Anda di halaman 1dari 2

Progam vaksinasi pada anjing

Vaksinasi merupakan hal yang harus dilakukan secara tepat kepada anjing. Fungsi dari
vaksinasi yakni untuk menjaga kekebalan tubuh pada anjing terhadap penyakit-penyakit tertentu
dan berbahaya. Vaksinasi berfungsi untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh pada
anjing sehingga tidak mudah terserang penyakit dan sakit. Agar kepentingan vaksinasi dapat
tercapai maka tubuh anjing yang akan divaksinasi harus sehat. Hal tersebut disebabkan karena
apabila hewan ttersebut sakit maka vaksin yang diberikan dapat memperparah penyakit yang ada
pada anjing tersebut.
Vaksinasi pada anjing sebaiknya tidak dilakukan saat anjing baru pertama dibeli. Anjing
yang baru dibeli diadaptasikan terlebih dahulu selama satu minggu. Selama periode ini diawasi
dan diperhatikan secara ketat perawatan dan kebersihannya. Vaksinasi hanya diberikan pada
anjingsehat dan terlebih dahulu diberikan obat cacing. Antibody akan tercapai maksimal setelah
14 hari pasca vaksinasi. Anjing yang baru divaksin harus dijaga perawatannya. Anjing yang baru
divaksin tidak boleh dimandikan dan diberi obat oles yang dapat mematikan virus tersebut.
Kemusdian anjing yang baru divaksinasi dihindarkan dari kontak langsung dengan anjing lain
terutama yang terkena penyakit menular atau penyakit berbahaya. Setelah dua minggu pasca
vaksinasi anjing ditempatkan pada lingkungan yang stabil.
Vaksin yang diberikan pada anjing terdiri dari 2 jenis yairu life vaccines dan killed
vaccines. Vaksin virus-hidup yang terdiri dari mutan teratenuasi barangkali merupakan yang
terbaik dari semua vaksin. Beberapa jenis vaksin secara dramatis berhasil menekan berjangkitnya
penyakit penting pada hewan dan manusia. Sebagian besar vaksin virus-hidup diinjeksikan di
bawah kulit (subkutan) atau pada otot (intramuskuluer), tetapi beberapa diberikan lewat mulut
(per oral) dan sejumlah kecil lewat erosol atau pada unggas dalam air minumnya. Virus vaksin
bereplikasi dalam penerima, menimbulkan respon imun jangka lama, tetapi tidak menyebaban
penyakit. Vaksin tidak aktif biasanya dibuat dari virus virulen; agen kimia atau fisik digunakan
untuk menghancurkan infektivitas sementara mempertahankan imunogenisitasnya. Vaksin yang
disiapkan dengan tepat akan aman, tetapi perlu diinjeksikan dalam jumlah banyak untuk
menimbulkan respon antibodi dalam imbangan yang tepat dengan yang dapat diperoleh dari
penggunaan virus-hidup dengan dosis yang jauh lebih kecil. Kegiatan utamanya terdiri atas dua

atau tiga injeksi, dan dosis lebih lanjut (peningkat) mungkin diperlukan pada jeda sampai
tahun berikutnya untuk mempertahankan kekebalan.

Program vaksinasi parvovirus pada anak anjing dianjurkan pada umur 5-8 minggu.
Vaksinasi rabies dilakukan pada umur 3-4 bulan booster pada saat berumur 12 bulan. Pencegahan
distemper pada anak anjing dilakukan pada umur 6-8 minggu, diulang pada umur 12 minggu.
Pencegahan hepatitis dilakukan dengan vaksinasi pada anak anjing berumur 8-9 minggu dan
vaksinasi kedua dilakukan 3-4 minggu kemudian, booster dilakukan setiap tahun.
Fenner, J. 1995. Virologi Veteriner. Edisi Kedua. Academic Press Inc. New York
OIE. 2005. Manual Diagnostic Test and Vaccines for Terrestrial Animal.
Akoso, B.T. 2007. Pencegahan dan Pengendalian Rabies Penyakit Menular pada Hewan dan
Manusia. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai