Anda di halaman 1dari 30

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

MAKALAH
(trombosit)
hemostasis
DOSEN: St.Asniah,S.Si.,M.MKes

DIV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


KELAS:(D)
KELOMPOK:IX
1.Ghealona Jamlaay
(B1D122173)

2.Yotine Salia Matuankotta


(B1D122177)

3.Fhasya Listra Safira


(B1D122182)
Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
penyertaan dan kehendak-Nya,kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul ”Trombosit” tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah”Hemostasis”

Melalui penyusunan makalah ini, dapat juga memberikan kesempatan kepada


kami untuk memperluas wawasan serta memperkaya pengetahuan tentang
hemostasis yang berhubungan dengan trombosit atau keping-keping darah,
walaupun kami juga tak memungkiri bahwa dalam proses penyusunan makalah
banyak kendala yang dijumpai,sehingga melibatkan bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu ,maka pada kesempatan ini,kami mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Ibu St.Asniah,S.Si.,Mkes, sebagai dosen pengajar Hemostasis.


2. Orang tua yang setia membimbing kami
3. Teman-teman sekelompok yang selalu kompak

Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga berbagai
kritik dan saran yang sifatnya membangun ,sangatlah kami harapkan guna
peningkatan kualitas makalah ini yang pada akhirnya bermanfaat bagi
kelangsungan studi generasi berikutnya ,serta menjadi sumber informasi yang
dapat memperluas pengetahuan para pembaca.

Makassar,21 Oktober 2023

Kelompok IX

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
Latar Belakang ............................................................................ 1
Rumusan Masalah ....................................................................... 2
Tujuan ......................................................................................... 2
Manfaat ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................... 3
Pengertian Trombosit .............................................................. 4
Sejarah Trombosit .................................................................... 5
Jenis-Jenis Trombosit .............................................................. 6
Struktur Trombosit .................................................................. 8
Fungsi Trombosit ................................................................................. 11
Jumlah Trombosit ................................................................................ 13
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Eritrosit ........................... 15
Cara Menghitung Jumlah Trombosit .................................................... 17
Kelainan dan Penyakit Yang Berkaitan Dengan Trombosit .................. 19
Gejala-Gejala Penyakit Trombosit ....................................................... 20
Cara Mengatasi Gangguan Trombosit .................................................. 22

BAB III PENUTUP .................................................................... 21


A. KESIMPULAN ........................................................... 22
B. SARAN ....................................................................... 23

iii
C. DAFTAR PUSTAKA .................................................. 24

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Trombosit merupakan salah satu komponen penyusun darah


manusia.Yang berperan dalam proses pembekuan darah. Eksistensi
trombosit dan konstribusi terhadap hemostasis pertama kali
ditemukan sekitar awal tahun 1870.Ini adalah salah satu komponen
utama dalam darah bersama dengan sel darah merah (eritrosit) dan
sel darah putih (leukosit).Trombosit (keping-keping darah) adalah
fragmen sitoplasmik tanpa inti berdiameter 2-4µm yang berasal dari
megakariosit.Trombosit dihasilkan dalam sumsum tulang melalui
fragmentasisitoplasma megakariosit. Prekursor megakariosit-
megakarioblas muncul melalui proses diferensiasi dari sel induk
hemopoietik. Megakariosit mengalami pengunduhan dengan
replikasi inti endomitotik yang sinkron,memperbesar volume
sitplasma sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi kelipatan
duanya. Pada berbagai stadium dalam perkembangannya (paling
banyak pada stadion inti 8),sitoplasma menjadi granular dan
trombosit dilepaskan. Produksi trombosit mengikuti pembentukan
mikrovesikel di dalamsitoplasma sel yang menyatu membentuk
membran pembatas trombosit.

Jumlah trombosit normal dalam darah tepi adalah 150.000 –


400.000 /µl dengan proses pematangan selama 7-10 hari di dalam
sumsum tulang. Enzim pengatur utama produksi trombosit adalah
trombopoetin yang dihasilkan dari hati dan ginjal. Trombosit
berperan penting dalam hemopoesis dan penghentian perdarahan
dari cedera pembuluh darah. Trombosit atau platelet sangat penting
untuk menjaga hemostasis tubuh. Abnormalitas pada vaskuler,
trombosit, koagulasi atau fibrinolisis akan mengganggu hemostasis
sistem vaskuler yang mengakibatkan perdarahan
abnormal/gangguan perdarahan.

1
Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanis
selamaresponhemostatis normal terhadap cidera vaskuler. Tanpa
trombosit, dapatterjadi kebocoran darah spontan melalui pembuluh
darah kecil. Reaksitrombosit berupa adesi, sekresi, agregasi, dan
fusi serta aktivitas prokoagulannya sangat penting untuk fungsinya.

B.Rumusan Masalah
Adapun yang jadi rumusan masalah pada makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1.Bagaimana Pengertian Trombosit ?
2.Bagaimana Sejarah Trombosit ?
3.Bagaimana Jenis-Jenis Trombosit?
4.Bagaimana Struktur Trombosit?
5.Bagaimana Fungsi Trombosit?
6.Bagaimana Jumlah Trombosit?
7.Bagaimana Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Eritrosit?
8.Bagaimana Cara Menghitung Jumlah Trombosit?
9.Bagaimana Kelainan dan Penyakit Yang Berkaitan Dengan
Trombosit?
10.Bagaimana Gejala-Gejala Penyakit Trombosit?
11.Bagaimana Cara Mengatasi Gangguan Trombosit?

