Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HEMATOLOGI

“PENDAHULUAN DAN MEKANISME HEMOSTASIS”


(Dosen Pengampu : Mellysa Rahmita, S.ST, M.Si)

Disusun Oleh:
Kelompok 1 ATLM 2A

1. Aisyah Salsabillah Syafei P27903117002


2. Cintya Cahya P27903117009
3. Intan Ayunda Rahmatika P27903117025
4. Sohi Hatunnisa P27903117048

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JURUSAN ANALIS KESEHATAN TANGERANG
Jalan dr Sitanala Kecamatan Neglasari Kota Tangerang
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah Hematologi II (Teori) dengan bahan kajian yang berjudul “Pendahuluan
dan Mekanisme Hemostasis”. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
dosen pembimbing yang telah membimbing kami. Dan kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalan ini berlangsung
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah
yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Tangerang, 18 Januari 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1. Pengertian Hemostasis........................................................................ 2
2.2. Peranan Hemostasis ............................................................................ 2
2.3 Komponen Hemostasis ....................................................................... 3
2.4 Mekanisme Hemostasis Primer dan Sekunder ................................... 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 7
3.1. Kesimpulan ......................................................................................... 7
3.2. Kritik dan Saran .................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Hemostasis terdapat beberapa komponen dalam mekanisme
hemostasis, yaitu: trombosit, endotel vaskuler, procoagulant plasma
protein faktor, natural anticoagulant proteins, protein fibrinolitik dan protein
antifibrinolitik. Semua komponen ini harus tersedia dalam jumlah cukup,
dengan fungsi yang baik serta tempat yang tepat untuk dapat menjalankan
mekanisme hemostasis dengan baik. Interaksi komponen ini dapat memacu
terjadinya trombosis disebut sebagai sifat prothrombotik dan dapat juga
menghambat proses trombosis yang berlebihan, disebut sebagai sifat
antitrombosit Faal hemostasis dapat berjalan normal jika terdapat
keseimbangan antara faktor prothrombotik dan faktor antitrombotik. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai fisiologik dan patofisiologik serta
prinsip pemeriksaan laboratorium dari masing-masing factor yang
berperan dalam proses hemostasis, seperti faktor vaskuler, faktor
trombosit dan factor pembekuan serta interpretasi hasilnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan hemostasis?
2. Apa saja peran dari hemostasis?
3. Apa saja komponen dari hemostasis?
4. Bagaimana mekanisme dari hemostasis primer dan sekunder?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari hemostasis
2. Untuk mengetahui peran dari hemostasis
3. Untuk mengetahui komponen dari hemostasis
4. Untuk mengetahui mekanisme dari hemostasis primer dan sekunder

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hemostasis


Hemostasis menurut bahasa yaitu haima yang berarti darah dan stasis
yang berarti tetap, berhenti. Hemostasis merupakan mekanisme normal
yang dilakukan oleh tubuh untuk menghentikan pendarahan pada lokasi yang
mengalami kerusakan atau luka. Hemostasis ini sebagai respon untuk
menghentikan keluarnya darah yang diperankan oleh pembuluh darah,
adhesi, agregasi trombosit dan keterlibatan aktif faktor koagulasi. Dalam
hemostasis terjadi adanya koordinasi dari endotel pembuluh darah, agregasi
trombosit dan aktivasi jalur koagulasi. Komponen-komponen tersebut
berusaha menjaga agar darah tetap cair dan tetap berada dalam sistem
pembuluh darah. Fungsi utama mekanisme koagulasi adalah menjaga
keenceran darah (blood fluidity) sehingga darah dapat mengalir dalam
sirkulasi dengan baik.
Hemostasis merupakan proses penghentian perdarahan secara
spontan dari pembuluh darah yang mengalami kerusakan atau akibat
putusnya atau robeknya pembuluh darah, sedangkan thrombosis terjadi
apabila endothelium yang melapisi pembuluh darah rusak atau hilang.
Proses hemostasis ini mencakup pembekuan darah (koagulasi) dan
melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma
baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan. Pada
hemostasis terjadi vasokonstriksi inisial pada pembuluh darah yang
mengalami kerusakan sehingga aliran darah di sebelah distal cedera
terganggu.

2.2 Peranan Hemostasis


Peranan hemostasis antara lain:
a. Mempertahankan darah tetap dalam keadaan cair didalam pembuluh
darah

2
b. Mencegah hilangnya darah berlebihan akibat luka dengan pembentukan
sumbat hemostasis
c. Menstabilkan kembali aliran darah selama proses penyembuhan luka

2.3 Komponen Hemostasis


Ada beberapa sistem yang berperan dalam hemostasis, yaitu:
1. Sistem Vaskuler
Peran sistem vaskuler dalam mencegah pendarahan meliputi proses
kontraksi pembuluh darah serta aktivasi trombosit dan pembekuan darah.
Apabila pembuluh darah mengalami luka, maka akan terjadi
vasokonstriksi yang kemudian akan menyebabkan pengurangan aliran
darah pada daerah luka.
Pada pembuluh darah kecil hal ini mungkin dapat menghentikan
pendarahan, sedangkan pada pembuluh darah besar masih diperlukan
system lain seperti trombosit dan pembekuan darah.
Pembuluh darah dilapisi oleh sel endotel, apabila lapisan endotel rusak
maka jaringan ikat dibawah endotel terbuka sehingga terjadi aktivasi
trombosit yang menyebabkan adesi trombosit dan pembentukan sumbat
trombosit. Disamping terjadi aktivasi factor pembekuan darah baik jalur
intrinsik maupun jalur ektrinsik yang menyebabkan pembentukan fibrin.
2. Sistem Trombosit
Trombosit mempunyai peran penting dalam hemostasis yaitu
pembentukan dan stabilisasi sumbat trombosit terjadi melalui beberapa
tahap, yaitu adesi trombosit, agregasi trombosit dan reaksi pelepasan.
Apabila pembuluh darah luka, maka sel endotel akan rusak sehingga
jaringan ikat dibawah endotel akan terbuka. Hal ini akan mencetuskan
adesi trombosit yaitu suatu proses dimana trombosit melekat pada
permukaan asing terutama serat kolagen.
Adhesi trombosit bergantung pada protein plasma yang disintesis oleh
sel endotel dan megakariosit. Faktor ini berfungsi sebagai jembatan antara
trombosit dan jaringan subendotel. Agregasi trombosit terjadi karena
adanya pembentukan ikatan antara fibrinogen yang melekat pada dinding

3
trombosit dengan perantara ion kalsium. Selama proses agregasi, terjadi
perubahan bentuk trombosit dari bentuk cakram menjadi bulat disertai
dengan pembentukan pseudopodi. Akibat dari perubahan bentuk ini maka
granula trombosit akan terkumpul ditengah dan akhirnya akan
melepaskan isinya. Masa agregasi trombosit akan melekat pada endotel,
sehingga terbentuk sumbat trombosit yang dapat menutup luka pada
pembuluh darah.
Walaupun masih permeable terhadapt cairan, sumbat trombosit
mungkin dapat menghentikan pendarahan pada pembuluh darah kecil.
Tahap terakhir untuk menghentikan pendarahan adalah pembentukan
sumbat trombosit yang stabil melalui pembentukan fibrin.
3. Sistem Pembekuan Darah
Pembekuan darah merupakan proses dimana sejumlah kecil enzim
yang terbentuk pada tiap reaksi akan menimbulkan enzim dalam jumlah
besar pada reaksi selanjutnya. Proses pembekuan darah terdiri dari
rangkaian reaksi enzimatik yang melibatkan protein plasma sebagai factor
pembekuan darah, fofolipid, dan ion kalsium. Mula-mula factor
pembekuan darah bertindak sebagai substrat dan kemudian sebagai enzim.
4. Fibrinolisis
Fibrinolysis adalah proses penghancuran deposit fibrin oleh system
fibrinolitik sehingga aliran darah akan terbuka kembali. System
fibrinogen memiliki 3 komponen, yaitu:
a. Plasmin adalah hasil dari pengaktifan substansi plasminogen
b. Aktivator plasminogen adalah substansi yang dapat mengaktifkan
plasminogen menjadi plasmin
c. Inhibitor plasmin adalah substansi yang dapat menetralkan plasmin

2.4 Mekanisme Hemostasis Primer dan Sekunder


1. Hemostasis Primer
Hemostasis primer terdiri dari pembuluh darah dan trombosit, disebut
hemostasis primer karena pertama terlibat dalam proses penghentian
darah bila terjadi perdarahan, diawali dengan vasokontriksi pembuluh

4
darah dan pembentukan plak trombosit yang menutup luka dan
menghentikan pendarahan secara cepat.

2. Hemostasis sekunder
Hemostasis merupakan sekumpulan mekanisme sistemik,
kompleks dan saling berhubungan, berkerja untuk mempertahankan
keseimbangan antara koagulasi dan antikoagulasi Hemostasis sekunder
terdiri dari faktor pembekuan dan anti pembekuan, yang akhir dari
mekanisme hemostasis sekunder adalah terbentuknya benang fibrin. Jika
terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan lain,
vasokonstriksi dan sumbat trombosit belum cukup untuk
mengkompensasi luka ini. Maka, terjadilah hemostasis sekunder yang
melibatkan trombosit dan faktor koagulasi. Hemostasis sekunder ini
mencakup pembentukan jaring-jaring fibrin. Hemostasis sekunder ini
bersifat delayed dan long-term response. Kalau proses ini sudah
cukup untuk menutup luka, maka proses berlanjut ke hemostasis
tersier.

5
Perbedaan Hemostasis primer dan sekunder
Hemostasis primer Hemostasis sekunder
Dipacu oleh luka kecil pada Dipacu oleh luka besar pada
pembuluh darah (tusukan kecil, pembuluh darah dan jaringan lain
deskuamasi sel endotel yang hampir
mati atau rusak)
Melibatkan vaskuler intima dan Melibatkan trombosit dan sistem
trombosit koagulasi
Respon cepat Respon lambat

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hemostasis adalah proses penghentian perdarahan secara spontan
dari pembuluh darah yang mengalami kerusakan yang memiliki 4 komponen
yaitu system vascular, thrombosis, sitem pembekuan darah dan fibrilosis.
Hemostasis Primer adalah mekanisme normal yang diperankan oleh tubuh
untuk menghentikan perdarahan yang diperankan oleh pembuluh darah
dan trombosit membentuk sumbat trombosit, sedangkan hemostasis
Sekunder adalah mekanisme normal yang diperankan oleh tubuh untuk
menghentikan perdarahan yang diperankan oleh trombosit dan faktor
pembekuan membentuk hemostasis plug.

3.2 Kritik dan Saran


Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah ini dengan sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Dewi. 2018. Hemostasis. Jakarta: P2M2


Durahim, Adang, Astuti, Dewi. 2018. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik
(TLM) Hemostasis. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Setiabudy, Rahajuningsih. 2012. Hemostasis dan Trombosis. Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai