Anda di halaman 1dari 2

A.

Judul Praktikum
“Pembuatan Larutan”
B. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal: Kamis, 8 September 2022
Waktu: 08.00-12.30
Tempat: Laboratorium kimia 1
C. Tujuan
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah:
1. Mengetahui cara pembuatan larutan Nacl
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan larutan NaCl
3. Mengidentifikasi apakah ada perubahan yang terjadi ketika larutan dipanaskan
4. Menghitung molalitas NaCl dengan konsentrasi 0.2
5. Mengetahui proses ketika NaCl larut dalam aquades
D. Landasan Teori
Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi karena komponen
larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau lain-lain yang bercampur baur. Larutan
dapat berupa padat, cair atau gas. Namun lazimnya yang disebut larutan adalah zat cair. Larutan
terdiri dari dua komponen yaitu pelarut dan zat telarut (Harjadi, 2000: 44).
Larutan yang mengandung jumlah maksimum zat terlarut didalam pelarut pada suhu tertentu,
dinamakan larutan jenuh (saturated solution). Sebelum titik jenuh tercapai, larutannya disebut larutan
tak jenuh (unsaturated solution), dimana larutan ini mengandung zat terlarut lebih sedikit
dibandingkan dengan kemampuannya untuk melarutkan. Jenis ketiga, larutan lewat jenuh
(supersaturated solution), mengandung lebih banyak zat terlarut dibandingkan yang dapat didalam
larutan jenuh. Larutan lewat jenuh bukanlah larutan yang sangat stabil. Pada saatnya, sebagian zat
terlarut akan terpisah dari larutan lewat jenuh sebagian Kristal. Proses terpisahnya zat terlarut dari
larutan dan membentuk kristal dinamakan kristalisasi (crystallization). Pengendapan dan kristalisasi
keduanya menjelaskan terpisahnya zat padat berlebih dari larutan lewat jenuh. Namun padatan yang
terbentuk melalui kedua proses ini berbeda penampilannya. Endapan terbentuk dari partikel-partikel
kecil sedangkan kristal dapat berukuran besar dan bentuknya bagus (Raymond, 2004: 4).
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat
terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses
pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi (Chang,
2003).
Konsentrasi larutan adalah komposisi yang menunjukkan dengan jelas perbandingan jumlah
zat terlarut terhadap pelarut. Kelarutan dapat kecil atau besar sekali, dan jika jumlah zat terlarut
melewati titik jenuh, zat itu akan keluar (mengendap di bawah larutan). Dalam kondisi tertentu suatu
larutan dapat mengandung lebih banyak zat terlarut dari pada dalam keadaan jenuh (Adha, S. D.
2015).
Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang
tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi.
Standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut
pelarut (David, 2001: 20-21).
Molaritas merupakan salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi larutan selain molalitas,
normalitas maupun fraksi mol. Molaritas menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam Iiter larutan
( James. E. Brady, 2000).
Rumus yang digunakan :
M = nv
Garam adalah suatu senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Garam
(NaCl) tidak dikonsumsi pada proses elektro kimia, oleh karena itu untuk membuat konsentrasi
elektrolit konstan perlu ditambahkan larutan dalam hal ini adalah H2O atau aquades. Konsentrasi yang
semakin tinggi yaitu gabungan antara NaCl dan H2O akan menyebabkan kadar hidrogen dan asam
yang terbentuk semakin tinggi (Budiman, A. 2012).
Pengadukan juga menentukan kelarutan suatu zat terlarut. Semakin banyak jumlah
pengadukan, maka zat terlarut umumnya menjadi lebih mudah larut. Semakin besar pengadukan maka
semakin banyaknya zat yang terlarut (Atkins., 1994). Luas permukaan sentuhan zat kecepatan
kelarutan dapat dipengaruhi juga oleh luas permukaan (besar kecilnya partikel zat terlarut). Luas
permukaan sentuhan zat terlarut dapat diperbesar melalui proses pengadukan atau penggerusan
secara mekanis. (Martin, 1990).

E. Pembahasan
Pada praktikum ini membuat Larutan Nacl dengan konsentrasi (...) dan volume (.... ml).
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu,
larutan terbentuk karena adanya zat terlarut dan zat pelarut, dalam praktikum ini zat terlarutnya
adalah garam (NaCl) dan zat pelarutnya adalah air (H2O), jadi larutan merupakan campuran yang
homogen, yaitu campuran dua zat atau lebih yang memiliki komposisi merata atau serba sama di
seluruh bagian volumenya.
Pada proses pelarutan campuran antara garam dan air, dalam larutan tersebut terurai ion Na+,
Cl-, NaCl, H2O, Hidrasi ion Na+ dan ion Cl-. Pada praktikum ini kita diminta untuk mencari massa NaCl
yang diketahui konsentrasinya (...) yang akan dilarutkan dalam pelarut aquades sebanyak (....ml) dan
akan dihomogenkan, sehingga akan menghasilkan larutan NaCl dengan konsentrasi (....).
Berdasarkan pada hasil percobaan di atas dapat diuraikan bahwa
dalam membuat suatu larutan yang paling utama adalah jumlah
zatnya / konsentrasinya (mol). Karena dengan diketahui jumlah zatnya kita dapat
menentukan berapa massa yang dibutuhkan untuk membuat larutan.
Serta, dalam membuat larutan yang perlu juga diketahui berapa massa
dan volume zat yang digunakan.
Pada praktikum pembuatan larutan NaCl dihasilkan (.....gram) NaCl dengan konsentrasi (....M)
sebanyak (...ml) aquades lalu ketika Kristal Nacl dilarutkan dalam pelarut aquades maka kristal nacl
akan terlarut secara sempurna. Lalu

F. Daftar Pustaka
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
David. W. 2001. PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN. Erlangga, Jakarta.
Harjadi, W. 2000. ILMU KIMIA ANALITIK. Pt.Gramedia Pustaka, Jakarta.
Adha. S. D. 2015. Pengaruh Konsentrasi Larutan HNO3 dan Waktu Kontak Terhadap Desorpsi Kadmium
(II) yang Terikat Pada Biomassa Azolla Micropylla-Sitrat. Kimia Student Journal. Vol.1 (1) : 636-642.
Chang, R. 2003. KIMIA DASAR. Pt.Gramedia Pustaka, Jakarta
Brady, J. E. 2000.Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara: Jakarta.
Budiman , A. 2012. Studi Eksperimental Pengaruh Konsentrasi Larutan Terhadap Laju Pelepasan
Material Pada Proses Electrochemical Mechining. Jurnal Teknik Pomits. Vol.1 (1) : 1-5.
Atkins, P. W. 1994. Physical Chemistry. Oxford University Press. Oxford. Alih Bahasa : Kartohadiprojo, I.
I. 1999. Kimia Fisika. Jilid Kedua. Edisi Keempat .Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai