-69. (cf.Donald Routledge Hill, Mechanical Engineering)
Morthorst, Poul Erik; Redlinger, Robert Y.; Andersen, Per (2002). Wind energy in the 21st
century: economics, policy, technology and the changing electricity industry. Houndmills,
Basingstoke, Hampshire: Palgrave/UNEP. ISBN 0-333-79248-3.
A Wind Energy Pioneer: Charles F. Brush. Danish Wind Industry Association. Capaian 2008-
12-28.
Alan Wyatt: Electric Power: Challenges and Choices. Book Press Ltd., Toronto 1986, ISBN 0-
920650-00-7
Anon. "Costa Head Experimental Wind Turbine". orkney Sustainable Energy Website.
Orkney Sustainable Energy Ltd. Capaian 19 December 2010.
"Wind Energy Basics". American Wind Energy Association. Capaian 2009-09-24.[pautan putus]
About the wind flow modeling uncertainty at the AWS Open-Wind website
http://www.awea.org/faq/vawt.html
"Wind Turbine Design Cost and Scaling Model," Technical Report NREL/TP-500-40566,
December, 2006, page 35,36.http://www.nrel.gov/docs/fy07osti/40566.pdf
i
LAMPIRAN