Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM Sabtu, 5 MARET 2016

TEKNIK PEMERIKSAAN KLINIS Dosen : Drh. Agus Wijaya, MSc., Ph.D.


Asisten : Bapak Khamidi
Bapak Dahlan

Teknik Pemeriksaan Klinis


(Domba dan Kambing)
KELOMPOK V
ANGGRIAN NUGRAHA (J3P115032)
FADHILAH DHANI S F (J3P115018)
DWIKY RAMADHAN (J3P115009)
CITRA YUDESKA (J3P215060)
ZAHARA KADRI (J3P215045)

PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
PENDAHULUAN
Pemeriksaan klinis adalah bagianproses diagnosis hewan,informasi yang
diperolehdari pemeriksaan klinis harus membantu dokter hewan /veterinarian
dalam menentukan keparahansuatupenyakit/gangguanfisik. Tanpa pemeriksaan
klinis dan diagnosis yang akurat itutidak mungkin bahwaproses penyembuhan,
perlakuan , kontrol , prognosis dankesejahteraan hewan akan teroptimalkan.
Setiap makhluk hidup yang ada dinia memiliki cara hidup yang berbeda-
beda, baik itu manusia maupun hewan dan tumbuhan. Dalam hal memperoleh
makanan, perkembang biakan, begitu juga dalam hal penamaan. Dalam laporan ini
kami akan menjelaskan tentang domba. Penamaan kata domba pertama kali
dimulai dari Inggris, pada abad pertengahan sebagai turunan dari Inggris kuno
yaitu Scrap dalam artian baik untuk tunggal dan jamak unyuk nama hewan.
Kondisi status ternak merupakan indikasi dari kesehatan dan adaptasi ternak
terhadap lingkungan nya. Ternak akan selalu beradaptasi dengan lingkungan
tempat hidupnya, apabila lingkungan dengan suhu dan kelembapan yang tinggi
dapat menyebabkan stress karena sistem pengaturan panas tubuh dan lingkungan
menjadi tidak seimbang. Ternak domba termasuk hewan Homoitherm yang
memiliki kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuhnya agar tetap stabil,
sehingga terjadi keseimbangan antara panas yang diproduksi dengan panas yang
dikeluarkan sekeliling nya.

TUJUAN
Tujuan praktikum pemeriksaan klinis pada domba dan kambing ini adalah
untuk mengetahui kesehatan ternak melalui pengamatan tingkah laku, pemeriksaan
fisik tubuh, dan pemeriksaan fisiologis pada hewan.

ALAT DAN BAHAN

1. Pulpen
2. Kamera
3. Stetoskop
4. Termometer
5. Tali
6. Kertas Tugas
7. Kertas Catatan
PROSEDUR KERJA

1. Ikat domba atau kambing menggunakan tali dibagian leher dengan menggunakan simpul.
2. Carilah tiang atau penyangga untuk mengikatkan tali domba atau kambing supaya tidak
lari.
3. Bacalah dan kerjakan kertas tugas yang diberikan oleh PJ teknik pemeriksaan klinis.
4. Kenali nama hewan, spesies dan tanda tanda khusus yang dimiliki domba atau kambing
tersebut.
5. Lakukan lah pemeriksaan sesuai dengan penuntun dikertas tugas dimulai dari bagian
kepala ( mata, telinga, mulut, lidah, )
6. Hitunglah berapa jumlah resprasi hewan tersebut dengan menggunakan stetoskop atau
jari tangan didekatkan dengan bagiian hidung selama 1 menit.
7. Lakukanlah pemeriksaan sesuai dengan penuntun di kertas tugas selanjutnya di bagian
badan.
8. Hitunglah berapa frekuensi nadi yang dimiliki hewan tersebut dengan cara meraba atau
menekan nadi dibagian paha dalam dekat kloaka.
9. Lakukanlah pemeriksaan sesuai dengan penuntun di kertas tugas dibagian kaki belakang
atau ekor.
10. Lakukanlah pengecekan suhu dengan menggunakan thermometer yang dimasukan
kedalam kloaka selama 1 menit.
11. Setelah pengecekan sudah selesai dimulai dari bagian kepala dan bagian kaki belakang
selanjutnya lepaskan ikatan tali yang diikatkan pada tiang penyangga lalu angkat hewan (
domba atau kambing ) kekandung lalu lepaskan tali yang disimpulkan dileher.
12. Tidak lupa stiap pemeriksaan yang dimulai dari kepala sampai kaki belakang
dokumentasikanlah hal hal yang penting untuk dibuat dalam laporan.
13. Dan setiap pemeriksaan dari kepala sampai kaki belakng catat hasil dalam dalam kertas
catatan atau kertas tugas.

HASIL

Signalement Hewan :
Nama :
1. -
2. -
Jenis Hewan :
1. Domba
2. Kambing
Ras/Breed :
1. Domba : Garut
2. Kambing : Mix
Warna rambut dan kulit :
1. Domba : Putih kecoklatan dan hitam
2. Kambing : Hitam dan putih
Jenis kelamin :
1. Domba : Betina
2. Kambing :Betina
Umur :
1. Domba : 6 12 bulan
2. Kambing : 7 8 bulan
Berat Badan :
1. Domba : 22 25 kg
2. Kambing : 10 15 kg
Tanda-tanda khusus :
1. Domba : Disekitar mata terdapat warna hitam leher dan kaki , badan berwarna
putih
2. Kambing : Disekitar kelopak , leher depan, kaki depan bagian belakang dan depan
berwarna hitam. di pusaran rambut diantara tanduk keduanya
Anamnesis :-

1. Status present
Keadaan umum :
1. Perawatan :
1.Domba : Baik
2.Kambinng : Baik
2. Temperamen :
1.Domba : Jinak
2.Kambing : Buas/Liar
3. Habitus :
1.Domba : Tidak ada kelainan
2.Kambing : Tidak ada kelainan
4. Tingkah laku :
1.Domba : Tenang
2.Kambing : Gelisah
5. Gizi :
1.Domba : Baik
2.Kambing : Baik
6. Pertumbuhan badan:
1.Domba : Baik
2.Kambing : Baik
7. Sikap Berdiri :
1. Domba : Tegak pada keempat kaki
2. Kambing : Tegak pada keempat kaki
8. Panas Badan :
1. Domba : 38,3 C
2. Kambing : 40 C
9. Frekuensi Nadi :
1.Domba : 96 kali/menit
2. Kambing : 69 kali/menit
10. Frekuensi Napas :
1.Domba : 16 kali/menit
2.Kambing : 17 kali/menit

Adaptasi Lingkungan :

1.Domba : Adaptif

2.Kambing : Kurang adaptif

Kepala dan Leher :

Inspeksi :

1. Ekspresi wajah :
1.Domba : Beraksi / excited / ceria
2.Kambing : Takut/cemas/depresi
2. Pertulangan kepala:
1.Domba : Condormed / tegas
2.Kambing : Maxilla panjang, mandibula pendek
3. Posisi tegak telinga :
1.Domba : Tegak keduanya
2.Kambing : Jatuh keduanya
4. Posisi kepala :
1.Domba : Tegak
2.Kambing : Tegak

Palpatio :
Mata dan Orbita kiri
1. Palpebra :
1.Domba : Membuka sempurna
2.Kambing : Membuka sempurna
2. Cilia :
1.Domba : Keluar sempurna
2.Kambing : Keluar sempurna
3. Konjunktiva :
1.Domba : Rose, licin mengkilat, basah, tidak ada kerusakan
permukaan
2.Kambing : Rose, licin mengkilat, basah, tidak ada kerusakan
permukaan

4. Membrana nictitans:

1.Domba : Tersembunyi

2.Kambing : Tersembunyi

Mata dan Orbita kanan

1. Palbebra :

1.Domba : Membuka sempurna

2.Kambing : Membuka sempurna

2. Cilia :

1.Domba : Keluar sempurna

2.Kambing : Keluar sempurna

3. Konjungtiva :

1.Domba : Rose , licin mengkilat, basah dan tidak ada kerusakan


pernukaan

2.Kambing : Rose , licin mengkilat, basah dan tidak ada kerusakan


pernukaan

4. Membrana nictitans:
1.Domba : Tersembunyi

2.Kambing : Tersembunyi

Bola mata kiri

1. Sklera :

1..Domba : Putih bening

2.Kambing : Putih bening

2. Cornea :

1.Domba : Bening

2.Kambing : Bening

3. Iris :

1.Domba : Ada perlekatan

2.Kambing : Ada perlekatan

4. Limbus :

1.Domba : Tidak rata / menggembung

2.Kambing : Tidak rata / menggembung

5. Pupil :

1.Domba : Mengecil

2.Kambing : Mengecil

6. Refleks Pupil :

1.Domba : Ada

2.Kambing : Ada

7. Vasa Injectio :

1.Domba : Tidak ada


2.Kambing : Tidak ada

Bola mata kanan

2. Sklera :

3..Domba : Putih bening

4.Kambing : Putih bening

3. Cornea :

3.Domba : Bening

4.Kambing : Bening

4. Iris :

3.Domba : Ada perlekatan

4.Kambing : Ada perlekatan

5. Limbus :

3.Domba : Tidak rata / menggembung

4.Kambing : Tidak rata / menggembung

6. Pupil :

3.Domba : Mengecil

4.Kambing : Mengecil

7. Refleks Pupil :

3.Domba : Ada

4.Kambing : Ada

8. Vasa Injectio :

3.Domba : Tidak ada

Kambing : Tidak ada


Hidung dan Sinus-sinus

1.Domba : Simetris, lubang meluas, aliran udara bebas

2.Kambing : Simetris, lubang meluas, aliran udara bebas

Mulut dan Rongga Mulut

1.Domba : Tidak ada luka bibir sisi kanan atau kiri, rose, licin mengkilat,
basah, dan tidak ada kerusakan permukaan

2.Kambing : Tidak ada luka bibir sisi kanan atau kiri, rose, licin mengkilat,
basah, dan tidak ada kerusakan permukaan

Gigi Geligi

1.Domba :

I , Lengkap / tidak lengkap : 4 pasang

C, Lengkap / tidak lengkap :-

PM, Lengkap / tidak lengkap : 12 buah

M, Lengkap / tidak lengkap : 12 buah

Terdapat foertor ex ore dan keropos gigi

2.Kambing :

I , Lengkap / tidak lengkap : 2 pasang

C, Lengkap / tidak lengkap :-

PM, Lengkap / tidak lengkap : 3 buah

M, Lengkap / tidak lengkap : 3 buah

Tidak terdapat foertor ex ore dan terdapat keropos gigi

Lidah

1.Domba : Rose, licin mengkilat, basah dan tidak ada kerusakan permukaan
2.Kambing : Rose, licin mengkilat, basah dan tidak ada kerusakan permukaan

Ln.Retropharingealis

1. Ukuran :

1.Domba : Kecil

2.Kambing : Kecil, tetapi lebih besar dibanding dengan domba

2. Konsistensi :

1.Domba : Fleksibel tapi sedikit keras

2.Kambinng : Fleksibel tapi sedikit keras

3. Lobulasi :

1.Domba : Terdapat lobulasi (Normal)

2.Kambing : Terdapat lobulasi (Normal)

4. Perlekatan/ Pertautan:

1.Domba : Normal ( Bergerak jika sedang menelan )

2.Kambing : Normal ( Bergerak jika sedang menelan )

5. Panas :

1.Domba : Panas seperti suhu tubuh

2.Kambing : Panas seperti suhu tubuh

6. Kesimetrisan ( kiri/kanan ):

1.Domba : Simetris

2.Kambing : Simetris

Ln.Mandibularis

2. Ukuran :

3.Domba : Kecil
4.Kambing : Kecil, tetapi lebih besar dibanding dengan domba

2. Konsistensi :

3.Domba : Fleksibel tapi sedikit keras

4.Kambinng : Fleksibel tapi sedikit keras

3. Lobulasi :

3.Domba : Terdapat lobulasi (Normal)

4.Kambing : Terdapat lobulasi (Normal)

4. Perlekatan/ Pertautan:

3.Domba : Normal ( Bergerak jika sedang menelan )

4.Kambing : Normal ( Bergerak jika sedang menelan )

5. Panas :

3.Domba : Panas seperti suhu tubuh

4.Kambing : Panas seperti suhu tubuh

6. Kesimetrisan ( kiri/kanan ):

3.Domba : Simetris

4.Kambing : Simetris

Telinga :

1.Domba : Tegak, bau khas serumen, daun telinga licin halus, tidak ada
krepitasi, reflex panggilan ada

2.Kambing : Tegak, bau khas serumen, daun telinga licin halus, tidak ada
krepitasi, reflex panggilan ada

Leher :
1.Domba : Rata , otot-otot teraba, trachea teraba dan tidak ada bau, esofagus
teraba dan terisi makanan

2.Kambing : Rata , otot-otot teraba, trachea teraba dan tidak ada bau, esofagus
teraba dan terisi makanan

PEMBAHASAN

1. Signalement Hewan :
Pada pemeriksaan kali ini kelompok kami menggunakan jenis hewan domba dan
kambing. Jenis breed domba ini domba garut, memiliki warna rambut dan kulit putih kecoklatan
dan hitam. Domba yang dilakukan pemeriksaan berumur 6-12 bulan, jenis kelamin adalah
betina dengan berat badan 22-25 kg. Domba ini memiliki tanda khusus yaitu disekitar mata
terdapat warna hitam dan kaki, badan bewarna putih. Kambing yang dilakukan pemeriksaan
berumur 4-8 bulan, memiliki warna kulit dan rambut hitam dan putih. Jenis breed kambing ini
adalah mix, jenis kelamin betina dengan berat badan 10-15 kg. Memilki tanda khusus yaitu
disekitar kepala, leher, kaki depan bagian belakang berwarna hitam, terdapat pusaran rambut
diantara tanduk.
2. Anamnesis :
Pada pemeriksaan kali ini kita tidak bisa mendapatkan informasi dan menanyakan
keluhan apa saja kepada pemilik domba dan kambing, karena pemilik sedang tidak ada.
3. Status Present :
3.1. Keadaan Umum :
Domba
Perawatan pada domba ini baik, karena terlihat sehat dan cukup bersih. Untuk
temparemen, domba ini termasuk jinak dan tingkah lakunya pun tenang. Gizi dan pertumbuhan
badan baik, pada habitusnya tidak memiliki kelainan, sikap berdiri tegak dan menggunakan
keempat kakinya. Panas badan atau suhu tubuh domba ini 38,3C, kisaran suhu tubuh normal
domba yaitu 39,5-40,5 C.
Suhu tubuh domba ini normal, banyak faktor yang mempengaruhi suhu tubuh domba.
Jenis, bangsa, umur, jenis kelamin, kondisi dan aktivitasnya bisa mempengaruhi suhu tubuh.
Rata-rata frekuensi nadi dan nafas domba normal per menit yaitu 70-80 kali/menit dan 15-25
kali/menit. Pada domba ini frekuensi nadi dan nafasnya yaitu 96 kali/menit dan 16 kali/menit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan denyut nadi adalah umur, jenis kelamin, spesies,
kondisi ternak, lingkungan dan aktivitasnya. Sedangkan pada frekunsi nafas, jika domba tersebut
ketakutan, lelah akibat bekerja berat dan kondisi yang terlalu panas maka frekuensi nafasnya pun
akan lebih cepat.
Kambing
Perawatan pada kambing ini baik, karena terlihat sehat dan cukup bersih. Untuk
temparemen, kambing ini termasuk buas atau agresif dan tingkah lakunya pun gelisah. Gizi dan
pertumbuhan badan baik, pada habitusnya tidak memiliki kelainan, sikap berdiri tegak dan
menggunakan keempat kakinya. Panas badan atau suhu tubuh kambing ini 40C, kisaran suhu
tubuh normal kambing yaitu 39-40,5 C.
Suhu tubuh kambing ini normal, faktor yang mempengaruhi suhu tubuh kambing. Jenis,
bangsa, umur, jenis kelamin, kondisi dan aktivitasnya bisa mempengaruhi suhu tubuh. Rata-rata
frekuensi nadi dan nafas kambing normal per menit yaitu 70-80 kali/menit dan 15-25 kali/menit.
Pada kambing ini frekuensi nadi dan nafasnya yaitu 69 kali/menit dan 17 kali/menit. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kecepatan denyut nadi adalah umur, jenis kelamin, spesies, kondisi
ternak, lingkungan dan aktivitasnya. Sedangkan pada frekunsi nafas, jika kambing tersebut
ketakutan, lelah akibat bekerja berat dan kondisi yang terlalu panas maka frekuensi nafasnya pun
akan lebih cepat.
3.2. Adaptasi Lingkungan :
Domba
Domba ini termasuk adaptif, karena dia dapat beradaptasi dengan cepat. Domba sudah
terbiasa dengan keberadaan manusia.Karena domba tenang dan tidak memberontak ketika
dilakukan pemeriksaan.
Kambing
Kambing ini kurang adaptif, karena ketika dilakukan pemeriksaan kambing memberontak
dan ketakutan. Terlihat gelisah dengan keberadaan manusia.
3.3. Kepala dan Leher :
3.3.1. Inspeksi :
Domba
Ekspresi wajah atau facial domba ini bereaksi/exited/ceria. Karena ketika kita akan
melakukan pemeriksaan domba ini tidak takut. Pertulangan kepalanya adalah conformed atau
tegas, posisi kepalanya tegak dan posisi kedua telinganya pun tegak.
Kambing
Ekspresi wajah atau facial kambing adalah takut, cemas dan depresi. Ketika dilakukan
pemeriksaan kambing melakukan pemberontakan. Pertulangan kepalanya adalah maxilla panjang
dan mandibulla pendek. Posisi kepala dan kedua telinganya tegak.
3.3.2. Palpatio :
3.3.2.1. Mata dan Orbita kiri
Domba
Pada mata sebelah kiri palpebra membuka sempurna dan reflex palpebra ada. Ketika
tangan kita akan menyentuh matanya secara tiba-tiba, palpebra pun langsung menutup. Cilia
domba ini keluar sempurna. Lalu pada konjungtiva berwarna rose, bening mengkilat, basah, dan
tidak ada kerusakan pada permukaannya. Membran nictitans domba ini tersembunyi
Kambing
Pada mata sebelah kiri palpebra membuka sempurna dan reflex palpebra ada. Ketika
tangan kita akan menyentuh matanya secara tiba-tiba, palpebra pun langsung menutup. Cilia
kambing ini keluar sempurna. Konjungtiva berwarna rose, bening mengkilat, basah, dan tidak
ada kerusakan pada permukaannya. Membran nictitans kambing ini tersembunyi.

