Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

PRAKTIKUM 5
TROMBOSIT DARAH

Disusun Oleh Kelompok A1 :


Nama Kelompok : 1. Aisaharya Shafa Anisah (20482011080) (Tidak Aktif)
2. Ajeng Putri Nur Hikmah (20482011082) (Aktif)
3. Alwan Darwissy Annaza (20482011084) (Aktif)
4. Aminah (20482011086) (Aktif)
5. Andi Muhammad Ichwan .R. (20482011088) (Aktif)
6. Angela Hiroh (20482011090) (Aktif)
7. Angga Pratama (20482011092) (Aktif)
8. Anisa Umaimah (20482011094) (Aktif)
9. Aulia Rahmi Azizah (20482011096) (Aktif)
10. Binar Yuda Fansurna (20482011098) (Aktif)
11. Clara Agatha Kavung (20482011100) (Aktif)
Hari/Tgl Praktikum : Senin, 5 April 2021
Dosen Pembimbing : 1. Apt. Eka Siswanto Syamsul, M.Sc
2. Apt. Triswanto Sentat, M.Farm.Klin

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SAMARINDA
2021
I. Tujuan Percobaan
Mengetahui jumlah trombosit per mm3 darah.
II. Dasar Teori
A. Pengertian Trombosit
Trombosit adalah fragmen sitoplasma megakariosit yang tidak
berinti dan terbentuk di sumsum tulang. Trombosit matang berukuran 2-
4 µm, berbentuk cakram bikonveks dengan volume 5-8 fl. Trombosit
setelah keluar dari sumsum tulang, sekitar 20-30% trombosit mengalami
sekuestrasi di limpa.
Trombosit disebut juga platelet atau keping darah. Trombosit tidak
dapat dipandang sebagai sel utuh karena berasal dari sel raksasa yang
berada di sumsum tulang, yang dinamakan megakariosit. Megakariosit di
dalam pematangannya dipecah menjadi 3.000-40.000 serpihan sel, yang
dinamai sebagai trombosit atau kepingan sel (platelet) tersebut.
Trombosit mempunyai bentuk bulat dengan garis tengah 0,75-2,25 mm,
tidak mempunyai inti. Kepingan sel ini masih dapat melakukan sintesis
protein, walaupun sangat terbatas, karena di dalam sitoplasma masih
terdapat sejumlah RNA. Trombosit masih mempunyai mitokondria, butir
glikogen yang mungkin berfungsi sebagai cadangan energi dan 2 jenis
granula yaitu granula-α dan granula yang lebih padat.

B. Fungsi Trombosit

Fungsi utama trombosit adalah membentuk sumbat yang


merupakan respons hemostatik normal terjadinya cedera vaskular yang
dapat terjadi kebocoran spontan darah melalui pembuluh halus. Fungsi
trombosit ada tiga yaitu perlekatan (adhesi), penggumpalan (agregasi),
dan reaksi pelepasan.
Fungsi trombosit juga berhubungan dengan pertahanan, akan tetapi
terutama bukan terhadap benda atau sel asing. Trombosit berfungsi
penting dalam usaha tubuh untuk mempertahankan keutuhan jaringan
bila terjadi luka. Trombosit ikut serta dalam usaha menutup luka,
sehingga tubuh tidak mengalami kehilangan darah dan terlindung dari
penyusupan benda atau sel asing. Trombosit bergerombol (agregasi) di
tempat terjadinya luka, ikut membantu menyumbat luka tersebut secara
fisik dan sebagian trombosit akan pecah dan mengeluarkan isinya, yang
berfungsi untuk memanggil trombosit dan sel-sel lekosit dari tempat lain.
Isi trombosit yang pecah sebagian juga aktif dalam mengkatalisis proses
penggumpalan darah, sehingga luka tersebut selanjutnya disumbat oleh
gumpalan yang terbentuk itu.
Fungsi trombosit menurut DEPKES RI tahun 1989 antara lain
sebagai sumbatan dalam proses hemostasis, menghasilkan zat kimia
tertentu yang menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah,
mempertahankan integritas pembuluh darah (daya tahan kapiler,
kontraksi kapiler), sebagai fagositosis (pertahanan non spesifik), sebagai
alat transport di substansi tertentu, melindungi dinding pembuluh darah
bagian dalam, sebagai sumber pembentukan protrombin, pembekuan
darah dan retraksi bekuan.

C. Produksi Trombosit
Trombosit dihasilkan di sumsum tulang melalui fragmentasi
sitoplasma pada megakariosit. Prekusor megakariosit, yaitu
megakarioblast berasal dari proses diferensiasi. Megakariosit mengalami
pematangan melalui replikasi sinkron endomiotik tanpa pembelahan
nukleus atau sitoplasma, yang menyebabkan volume sitoplasma setiap
kali jumlah lobus nukleus bertambah menjadi 2 kali lipat.
Pada tahap awal terlihat invaginasi membran plasma, yang dinamai
membran pembatas yang berkembang sepanjang pembentukan
megakariosit menjadi anyaman yang bercabang-cabang. Pada tahap
perkembangan tertentu yang bervariasi, terutama pada tahap nukleus
berjumlah 8, sitoplasma membentuk granular. Megakariosit matang
berukuran sangat besar, dengan satu nukleus berlobus yang terletak di tepi
nukleus, sitoplasma yang rendah. Trombosit terbentuk dari fragmentasi
ujung-ujung perluasan plasma megakariosit, setiap megakariosit
menghasilkan sekitar 1.000-5.000 trombosit. Interval waktu dari
diferensiasi sel punca manusia menjadi produksi trombosit sekitar 10 hari.
D. Struktur Trombosit
Trombosit berukuran sangat kecil dan diskoid, bergaris tengah
3,0x0,5 µm, dengan volume rerata 7-11 fl. Ultrastruktur trombosit dibagi
menjadi tiga komponen: membran trombosit, sitoskeleton, dan organel.
Membran plasma mengalami invaginasi ke dalam terior trombosit untuk
membentuk suatu sistem menjadi terbuka (kanalikulus) yang
menghasilkan permukaan reaktif yang luas menyebabkan protein-protein
dalam plasma dapat diserap secara selektif. Fosfolipid yang dikenal
sebagai faktor trombosit 3 sangat penting dalam perubahan faktor
koagulase X menjadi Xa protrombin (faktor II) menjadi trombin (faktor
IIa).

Trombosit mengandung tiga jenis granula padat, α, dan lisosom.


Granula α spesifik lebih banyak mengandung faktor pembekuan, Platelet-
Derived Growth Factor (PDGF), dan protein lain. Granula padat lebih
jarang dan mengandung adenosin dipospat (ADP), adenosin trifosfat
(ATP), serotonin, dan kalsium. Lisosom mengandung enzim-enzim
hidrolitik. Trombosit juga kaya akan protein penyalur sinyal dan protein
membran sel yang menunjang perpindahan cepat dari keadaan reaktif
menjadi aktif jika terjadi kerusakan pembuluh darah. Selama reaksi
pelepasan yang dijelaskan di bawah granula dibebaskan ke sistem
kanalikulus terbuka.
E. Kelainan Kuantitatif Trombosit
1. Trombositosis
Trombositosis yaitu keadaan di mana didapatkan jumlah
trombosit dalam darah tepi lebih dari batas atas nilai rujukan
(>400.000/µl) dapat bersifat primer (trombositosis esensial) atau
sekunder. Biasanya pada keadaan infeksi, inflamasi dan keganasan.

2. Trombositopenia
Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah trombosit yang
kurang dari batas bawah nilai rujukan (<150.000/µl). Keadaan ini dapat
bersifat kongenital (trombositopenia neonatal). Trombositopenia dapat
disebabkan oleh produksi trombosit yang berkurang, kelainan
distribusi atau destruksi yang meningkat.
Keadaan lain yang dapat menyebabkan trombositopenia ialah
kelainan yang disebabkan oleh mekanisme autoimun. Keadaan ini,
tubuh membuat antibodi terhadap trombosit yang dibuatnya sendiri.
Trombositopenia dapat pula disebabkan oleh berkurangnya produksi
sel-sel megakariosit oleh sumsum tulang. Kedua keadaan ini dapat
dibandingkan dengan anemia, yang mungkin disebabkan oleh
mekanisme autoimun (anemia hemolitik autoimun) atau berkurangnya
produksi sel-sel bakal SDM oleh sumsum tulang (anemia aplastic).
F. Prinsip Percobaan
Darah diencerkan dengan larutan Rees Ecker dengan pengenceran
100x kemudian dihitung di bawah mikroskop dengan bantuan bilik hitung
Improved Neubaeur 25 kotak, jumlah sel trombosit dihitung menggunakan
faktor perhitungan yang ada dan dinyatakan dalam satuan per mm3 darah.

III. Metodologi Percobaan


A. Alat
1. Pipet Thoma
2. Bilik Hitung Improved Neubaeur
3. Tabung Reaksi
4. Mikroskop
5. Kapas Alkohol
6. Spuit

B. Bahan
1. Larutan Rees Ecker = Na Sitrat 3,8 gram
2. Larutan Formaldehida 40% 2 ml
3. Briliant Cresyl Blue30mg
4. EDTA (Asam etilenadiaminatetraasetat)

C. Gambar Alat

1. Pipet Thoma

Bilik Hitung Improved


2.
Neubaeur
3. Tabung Reaksi

4. Mikroskop

5. Kapas Alkohol

6. Spuit

D. Prosedur Percobaan
a) Metode Tabung
Pipet 1.990µl larutan Res Ecker ke dalam tabung reaksi

Tambahkan darah EDTA/Kapiler sebanyak 10µl dan homogenkan

Diamkan ± 3 menit agar sel Trombosit terwarnai


b) Mengisi Bilik Hitung

Bersihkan bilik hitung dengan tissue/kain halus

Pasang kaca penutup khusus bilik hitung

Letakkan pipet thoma “untuk metode pipet thoma” dan pipet tetes
“untuk metode tabung” pada bagian tepi kaca penutup

Teteskan campuran Res Ecker dan darah secara perlahan

Biarkan campuran tersebut mengalir dengan gaya kapileritasnya


sampai memenuhi bagian dari bilik hitung

Diamkan beberapa menit agar sel mengendap

c) Pembacaan

Posisikan meja mikroskop pada posisi paling rendah dan tutup


kondensor

Letakkan bilik hitung pada meja benda

Gunakan perbesaran 40 x 10 untuk menghitung jumlah sel


Trombosit

Sel Trombosit dihitung pada 5 kotak sedang seperti pada gambar


dibawah ini

Trombosit/mm3 :

N
= × Pengenceran
P×l×t×jumlah kotak

N
= × 200
(0,2 × 0,2 × 0,1) × 5

= N × 10.000
IV. Hasil Percobaan
- 25 Kotak Besar

- 5 Kotak Besar (Berisi 16 Kotak Kecil)

2 4 5 14

0 2 3 0

0 0 0 2

0 0 2 3

Total = 35

0 1 11 9

0 0 1 5

0 0 1 3

0 1 4 2

Total = 38
3 1 16 7

0 1 2 2

0 0 6 8

0 0 0 3

Total = 49

0 1 2 6

0 0 1 7

0 1 3 2

0 0 1 12

Total = 36

5 2 10 10

0 0 2 3

0 0 2 0

1 0 0 2

Total = 37

Total N/Trombosit = 35 + 38 + 49 + 36 + 37 = 195


N
Trombosit/mm3 = P×l×t×jumlah kotak × Pengenceran

195
= × 200
(0,2 × 0,2 × 0,1) × 5
195
= × 200
0,02
= 1.950.000 mm3
V. Pembahasan
Trombosit adalah fragme atau kepingan-kepingan tidak berinti dari
sitoplasma megakariot yang berukuran 1 sampai 4 mikron dan berada di dalam
sirkulasi darah selama 10 hari. Trombosit memiliki peran dalam hemostatis,
suatu mekanisme dalam tubuh untuk melindungi diri dari kemungkinan
perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi
pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang
terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh
darah.
Trombosit-trombosit itu membentuk sumbatan-sumbatan dengan jalan
adhesi (pelekatan trombosit pada jaringan sub endotel pada pembuluh darah
yang luka) dan agresi (pelekatan antara sel trombosit). Jumlah trombosit
normal adalah 200.000-500.000/ul darah. Dalam perhitungan jumlah trombosit
tersebut dilakukan dengan metode langsung, yaitu dengan menggunakan
kamar hitung yang dilihat pada mikroskop setelah dilakukan pewarnaan
dengan reagen rees ecker sehingga trombosit tersebut terlihat pada mikroskop
dengan warna biru.
Dari hasil praktikum, jumlah trombosit yang didapatkan adalah sebanyak
1.950.000 mm3 dan nilai tersebut melebihi nilai normal trombosit. Karena
kadar trombosit yang didapat melebihi kadar normal dapat dikatakan sebagai
trombositosis. Trombositosis yaitu keadaan di mana didapatkan jumlah
trombosit dalam darah tepi lebih dari batas atas nilai rujukan (>400.000/µl)
dapat bersifat primer (trombositosis esensial) atau sekunder.
Penyebab dari trombositos adalah :
1. Pendarahan akut dan kehilangan banyak darah
2. Reaksi alergi
3. Gagal ginjal kronis
4. Infeksi
5. Trauma
VI. Kesimpulan
1. Trombosit adalah fragme atau kepingan-kepingan tidak berinti dari
sitoplasma megakariot yang berukuran 1 sampai 4 mikron dan berada di
dalam sirkulasi darah selama 10 hari.
2. Jumlah trombosit normal adalah 200.000-500.000/ul darah.
3. Dari hasil praktikum, jumlah trombosit yang didapatkan adalah sebanyak
1.950.000 mm3, nilai tersebut melebihi nilai normal trombosit dan dapat
dikatakan sebagai trombositosis.
VII. Daftar Pustaka
E. N. Kosasih dan A. S. Kosasih. 2008. Tafsiran Hasil Pemeriksaan
Laboratorium Klinik. Penerbit Karisma Publishing Grup. Jakarta
Hoffbrand AV. 2013. Kapita Selekta Hematologi. Edisi 6. Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta : EGC
Sacher, A. Ronald dan Ricard A. Mc Pherson. 2004. Tinjauan Klinis Hasil
Pemeriksaan Laboratorium. Edisi II. Jakarta : EGC
Sadikin, Mohamad. 2013. Biokimia Darah. Penerbit Widya Medika. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai