Aulia Rahadian
145130107111004
Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono no. 169, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Email : auliarahadian@gmail.com
Abstrak
Karya ilmiah ini dibuat oleh penulis dengan latarbelakang pentingnya pengetahuan
mengenai bidang ilmu anatomi veteriner yakni sebuah ilmu yang mempelajari tentang
struktur makhluk hidup. Anatomi veteriner yang akan dikaji pada karya ilmiah ini adalah
mengenai anatomi makro secara topografis yang nantinya pada pembelajaran lebih lanjut
akan berguna pada saat melakukan operasi pembedahan sebagai dasar menentukan posisi
dari suatu organ. Sebagai hewan coba, penuis memilih hewan dari bangsa rhodentia yakni
kelinci dengan jenis New Zealand White (Oryctolagus cuniculus). Selain itu, akan
dibahas pula tentang metode handling dan euthanasia yang dianjurkan dan dilakukan
secara kesrawan yang diatur dalam AVMA. Kemudian setelah itu barulah dilakukan
pembedahan atau sectioning dan sampling pada kelinci jenis New Zealand White yang
difungsikan sebagai hewan coba dalam praktik anatomi topografi.
Pengelihatan Pencernaan
Daya penglihatan kelinci akan Panjang saluran pencernaan kelinci
membentuk secara utuh dan nyata yang meliputi usus kecil, cecum dan
benda yang dilihatnya, walaupun usus besar masing-masing sepanjang 3,
bagian atas hidungnya kurang mampu 56 m; 0,61 m dan 1,61 m. Temperatur
dilihat secara nyata. Secara garis besar anus yang normal pada kelinci antara
daya penglihatan kelinci adalah sebagai 38,6o~ 40,1oC dengan rata-rata sebesar
berikut: 39,5oC
- Divergence antara visual axes
150o 170o Cara menghandling kelinci
- Panoramic field <360o
- Binocular field 10o 35o
Pernafasan Kadang kelinci mepunyai
kebiasaan untuk mencakar atau
menggigit. Bila penanganan kurang baik,
kelinci sering berontak dan mencakarkan
kuku dari kaki belakang dengan sangat
kuat yang kadang dapat menyakiti Euthanasia Kelinci
dirinya sendiri. Kadang kondisi tersebut
dapat menyebabkan patahnya tulang Pada dasarnya, euthanasia pada
belakang kelinci yang bersangkutan. kelinci laboratorium dibagi menjadi dua
Cara menghandel adalah dengan kondisi yakni metode yang dapat
menggenggam bagian belakang kelinci diterima dan metode yang diterima
sedikit kedepan dari bagian tubuh, dengan syarat pada kondisi tertentu.
dimana bagian tersebut kulitnya agak Kelinci akan menahan napasnya apabila
longgar. Kemudian angkat kelinci dan dia mencium bau yang membuatnya
bagian bawahnya disangga. kurang nyaman. Hal tersebut akan sangat
merugikan bagi metode euthanasia
dengan inhalasi tanpa didahului dengan
proses premedikasi. Euthanasia pada
kelinci harus dilakukan dengan handling
yang benar sehingga membuat kelinci
tersebut mengurangi tingkat stress nya.