3.3.2.2. Mata dan Orbitra Kanan


Domba
Pada mata sebelah kanan, memiliki hasil yang sama seperti mata sebelah kiri. Palpebra
membuka sempurna dan reflex palpebra ada. Ketika tangan kita akan menyentuh matanya secara
tiba-tiba, palpebra pun langsung menutup. Cilia domba keluar sempurna. Lalu pada konjungtiva
berwarna rose, bening mengkilat, basah, dan tidak ada kerusakan pada permukaannya. Membran
nictitans domba ini tersembunyi.
Kambing
Pada mata sebelah kanan, memiliki hasil yang sama seperti mata sebelah kiri. Palpebra
membuka sempurna dan reflex palpebra ada. Ketika tangan kita akan menyentuh matanya secara
tiba-tiba, palpebra pun langsung menutup. Cilia kambing keluar sempurna. Lalu pada
konjungtiva berwarna rose, bening mengkilat, basah, dan tidak ada kerusakan pada
permukaannya. Membran nictitans kambing ini tersembunyi.
3.3.2.3. Bola Mata Kiri
Domba
Domba ini mempunyai sklera berwarna putih bening, kornea berwarna bening, terdapat
perlekatan pada iris, limbusnya tidak rata atau menggembung dan tidak memiliki vasa injectio.
Pupil domba ini membuka lebar dan ada reflex pada pupilnya. Ketika cahaya disorotkan ke mata
domba, pupil akan mengecil. Tapi jika cahaya tersebut berhenti disorotkan pupil akan kembali
membesar ke bentuk awal.
Kambing
Kambing mempunyai sklera berwarna putih bening, kornea berwarna bening, terdapat
perlekatan pada iris, limbusnya tidak rata atau menggembung dan tidak memiliki vasa injectio.
Pupil kambing ini membuka lebar dan ada reflex pada pupilnya. Ketika cahaya disorotkan ke
mata kambing, pupil akan mengecil. Tapi jika cahaya tersebut berhenti disorotkan pupil akan
kembali membesar ke bentuk awal.
3.3.2.4. Bola Mata Kanan
Domba
Pada bola mata kanan domba ini mempunyai sklera berwarna putih bening, kornea
berwarna bening, terdapat perlekatan pada iris, limbusnya tidak rata atau menggembung dan
tidak memiliki vasa injectio. Pupil domba ini membuka lebar dan ada reflex pada pupilnya.
Ketika cahaya disorotkan ke mata domba, pupil akan mengecil. Tapi jika cahaya tersebut
berhenti disorotkan pupil akan kembali membesar ke bentuk awal.
Kambing
Pada bola mata kanan kambing ini mempunyai sklera berwarna putih bening, kornea
berwarna bening, terdapat perlekatan pada iris, limbusnya tidak rata atau menggembung dan
tidak memiliki vasa injectio. Pupil kambing ini membuka lebar dan ada reflex pada pupilnya.
Ketika cahaya disorotkan ke mata kambing, pupil akan mengecil. Tapi jika cahaya tersebut
berhenti disorotkan pupil akan kembali membesar ke bentuk awal.

3.3.2.5. Hidung dan Sinus-Sinus


Domba
Hidung domba ini simetris, kedua lubang hidung meluas dan aliran udaranya bebas
keluar masuk. Terlihat dari dia bernafas, tidak ada penyumbatan sehingga dia bernafas dengan
normal.
Kambing
Hidung kambing ini simetris, kedua lubang hidung meluas dan aliran udaranya bebas
keluar masuk. Terlihat dari dia bernafas, tidak ada penyumbatan sehingga dia bernafas dengan
normal.

3.3.2.6. Mulut dan Rongga Mulut


Domba
Tidak terdapat luka pada bibir domba ini. Mukosa berwarna rose, licin mengkilat, basah
dan tidak terdapat kerusakan pada permukaannya. Untuk gigi geligi, domba ini hanya
mempunyai incisivus (gigi depan atau gigi seri) 4 pasang. Sedangkan untuk caninus (gigi taring)
tidak ada, premolar (gigi geraham depan) 12 buah dan molar (gigi geraham) 12 buah. Terdapat
foetor ex ore (sisa pakan) dan lubang atau keropos gigi.Lidah domba ini berwarna rose, licin
mengkilat, basah dan tidak terdapat kerusakan permukaan atau lepuh-lepuh.
Limfonodus Retropharingealis dan Limfonodus Mandibularisnya berukuran kecil karena
domba ini masih berumur 6-12 bulan. Konsistensinya fleksibel tapi sedikit keras, bentuknya
simetris antara kiri dan kanan, terdapat lobulasi yang artinya normal karena jika tidak terdapat
lobulasi berarti ln.retropharingealis dan ln.mandibularis terjadi pembengkakan. Lalu perlekatan
atau pertautannya normal, ln.retropharingealis dan ln.mandibularis bergerak jika sedang
menekan. Panas dari ln. retropharingealis dan ln.mandibularis pada domba ini sama seperti suhu
tubuh dia, jadi tidak panas dan tidak juga dingin.
Kambing
Tidak terdapat luka pada bibir kambing. Mukosa berwarna rose, licin mengkilat, basah
dan tidak terdapat kerusakan pada permukaannya. Untuk gigi geligi, kambing ini hanya
mempunyai incisivus (gigi seri lateral) 1 pasang dan gigi seri lateral 1 pasang. Sedangkan untuk
caninus (gigi taring) tidak ada, premolar (gigi geraham depan) 3 buah dan molar (gigi geraham)
3 buah. Tidak terdapat foetor ex ore (sisa pakan) , namun terdapat lubang atau keropos
gigi.Lidah kambing ini berwarna rose, licin mengkilat, basah dan tidak terdapat kerusakan
permukaan atau lepuh-lepuh.
Limfonodus Retropharingealis dan Limfonodus Mandibularisnya berukuran kecil karena
kambing ini masih berumur 4-8 bulan, namun lebih besar dari domba. Konsistensinya fleksibel
tapi sedikit keras, bentuknya simetris antara kiri dan kanan, terdapat lobulasi yang artinya normal
karena jika tidak terdapat lobulasi berarti ln.retropharingealis dan ln.mandibularis terjadi
pembengkakan. Lalu perlekatan atau pertautannya normal, ln.retropharingealis dan
ln.mandibularis bergerak jika sedang menekan. Panas dari ln. retropharingealis dan
ln.mandibularis pada kambing ini sama seperti suhu tubuh dia, jadi tidak panas dan tidak juga
dingin.

3.3.2.7. Telinga
Domba
Kedua telinga domba ini tegak, tidak terdengar krepitasi, daun telinga licin halus. Saat
telinga tersebut dicium, telinga tidak mengeluarkan bau tengik busuk melainkan mengeluarkan
bau khas serumen. Domba ini mempunyai reflex panggilan, karena saat dia mendengar suara
yang cukup mengganggu dia akan menoleh.
Kambing
Kedua telinga kambing ini jatuh, karena daun telinga yang lebar, tidak terdengar
krepitasi, daun telinga licin halus. Saat telinga tersebut dicium, telinga tidak mengeluarkan bau
tengik busuk melainkan mengeluarkan bau khas serumen. Kambing ini mempunyai reflex
panggilan, karena saat dia mendengar suara yang cukup mengganggu dia akan menoleh.

3.3.2.8. Leher
Domba
Saat kami meraba bagian leher, leher tersebut rata dan otot-ototnya teraba. Trachea dan
esofagus teraba , tidak ada batuk dan didalam esofagus terisi makanan. Karena saat pemeriksaan
domba ini sedang makan.
Kambing
Saat kami meraba bagian leher, leher tersebut rata dan otot-ototnya teraba. Trachea dan
esofagus teraba , tidak ada batuk dan didalam esofagus tidak terdapat makanan. Karena saat
pemeriksaan kambing ini tidak sedang makan.

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa domba dan
kambing termasuk sehat. Tubuhnya berukuran sedang, tidak terlalu kurus dan tidak gemuk,
anggota tubuh bergerak aktif , berdiri dengan tegak, nafsu makan baik dan aktif menggerakkan
kepala serta ekornya. Tidak ditemukan gejala penyakit lain pada kambing atau domba tersebut .

DAFTAR PUSTAKA

Farm MT. dan H. Bagus. 2012. Penggemukan Domba. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta

F. Chris Dian. 2013. Cara Sukses Memulai dan Menjalankan Usaha Ternak Domba.
Trans Idea Publishing. Jogjakarta.

S. Andiwimarta. 2007. Beternak Kambing. PT Citra Aji Parama. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai