Anda di halaman 1dari 77

Teknik

Handling, restraining, sexing,


marking, administration, euthanasia
Sifat/ ciri-ciri mencit:
 Cenderung berkumpul bersama
 Umumnya Penakut, fotofobik
 Umumnya Lebih aktif pada malam hari
 Umumnya aktivitas terhambat dengan kehadiran
manusia
 Umumnya tidak mengigit
TIKUS
• Sangat cerdas
• Tidak begitu fotofobik
• Aktivitasnya tidak terhambat
dengan kehadiran manusia
• Bila diperlakukan kasar atau
dalam keadaan defisiensi
nutrisi, cenderung menjadi
galak dan sering menyerang
• Dapat hidup sendiri di
kandangnya.
KELINCI
• Jarang bersuara kecuali
dalam kondisi nyeri yang luar
biasa.
• Cenderung berontak bila
kenyamannya terganggu.
• Sangat rentan terhadap angin
langsung dan udara dingin.
• Untuk perlakuan yang hanya
memerlukan kepala,
masukkan ke dalam “holder/
restrainer”.
Aklimatisasi
Merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau
adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu
lingkungan baru yang akan dimasukinya.

Tujuan:
 Agar hewan dapat beradaptasi dengan lingkungan
baru.
 Meminimalkan efek stress pada hewan yg dapat
berpengaruh terhadap metabolisme dan dpt
mengganggu hasil penelitian.
Apa yg perlu disesuaikan ?
• Tiap-tiap hewan dimasukkan ke dalam sangkar
berasingan
• Suhu 25±2oC,
• Kelembapan 55±5%,
• Pengaturan cahaya, (12 jam hidup, 12 jam mati),
• Selama paling cepat seminggu sebelum
pengujian.
Apa yang perlu disiapkan ???

•  mental dan keberanian


HANDLING
1. MENCIT (Mus Musculus)
Handling biasanya dilakukan untuk proses
pemindahan hewan dari satu kandang ke kandang yang
lain.
Metode:
a. Dengan tangan
• Mencit diletakkan diatas ram kawat, kemudian ditarik
sedikit,
• Ekor dipegang di daerah sepertiga ujung ekor dengan
tangan kiri,
• Mencit diangkat dan digoyang – goyangkan
Diangkat dengan
tangan
b. Dengan bantuan alat

Dengan bantuan gelas beaker

Dengan bantuan Forsep


(ujungnya terbuat dari karet)
Dengan bantuan benda
TIKUS

• Tikus diletakkan diatas


ram kawat, kemudian
ditarik sedikit,
• Ekor dipegang di daerah
sepertiga pangkal ekor
dengan tangan kiri,
• Tikus diangkat dan
digoyang – goyangkan
Kelinci atau marmut
• Perlakukan dengan halus.
• Jangan memegang telinga
saat mengangkat
/menangkap karena
dapat merusak saraf atau
pembuluh darahnya.
• Pegang kulit leher kelinci
dengan tangan kiri dan
dekapkan kearah tubuh.
• Kesalahan memegang kelinci dapat mencelakakan diri kita maupun
kelincinya. Kecelakan sering terjadi karena kelinci ketakutan dan
terkejut. Biasanya saat ketakutan kelinci akan meronta, menyepak,
atau menendangkan kaki belakangnya. Akibatnya kelinci dapat
mengalami patah tulang. Oleh karena itu, menangkap kelinci
sebaiknya diawali dengan pendekatan kasih sayang. Bila perlakuan
seperti ini sering dilakukan maka kelinci akan berperilaku manis, tidak
takut malahan ramah, dan suka mendekat.
RESTRAINING
RESTRAINING (MENAHAN)
RESTRAINING SECARA FISIK
 Manual dgn menggunakan tangan
 Alat restraining

RESTRAINING SECARA KIMIA


 Sedasi
 Anasthesia
1. Restraining mencit dengan tangan
1. Gunakan selalu sarung tangan
2. Angkat mencit ke atas dgn cara memegang
ekornya ke atas dan letakkan pada tutup
kandang atau di atas meja.
3. Tarik mencit ke belakang sehingga mencit
akan memegang erat tutup kandang
4. Genggam kulit di belakang leher mencit
dengan menggunakan jari telunjuk dan
jempol
5. Jari telunjuk dan ibu jari tangan lain
memegang kuduk, jari kelingking menjepit
ekor (sebaiknya dengan tangan kiri)
6. Angkat mencit dan tetap pegang ekornya
7. Intinya, jaga pegangan kuat sehingga mencit
tdk bisa berbalik dan menggigit anda. Tapi
cukup longgar sehingga tdk mencekik hewan.
Cara Restraining tikus:
1. METODE CLAWING
• Tikus diangkat dengan memegang ekornya dari belakang kemudian diletakkan di atas permukaan
kasar.
• Tangan kiri perlahan-lahan diluncurkan dari belakang tubuhnya menuju kepala.
• Ibu jari dan telunjuk diselipkan ke depan dan kaki kanan depan dijepit di antara kedua jari tersebut.
2. Shoulder restraint
• Dari belakang, kelilingi dada tikus dengan
menggunakan jari telunjuk dan jempol di
belakang kaki depan
3. Restraining dengan tube
4. Dengan plastik / handuk
Kelinci

DENGAN KAIN KHUSUS

DENGAN RESTRAINER
PENENTUAN JENIS
KELAMIN
Mencit/
Tikus

• Bedakan jarak antara anus dengan bagian


kelamin hewan tersebut.
• hewan jantan memiliki jarak yang lebih jauh
dibanding bentina.
Kelinci

• Betina : kelamin nampak linier


• Jantan : Kelamin berbentuk circular dan
terdapat tonjolan keluar
PENANDAAN
1. METODE PENANDAAN MENCIT &TIKUS

1. METODE SEMENTARA
Dengan menggunakan spidol/ marker
2. METODE PERMANEN

1. Ear tag
2. Sistem tato
3. Ear notching
Pada
tikus
2. Kelinci
 Kandang masing2 dgn kartu data.
 Microchip
 Dengan marking pen (spidol)
 Tato
 Ear tag

Ear tag
RUTE PEMBERIAN
OBAT
MENCIT DAN TIKUS
- SECARA ORAL:
Pegang mencit sesuai dengan cara yang disebutkan sebelumnya
sehingga leher mencit dalam keadaan lurus. Kemudian masukkan
suntikan oral kedalam mulut sampai esophagus (posisi suntikan
oral yang dimasukkan tegak lurus)
2. SUBKUTAN
• ü  Mencit,tikus dan kelinci :
• Obat disuntikkan di bawah kulit daerah tengkuk (di leher bagian atas) dengan
terlebih dahulu mencubit kulitnya, lalu suntikkan dengan sudut 45 derajat.
•  INTRAVENA
• ü  Mencit dan tikus
• Masukkan hewan ke dalam “holder” sehingga ekor terjulur ke luar. Obat disuntikkan pada vena
ekor (vena lateral) dengan terlebih dahulu vena ekor di dilatasi menggunakan alkohol atau xylol.
• Intraperitoneal
• ü  Mencit dan tikus :
• Hewan dipegang sesuai ketentuan
• Pada saat penyuntikkan, posisi
kepala lebih rendah dari abdomen
yaitu dengan menunggingkan mencit
atau tikus .
• Jarum disuntikkan sehingga
membentuk sudut 46 derajat dengan
abdomen, posisi jarum agak menepi
dari garis tengah  (linea alba) untuk
menghindari agar tidak mengenai
organ di dalam peritoneum.
Volume Pemberian dosis
Hewan Uji Volume Pemberian Maksimal per ekor (mL)
dengan cara pemberian
IV IM IP SK Oral

Mencit (20g) O,5 0,05 1,0 0,5 1

Tikus (200g) 1,0 0,1 3,0 2,0 5,0

Marmot 2,0 0,2 3,0 3,0 10


(400g)

Kelinci 3 - 10 0,5 10,0 3,0 20,0


(1,5Kg)
Perbandingan luas permukaan tubuh hewan (digunakan
sebagai faktor konversi dosis antar spesies hewan)
Dosis Dosis pada hewan yang dicari
yang Mencit Tikus Marmot Kelinci Kucing Kera Anjing Manusia
diket
20g 200 g 400g 1,5 Kg 2,0Kg 4 Kg 12 Kg 70 Kg

Mencit 1,0 7,0 12,25 27,8 29,7 64,1 124,2 387,9


Tikus 0,14 1,0 1,74 3,3 4,2 9,21 17,8 56,0
Marmot 0,08 0,57 1,0 2,,25 2,4 5,2 10,2 31,5
Kelinci 0,04 0,25 0,44 1,0 1,06 2,4 4,5 14,2
Kucing 0,03 0,23 0,41 0,92 1,0 2,2 4,1 13,0
Kera 0,016 0,11 0,19 0,42 0,45 1,0 1,9 6,1
Anjing 0,008 0,06 0,10 0,22 0,24 0,52 1,0 3,1
Manusia 0,0026 0,018 0,031 0,07 0,076 0,16 0,32 1,0
•  Disadur dari D.R. Laurence & A.L Bacharach, “Evalution of Drug Activities” :
 Pharmametries, 1981
KELINCI :
1. Pemberian per-oral
• Menggunakan selang kateter. Selang kateter
dimasukkan kedalam mulut kelinci, untuk
memastikan selang tersebut masuk ke dalam
rongga mulut maka ujung selang yang satu
dimasukkan ke dalam beaker glas yang berisi
air. Jika belum tepat maka akan timbul
gelembung-gelembung dalam air.
• SECARA INTRAVENA
• Obat disuntikkan pada vena marginalis telinga.
Bulu telinga harus dahulu dicukur.
Subkutan

Intramuskular
•Pemberian intramuskular dapat
dilakukan pada otot kaki belakang.
TEKNIK PENGAMBILAN
DARAH
Mencit dan Tikus
• Melalui Pembuluh darah Vena
– Hangatkan bahagian yang digunakan, mis ekor, dgn
cara:
- Menggunakan lampu
- Masukkan ekor pada air hangat
- Gunakan alkohol swab untuk membersihkan ekor
dan agar pembuluh darah terlihat jelas.
- Gunakan jarum untuk mengambil darah, bisa hanya
dengan jarum saja atau disedot dengan syringe
Melalui pembuluh darah vena lateral
KELINCI

Marginal ear vein


pada kelinci
Pastikan letak jarum tepat dengan
menekan menggunakan jempol kiri

Tekan dengan menggunakan kapas saat


akan menarik jarum
Gunakan penjepit untuk menahan kapas selama 2-3 menit
untuk mencegah pendarahan
• Darah yang diambil tidak boleh terlalu besar volumenya
supaya tidak terjadi syok Hipovolemik, tetapi juga tidak
boleh sedikit-sedikit tapi sering karena bisa menimbulkan
anemia.
• Untuk mengatasi hal tersebut dapat diberikan cairan
pengganti. Misalnya : cairan fisiologis NaCl 0,9% / glukosa
5%.
• Jumlah darah maksimal yang boleh diambil :
• §  10% total volume darah /2-4 minggu, atau
• §  1% total volume darah / 24 jam.
Rekomendasi jumlah darah yang boleh diambil

Recovery Volume 1 minggu 2 minggu 2-4 28 hari


period total (ml) minggu
Mencit (26 1,8 0,1 0,2 0,3 0,4
g)
Tikus (250 16 1,2 1,6 2,4 3,2
g)
Kelinci (4 224 17 22 34 45
kg)
Marmut 14,6 1,2 1,5 2,3 3,0
(200 g)
Hamster 7,8 0,6 0,8 1,2 1,6
(100g)
Teknik menganastesi hewan
a. Mencit
1. Eter
• Eter digunakan untuk anestesi singkat. Caranya adalah obat
diletakkan dalam suatu wadah, kemudian hewan dimasukkan
dan wadah ditutup. Hewan sudah kehilangan kesadaran, hewan
dikeluarkan dan siap dibedah. Penambahan selanjutnya
diberikan dengan bantuan kapas yang dibasahi dengan obat
tersebut.
• 2. Ketamin/ xylazin
B. Tikus
(Sama dengan mencit)
C. KELINCI
• Penobarbital natrium, dengan disuntikkan secara
perlahan-lahan. Dosis untuk anestesi umum,
biasanya sekitar 22 mg/kg bobot badan. Untuk
anestesi singkat dapat digunakan setengah dosis
atas, dengan ditambah eter agar pembiusan terjadi
sempurna.
• Eter , ketamin/ xylazin
D. MARMOT
• Anestesi marmot biasanya dilakukan dengan
menggunakan eter atau pentobarbital
natrium. Eter digunakan untuk anestesi
singkat, setelah hewan dipuasakan selama 12
jam. Dosis pentobarbital natrium adalah 28
mg/ kg bobot badan.
TEKNIK MENGORBANKAN
HEWAN
A.MENCIT
• Cara kimia - Eter atau pentobarbital-Na (200mg/Kg) IP , Kloroform, ketamin/
xylazin, CO2
• Cara fisik  Dislokasi leher.
CARANYA:
• Mencit dipegang ditempatkan pada permukaan yang bisa dijangkaunya.
• Mencit akan meregangkan badannya.
• Saat mencit meregangkan badannya, pada tengkuk ditempatkan suatu penahan,
misalnya pensil atau batang logam yang dipegang dengan tangan kiri.
• Ekornya ditarik dengan tangan kanan dengan keras, sehingga lehernya akan
terdislokasi dan mencit akan terbunuh.
B. TIKUS
• Cara kimia  eter, pentobarbital-Na over dosis (40-60mg/Kg) IP ,
kloroform, CO2, ketamin/medetomidin, 60-75 mg/Kg ip.
• Cara fisik  Dislokasi leher

C. KELINCI (Jarang Dilakukan)


• Cara kimia dengan menggunakan eter, pentobarbital-Na IV/IP 90
mg/kg pada dosis yang mematikan.

CARA FISIK DILAKUKAN DENGAN PROSES:


• Kelinci < 2 kg
• Dengan servikal dislocation (sangat Sulit)

Kelinci > 2 kg
• Kaki belakang kelinci dipegang dengan tangan kiri sehingga badan dan
kepalanya tergantung ke bawah menghadap ke kiri.
• Sisi telapak tangan kanan dipukulkan dengan keras pada tengkuk
kelinci.
• Pemukulan pada tengkuk kelinci dapat dilakukan dengan
menggunakan alat, misalnya tongkat.
Rat and Mice Cage
Prinsip Umum yang Harus Diikuti
• Tikus, mencit dan marmut sebaiknya diletakkan dalam
kandang secara berkelompok, minimal 2 per kandang
(selama tidak bertentangan dengan protokol penelitian)
• Kelinci disimpan secara individu dalam kandang
• Di dalam kandang, hewan harus bisa bergerak dengan bebas
• Harus memiliki akses yang bebas untuk makanan dan
minuman (tidak boleh dibatasi)
• Makanan dan minuman harus bersih dan bebas dari
kontaminasi
• Minuman ditempatkan dalam botol transparan sehingga
mudah dimonitor
• Kandang dan botol minum sebaiknya dicuci secara berkala
Prinsip Umum yang Harus Diikuti
• Penggantian bedding dilakukan secara berkala
sehingga menjamin tetap dalam keadaan
kering dan bersih
• Sebelum dilakukan penelitian dilakukan
aklimatisasi terhadap hewan uji
• Ketika bersentuhan atau bekerja menggunakan
hewan, harus menggunakan jas laboratorium,
sarung tangan, masker dan sedapat mungkin
penutup kepala (kaca mata bila diperlukan)
Animal House Fakultas Farmasi USU
Animal House

Pharos University in Alexandria


RABBIT CAGE
Daftar Pustaka
1. Laurence, D.R. and A. L. Bacharach (Eds),
Evaluation Of Drug Activities :
Pharmacometries, vol. 1st, Academic Press,
London, 161-162.
2. Malole, M. B. M. Penggunaan Hewan-Hewan
Percobaan Di Laboratorium. Bogor. 1989.

Anda mungkin juga menyukai