Anda di halaman 1dari 55

PENGANTAR ANATOMI

FISIOLOGI MANUSIA

Mata Kuliah Biomedik 1


Dosen Pengampu : Nina Imaniar, M.Si
Overview
• Anatomi : Ilmu yang mempelajari mengenai bentuk dan
susunan tubuh manusia.

• Fisiologi : Ilmu yang mempelajari mengenai fungsi dan


cara kerja bagian tubuh dalam keadaan normal
Cabang ilmu yang berkaitan dengan anatomi
fisiologi manusia

Anatomy Histology ( Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan


secara detail).
Fisiologi
Osteology (ilmu pengetahuan yang merupakan cabang ilmu
anatomi tentang tulang manusia dan tulang hewan, termasuk
kelainan-kelainan dan penyakit tulang)

Myology (ilmu anatomi yang mempelajari otot tentang bentuk,


letak , perlekatan dan fungsinya pada pergerakan)

Arthrology (ilmu yang mempelajari tentang sendi, Sendi


adalah
hubungan antara dua atau lebih komponen kerangka (tulang))

Neurology (cabang dari ilmu kedokteran yang menangani


kelainan pada sistem saraf)
Struktur Penyusun Tubuh Manusia
Sel : Satuan unit terkecil kehidupan

Jaringan : Sekelompok sel yang memiliki bentuk dan


fungsi yang sama

Organ : Sekelompok jaringan dengan fungsi yang


sama.

Sistem Organ : Kumpulan beberapa organ dengan


fungsi yang spesifik

Organisme : Suatu individu yang tersusun dari yang


tersusun dari sel, jaringan, organ dan sistem organ
yang memiliki karakteristik kehidupan
SEL
• Manusia tergolong ke dalam makhluk hidup tingkat tinggi
yang memiliki sebuah sistem kehidupan yang kompleks.
• Unit satuan terkecil penyusun tubuh manusia disebut
dengan sel.
Instrumen yang digunakan dalam
mempelajari sel
• Dalam mempelajari struktur dan fungsi sel dalam tubuh
suatu organisme, maka ahli biologi menggunakan
mikroskop dan beberapa peralatan biokimia.

Mikroskop cahaya Mikroskop elektron Sentrifus


Mikroskop Cahaya
• Penemuan dan perkembangan mengenai sel menjadi
maju dan meningkat setelah ditemukan mikroskop pada
tahun 1590.
• Mikroskop cahaya (Light Microscope) merupakan
mikroskop pertama yang ditemukan dan dijadikan
sebagai instrumen untuk melihat struktur sel pada skala
mikroskopis.
• Pada mikroskop cahaya, cahaya-tampak akan diteruskan
melalui spesimendan kemudian melalui lensa kaca.
Lensa tersebut kemudian memfraksikan
(membengkokan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra
spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata.
• Dua parameter penting dalam menggunakan mikroskop
adalah :
a) Perbesaran/ magnifation : perbandingan ukuran citra objek
dengan ukuran sebenarnya.
b) Resolusi : Ukuran kejelasan citra, jarak minimum yang dapat
memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan
sebagai 2 titik. Misalnya benda yang tampak oleh mata
telanjang sebagai satu bintang di langit mungkin diresolusi
sebagai bintang kembar oleh teleskop.
c) Kontras :berfungsi untuk mempertajam perbedaan dalam
bagian-bagian dari sampel.

• Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar


1000 x dari ukuran asli spesimen.
• Mikroskop cahaya belum mampu menganaliis struktur dan
bagian sel pada tingkat organel.
Mikroskop Elektron
• Mikroskop elektron merupakan pengembangan dari
mikroskop cahaya.
• Mikroskop elektron memfokuskan seberkas elektron
melalui spesimen.
• Secara teoritis, mikroskop eletron dapat mencapai
resolusi hingga 0,002 nm.
• Terdapat 2 jenis mikroskop elektron, yaitu :
a) SEM (Scanning Electron Microscope) , berguna untuk
penelitian terperinci mengenai permukaan spesimen. SEM
memiliki medan kedalaman yang besar, sehingga
menghasilkan citra yang tampak berdimensi tiga.
b) TEM (Transmission Electron Microscope), digunakan
untuk mempelajari ultrastuktur internal sel.

• Mikroskop elektron dapat mengungkapkan banyak


organel dan struktur subseluler yang tidak mungkin
diamati menggunakan mikroskop cahaya, sebaliknya
kekurangan mikroskop elektron adalah metode yang
digunakan pada tahap persiapan sel dapat membunuh
spesimen.
• Mikroskop cahaya menawarkan beberapa keuntungan
diantaranya dalam mempelajari sel hidup. Namun
kekurangannya adalah keterbatasan resolusi sehingga
tidak mampu mengamati pada tingkat subseluler.
Fraksionasi Sel
• Berguna untuk mempelajari struktur dan fungsi sel yang
dapat memisahkan sel dan organel sesuai dengan
kebutuhan penelitian.
• Intrumen yang digunakan dalam fraksionasi sel adalah
sentrifus, yang merupaka sebuah alat yang memutar
tabung reaksi berisi campuran sel yang akan dipecah
pada berbagai tingkat kecepatan.
Klasifikasi Sel
• Berdasarkan ada dan tidaknya membran inti sel, sel
dibagi menjadi sel prokariot dan eukariot.
• Organisme dari domain Bacteria dan Archaea tergolong
sebagai prokariot sedangkan protista, fungi, hewan dan
manusia tersusu oleh sel-sel eukariot.
• Sel eukariot dibagi menjadi sel hewan dan sel tumbuhan.
Karakteristik Sel
• Menurut De Robertis et al., (1975), sebuah sel harus memenuhi
beberapa kriteriayaitu :
1. Memiliki membran plasma.
2. Mengadung materi genetik yang penting untuk mengkode jenis
RNA termasuk untuk sintesis protein
3. Mengandung mesin biosintesis , sebuah tempat dimana sintesis
protein berlangsung.

 Ada sedikitnya 6 struktur penyusun sel prokariotik yaitu membran


plasma, sitoplasma, ribosom, dan materi genetik (DNA dan RNA).
Selain itu, bagian lain dari sel prokariotik adalah dinding sel dan
flagela.

 Salah satu ciri menonjol dari sel eukariotik adalah memiliki sistem
endomembran dimana membran-membran kecil membungkus setiap
organel-organel penyusun sel
JARINGAN
• Jaringan / tissue merupakan sekumpulan sel dengan
struktur dan fungsi yang sama.
• Jaringan dikelompokan ke dalam 4 kategori utama yaitu
jaringan epitelium, jaringan ikat/ connective, jaringan
syaraf dan jaringan otot.
Jaringan Epitel
• Terdapat dalam bentuk lembaran-lembaran sel yang
menutupi bagian luar tubuh serta melapisi organ dan
rongga di dalam tubuh.

• Sel epitel pada tubuh sering terdapat dalam sebuah


sambungan ketat yang disebut dengan junction, yang
memungkinkan jaringan jaringan tersebut dapat berfungsi
sebagai penghalang melawan cedera mekanis, patogen
dan kehilangan cairan.
• Jaringan epitel berasal dari perkembangan lapisan ektodema,
mesoderma, atau endoderma.

• Jaringan epitel berdasarkan letaknya terdiri dari 3 macam:


1. Eksotelium: epitel yang membungkus bagian luar tubuh
2. Endotelium: epitel yang melapisi organ dalam tubuh.
Endotelium berasal dari perkembangan lapisan mesoderma,
Contohnya melapisi dinding dalam kapiler darah, pembuluh
limfa, dan jantung.
3. Mesotelium: epitel yang membatasi rongga tubuh. Berasal
dari lapisan mesoderma. Sel-selnya terlekat satu dengan
yang lainnya oleh zat pengikat (semen) antarsel, sehingga
hampir tidak ada ruangan antarsel. Maka jaringan ini dapat
melindungi jaringan yang berada di bawahnya dari pengaruh
lingkungan luar. Contohnya melapisi rongga tubuh, misalnya
perikardiu, pleura, dan peritoneum
Fungsi jaringan epitel
a) Absorpsi, misalnya pada usus yang menyerap sari-sari
makanan
b) Sekresi, contohnya testis yang mensekresikan sperma
c) Ekskresi, kulit yang mengeluarkan keringat
d) Transportasi, mengatur tekanan osmosis dalam tubuh
e) Proteksi, kulit melindungi jaringan tubuh di bawahnya
f) Penerima rangsang, kulit yang menanggapi rangsang dari
luar.
g) Pernapasan, kulit katak berfungsi sebagai alat pernapasan.
Alat gerak, selaput kaki pada kulit katak membantu dalam
pergerakani.
h) Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur suhu tubuh dengan
mengeluarkan keringat jika tubuh kepanasan
Epitelium berdasarkan bentuk dan jumlah
lapisan
• Dibedakan menurut jumlah selnya maka terdapat
epitelium sederhana (selapis) dan epitelium berlapis.
• Berdasarkan bentuk maka epitelium dibedakan menjadi
bentuk pipih, kuboid, dan batang.

• Epitelium sederhana: Ada yang berbentuk pipih, seperi


kubus dan sepeti batang (silindris).
A. Epitelium sederhana: Ada yang berbentuk pipih, seperi
kubus dan sepeti batang (silindris)

1. Epitelium selapis pipih (squamous). Bentuknya dari


permukaannya seperti lantai ubin, tetapi tidak teratur.
Berfungsi: sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam
tubuh atau sebaliknya (pada dinding kapiler darah dan
dinding alveolus paru2.).
2. Epitelium selapis kuboid (cuboidal). Dilihat dari
permukaannya seperti rumah tawon / berbentuk poligonal
(pada ovarium dan kelenjar tiroiddan tubulus ginjal)..
3. Epitelium selapis batang (silindris). Dilihat dari
permukaannya seperti epitelium kubus, tetapi pada potongan
tegak lurus terlihat sel-sel yang tinggi, memiliki silia pada
permukaannya dan dijumpai pada oviduk (saluran telur).
Sedangkan yang tidak memiliki silia, contohnya pada dinding
sebelah dalam usus dan kantung empedu.
Gambar Epitelium Sederhana (ditandai dengan titik berwarna hitam)
B. Epitelium berlapis: Tersusun atas 2 atau lebih lapisan sel.
Sel paling dasar disebut sel basal dan terletak di atas
membran basal. Di atas sel basal terdapat beberapa lapis sel
yang bentuknya pipih, kubus, atau batang (bentuk lain:
disebut epitelium transisional).

1. Epitelium berlapis pipih, pada permukaan kulit, vagina dan


esofagus (permukaan epitelnya selalu basah).
2. Epitelium berlapis kubus, pada saluran kelejar keringat,
folikel ovarium yang sedang berkembang, dan kelenjar
ludah.
3. Epitelium berlapis batang (silindris), pada pemukaan uretra
pria..
4. Epitelium transisional, pada kandung kemih, bentuknya
bergantung pada derajat peregangan kandung kemih pada
saat terisi urin, maka sel2 bagian basal berbentuk kuboid /
silindris. Sedangkan, lapisan tengah berbentuk kuboid dan
lapisan atas berbentuk pipih sampai kuboid.
Gambar Epitelium Berlapis (ditandai dengan titik berwarna cokelat)
Epitelium berdasarkan struktur dan
fungsinya
1. Jaringan epitelium penutup: berperan melapisi
permukaan tubuh dan jaringan lainnya. Jaringan ini
terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ,
melapisi rongga, atau merupakan lapisan di sebelah
dalam dari saluran yang ada pada tubuh (sebelah
dalam saluran pencernaan dan pembuluh darah).
2. Jaringan epitelium kelenjar: tersusun oleh sel2
khusus yang mampu menghasilkan sekret dan getah
cair (berbeda dari darah dan cairna antarsel).
• Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya,
kelenjar dibedakan menjadi dua, yaitu kelenjar eksokrin
dan kelenjar endokrin.
1. Kelenjar eksokrin, merupakan kelenjar yang memiliki
saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil
sekresinya. Zat sekret dapat berupa enzim, keringat,
dan air ludah. Dan berdasarkan sel penyusunnya maka
dibagi 2 yaitu uniseluler (satu sel) .Contoh sel goblet,
yaitu sel epitelium penghasil mukus (lendir) pada
lapisan usus halus dan multiseluler (banyak sel)
2. Kelenjar endokrin, merupakan kelenjar yang tidak
memiliki saluran pengeluaran. Sekret yang dihasilkan
langsung masuk ke pembuluh darah sehingga disebut
juga kelenjar buntu. Sekret yang dihasilkan disebut
hormon. Contoh kelenjarnya adalah kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, dan adrenal
Contoh Kelenjar Eksokrin Contoh Kelenjar Endokrin
JARINGAN IKAT (CONECTIVE)
• Jaringan penyambung
/ ikat selalu
berhubungan dengan
jaringan lainnya atau
organ2.