C.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan
makalah kami adalah sebagai berikut:
1.Mendeskripsikan Apa Pengertian Trombosit.
2.Mendeskripsikan Apa Sejarah Trombosit.
3.Mendeskripsikan Jenis-Jenis Trombosit.
4.Mendeskripsikan Struktur Trombosit
5.Mendeskripsikan fungsi trombosi
6.Mendeskripsikan Jumlah Trombosit
7.Mendeskripsikan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah
Eritrosit.

2
8.Mendeskripsikan Cara Menghitung Jumlah Trombosit.
9.Mendeskripsikan Kelainan dan Penyakit Yang Berkaitan Dengan
Trombosit.
10.Mendeskripsikan Gejala-Gejala Penyakit Trombosit.
11.Mendeskripsikan Cara Mengatasi Gangguan Trombosit.

D.Manfaat
1.Mengembangkan kualitas materi yang didapat oleh mahasiswa/i
khususnya materi Hemostasis tentang Trombosit.
2.Menambah wawasan mahasiswa/I tentang Trombosit sampai
pada kelainan dan penyakitnya.
3.Membantu mahasiswa/i untuk meningkatkan kemampuan
menganalisis.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Trombosit
Trombosit atau keping darah adalah fragmen sitoplasmik tanpa
intiberdiameter 2-4µm berbentuk cakram bikonveks yang terbentuk
dalam sumsum tulang. Sel ini memegang peranan penting pada
hemostasis dengan pembentukan sumbat hemostatik untuk
menutup luka.Produksi trombosit berada dibawah kontrol zat
humoral yang dikenal sebagai trombopoietin.Sumbat hemostatik
terbentuk melalui tahapan adhesi trombosit, reaksi pelepasan dan
agregasi trombosit dan aktivitas prokoagulan Trombosit dihasilkan
dari pecahan fragmen megakariosit dengan setiap megakariosit
menghasilkan 3000-4000 trombosit.

Jumlah trombosit normal dalam


tubuh orang dewasa normal
adalah 150.000 – 400.000
trombosit per mikro-liter darah.
Masa hidup trombosit hanya
berlangsung sekitar 5 – 9 hari di
dalam darah. Trombosit yang
tua dan rusak akan dikeluarkan
dari aliran darah oleh organ
Gambar 1: trombosit/keping darah limpa,kemudian digantikan oleh
trombosit baru.
Setelah trombosit matur dan Trombosit memiliki peran
keluar dari sumsum tulang dalam sistem hemostasis, suatu
sekitar 70% dari keseluruhan mekanisme faali tubuh untuk
trombosit terdapat disirkulasi melindungi diri dari
dan sisanya terdapat di kemungkinan pendarahan atau
limfa.Trombosit diaktifkan kehilangan darah. Fungsi utama
setelah kontak dengan trombosit adalah melindungi
permukaan dinding endotelia. pembuluh darah terhadap

4
kerusakan endotel akibat berinti, bulat dengan sitoplasma
trauma-trauma kecil yang berwarna biru-keabu-abuan
terjadi sehari-hari dan pucat yang berisi granula
mengawali penyembuhan luka merah-ungu yang tersebar
pada dinding pembuluh darah. merata.
Mereka membentuk sumbatan
B.Sejarah Trombosit
dengan jalan perekat
(perlekatan trombosit pada Sejarah penelitian mengenai
jaringan sub-endotel pada trombosit mencakup
pembuluh darah yang luka) dan perkembangan pengetahuan
agregasi (perlekatan antar tentang sel darah kecil ini dan
seltrombosit).kelainan peran mereka dalam pembekuan
trombositnya baik dari darah. Berikut adalah beberapa
segikualitas maupun kuantitas tonggak sejarah dalam
akan menyebabkan gangguan pemahaman tentang trombosit:
baik pendarahan maupun
 Abad ke-19: Sejarah
trombosis, oleh karena itu
penelitian trombosit dimulai
Selain jumlah, pengukuran
fungsi trombosit juga penting. pada abad ke-19 ketika para
Fungsi trombosit yang sering ilmuwan pertama kali mulai
diperiksa adalah fungsi memahami bahwa darah
mengandung unsur-unsur
agregasi.
yang berperan dalam
Sediaan apus darah tepi
pembekuan darah. Pada
adalah pemeriksaan yang dapat
dilakukan olehsetiap tahun 1842, ilmuwan
Prancis, Alfred Donne,
laboratorium, mudah dan
murah. Pada sediaan apus mengamati sel-sel kecil
terlihat kelompok-kelompok dalam darah yang kemudian
trombosit yang berada terutama dikenal sebagai trombosit.
di pinggir dan ujung sediaan  Abad ke-20: Pada awal abad
sepertijuga sel besar.Gambaran ke-20, penelitian lebih lanjut
mikroskopik dengan mengungkapkan peran
pewarnaanWright-Giemsa, trombosit dalam proses
trombosit tampak sel kecil, tak pembekuan darah. Ilmuwan

2
Italia, Giulio Bizzozero, membantu dalam
memberikan kontribusi pengembangan teknik
penting dalam memahami transfusi trombosit.
sifat trombosit dan
 Abad ke-21: Pada abad ke-
menggambarkan peran
21, penelitian lebih lanjut
mereka dalam proses
mengenai trombosit terus
pembentukan pembekuan
berlanjut, dengan fokus pada
darah. Dia juga
pemahaman lebih mendalam
memperkenalkan istilah
tentang mekanisme regulasi
"trombosit."
trombosit, peran mereka
 1950-an: Selama tahun 1950- dalam kesehatan dan
an, para peneliti penyakit, serta
mengidentifikasi faktor- pengembangan obat-obatan
faktor koagulasi darah dan yang mempengaruhi fungsi
mekanisme yang mengatur trombosit.
fungsi trombosit dalam
Pemahaman tentang trombosit
pembekuan darah.
berperan penting dalam dunia
Penemuan-penemuan ini
kedokteran, terutama dalam
menjadi dasar untuk
manajemen pasien dengan
pengembangan terapi
gangguan pembekuan darah,
pembekuan darah dan
penyakit kardiovaskular, dan
pemahaman lebih lanjut
pengobatan penyakit
tentang gangguan
kardiovaskular. Penelitian terus
pembekuan darah.
berkembang, dan kita terus
 1970-an: Selama tahun 1970- belajar lebih banyak tentang
an, penelitian lebih lanjut seluk-beluk fungsi trombosit dan
mengenai trombosit bagaimana mereka dapat
menyebabkan pemahaman mempengaruhi kesehatan
yang lebih mendalam tentang manusia.
berbagai gangguan
C. Jenis-Jenis Trombosit
pembekuan darah, termasuk
hemofilia, trombositopenia, Trombosit adalah jenis sel darah
dan trombositosis. Ini juga kecil yang berperan dalam proses

3
pembekuan darah. Meskipun dewasa adalah yang paling
secara umum trombosit adalah umum dalam sirkulasi darah.
jenis sel yang sama, tetapi ada
 Trombosit Reticulated:
beberapa variasi dalam
Trombosit reticulated adalah
karakteristiknya yang
bentuk muda atau tidak
mempengaruhi cara kerjanya.
matang dari trombosit.
Ada dua jenis utama trombosit
Mereka masih mengandung
yang dapat dibedakan
sejumlah besar ribosom
berdasarkan ukuran dan aktivitas
dalam sitoplasma, yang
mereka:
memberikan tampilan
bergranula. Trombosit
retikulat lebih besar dari
trombosit dewasa, biasanya
sekitar 5 hingga 7
mikrometer. Mereka juga
memiliki kemampuan
agregasi (menempel
bersama) yang lebih baik
daripada trombosit orang
dewasa. Trombosit
Gambar 2:jenis-jenis trombosit di reticulated biasanya menjadi
bawah mikroskop
lebih matang dan berfungsi
 Trombosit Dewasa: setelah beberapa hari dalam
Trombosit dewasa adalah sirkulasi.
bentuk trombosit yang
 Selain dua jenis utama di
matang dan berfungsi untuk
atas, dalam kondisi khusus,
menghentikan pendarahan.
seperti penyakit darah atau
Berukuran sekitar 2 hingga 4
gangguan sumsum tulang,
mikrometer dan memiliki
ada trombosit yang memiliki
granula dalam sitoplasma
kelainan dalam struktur atau
yang mengandung zat-zat
fungsi mereka. Ini bisa
penting untuk pembekuan
termasuk trombosit dengan
darah, seperti faktor
pembekuan. Trombosit

4
bentuk tidak normal atau jumlah yang tidak wajar.
Gangguan seperti trombositopenia (jumlah trombosit yang rendah)
atau

trombositosis (jumlah trombosit yang tinggi) dapat mempengaruhi


jenis dan karakteristik trombosit dalam darah.Pemahaman mengenai
jenis-jenis trombosit penting dalam pengobatan dan manajemen
pasien dengan gangguan pembekuan darah, penyakit darah, dan
kondisi medis lainnya yang melibatkan sel darah ini.

D.Struktur Trombosit

Trombosit tidak memiliki nukleus, namun mengandung asam nukleat


seperti DNA mitokondria dan RNA. Mereka juga memiliki butiran
dalam sitoplasma mereka yang dapat melepaskan banyak mediator
ketika diaktifkan melalui eksositosis. Trombosit berbagi sifat kunci
dengan sel kekebalan karena kualitas ini dan kemampuannya untuk
berinteraksi dengan sel kekebalan.Trombosit adalah sel darah kecil
yang memiliki struktur khas yang memungkinkan mereka untuk
berperan dalam proses pembekuan darah. Berikut adalah struktur
utama trombosit:
 Sitoplasma : Bagian terbesar trombosit adalah sitoplasma, yang
merupakan bagian sel yang mengandung berbagai organel dan
struktur lainnya. Sitoplasma trombosit mengandung granula yang
mengandung zat-zat penting untuk pembekuan darah, seperti
faktor pembekuan, enzim, dan mediator kimia.
 Nukleus : Salah satu ciri khas trombosit adalah ketiadaan nukleus.
Ini berarti mereka tidak memiliki inti sel, yang berbeda dari
sebagian besar sel tubuh lainnya. Hilangnya inti ini
memungkinkan trombosit memiliki bentuk yang fleksibel dan
dapat dengan cepat mengubah bentuk mereka untuk membantu
pembekuan darah.

