Anda di halaman 1dari 12

ORAN ANATOMI MERPATI (Columba

domestica)
September 14, 2014 Azhar Faturohman A Tinggalkan komentar

ANATOMI MERPATI (Columba domestica)

Oleh :

Nama : Azhar Faturohman Abidin

NIM : B1J013167

Rombongan : V

Kelompok :5

Asisten : Iik Nurfagy


LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS BIOLOGI

PURWOKERTO

2014

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Aves merupakan vertebrata yang hidup di darat, memiliki bulu hampir di seluruh tubuhnya dan
sayap yang berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal sehingga dapat digunakan untuk
terbang. Aves tidak begitu banyak berbeda dengan reptilian yang menjadi nenek moyangnya.
Bulu merupakan struktur khusus yang penting untuk burung sebagai penerbang dan kelas inilah
dalam subphylum vertebrata yang mencapai keberhasilan menggabungkan sifat bipedal dengan
terbang (Hildebrand, 1984).

Tubuh burung merpati (Columba domestica) terbagi atas caput, cervix, truncus dan cauda.
Caputnya relative kecil, terdapat paruh yang dibentuk oleh maksilla dan mandibula, nares
terletak pada bagian lateral paruh bagian atas. Selain itu, aves mempunyai kaki yang dapat
digunakan untuk berjalan, bertengger maupun berenang (dengan selaput interdigital), tidak
bergigi dan mempunyai paruh yang berbeda-beda sesuai jenis makanannya (Storer dan Usinger,
1978).

C. domestica merupakan salah satu dari class aves. Burung ini termasuk hewan berdarah panas
dan berkembang biak dengan ovipar atau bertelur.C. domestica mampu mengenal habitatnya.
Ketika burung dilepas maka ia akan kembali ke sarangnya (Storer dan Usinger, 1978).

1. domesticadiambil sebagai bahan praktikum karena mempunyai tubuh yang relatif besar
sehingga mudah diamati. Preparat yang terdapat bulu yang menutupi tubuhnya.
Disamping itu, juga mempunyai organ-organ yang lengkap untuk mewakili class aves.

2. Tujuan

Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui morfologi dan anatomi burung merpati (C.
domestica)

1. TINJAUN PUSTAKA

Klasifikasi C. domestica menurut Jasin (1989) adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Aves

Ordo : Columbiformes

Famili : Columbidae

Genus : Columba

Species : C. domestica

Semua burung yang hidup sekarang ditempatkan dalam sekelas Neornithes. Berlawanan dengan
subclass yang ada, yang satu ini ditandai dengan bulu-bulu ekor yang tersusun seperti kipas pada
ujung ekornya dan mempunyai sumbu tulang yang pendek. Tulang-tulang di dalam taju berfusi
satu sama lainnya, kotak otak, kaki dan tangannya pendek (Hildebrand,1984).

Burung merpati merupakan hasil domestikasi dari Columba livia. Tubuh burung merpati terdiri
atas caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan),dan cauda (ekor). Ordo ini mempunyai ciri-
ciri paruh pendek dan langsing dengan corak pada pangkalnya serta ingluvius besar
(Radiopoetro,1977).

Burung mempunyai karakteristik tertentu yaitu seluruh tubuhnya ditutupi bulu, kecuali bagian
crus yaitu daerah tarso metatarsus yang ditutupi sisik-sisik tanduk. Bulu merupakan hasil
pertumbuhan epidermis yang berguna untuk mengisolasi panas tubuh terhadap keadaan
sekitarnya. Temperatur tubuh C. domestica relatif stabil. Hal lain yang membedakan aves dengan
vertebrata rendah lainnya yaitu temperatur tubuh, kemampuan untuk terbang, perkembangan
suara, pendengaran, dan penglihatan serta cara memelihara telur dan anaknya (Djuhanda,1982).

Bulu C. domestica mempunyai struktur epidermis yang fleksibel, mengkilap dan tahan air.
Beberapa tipe bulu dari penutup badan pada merpati adalah bulu luar dan bulu dalam atau bulu
halus. Bulu luar adalah datar (kecuali untuk bulu yang halus, letaknya lebih rendah,yaitu pada
dasarnya) dan bersama-sama dipegang oleh duri kecil (Alters,1999).

C. domestica memiliki pendukung tubuh yang berada pada kaki bagian belakang, dan sisa dari
kakibagian berubah menjadi bagian yang membantu untuk terbang. Sayap tersusun atas bulu-
bulu yang banyak tergabung untuk menutupi lengan, sebagai konsekuensi dari kaki depan atau
lengan yang termodifikasi tersebut dan dengan beban yang berat pada saat terbang maka tidak
dapat digunakan untuk menahan atau memegang makanan. Merpati menghasilkan bahan-bahan
yang bersifat fecal, untuk mengurangi berat beban padasaat terbang. Merpati tidak mempunyai
tempat persediaan untuk menyimpan makanan yang sesuai sehingga dengan segera akan
dikeluarkan (Walter dan Sayles, 1959).

Burung umumnya mempunyai kulit yang tipis, mengandung keratin sedikit sekali. Struktur
tambahan dari kulit adalah bulu yang mengandung penandukan yang kuat sekali. Bagian bawah
dari kaki dan jari ditutupi sisik tanduk seperti yang terdapat pada arcnousourium dan ini tidak
pernah mengelupas. Paruh juga mengalami penandukan, bulu dimulai dengan jalan
membentuk suatu penonjolan mesoderm yang dinamakan papilla dermis yang ditutupi eksoderm
(Hildebrand, 1984). Semua pencernaan pada burung terdiri dari lidah, oesophagus, tembolok,
lambung, intestine, caecum, hati, pancreas, jejunum, ileum, rectum dan kloaka. Tembolok hanya
terdapat pada aves. Tembolok ini berfungsi sebagai organ penyimpanan makanan dan membasahi
makanan karena terdapat kelenjar susu yang disebut pigeon milk (Storer dan Usinger,1978)

MATERI DAN METODE

1. Materi

Alat alat yang digunakan adalah bak preparat dan gunting bedah.

Bahan yang digunakan adalah Kloroform, Burung Merpati (C. domestica).


1. Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Burung dibius menggunakan kloroform, kemudian diletakkan pada bak preparat.

2. Pangkal paruh dibuka selebar-lebarnya, hingga terlihat bagian-bagian dari cavum oris.

3. Bulu-bulu pada bagian dada dibasahi terlebih dahulu dengan air kemudian dicabuti.

4. Kulit yang membalut daerah dada, tembolok dan leher dilepas.

5. Pembedahan dilakukan pada bagian origo otot, yaitu bagian carina sterni, pembedahan
dilakukan dengan hati-hati Karen akan mengenai musculus pectoralis minor yang terletak
di bawahnya.

6. Musculus pectoralis mayor dibuka, kemudian pembedahan perut dimulai dari depan
kloaka menuju ke depan yaitu pada daerah kanan dan kiri basis sterni dengan memotong
rusuk-rusuk sampai ke tulang fruktula. Hati-hati dalam pembedahan pada daerah perut,
dada dan leher karena terdapat kantung-kantung udara.

7. Organ dalam merpati diamati mulai dari organ pencernaan hingga genitalianya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Pembahasan

Burung merpati (C. domestica) tidak diketahui jelas asal usulnya. Sejarah mencatat bahwa
burung ini telah dipelihara orang sejak 3000 tahun sebelum masehi, yaitu oleh dinasti kelima
kerajaan Mesir Kuno. Burung ini bersifat monogamy dan pasangannya akan tetap sampai mati
(Brotowidjoyo, 1993).

Tubuh merpati (C. domestica) dibedakan atas caput, cervix, truncus dan cauda. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Djuhanda (1982) yang menyatakan bahwa badan merpati (C.
domestica) terbagi atas caput, cervix, truncus dan cauda. Bagian kepala terdiri atas paruh,
merupakan struktur yang dibangun dari zat tanduk, mata (palpebra superior dan palpebra
inferior), membrane niktitans, lubang telinga luar dan nares externa yang terdapat suatu
penebalan kulit yang disebut cerome yang dapat membuka dan menutup lubang hidung. Anggota
badan (extrimitas) yang seluruhnya tertutup bulu kecuali pada paruh dan kakinya.

Berdasarkan letaknya bulu terbagi menjadi 3 macam yaitu remiges, tetrices, retrices. Remiges
berupa bulu besar yang terdapat pada sayap, bentuknya simetris, digunakan untuk terbang.
Tectrises berupa bulu-bulu kecil yang menutupi tubuh burung. Rectrises adalah bulu-bulu ekor,
bentuknya simetris, digunakan sebagai kemudi saat terbang. Berdasarkan strukturnya, bulun
terbagi menjadi 3 macam, yaitu plumae, plumulae dan filoplumae. Plumae terdiri dari calamus,
rachis, rami, radii dan radioli. Filoplumae hanya terdiri calamus dan rami saja. Plumulae
merupakan bulu yang lebih kecil dari plumae, mempunyai calamus yang pendek, vexillumnya
tidak kukuh karena tidak ada radioli. Filoplumae disebut juga bulu rambut karena bentuknya
seperti rambut yang hanya dibangun oleh calamus dan rami. Keseluruhannya membentuk
bendera bulu atau vexillum. Plumulae merupakan bulu yang sangat halus (Djuhanda, 1982).

Sistem pencernaan pada burung merpati (C. domestica) terdiri dari mulut, oesophagus, lambung,
usus halus, usus besar dan berakhir di cloaca. Kelenjar pencernaan burung merpati diantaranya
adalah pancreas dan hati. Burung merpati tidak memiliki vesica felea, karena burung merpati
merupakan hewan pemakan biji-bijian yang tidak mengandung banyak lemak sehingga tidak
memiliki vesica felea yang berfungsi untuk mengemulsi lemak. Organ-organ pencernaan pada
burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan pada
burung terdiri dari paruh dan merupakan modifikasi dari gigi, rongga mulut, pharink yang berupa
saluran pendek, oesophagus yang dibagian tengahnya pada pangkal leher melebar menjadi
tembolok yang merupakan tempat penyimpanan sementara lalu menuju lambung. Lambung
terbagi menjadi dua, lambung kelenjar dan lambung otot. Pencernaan berlanjut ke usus halus
yang terdiri dari duodenum, jejunum, illeum lalu menuju usus besar dan bermuara pada kloaka.
Duodenum berbentuk seperti huruf U dan dibagian proksimal dan distalnya terdapat pancreas,
ductus cysticus bermuara ke duodenum bagian distal yang membawa empedu dari hati langsung
ke sistem saluran pencernaan. Jejunum dan illeum yaitu usus halus sesudah duodenum, usus
bagian-bagiannya tidak nyata, rectum adalah usus kasar yang bermuara di cloaca (Water and
Sayles, 1959).

Pergerakan tubuh C. domestica terutama digerakan oleh kaki dan sayap, juga dibantu oleh bagian
ekor. Pars vertebralis terdapat suatu tonjolan cauda dorsal yang berguna untuk memperkuat
dinding dada yang disebut procesus. Sistem otot pada tubuh (C. domestica) pada dasarnya kaku,
otot semata-mata tersusun atas otot kepala, otot leher dan otot anggota badan. Mesin untuk
terbang merupakan otot yang besar yang terdapat di daerah dada. Muscullus coraco branchialis
adalah otot penggerak sayapnya (Moment,1967).

Ekstrimitas inferior pada C. domestica, terdiri dari kaki bersisik yang ujungnya
mempunyai falcula atau kuku. Terdapat berbagai macam bentuk kaki pada burung, biasanya hal
ini didasarkan pada habitat dan kebiasaan. Kaki pada C. domestica terdiri dari 4 digiti yang
ditutupi oleh sisik. Yang menutup secara beraturan. Kaki C. domestica merupakan tipe yang
banyak digunakan untuk berjalan, hinggap. Kuku atau falcula pada C. domestica menujukkan
bentuk yang cenderung lateral, tajam dan melengkung ke dalam. Fungsinya sebagai membantu
burung pada saat hinggap di ranting pohon.

Ginjal merupakan salah satu alat ekskresi pada burung merpati. Ginjal terletak di sebelah dorsal.
Ginjal pada semua vertebrata terdiri atas unit-unit yang disebut tubulus ginjal atau nefron yang
ujungnya buntu dan menerima filtrat dari darah (Villee et al.,1988). Saluran keluar pada merpati
mengarah ke posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria. Langkah pertama dalam
pembentukan urin adalah penyaringan atau filtrasi. Sisa-sisa dan materi lain dibawa ke aliran
darah oleh arteria renalis dan arteriola ke glomerulus. Langkah kedua yaitu penghisapan
differensial oleh sel-sel tubulus convoluted proximal dan loop of handle serta tubulus convoluted
distalis (Jasin, 1989).

Sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang testis yang bulat, berwarna putih,
melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih
kecil daripada yang kiri. Masing-masing testis terjulur saluran vasa deferrens sejajar dengan
ureter yang berasal dari ren. Sebagian besar aves memiliki vesicular seminalis yang merupakan
gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat menampung sementara sperma sebelum
dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka. Kloaca pada beberapa species memiliki
penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina. Hewan betina terdapat
sepasang ovari, hanya yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi).
Ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan suatu
bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding oviduct selanjutnya
tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat glandulair, yang memberi sekresi yang
kelak membungkus telur, yaitu albumen sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar
albumen dan cangkok yang berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal.
Uterus yang sebenarnya belum ada (Jasin, 1989).

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Burung merpati (C. domestica)merupakan kelas aves yang tubuhnya terbagi atas caput,
cervix, truncus dan cauda.

2. Bulu pada merpati (C. domestica)berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu remiges, rectrises dan tectrises.

3. Sistem pencernaan pada merpati (C. domestica) terdiri dari oesophagus, lambung,
pylorus, duodenum, jejunum, illeum, rectum dan cloaca.

4. Sistem ekskresi pada domestica adalah ginjal. Ginjal pada semua vertebrata terdiri atas
unit-unit yang disebut tubulus ginjal atau nefron yang ujungnya buntu dan menerima
filtrat dari darah.

5. Sistem genitalia pada domesticajantan terdiri dari testis, ductus deferens yang berfungsi
menyalurkan sperma ke cloaca. Sedangkan pada betinanya terdiri dari ovarium, osteum
tuba dan oviduct.

Saran

Sebaiknya menggunakan sarung tangan saat membedah bagian ventral burung merpati karena
banyak terdapat kutu yang berkeliaran.
DAFTAR REFERENSI

Alters, Sandra. 1999. Biology. Jones and Braflet Publisher, Boston USA
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Amrico, Bandung.

Hildebrand, M. 1984. Analysis of Vertebrate Structure Second Edition. Jhon Wiley & Sons, New
York.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Vertebrata dan Invertebrata . Sinar Wijaya, Surabaya

Moment, G. B. 1967. General Zoology. Bentley Glass, Boston.

Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Storer, T.I dan R.L. Usinger. 1978. General Zoology. Mc Graw-Hill, New York.

Villee, Walker, Barnes. 1988. General Zoology 6th Edition. W. B. Saunders Company, London.

Walter, H. E, dan Leonard P. Sayles. 1959. Biology of The Vertebrates. The Macmilan Company,
New York.

Iklan

Beri peringkat:

Rate This

Share this:

Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)

2Bagikan pada Facebook(Membuka di jendela yang baru)2


Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)

Terkait

LAPORAN ANATOMI MARMUT (Cavia porcellus)dalam "Struktur Hewan"

LAPORAN ANATOMI KATAK (Fejervarya cancrivora)dalam "Struktur Hewan"

LAPORAN ANATOMI KADAL (Mabouya multifasciata)dalam "Struktur Hewan"

IlmuKuliahMAHASISWAPendidikan

Navigasi tulisan
Tulisan SebelumnyaLAPORAN ANATOMI MARMUT (Cavia porcellus)Tulisan
SelanjutnyaLAPORAN ANATOMI KATAK (Fejervarya cancrivora)

Komentari

Video
1. Beri peringkat:

Rate This

Purwokerto, Banyumas Regency, Central Java, Indonesia


Sunset on Senggigi Beach, Lombok
Agustus 30, 2015 Azhar Faturohman A Tinggalkan komentar

Video lainnya

Galeries

Top Posts & Halaman


LAPORAN ANATOMI KATAK (Fejervarya cancrivora)

LAPORAN ANATOMI MERPATI (Columba domestica)

RESPIRASI MANUSIA

LAPORAN ANATOMI KADAL (Mabouya multifasciata)

MEMBRAN EKSTRA EMBRIONAL

HEMATOLOGI I

RESPIRASI HEWAN AIR

LAPORAN ANATOMI IKAN NILEM (Ostheochilus haselti)

PEWARNAAN ALIZARIN RED

ANALISIS KUALITAS SPERMA IKAN

Penulis
Azhar Faturohman A

Hours & Info


Purwokerto
085701570100
SMS/WA : 085701570100
BBM : 5288317E
Line ID : azharfa
email : azharfaturohman@unsoed.ac.id (Pribadi)
azharfaturohman29@gmail.com (Pribadi)
azharfistum@gmail.com (Akademik)

Meta
Daftar

Masuk

RSS Entri

RSS Komentar

WordPress.com

Manusia sejuta ambisi


Facebook

Twitter

Instagram

Tumblr
Ikuti Blog
Bergabunglah dengan 2.585 pengikut lainnya

Anda mungkin juga menyukai