• Memiliki fungsi:
 Melekatkan/mengikat
suatu jaringan ke
jaringan lain
 membungkus organ-
organ
 mengisi rongga di
antara organ-organ
 menghasilkan
imunitas.
Komponen jaringan ikat:
1. Sel; semua sel pembentuknya berasal dari sel mesenkim
yang merupakan penyusun jaringan mesenkim pada
kehidupan embrio.
Macam sel penyusun jaringan ikat antara lain,
fibroblas: sel yang memsintesis dan mensekresikan protein
pada serabut .
Makrofag: sel yang bentuknyatidak beraturan, umumnya
terletak dekat pembuluh darah dan bergerak bila terjadi luka.
sel mast: sel yang memproduksi heparin yang berfungsi
mencegah pembekuan darah dan histamin.
sel lemak, sel yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak),
sel plasma, dan leukosit (sel darah putih)
Serabut / serat penyusun jaringan ikat terdiri dari 3 macam
yaitu serabut kolagen,serabut elastin dan serabut retikulum.
2. Zat dasar (matriks), merupakan zat amorf (tidak berbentuk),
tidak berwarna, dan homogen, tersusun atas molekul
karbohidat, protein dan air. Berperan mengisi ruang antarsel dan
serabut dari jaringan ikat.

Gambar matrix ekstraseluler yang


tersusun atas glikoprotein dan
protein kolagen dan dihubungkan
ke sitoplasma melalui integrin
Serabut kolagen (serabut putih)
• Merupakan serabut yang paling
banyak ditemukan dan bersifat
sangat liat dan ulet. Dalam
jumlah banyak berwarna putih
(mis: tendon).
• Serabut/ serat kolagen
memberikan kekuatan sekaligus
fleksibilitas.
• Serabut ini tersusun dari
kolagen yang merupakan
protein yang paling melimpah
yang ditemukan di tubuh
manusia.
• Sifat khusus dari serabut
kolagen adalah tidak elastis dan
tidak mudah sobek ketika di
tarik memanjang.
Serabut Elastin
• Serabut elastin: lebih halus dari
serabut kolagen dan bersifat elastis
(kenyal). Dalam jumlah banyak
berwarna kuning, mis: pada
bantalan lemak, pembuluh darah
dan ligamen.
• Serat Elastin mudah terentang
namun juga bertekstur liat, dapat
kembali ke ukuran semula ketika
renggangan di lepaskan.
• Serabut tersebut berbentuk benang
panjang dan tersusun dari protein
yang disebut dengan protein
elastin.
Serabut Retikulum/retikuler
• Serabut retikulum (jala): serabut paling halus dan
bercabang membentuk seperti jala. Berfungsi: untuk
menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain
(sistem saraf).
• Serabut ini sangat tipis dan bercabang yang
menggabungkan jaringan ikat ke jaringan di sekitarnya.
• Jika anda mencubit lipatan kulit di punggung tangan,
serat kolagen dan serat retikulum akan mencegah
jaringan tersebut agar tidak tertarik terlampau jauh dari
tulang,kemudian serabut elastin akan mengembalikan
kulit ke bentuk awal ketika anda melepaskan cubitan.
Jaringan Ikat
• Secara garis besar,jaringan ikat diklasifikasikan menjadi :
• 1. Jaringan ikat biasa
Jaringan ikat padat
Jaringan ikat longgar

• 2. Jaringan ikat dengan sifat khusus


Jaringan tulang rawan
Jaringan tulang sejati
Jaringan limfe
Darah
Jaringan Ikat Biasa
i. Jaringan ikat padat; karena struktur
serat-seratnya (terutama kolagen) yang
padat. Dibedakan menjadi jaringan ikat
teratur dan tidak teratur. Berkas kolagen
tersusun teratur ke satu arah, misal
tendon. Jaringan ikat padat tak teratur
memiliki berkas kolagen yang menyebar
membentuk anyaman kasar yang kuat,
misalnya di lapisan bawah (dermis) kulit.
ii. Jaringan ikat longgar: disusun dari
serat yang longgar, berfungsi: sebagai
medium penyokong, pengisi ruang di
antara organ, dan mengelilingi elemen2
dari jaringan yang lain. Adanya serabut
kolagen memungkinkan terjadinya
gerakan dari bagian2 yang saling
dihubungkan. Selain itu, berperan
menyediakan nutrien bagi elemen Gambar jaringan ikat biasa
jaringan lain yang diselubunginya. (a) Jaringan ikat padat (b)
Contohnya jaringan lemak atau jaringan jaringan ikat longgar
adiposa, pada lapisan lemak di bawah
kulit.
Jaringan ikat dengan sifat khusus
i. Jaringan tulang rawan (kertilago):
Merupakan spesialisasi dari jaringan ikat
berserabut tebal dan matriks yang elastis.
Bersifat kuat dan lentur, penyusunnya
adalah kondrosit (sel tulang rawan) yang
terletak di dalam lakuna (rongga kecil).
Berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal
embrio, menunjang jaringan lunak dan
organ dalam, serta melicinkan permukaan
tulang dan sendi.

• Ada tiga jenis tulang rawan, yaitu:


1. rawan hialin, terdapat pada rangka
janin,ujung tulang panjang, rawan pada
tulang rusuk, rawan pada hidung & laring.
2. rawan elastin, banyak mengandung serabut
elastin, dpt ditemukan pada daun telinga &
tuba eustachius
3. rawan fibrosa, mengandung banyak matriks
yg dibentuk oleh serabut kolagen, sangat
kuat & kaku, dpt ditemukan pada diskus di
antara tulang vertebrae & simfisis pubis
ii. Jaringan tulang sejati
(osteon): Merupakan jaringan
ikat yang mengandung
mineral. Disusun oleh sel
tulang (osteosit); yang
berasal dari sel induk tulang
(osteoblas) dan terletak
dalam lakuna.

• Tulang terdiri dari bahan intersel


yg mengalami kalsifikasi,
matriks tulang, & berbagai jenis
sel, seperti osteosit (ditemukan
pada lakuna di dlm matriks),
osteoblast (yg mengsintesis
komponen organik matriks) &
osteoklas (sel raksasa berinti
banyak, diperlukan dlm
perombakan tulang).
iii. Darah dan Limfe: Jaringan ikat khusus, karena berasal dari jaringan
mesenkim. Terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
keping darah (trombosit), dan plasma darah. Plasma darah mengandung, zat
organik dan zat anorganik, dan merupakan zat antar sel yang mengandung
sel darah dan keping darah.
• Secara umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel
darah putih (limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfe.

• Fungsinya:
 Sel darah merah: sebagai pengangkut oksigen dan karbondioksida dalam darah
(Hb).
 Sel darah putih: sebagai pelinding terhadap benda asing yang masuk ke dalam
tubuh.
 Keping darah: berperan dalam proses pembekuan darah.

• Limfe adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke


aliran darah bersama dengan sel limfosit dan antibodi. Sel limfosit merupakan
salah satu jenis sel darah putih (leukosit) dan berfungsi sebagai penghasil
antibodi.
Secara umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang,
kecuali 2 macam sel darah putih (limfosit dan monosit)
dibentuk dalam kelenjar limfe.
• Fungsinya:
Sel darah merah: sebagai pengangkut oksigen dan
karbondioksida dalam darah (Hb).
Sel darah putih: sebagai pelinding terhadap benda asing
yang masuk ke dalam tubuh.
Keping darah: berperan dalam proses pembekuan darah.

• Limfe adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-


jaringan dan kembali ke aliran darah bersama dengan sel
limfosit dan antibodi. Sel limfosit merupakan salah satu
jenis sel darah putih (leukosit) dan berfungsi sebagai
penghasil antibodi.
Berdasarkan ada tidaknya rongga maka
jaringan ikat dibedakan menjadi :
i. Tulang kompak: terdapat sistem harvers yang terdiri
dari 4-20 lamela harvers yang tersusun konsentris
mengelilingi saluran harvers. Merupakan unit penyusun
tulang, yang mengandung pembuluh darah dan saraf
sebagai penyuplai nutrien untuk menghidupi tulang.
ii. Tulang bunga karang / sponge : tidak terdapat sistem
harvers tetapi terdiri dari trabekula tulang yang saling
berhubungan satu dengan lainnya
JARINGAN OTOT
• Berperan dalam pergerakan organ tubuh atau bagian tubuh.
Kemampuan otot untuk berkontraksi disebabkan oleh adanya
serabut kontraktil, dan tersusun atas filamen atau benang aktin
dan miosin.
• Jaringan otot bertanggung jawab pada hampir semua tipe
gerakan tubuh. Terdiri dari sel otot dan serat otot (myofibril).
• Aktivitas otot menyusun sebagian besar kerja seluler yang
mengonsumsi energi pada manusia yang aktif bergerak.
Klasifikasi Jaringan Otot
1. Otot polos: tidak memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga
sarkoplasmanya (sitoplasma dalam sel otot) tampak polos dan
homogen. Sel otot polos berbentuk gelendong dengan sebuah inti
pipih yang terletak di tengah sarkoplasma. Terdapat dalam alat dalam
(otot visera, pada lambung, usus dan pembuluh darah), mempunyai
persarafan autonom, bekerja tidak di bawah kesadaran. Kontraksinya
lambat, cukup lama, dan tidak cepat lelah.
2. Otot rangka: disebut otot lurik karena serabut kontraktilnya
memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang
(isotrop); selnya berbentuk silinder, dan berinti banyak di tengah
sarkoplasma. Otot rangka bekerja di bawah kesadaran sehingga
disebut otot volunter. Kontraksinya cepat, kuat tetapi cepat lelah
biasanya melekat pada rangka (bisep, trisep), lidah, bibir, kelopak
mata, dan diafragma.
3. Otot jantung: terdapat khusus di jantung, tersusun atas serabut lurik
yang bercabang dan saling berhubungan satu sama lainnya (lebih
kecil dari otot rangka), memiliki inti 1-2 di tengah sarkoplasma. Ciri
khasnya, memiliki diskus interkalatis, yaitu pertemuan 2 sel yang
tampak gelap jika dilihat di mikrokop. Kontraksinya di bawah
kesadaran (involunter), kuat dan berirama.
Jaringan saraf
• Terdiri dari sel saraf atau
neuron yang berfungsi
menerima dan memindahkan
rangsangan dari bagian tubuh
yang satu ke bagian yang lain.
• Ciri khususnya, mempunyai
sitoplasma yang menjulur
panjang. Neuron dari 2 bagian
utama yaitu badan sel
(perikarion) dan prosesus
(penjuluran sitoplasma),
dendrit dan akson.
Bagian Sel Saraf dan Fungsinya
1. Dendrit 5. Sel Schwann
• Dendrit adalah percabangan dari badan sel saraf yang berupa • Sel schwann adalah sel yan mengelilingi selubung mielin.
tonjolan sitoplasma yang pendek dan bercabang-cabang. Fungsi Sel schwann bekerja dengan menghasilkan lemak dan
membungkus akson berkali-kali sampai terbentuk
dendrit adalah untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke selubung mielin. Fungsi sel schwann adalah untuk
badan sel. mempercepat jalannya impuls, membantu menyediakan
makanan untuk sel saraf, dan membantu regenerasi sel
2. Badan Sel saraf.
• Badan sel adalah bagian utama dari sel saraf yang mengandung
sitoplasma, nukleus (inti sel), dan nukleolus (anak inti sel). Fungsi 7. Nodus Ranvier.
badan sel adalah untuk menerima impuls (rangsangan) dari • Nodus ranvier adalah bagian pada sel saraf akson yang
dendrit dan meneruskannya ke neurit (akson). tidak terbungkus selubung mielin. Fungsi utamanya
sebagai loncatan untuk mempercepat impuls saraf ke otak
atau sebaliknya.
3. Inti Sel.
• Inti sel (nukleus) adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai 8. Oligodendrosit
pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam inti sel juga • Oligodendrosit adalah sebuah sel pendukung yang
terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi untuk mengatur sifat menyediakan isolasi bagi sel-sel saraf dengan membentuk
keturunan dari sel tersebut. selubung mielin di sekitar akson. Fungsi oligodendrosit
adalah untuk membentuk selubung mielin yang sama pada
sistem saraf pusat dan sebagai sel penyokong.
4. Akson.
• Akson hanya ada satu dan berukuran lebih besar dan lebih 9. Sinapsis.
panjang dari dendrit. Walaupun diameter akson hanya beberapa • Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu
mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter. neuron dengan neuron lain. Fungsi sinapsis adalah untuk
Fungsi akson adalah untuk meneruskan impuls dari badan sel mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel saraf lain.
saraf ke sel saraf lainnya.

5. Selubung Mielin.
• Selubung mielin adalah selaput pembungkus akson. Fungsi
selubung mielin adalah untuk melindungi neurit dari kerusakan dan
mencegah impuls bocor. Fungsi selubung mielin mirip
pembungkus kabel listrik yang bersifat isolator.
Klasifikasi Sel Saraf
• Berdasarkan fungsi,neuron (Sel Saraf) dibagi :
1. Neuron sensori (indera ke saraf pusat).
2. Neuron motor (saraf pusat ke organ efektor).
3. Neuron asosiasi/interneuron (neurin sensori ke neuron
motor).
• Berdasarkan struktur, neuron dibagi menjadi :
1. Neuron multipolar
2. Neuron bipolar
3. Neuron unipolar
• Sel saraf sensorik disebut juga
sel saraf indera. Berfungsi
menuruskan rangsangan dari
penerima (indera) ke saraf pusat
(otak dan sumsum tulang
belakang) . Badan sel saraf ini
bergerombol membentuk ganglia,
akson pendek dan dendrit yang
panjang.
• Sel saraf motorik ( sel saraf
penggerak) berfungsi membawa
impuls dari pusat saraf (otak dan
sumsum tulang belakang) ke otot.
• sel saraf asosiasi berfungsi
membawa rangsangan untuk
dihubungkan dari sel saraf
sensorik ke sel saraf motorik.
• Neuron unipolar hanya mempunyai satu cabang pada
badan sel sarafnya, selanjutnya cabang akan terbelah
dua sehingga bentuk dari neuron unipolar akan
menyerupai huruf “T”. Satu belahan cabang berperan
sebagai dendrit, sementara yang lain sebagai akson.
Neuron unipolar ini umumnya mempunyai fungsi
sebagaimana sensory neuron yaitu sebagai pembawa
sinyal dari bagian tubuh (sistem saraf perifer) menuju
ke sistem saraf pusat.

• Neuron bipolar, sesuai dengan namanya, mempunyai


dua cabang pada badan sel sarafnya di sisi yang
saling berlawanan. Cabang yang satu berperan
sebagai dendrit, sementara yang lain berperan sebagai
akson. Karena percabangannya yang demikian ini,
maka badan sel saraf neuron bipolar mempunyai
bentuk yang agak lonjong/elips. Neuron bipolar
umumnya mempunyai fungsi sebagaimana
interneuron, yaitu menghubungkan berbagai neuron di
dalam otak dan spinal cord.

• Neuron multipolar adalah jenis sel saraf yang paling


umum dan paling banyak ditemui. Sel saraf ini
mempunyai dendrit lebih dari satu, namun hanya
memiliki sebuah akson. Karena jumlah dendrit pada
setiap neuron multipolar bisa bervariasi banyaknya,
maka bentuk badan sel saraf multipolar ini seringkali
dikatakan berbentuk multigonal..
SISTEM ORGAN
Nomor Sistem Organ Fungsi

1 Pencernaan Mulut (Kelenjar Mencerna


ludah, gigi dan makanan yang
lidah), faring, masuk ke dalam
esofagus, tubuh baik melalui
lambung, usus, proses fisik dan
hati, kantung kimiawi agar dapat
empedu, pankreas di absorbsi oleh
darah dan
disebarkan ke
seluruh sel yang
membutuhkan.
2 Pernapasan Hidung, Faring, Mengambil O2 dan
Laring, Trakea, mengeluarkan
bronki dan paru- CO2
paru
Nomor Sistem Organ Fungsi
3 Eksresi Kulit, Paru-paru, Ginjal dan hati Mengeksresi atau
mengeluarkan
limbah metabolisme
yang tidak
dibutuhkan lagi oleh
tubuh.
4 Pernapasan Hidung, Faring, Laring, Trakea, Mengambil O2 dan
bronki dan paru-paru mengeluarkan CO2

5 Kardiovaskuler Jantung, dan Pembuluh darah Memompa darah


dari dan ke seluruh
tubuh baik untuk
mengangkut O2
maupun sisa
metabolisme sel.
6 Endokrin Kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, Memproduksi
adrenalin, timus, pinealis, , hormon untuk
pankreas dan kelenjar kelamin. mengontrol aktivitas
metabolisme tubuh
Nomor Sistem Organ Fungsi
7 Saraf Otak, Serabut Saraf, Simpul Saraf, Menerima dan
Saraf Tulang Belakang dan merespon
Ganglion. rangsangan dari
lingkungan.

8 Muskuloskeletal Otot dan Rangka Melindungi organ


vital, sebagai alat
gerak dan tempat
produksi sel- sel
darah
9 Reproduksi Testis, Ovarium serta aksesorisnya Proses perkembang
biakan.
Beberapa Istilah yang sering digunakan dalam ilmu
Anatomi
• Pedoman Umum :
Anterior – posterior : depan – belakang
Ventralis – dorsalis : ke arah perut – ke arah punggung
Superior – inferior : atas – bawah
Cranialis – caudalis : kearah kepala – kearah ekor
Dexter – sinister : kanan – kiri
Internus – externus : terletak disebelah dalam – luar
Superficialis – profundus : terletak disebelah permukaan – sebelah dalam
Medius – intermedius : terletak ditengah – terletak diantara dua bagian lain
Medialis – lateralis : mengarah kebagian tengah tubuh – menjauhi bagian
tengah tubuh
Medianus : terletak pada garis tengah (linea mediana)
Frontalis : terletak pada bidang frontal , terletak kearah dahi
Longitudinalis : sejajar dengan sumbu panjang
Sagittalis : terletak dalam bidang tegak lurus dengan bidang frontal
Transnversalis : terletak pada suatu bidang transversal, tegak lurus terhadap
sumbu panjang

Pedoman Arah Dan Kedudukan Anggota Tubuh :
Proximalis – distalis : terletak pada pangkal, awal – terletak pada ujung, akhir
Radialis – ulnaris : terletak pada sisi radius – terletak pada sisi ulna
Palmaris – dorsalis : kearah telapak tangan – kearah punggung tangan
Tibialis – fibularis : terletak pada tibia – terletak pada sisi fibula
Plantaris – dorsalis : kearah telapak kaki – kearah punggung kaki
• Berlaku di bagian tubuh : • Berlaku di bagian kepala:

Dorsal = menuju arah Oral = menuju arah mulut,


punggung ,atas (dorsum = depan (oris = mulut)
punggung) Apical = menuju arah
Ventral = menuju arah perut, puncak, atas (apex =
bawah (venter = perut) puncak)
Cranial = menuju ke arah Aboral = menjauhi arah
kepala, depan (cranium = mulut, kebelakang (nucha =
tengkorak) kuduk)
• Caudal = menuju arah ekor, Nuchal = menuju tengkuk,
belakang (cauda = ekor) kebelakang (nucha = kuduk)
• Anal = menuju arah anus, Rostral = menuju arah
belakang (anus = dubur) hidung (daerah hidung)

Anda mungkin juga menyukai