5
 Granula : Trombosit memiliki tiga jenis granula utama di dalam
sitoplasma;

 Granula Alpha : Mengandung faktor-faktor pembekuan,


seperti fibrinogen, faktor Von
Willebrand, dan faktor pertumbuhan
seluler.
 Granula Dense : Granula ini mengandung adenosin
difosfat (ADP) dan serotonin, yang
berperan dalam proses agregasi
trombosit.
 Granula Lambda : Granula ini mengandung enzim
lisosom yang berperan dalam

2
penguraian substansi yang menghambat
pembekuan darah.
 Sitoskeleton : Trombosit memiliki sistem sitoskeleton yang terdiri
dari mikrotubulus dan filamen aktin. Struktur ini
memungkinkan trombosit untuk mengubah bentuk
mereka secara cepat dan bergerak ke lokasi luka
atau pendarahan.

Gambar 3:struktur trombosit

 Membran Sel : Membran sel trombosit, juga disebut membran


plasma, berperan penting dalam interaksi trombosit dengan
permukaan pembuluh darah yang rusak dan dengan trombosit
lainnya dalam proses agregasi (penempelan dan penggumpalan).

 Pseudopodia : Trombosit dapat membentuk pseudopodia (proyeksi


sementara yang menyerupai "kaki palsu") yang memungkinkan
mereka menempel pada permukaan pembuluh darah yang rusak
dan menempel pada satu sama lain selama proses pembekuan.
Struktur yang unik dari trombosit memungkinkan mereka untuk
berperan dalam pembekuan darah dengan menggumpalkan dan
membentuk darah beku ketika terjadi cedera atau pendarahan. Mereka
juga berkontribusi pada proses penyembuhan luka.

3
 Trombosit, juga dikenal sebagai trombosit, hanya ditemukan
pada mamalia; hewan lain, seperti burung dan amfibi, mengandung
sel mononuklear utuh yang bersirkulasi yang dikenal sebagai
trombosit. Trombosit bertanggung jawab pada hewan untuk
menggumpal sebagai reaksi terhadap pendarahan dari kerusakan
pembuluh darah, yang mengakibatkan perkembangan gumpalan
darah. Mereka bermigrasi ke lokasi luka dan melepaskan ligan yang
menarik lebih banyak trombosit, membentuk penutup yang
mencegah aliran darah dari jaringan.
 Trombosit berkontribusi terhadap hemostasis dalam beberapa
cara. Mereka pertama-tama berikatan dengan zat di luar endotelium
yang terluka. Mereka kemudian memodifikasi strukturnya,
mengaktifkan reseptor, dan melepaskan pembawa pesan kimia.
Akhirnya, mereka berkomunikasi satu sama lain
melalui reseptor jembatan, yang berpuncak pada agregasi
trombosit. Proses ini, dikenal sebagai hemostasis primer, terkait
dengan aktivasi kaskade koagulasi, yang menghasilkan deposisi dan
ikatan fibrin, yang dikenal sebagai hemostasis sekunder. Trombosit
juga membantu penyembuhan luka dan terlibat dalam respon imun
bawaan dan adaptif dalam pembuluh darah.

E.Fungsi Trombosit
Fungsi utama trombosit adalah untuk mencegah pendarahan dengan
membentuk darah beku saat terjadi kerusakan pembuluh darah.
Berikut adalah beberapa fungsi utama trombosit:
 Contoh Pendarahan : Ketika terjadi cedera pada pembuluh darah,
trombosit cepat bereaksi dengan menempel pada permukaan
pembuluh darah yang rusak. Ini membentuk dasar dari proses
pembekuan darah. Tanpa trombosit, pendarahan akan terus-
menerus dan tidak dapat dihentikan.

4
 Agregasi : Trombosit memiliki kemampuan untuk saling
menempel satu sama lain dalam proses yang disebut agregasi. Ini
membentak proses berlanjutnya pembentukan bekuan darah yang
lebih besar dan lebih kuat.
 Pelepasan Granula : Trombosit mengandung granula dalam
sitoplasma yang berisi berbagai zat kimia, seperti faktor-faktor
pembekuan, serotonin, dan faktor pertumbuhan seluler. Ketika
trombosit aktif, granula ini terlepas dan membantu dalam proses
pembekuan darah.
 Kontraksi Bekuan Darah : Trombosit juga dapat mengkontraksi
dan menyusut, membantu dalam mengencangkan bekuan darah
yang terbentuk setelah cedera. Ini membantu memadatkan
pembekuan darah dan mengurangi risiko pendarahan berulang.
 Peran dalam Penyembuhan Luka : Trombosit berperan penting
dalam proses penyembuhan luka. Selain membantu dalam
pembentukan pembekuan darah, mereka juga menghasilkan faktor
pertumbuhan yang membantu dalam perbaikan dan regenerasi
jaringan.
 Melindungi Tubuh dari Infeksi : Selain peran utamanya dalam
pembekuan darah, trombosit juga dapat berperan dalam
melindungi tubuh dari infeksi. Mereka dapat menangkap dan
menghancurkan mikroorganisme patogen, seperti bakteri.
Fungsi trombosit yang kompleks dan penting menjadi komponen
vital dalam menjaga kesehatan tubuh. Kekurangan atau kelainan
dalam fungsi trombosit dapat menyebabkan gangguan pembekuan
darah, yang bisa berbahaya. Di sisi lain, jumlah trombosit yang terlalu
tinggi dapat meningkatkan pembentukan pembentukan darah yang
berbahaya. Oleh karena itu, pemahaman tentang fungsi trombosit
sangat penting dalam kedokteran dan pengelolaan gangguan
pembekuan darah serta kondisi medis lainnya.

1. Mengatasi Trombositopenia (Jumlah Trombosit Rendah):

Konsultasikan dengan Dokter: Jika Anda mengalami gejala


trombositopenia seperti mudah memar, pendarahan gusi, atau petekie,

5
segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan
yang tepat.

Penyebab Dasar: Perawatan akan tergantung pada penyebab


trombositopenia. Ini bisa mencakup pengobatan gangguan sumsum
tulang, penghentian obat-obatan yang mempengaruhi trombosit, atau
terapi khusus sesuai dengan penyebabnya.

Makanan Sehat: Pemenuhan nutrisi penting seperti vitamin K, B12,


dan asam folat melalui makanan atau suplemen dapat membantu
meningkatkan produksi trombosit.

Cedera: Hindari aktivitas yang berisiko cedera, dan hindari


penggunaan obat-obatan atau suplemen yang dapat mempengaruhi
pembekuan darah.

2. Mengatasi Trombositosis (Jumlah Trombosit Tinggi) :

Konsultasikan dengan Dokter: Jika Anda memiliki jumlah trombosit


yang sangat tinggi dan mengalami gejala seperti trombosis atau
pendarahan yang tidak normal, segera konsultasikan dengan dokter.

Penyebab Dasar: Perawatan akan bergantung pada penyebab


trombositosis. Ini bisa mencakup pengobatan gangguan sumsum
tulang, seperti polisitemia vera, atau pengendalian faktor risiko seperti
merokok atau obesitas.

Terapi Medis: Dokter mungkin meresepkan obat untuk


mengendalikan jumlah trombosit, seperti aspirin, atau melakukan
pembersihan darah (terapi aferesis) untuk mengurangi jumlah
trombosit secara cepat.

Perubahan Gaya Hidup: Menerapkan perubahan gaya hidup sehat


seperti berhenti merokok, mengikuti diet seimbang, dan berolahraga
teratur dapat membantu mengurangi risiko pembekuan darah.

Kembali, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau


profesional medis yang berkompeten untuk mendapatkan diagnosis

6
yang akurat dan rekomendasi perawatan yang sesuai. Jangan mencoba
mengatasi gangguan trombosit sendiri tanpa pengawasan medis.

F.Jumlah trombosit
Jumlah trombosit dalam darah seseorang dapat bervariasi dan
biasanya diukur dalam jumlah per mikroliter darah. Rentang normal
jumlah trombosit adalah sekitar 150.000 hingga 450.000 trombosit per
mikroliter darah. Namun, nilai normal bisa sedikit berbeda tergantung
pada laboratorium dan metode pengukuran yang digunakan.

Gambar 4:jumlah trombosit di dalam darah

Jumlah trombosit yang tepat dapat bervariasi antara individu dan


selama periode waktu tertentu. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi jumlah trombosit antara lain:
 Usia : Jumlah trombosit cenderung berkurang seiring
bertambahnya usia. Bayi baru lahir memiliki jumlah trombosit
yang lebih tinggi daripada orang dewasa, tetapi angka tersebut
cenderung menurun selama beberapa hari pertama kehidupan.

 Jenis Kelamin : Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jumlah


trombosit sedikit lebih tinggi pada pria daripada wanita.

7
 Kondisi Kesehatan : Beberapa kondisi medis dapat mempengaruhi
jumlah trombosit. Contohnya, trombositopenia adalah kondisi di
mana jumlah trombosit dalam darah sangat rendah, biasanya
kurang dari 150.000 per mikroliter. Kondisi seperti leukemia,
limfoma, dan penyakit hati bisa mempengaruhi jumlah trombosit.
Di sisi lain, trombositosis adalah kondisi di mana jumlah trombosit
sangat tinggi, biasanya di atas 450.000 per mikroliter, dan bisa
disebabkan oleh gangguan sumsum tulang, peradangan, atau
kondisi lainnya.

 Obat-obatan : Beberapa obat, seperti aspirin, yang memiliki efek


antikoagulan, dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit.
Sementara obat-obatan tertentu, seperti steroid, dapat
meningkatkan jumlah trombosit.

 Makanan dan Diet : Pola makan dan nutrisi dapat mempengaruhi


jumlah trombosit. Misalnya, defisiensi vitamin B12 atau asam
folat dapat berdampak negatif pada produksi trombosit.

Penting untuk diingat bahwa hasil tes darah, termasuk hitungan


trombosit, harus dinilai oleh tenaga medis yang kompeten untuk
menentukan apakah jumlah trombosit dalam rentang normal atau
apakah ada masalah kesehatan yang memerlukan perhatian lebih
lanjut. Penyimpangan signifikan dari jarak normal bisa menjadi tanda
adanya gangguan kesehatan yang perlu diidentifikasi dan diobati.

G.Faktor-Faktor Yang masalah kesehatan. Berikut


Mempengaruhi Jumlah adalah beberapa faktor yang
Eritrosit mempengaruhi jumlah eritrosit:
Jumlah eritrosit dalam darah  Usia : Jumlah eritrosit
seseorang dipengaruhi oleh dapat bervariasi seiring
berbagai faktor, dan perubahan bertambahnya usia. Bayi
dalam jumlah eritrosit dapat baru lahir biasanya
mengindikasikan berbagai memiliki jumlah eritrosit

8
yang lebih tinggi  Jenis Kelamin : Pria
dibandingkan orang cenderung memiliki jumlah
dewasa. Jumlah eritrosit eritrosit yang sedikit lebih
cenderung menurun seiring tinggi daripada wanita.
bertambahnya usia. Hormon dan perbedaan
 genetik dapat berkontribusi  Anemia: Kekurangan
pada perbedaan ini. zat besi, vitamin B12,
 Genetika : Faktor atau asam folat dapat
keturunan dapat menyebabkan anemia,
mempengaruhi jumlah yang ditandai dengan
eritrosit. Beberapa jumlah eritrosit yang
kelainan genetik, seperti rendah.
polisitemia vera, dapat  Polisitemia vera: Ini
menyebabkan peningkatan adalah penyakit darah
jumlah eritrosit. langka yang
 Tingkat Ketinggian : menyebabkan
Ketinggian di mana peningkatan jumlah
seseorang tinggal dapat eritrosit.
mempengaruhi jumlah  Gangguan sumsum
eritrosit. Di tempat-tempat tulang: Kondisi yang
dengan ketinggian tinggi, mempengaruhi
tingkat oksigen dalam udara produksi sel darah,
lebih rendah, sehingga tubuh termasuk eritrosit,
menghasilkan lebih banyak seperti leukemia,
eritrosit untuk membawa dapat mempengaruhi
oksigen. Ini dikenal sebagai jumlah eritrosit.
polisitemia alami atau  Pola Makan dan Nutrisi :
"tanggapan erytropoietin Pola makan yang tidak
alami." seimbang atau kekurangan
 Kondisi Kesehatan : nutrisi tertentu, seperti zat
Beberapa kondisi kesehatan besi, asam folat, atau vitamin
dapat mempengaruhi jumlah B12, dapat mempengaruhi
eritrosit. Contohnya: produksi eritrosit.

2
 Obat-obatan : Beberapa obatan yang merangsang
obat-obatan, seperti produksi eritropoietin
kemoterapi, dapat (hormon yang merangsang
mempengaruhi produksi pembentukan eritrosit) dapat
eritrosit. Di sisi lain, obat-
 meningkatkan jumlah eritrosit.

 Riwayat Perdarahan : Perdarahan berat atau kehilangan darah


dapat menyebabkan penurunan jumlah eritrosit dalam sirkulasi.

 Gaya Hidup dan Olahraga : Atlet yang melatih intensitas tinggi


atau yang tinggal di ketinggian mungkin memiliki jumlah eritrosit
yang lebih tinggi karena tubuh mereka beradaptasi untuk
meningkatkan kapasitas oksigen.

Penting untuk dicatat bahwa jumlah eritrosit yang berada di luar


kisaran normal bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Oleh
karena itu, bila Anda memiliki kekhawatiran tentang jumlah eritrosit
Anda, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis yang kompeten
untuk evaluasi dan diagnosis lebih lanjut.

 Trombosit, yang awalnya dikenal sebagai sel-sel darah yang


bertanggung jawab untuk membekukan darah, juga memiliki peran
penting dalam sistem kekebalan tubuh. Hubungan antara trombosit
dan sistem kekebalan tubuh melibatkan beberapa mekanisme yang
memungkinkan trombosit berkontribusi pada respons kekebalan
tubuh. Berikut beberapa cara trombosit berinteraksi dengan sistem
kekebalan tubuh:

Pelepasan Mikropartikel: Trombosit dapat melepaskan


mikropartikel ke dalam darah. Mikropartikel ini mengandung
berbagai molekul, termasuk faktor pertumbuhan dan zat kimia pro-
inflamasi. Molekul-molekul ini dapat mempengaruhi aktivitas sel-

2
sel kekebalan tubuh, seperti makrofag dan sel T, yang membantu
mengatur respon kekebalan tubuh.

Penyebab Inflamasi: Trombosit juga dapat berkontribusi pada


respon inflamasi. Ketika terjadi peradangan atau infeksi, trombosit
dapat melepaskan zat kimia pro-inflamasi seperti sitokin, yang
membantu merangsang sel-sel kekebalan tubuh dan memicu
respons inflamasi yang diperlukan untuk melawan patogen.

Interaksi dengan Leukosit: Trombosit dapat berinteraksi dengan


sel-sel darah putih (leukosit), yang merupakan komponen utama
dalam sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat terjadi di dalam aliran
darah dan di tempat-tempat peradangan. Trombosit dapat
membantu mengaktifkan leukosit dan mengarahkan mereka ke area
di mana infeksi atau peradangan terjadi.

Peran dalam Perlindungan Imunologi: Beberapa penelitian


menunjukkan bahwa trombosit mungkin memiliki peran dalam
melindungi tubuh dari infeksi. Mereka mungkin memiliki
kemampuan untuk mengikat dan menghancurkan patogen seperti
bakteri dan virus. Ini masih menjadi area penelitian yang sedang
berkembang.

Berperan dalam Respons Autoimun: Di sisi lain, dalam beberapa


kondisi autoimun, trombosit dapat terlibat dalam respon yang tidak
diinginkan terhadap jaringan tubuh itu sendiri. Hal ini dapat terjadi
ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan merusak
trombosit, menyebabkan gangguan seperti trombositopenia autoimun.

Dalam rangka memahami lebih lanjut tentang hubungan antara


trombosit dan sistem kekebalan tubuh, penelitian ilmiah terus
dilakukan. Peran trombosit dalam respons kekebalan tubuh adalah
bidang yang terus berkembang, dan pengetahuan lebih lanjut tentang

2
hal ini dapat memiliki efektivitas klinis dan terapeutik yang penting
dalam pengobatan berbagai kondisi kesehatan.

H.Cara Menghitung Jumlah Trombosit


Penghitungan jumlah trombosit dapat dilakukan dengan
menggunakan peralatan hematologi, yang digunakan untuk
menganalisis darah lengkap (complete blood count/CBC). Peralatan
ini secara otomatis akan meng hitung jumlah trombosit dalam tubuh
berdasarkan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah
manusia.Hasil penghitungan jumlah trombosit biasanya disajikan
dalam satuan per mikroliter darah (platelets/μL).

Gambar 5:metode Direct counting

 Untuk mengukur jumlah trombosit, Anda perlu menjalani


pemeriksaan darah yang termasuk hitungan trombosit (jumlah
trombosit) di laboratorium medis atau rumah sakit. Berikut adalah
langkah-langkah umum untuk menghitung jumlah trombosit:
 Konsultasikan dengan Dokter : Jika Anda memiliki gejala atau
kekhawatiran yang berkaitan dengan jumlah trombosit Anda,
langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah berkonsultasi
dengan dokter. Dokter akan menilai gejala Anda dan Merujuk
Anda untuk tes darah jika diperlukan.

3
 Pemeriksaan : Setelah mendapatkan rujukan dari dokter, Anda
perlu pergi ke laboratorium medis atau rumah sakit yang
menyediakan layanan pemeriksaan darah. Teknisi medis akan
mengambil darah dari pembuluh darah Anda, biasanya dengan
menusukkan jarum ke dalam vena di lengan Anda.
 Analisis : Sampel Darah darah yang diambil akan diolah di
laboratorium. Di sana, teknisi akan menggunakan alat khusus
untuk menghitung jumlah eritrosit dalam darah Anda. Hasilnya
akan dilaporkan dalam jumlah per mikroliter darah.
 Penerimaan Hasil : Hasil dari pemeriksaan darah, termasuk jumlah
trombosit, akan diberikan kepada Anda oleh dokter Anda atau
melalui laporan laboratorium. Jika jumlah trombosit dalam darah
Anda berada di luar rentang normal, dokter Anda akan
memberikan penjelasan lebih lanjut dan bisa merekomendasikan
langkah-langkah selanjutnya.
Perlu diingat bahwa hasil pemeriksaan darah harus diinterpretasikan
oleh tenaga medis yang kompeten, seperti dokter. Angka jumlah
trombosit yang normal berkisar antara 150.000 hingga 450.000
trombosit per mikroliter darah. Angka di bawah atau di atas rentang
normal dapat menunjukkan berbagai kondisi medis, seperti
trombositopenia (jumlah trombosit rendah) atau trombositosis (jumlah
trombosit tinggi), yang perlu dievaluasi dan dikelola oleh medis
profesional. Jangan mencoba menginterpretasikan hasil pemeriksaan
darah Anda sendiri tanpa bantuan dokter.

I.Kelainan dan Penyakit Yang Berkaitan Dengan Trombosit


Ada beberapa kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan
trombosit, yang dapat mempengaruhi jumlah dan/atau fungsi
trombosit dalam tubuh. Beberapa di antaranya meliputi:

2
1.Trombositopenia : Ini adalah kondisi di mana jumlah trombosit
dalam darah sangat rendah, biasanya kurang dari 150.000 per
mikroliter darah. Penyebabnya bisa bervariasi, termasuk gangguan
sumsum tulang, infeksi, penyakit autoimun, konsumsi obat-obatan
tertentu, dan leukemia.

2.Trombositosis : Trombositosis adalah kondisi darah di mana jumlah


trombosit dalam sangat tinggi, biasanya di atas 450.000 per
mikroliter darah. Hal ini bisa disebabkan oleh gangguan sumsum
tulang, seperti polisitemia vera, yang menyebabkan produksi
trombosit yang berlebihan.

3.Penyakit Von Willebrand : Ini adalah gangguan perdarahan yang


disebabkan oleh kekurangan atau disfungsi faktor Von Willebrand,
yang diperlukan untuk pembentukan darah beku. Trombosit juga
dapat mempengaruhi dalam kondisi ini.

4.Trombositopati : Ini adalah kelompok gangguan di mana trombosit


memiliki kelainan dalam struktur atau fungsi mereka. Contoh kondisi
trombositopati termasuk sindrom trombositopati Bernard-Soulier,
trombositopati Glanzmann, dan sejumlah kondisi genetik lainnya
yang dapat mempengaruhi kemampuan trombosit untuk berfungsi
dengan baik.

5.Hemofilia : Hemofilia adalah gangguan pendarahan yang


disebabkan oleh kurangnya faktor pembekuan darah tertentu, seperti
faktor VIII (hemofilia A) atau faktor IX (hemofilia B). Trombosit
juga terlibat dalam proses pembekuan darah, dan gangguan ini dapat
mempengaruhi pembekuan darah.

3
6.Trombosis : Trombosis adalah kondisi di mana terbentuknya
pembekuan darah di dalam pembuluh darah, yang dapat menghambat
aliran darah. Faktor-faktor yang mempengaruhi trombosis meliputi
kelainan trombosit, perubahan komponen darah, dan kondisi medis
tertentu.

7.Purpura Trombositopenik Imun : Ini adalah kondisi autoimun di


mana sistem kekebalan tubuh menyerang trombosit, menyebabkan
penurunan jumlah trombosit dalam darah dan risiko pendarahan.

8.Sindrom Disfungsi Trombosit (SDP) : Ini adalah gangguan yang


melibatkan kelainan dalam fungsi trombosit. Penderita SDP
mungkin memiliki masalah dalam menempel dan beragregasi, yang
dapat menyebabkan pendarahan.

9.Sindrom Mikrotrombosis : Kondisi ini melibatkan pembentukan


mikrotrombus (bekuan darah kecil) yang dapat mempengaruhi
organ-organ vital dan sistem sirkulasi darah.

4
Pemahaman mengenai kelainan dan penyakit yang berhubungan
dengan trombosit sangat penting, karena dapat menyebabkan
komplikasi serius, seperRti pendarahan berat atau trombosis.
Diagnosa dan manajemen kondisi ini memerlukan bantuan tenaga
medis yang kompeten, dan perawatan dapat mencakup transfusi
trombosit, penggunaan obat-obatan, dan terapi lainnya sesuai dengan
penyebab dan gejala yang muncul.

1. Mengatasi Trombositopenia (Jumlah Trombosit Rendah):

 Konsultasikan dengan Dokter: Jika Anda mengalami gejala


trombositopenia seperti mudah memar, pendarahan gusi, atau
petekie, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan
penanganan yang tepat.
 Penyebab Dasar: Perawatan akan tergantung pada penyebab
trombositopenia. Ini bisa mencakup pengobatan gangguan
sumsum tulang, penghentian obat-obatan yang mempengaruhi
trombosit, atau terapi khusus sesuai dengan penyebabnya.
 Makanan Sehat: Pemenuhan nutrisi penting seperti vitamin K, B12,
dan asam folat melalui makanan atau suplemen dapat membantu
meningkatkan produksi trombosit.
 Cedera: Hindari aktivitas yang berisiko cedera, dan hindari
penggunaan obat-obatan atau suplemen yang dapat mempengaruhi
pembekuan darah.

2. Mengatasi Trombositosis (Jumlah Trombosit Tinggi) :

5
 Konsultasikan dengan Dokter: Jika Anda memiliki jumlah
trombosit yang sangat tinggi dan mengalami gejala seperti
trombosis atau pendarahan yang tidak normal, segera
konsultasikan dengan dokter.
 Penyebab Dasar: Perawatan akan bergantung pada penyebab
trombositosis. Ini bisa mencakup pengobatan gangguan sumsum
tulang, seperti polisitemia vera, atau pengendalian faktor risiko
seperti merokok atau obesitas.
 Terapi Medis: Dokter mungkin meresepkan obat untuk
mengendalikan jumlah trombosit, seperti aspirin, atau melakukan
pembersihan darah (terapi aferesis) untuk mengurangi jumlah
trombosit secara cepat.
 Perubahan Gaya Hidup: Menerapkan perubahan gaya hidup sehat
seperti berhenti merokok, mengikuti diet seimbang, dan
berolahraga teratur dapat membantu mengurangi risiko
pembekuan darah.

Kembali, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau


profesional medis yang berkompeten untuk mendapatkan diagnosis
yang akurat dan rekomendasi perawatan yang sesuai. Jangan mencoba
mengatasi gangguan trombosit sendiri tanpa pengawasan medis.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam Makalah ini, kami telah menguraikan peran penting


trombosit dalam proses pembekuan darah dan respons terhadap cedera
vaskular. Kami juga telah mempertimbangkan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi jumlah dan fungsi trombosit, termasuk penyakit
dan obat-obatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trombosit
memainkan peran utama dalam mencegah perdarahan berlebihan,
tetapi juga berpotensi menjadi faktor risiko dalam pembentukan
gumpalan darah yang berbahaya. Oleh karena itu, pemahaman yang
lebih mendalam tentang trombosit dan pengelolaannya adalah kunci
untuk menghindari komplikasi medis yang serius. Penelitian lebih
lanjut tentang trombosit dan terapi yang sesuai harus menjadi fokus
untuk meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana mengelola
gangguan perdarahan dan pembekuan darah.
Kesimpulan makalah harus mencerminkan temuan-temuan penting
dalam makalah dan memberikan wawasan tentang implikasi penting
dari penelitian tersebut.

B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini, kami berharap makalah
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca serta tetap
meningkatkan pemahaman kita tentang bagaimana mengelola
gangguan perdarahan dan pembekuan darah.

1
DAFTAR PUSTAKA

Faruq. (2018). Analisis Darah Lisis Terhadap Nilai Trombosit


Menggunakan Metode Electrical ImpedanceTitle. Jurnal
Labora Medika, 2(1), 11–13.
Kenjan, Maria, I, M. (2019). Perbedaan Hitung Jumlah Trombosit
Segera Diperiksa Dengan Jumlah Trombosit Setelah
Ditunda 15 Menit, 30 Menit, 45 Menit Dan 60 Menit Pada
Darah Edta. Jurnal Keperawatan Kupang, 12(1), 1–50.
Khasanah, U. (2016). Perbedaan hasil pemeriksaan hitung jumlah
trombosit pada darah vena dan darah kapiler dengan
metode tabung (Skripsi). Universitas Muhammadiyah
Semarang.
Larasuci. (2018). Pengaruh Perbedaan Waktu Pemeriksaan Terhadap
Kadar Glukosa Darah. Jurnal Analis Kesehatan, 53(9), 1–
20.
Lestari, A. I. (2019). Perbedaan Jumlah Trombosit Pada Penyimpanan
Sampel Darah Suhu Ruang Dan Kulkas Selama 24 Jam.
Journal of Vocational Health Studies, 3(2), 59.

Anda mungkin juga menyukai